RIYADH (voa-islam): Syeikh
Abdul Aziz Alu-Syeikh, Mufti Besar Arab Saudi mengeluarkan fatwa tentang
pelarangan mencetak bentuk Al-Qur'an atau beberapa ayatnya diatas kue tart,
baik itu untuk perayaan sekolah, pekerjaan maupun beberapa acara keluarga, menekankan
bahwa perbuatan ini termasuk melecehkan Al-Qur'an.
Beliau mengatakan dalam
komentar yang dipublikasikan koran "El-Iqtishadiyah" pada hari
Selasa, bahwa mencetak bentuk Al-Qur'an atau beberapa ayatnya diatas sesuatu
yang dikhususkan untuk dimakan termasuk pelecehan dan tidak boleh, beliau
menambahkan: "menghormati Al-Qur'an tidak dengan mencetak dan memakannya,
tetapi dengan menghapal ayat-ayatnya, membacanya, mendengarkannya dan
melaksanakan isinya, bukan dengan menghias kue dengannya kemudian memakannya".
Ini datang setelah tersebar
fenomena baru-baru ini yaitu permintaan beberapa sekolah atau halaqah tahfizh
Al-Qur'an atau individu kepada toko roti untuk mencetak bentuk mushaf atau
ayat-ayat Al-Qur'an diatas kue tart untuk berbagai kesempatan, seperti
kelulusan santri menghafal Al-Qur'an dan semacamnya.
Surat kabar itu mengutip
dari para pedagang roti dari beberapa toko, "beberapa pemesanan datang ke
toko mereka untuk mencetak bentuk Al-Qur'an untuk perayaan penutupan tahfizh
Al-Qur'an di beberapa sekolah, dengan alasan karena tingginya permintaan maka
beberapa koleksi gambar Al-Qur'an dimasukkan di antara gambar yang ditampilkan
dalam album cetakan di toko tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa
pemesanan ini tidak terbatas pada sekolah, tetapi ada beberapa keluarga yang
memesan tulisan ayat tertentu baik dalam masalah pernikahan atau kesuksesan
yang mungkin tujuannya untuk menyemangati anak-anak dalam menghafal Al-Qur'an.
Mereka berkata: "Ada
beberapa keluarga yang tidak suka memilih untuk mencetak tokoh kartun terkenal
atau foto anak-anak mereka, dan lebih memilih untuk mencetak Al-Qur'an atau
ayat-ayatnya untuk menambahkan karakter islam dalam perayaan atau acara, atau
bahkan untuk sikap optimismenya".