Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 21 Maret 2011

~ Sebuah Penjara Hati ~


Pernahkah kamu terpenjara sahabat, pernahkah? Sebuah penjara sunyi nan gelap, sebuah penjara yang ada jauh di dalam perut bumi, sebuah penjara yang tak memiliki setitik cahayapun yang bahkan rembulan tak akan pernah bersinar dan langit hitam tak berbintang. Sebuah penjara hati, orang-orang menamakannya...


Sunyi kelam hati ini, begitulah ia. Sebuah penjara tanpa ruang untuk memasukinya, sebuah penjara yang hanya dikelilingi oleh tembok ilusi dan rupa-rupa. Sebuah eksistensi yang begitu menggugat, sebuah hati yang hitam. Tolong jangan pernah menyentuhnya.

Sahabat, aku berharap kau tidak akan pernah mengalaminya. Tak akan pernah ia menyapamu, atau paling tidak ia tidak akan menjadi sekelam ini. Sebuah bagian tanpa ruang tanpa waktu, lebih pekat dari hitam terpekat, lebih menghisap daripada bintang mati yang terhisap oleh gravitasinya sendiri. Amat menggugat, ia amat menggugat.

… dan tak ada ruang dan waktu untuk menangis …

Ini bukan bagian yang terbentuk oleh cinta yang terlunta dan terluka, sama sekali bukan. Dia bukan tercipta dari ribuan hampa dan kejenuhan yang terakumulasi, sama sekali tidak. Hanya setitik awal ia terbentuk, mengakar, menyebar, lalu kau tersadar dia telah menjadi begitu kelam. Tak ada tempat untuk bernafas dalam hitam sepekat itu, tak ada ruang untuk hidup.

… jantung yang terus berdetak memompa nyawa, namun tanpa jiwa …

Coba engkau bayangkan teman, walau ia tak akan pernah terbayangkan kecuali engkau rasakan. Bagaimana sebuah hati yang hitam dan amat pekat, hati yang begitu liat, hati yang tak memiliki ruang untuk disentuh. Bayangkanlah dia begitu menggurita menjalari setiap pembuluh kehidupanmu, menancap keras di nadi-nadimu, dan seluruh ototmu menjadi tak pernah kau mengerti.

Mungkin hanya Allah yang mampu membuat hati itu kembali putih, menjadi seperti awal ia terlahir, mungkin hanya Allah. Dan hanya Allah yang mampu membuat ia sepekat itu, hanya Allah sahabat… bukan oleh yang lain, bukan cinta, bukan hampa, bukan kesunyian, bukan kemarahan. Hanya  Allah

… sebuah bongkah hitam yang ada dalam tiap tubuh, dan memakan jiwa …

Penjara itu masih tetap sesunyi yang lalu, masih tetap menjadi hitam yang terpekat, menjadi tak terbantahkan dan terbilang. Entah kapan ia akan mulai melunak dari liat, menjadi sedikit pudar dari hitam, dan memiliki sedikit bunyi dari tak bersuara. Hitam yang bukan hanya hitam, sunyi mendalam daripada hampa.


Jika Pada Akhirnya


Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
sedang ketegaran akan lebih dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa tidak dinikmati saja,
sedang ratap tangis tidak akan mengubah apa-apa.


Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.


Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diumbar sepuas rasa,
sedang menahan diri adalah lebih berpahala.


Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
sedang tobat itu lebih utama.


Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.


Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti membusung dada,
sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.


Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti.


Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dirasakan sendiri,
sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.


Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.


@ untuk kalian yang sedang merasakan penderitaan, kesedihan, kekecewaan, penyesalan, kegagalan. Ayo saudari-saudariku bangkitlah, tersenyumlah, mengapa kita biarkan diri tenggelam, sedangkan ia akan menjadi masa lalu pada akhirnya.... 


Wahai Muslimah seakidah


Wahai wanita cantik,

Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..

Indah dengan segala kelebihanmu yang ada

Wahai wanita cantik,

Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,


Bahan yang sederhana,

dan ukuran yang sangat sangat sederhana,

Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,

Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,

Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,

Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka,

pandangan yg menjijikkan...

Wahai wanita cantik,

Suaramu sungguh merdu,

Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,

Bening sebening sumber mata air yang mengalir..

Wahai wanita cantik..

Ketahuilah engkau begitu berharga terlalu berharga

Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan

 terbungkus rapi..

Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di chow kit dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu,

memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba,

lalu sang pembeli pergi,

tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!

Bukan, engkau bukan itu wahai wanita cantik!!

Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..

orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu,

memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya!

Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan 

harga yang sangat mahal,

setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya..

Engkau yang utuh,

yang belum pernah di coba orang lain sebelumnya..

Wahai wanita cantik..

Engkau sungguh indah..Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya,

terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,

Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu,

terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian,

menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,

Engkau bukan bunga bangkai,

yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para


 serangga tertarik dengan warna indahmu,namun ketika didekati, kau busuk.. ahhh baumu


 saja sudah membuat orang mual,

apalagi memilikimu, merekapun enggan..

Wahai wanita cantik..

Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..

Berjalan saja kau terlihat menawan,

belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun,

apalagi jika kau bersuara merayu,

dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..Ahh..jagalah itu semua saudariku,

Tutuplah auratmu agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu!

mereka terlalu kotor untukmu!Jagalah kehormatanmu saudariku lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu,

pun atas nama cinta sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..

Apakah kau khuatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?

Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?

Wahai saudari seakidahku..

bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu..

Lihatlah.. aku disini aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang..( T_T )

aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik..

Lihatlah di sekitarmu..tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu..

lihatlah saudara-saudara semuslim mu Lihatlah kami..

sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan terus mengalir dari mata-mata kami..

kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu..

agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun...Lihatlah kedua orang tuamu...

apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini?

Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu


 sampai engkau beranjak dewasa...apakah dengan ini engkau membalasnya?

Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang


 tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya...Ia


 masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat kecantikan dari tubuhmu yang indah


 itu..

Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu,

knapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah??

Tapi tidak meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir...

Wahai saudari seakidahku..

Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya,

yakni suamimu kelak ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah redhaNya ketika suara


 mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala..hanya dia yang pantas, saudariku..

Wahai wanita idamanku...

Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu


 tinggi kepadamu..

Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini


 kugoreskan..

Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh petualang ajnabi dan


 perbudakan hawa nafsu... Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke


 jalanNya..

Mari berjalan bersamaku, saudariku temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat


 ini,menuju kepadaNya....



Kecantikan Wanita Itu Bernama Pengabdian


Ketika seorang wanita memasuki gerbang pernikahan, maka kehidupan "normalnya" akan sedikit mengalami perubahan. Bagi yang sebenarnya belum siap, maka seiring dengan berjalannya waktu,mereka akan merasa bahwa banyak hal yang akan atau telah terampas selama mereka menjadi seorang istri dan pendamping. Namun bagi yang melangkah dengan ilmu dan dengan dasar beribadah dengan Allah, betapapun berat jalan ke depannya, hal itu akan dilalui dengan tenang dan ikhlas.

Pernahkah kita melihat seorang istri yang menyuguhkan wajah kurang sopan setelah mengetahui hal yang dilakukannya kurang mendapat penghargaan dari suami?. Ternyata disinilah cara cantik Allah dalam mengajarkan indahnya keikhlasan kepada para wanita. Keikhlasan dalam pengabdian. Dan hasil akhirnya tergantung para istri itu sendiri, tetap bersabar, ikhlas dan tawakkal, ataukah memilih jalan emosi dan perasaannya saja. Namun, satu hal yang pasti, Allah adalah yang maha membalas atas pilihan hidup yang kita jalankan.
Subhanallah, pernahkah kita berpikir betapa indah cara mendidik Allah yang tetuang dalam sebuah pengabdian kepada para suami kita?. Tidak bisa kita pungkiri bahwa para laki laki, adalah pemimpin para wanita. Namun, walaupun beliaunya adalah seorang pemimpin,  mereka tetaplah manusia biasa. Para suami  bukanlah seorang tanpa cela, adakalanya pula mereka berbuat kesalahan yang sama dengan yang dilakukan para istri. Bukankah tiada yang sempurna kecuali Allah subhana wata'ala. Jika sebuah kekurangan dalam diri suami tersebut disikapi dengan kehangatan sikap sebagai sebuah pengabdian sang istri, maka hal tersebut justru menjadikan Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri.
Ketika suami yang melihat ketekunan istrinya menjalankan ibadah dan mengikhlaskan segala cinta, aktifitas dan kerja-kerjanya semata untuk mengharapkan keridhoan Ilahi, tentu saja akan semakin menghangat hatinya, dan keinginan untuk menjadi lebih baik dalam segala halpun InsyaAllah akan semakin menguat. Dan, yang terindah dari semua itu, sang istri akan menggapai kemuliaan dirinya di hadapan Allah Penguasa Alam Semesta dan di hadapan segenap makhlukNya.

Ternyata memanglah benar, mengabdi bukan berarti membungkam kekuatan wanita. Lewat sikap ini, wanita menunjukkan bahwa dia bukan hanya mahluk yang memiliki kelembutan hati dan tutur serta sikap santun, akan kekuatan tersembunyi yang luar biasa.

Pahit getir kehidupan serta kepedihan seringkali dihadapi istri dalam mendampingi suami. Tidak jarang pula cobaan-cobaan tersebut terkadang serasa di luar batas kesanggupannya sebagai individu untuk menghadapinya, namun ketika pengabdian sudah terpatri dalam hati, maka siapapun akan terperangah, bagaimana mahluk yang kita pandang lemah lembut dan ringkih, wanita, bisa menghadapi semua itu.

Dalam pengabdian, juga terkandung makna menutupi aib dan atau kekurangan pasangan kita.Susah memang untuk tetap tersenyum menghadapi kenyataan yang mungkin bahkan jika kekurangan suami kita telah diketahui begitu banyak manusia di luar sana.
Memanglah tidak semudah mengatakan untuk selalu tersenyum sambil menceritakan kebaikan-kebaikan suami kita sedangkan disisi lain kitapun mengetahui segala keburukannya. Namun sekali lagi, jika hal tersebut disikapi dengan kehangatan sikap sebagai sebuah pengabdian sang istri, maka hal tersebut justru menjadikan Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri.
Bukan main ternyata akhlak yang dimiliki wanita yang benar-benar mengabdi pada suami mereka atas dasar beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala.


http://www.voa-islam.com/muslimah/article/2011/03/09/13676/kecantikan-wanita-itu-bernama-pengabdian/

Doa Masuk Pasar dan Manfaatnya


Oleh: Badrul Tamam
 Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya serta siapa yang menghidupkan sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.
Pasar menjadi bagian penting dalam sebuah masyarakat. Dengan adanya pasar, mereka akan lebih mudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi.
Karena urgensinya peran pasar bagi kehidupan manusia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga beraktifitas di pasar untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan bekerja. Dan karena aktifitas manusiawi inilah, kaum kuffar menjadikannya sebagai alasan untuk menentang dan mendustakan risalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
وَقَالُوا مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
Dan mereka berkata: "Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?” (QS. Al-Furqan: 7)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga beraktifitas di pasar untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan bekerja
Terkhusus bagi kaum ibu –tidak sedikit juga bapak-bapak- pergi ke pasar bagian dari aktifitas harian. Di sana, dia bisa mendapatkan segala sesuatu untuk kebutuhan harian di rumah tangganya. Sehingga pasar sering penuh sesak dengan kaum ibu-ibu.  Namun, apakah dalam beraktifitas di pasar sudah mengikuti petunjuk Islam, salah satunya berdoa?
Berikut ini kami sebutkan salah satu doa masuk pasar yang ma’tsur dari hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Doa Masuk Pasar
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir
Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sumber Doa
Dari Umar bin al-Khathab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,” niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat”." ( HR. At-Tirmidzi no. 3350, Ibnu Majah no. 2226, Al-Hakim no. 1930. Syaikh Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibnu Majah no. 2235, dan Shahih wa Dhaif Sunan At-Tirmidzi no. 3428, Shahih al-Jami no. 6231, Misykah al-Mashabih no. 2431, Shahih al-Targhib wa Tarhib no. 1694). Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan, “Dan Allah membangunkan baginya rumah di surga.
Manfaat Doa           
Sesungguhnya pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkan bendera kebesarannya. Dari Salman, ia berkata:
لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ
 “Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (HR. Muslim)
Diserupakannya pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang, karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana, misalnya: berbuat curang, penipuan, dusta, sumpah palsu, akad batil, menjual sesuatu yang sudah dipesan orang lain, membeli barang yang sudah ditawar orang lain, mengurangi takaran dan timbangan, ikhtilath, dan kebatilan lainnya.
Sedangkan maksud ditancapkan bendera setan di pasar adalah menunjukkan bahwa setan benar-benar bercokol di sana. Di sana, tentara-tentara setan berkumpul untuk menebarkan perselisihan di antara manusia dan menjerumuskan mereka kepada perbuatan-perbuatan buruk di atas dan semisalnya. Maka dari sini, pasar adalah tempatnya setan dan tempat bala tentaranya. Sehingga kebanyakan para penghuni pasar dikuasai kelalaian. Oleh sebab itu, pasar menjadi tempat yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Diserupakannya pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang, karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya dan bagian negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya”, karena masjid adalah rumah ketaatan dan asas pondasinya adalah ketakwaan. Sedangkan maksud “dan bagian negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya”, karena pasar adalah tempat kecurangan, penipuan, riba, sumpah dusta, mengingkari janji, tidak berzikir dan perbuatan lain yang semakna dengannya. . .” (Lihat Syarah Muslim li al-Nawawi no. 1076)
Setan berusaha melalaikan para penghuni pasar dari ingat kepada Allah, bahwa Allah Mahapemberi, Mahapenahan, Mahamenarik dan Mahamenebar serta Mahamemberi rizki. Sehingga orang ahli pasar merasa bahwa pasar adalah sumber rizki. Padahal dia hanya sebagai sarana yang telah Allah jadikan untuk peredaran barang.
Setan berusaha melalaikan para penghuni pasar dari ingat kepada Allah, sehingga orang ahli pasar merasa bahwa pasar adalah sumber rizki.
Oleh karena itu, disyariatkannya doa ini untuk menghindarkan seseorang dari kalalaian-kelalaian tadi. Ketika dia membaca Laa Ilaaha Illallaah, maka dia tersadar bahwa dirinya adalah hamba Allah yang harus selalu beribadah kepada-Nya. Sehingga dia akan tetap membedakan yang hak dan batil, halal dan haram, baik dan buruk.
Ketika membaca Wahdahu Laa Syariika Lahu (Dia-lah yang esa, tidak ada sekutu baginya), maka dia tidak takut kepada yang lain dan tidak khawatir jatah rizkinya hilang sehingga dia tidak harus berbuat curang dan menipu untuk mendapatkannya. Dia bertawakkal kepada Allah, karena Allah adalah Dzat yang mengatur alam semesta, menentukan jatah rizki bagi setiap hamba-Nya. Dan siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya. Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, akan diberi rizki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka olehnya.
Saat membaca Lahul Mulku Walahul Hamdu, maka dia sadar bahwa Allah-lah yang melancarkan peredaran kepemilikan sehingga dia bersyukur kepada Allah atas segala yang didapatkan dan rela terhadap rizki yang belum sampai kepadanya.
Kemudian saat membaca Yuhyii wayumiitu (Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan), maka dia tahu bahwa batas usaha manusia dan semua bentuk usahanya hanya kemampuan dan kepemilikan sementara. Dalam usaha, orang tadi yakin Allah yang menghidupkan sehingga banyak usaha berjalan di muka bumi, dan Allah  yang mematikan sehingga mampu membuat semua kegiatan berhenti.
Kemudian membaca, wahuwa Hayyun Laa Yamuutu (Dia-lah yang Mahahidup, tidak akan mati), berarti Allah meniadakan bagi dirinya apa yang dinisbatkan kepada semua makhluknya, yaitu kematian.
Kemudian membaca Biyadihil Khairu (Di tangan-Nya kebaikan), berarti semua kebaikan yang dicari manusia di dalam pasar berada di tangan Allah. Lalu membaca wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in qadiir (Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu), bahwa Allah-lah yang memiliki keinginan yang sempurna dan mampu mewujudkannya. Jika Dia berkehendak memberi rizki kepada seseorang maka tidak ada yang bisa menghalangi. Sebaliknya, siapa yang Allah tahan rizkinya maka tidak ada seseorang yang bisa memberi. Sehingga hamba tadi hanya bertawakkal kepada Allah semata dan tidak akan menerjang apa yang Allah larang untuk mendapatkan keuntungan.
Saat membaca Lahul Mulku Walahul Hamdu, maka dia sadar bahwa Allah-lah yang melancarkan peredaran kepemilikan sehingga dia bersyukur kepada Allah atas segala yang didapatkan dan rela terhadap rizki yang belum sampai kepadanya.
Imam al-Thibiy berkata, “Siapa yang berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka dia digolongkan ke dalam rombongan yang telah Allah Ta’ala sebutkan:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah.” (QS. Al-Nuur: 37).”
Kesimpulan:
1. Dianjurkan untuk membaca doa di atas saat memasuki pasar atau berada di dalamnya.
2. Membaca zikir saat masuk pasar menghasilkan pahala yang sangat banyak dan besar, selayaknya kita tidak meninggalkannya.
3. Membaca doa di atas akan menumbuhkan rasa tawakkal kepada Allah dan tidak bergantung kepada sebab duniawi.
4. Disunnahkan berzikir kepada Allah di pasar, karena pasar tempat yang melalaikan dari zikrullah dan sibuk dengan dengan perdagangan. Sedangkan berzikir di tengah-tengah orang lalai laksana pohon hijau yang tumbuh di antara pohon-pohon yang kering. (Disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya)
5. Dianjurkan untuk memperbanyak zikir, istighfar dan taubat di pasar supaya lisan ini senantiasa basah dengan zikrullah, karena keberadaan kita di pasar merupakan bagian dari umur yang kelak akan ditanya pada hari kiamat.
6. Pasar merupakan tempatnya setan menggoda manusia dan melalaikan mereka dari zikrullah. Maka orang yang tetap berzikir di pasar, dia memerangi setan dan memukul mundur para pasukannya.
7. Tidak dianjurkan berlama-lama di pasar. Jika sudah selesai urusan, dianjurkan bersegera keluar darinya karena ia adalah tempat yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas. Wallahu Ta’ala a’lam.


http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2011/03/09/13697/doa-masuk-pasar-dan-manfaatnya/

RintiHan Taubat


Yaa Allah...
Maafkanlah segala kekuranganku.
Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.
Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku tidak merugikan-Mu.
Begitu pula semua ketaatanku tidak menguntungkan-Mu”

Yaa Allah...,
Pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!
Ya Allah,
Walaupun aku begitu jauh 
dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,
Hamba Mohon…
Kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…
Kokohkan Jiwa dan hati-ku untuk menggapai Ridha-Mu,
Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…

YA ALLAH Yang Maha Mulia,
Muliakanlah kami dengan ketakwaan…

Ya Rabb…
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku
agar engkau mengasihiku

Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku
Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu
Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu
Hamba-MU selainku banyak,
sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu
Tak ada tempat kembali
Tak ada yang bisa menyelamatkanku
Selain penyelamatan dari-Mu

Aku memohon dengan permohonan orang miskin
Aku berzikir kepada-Mu 
dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina
Aku memohon kepada-Mu
dengan permohonan orang yang takut dan sakit
Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu

Saat ini aku mengadu pada-Mu
Merintih di haribaan-Mu
Untuk hatiku yang kelam…
Untuk Jiwaku yang sakit…
Untuk dosa-dosaku... 
dimasa lalu, sekarang dan yang akan datang

Ya Rabb…
Ampuni dosa-dosaku
Bersihkan hati ini….
Sucikan jiwa ini…
Tentramkan batin ini…
Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..

Ya Allah…
Aku takut….
Aku Gamang …
tentang masa depanku…
Aku tidak kuat azab-Mu
Bila kelak hari perhitungan itu datang
Saat Engkau menegakkan keadilan-Mu
Bagaimana aku menghadap-Mu ?
Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa
Akibat kezalimanku

Yaa Rabb…
Andai waktu masih ada
Di sisa usia ini ….
Aku bertobat pada-Mu
Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu
Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…
Merangkulku dengan kasih-Mu …
Membelaiku dengan Cinta-Mu
Merindukanku seperti saat ini aku merindukan-Mu
Senyuman dari Sang Maha Pengasih…

Ya Rabb Hamba kembali….
Hamba kembali ke jalan-Mu

Ya Allah… YA Tuhanku,
Sungguh dosa-dosaku hari ini
dan hari yang telah lalu berlimpah.
Hamba tidak kuasa menghitung dan menjumlahkannya
Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka
Juga tidak mampu bersabar dan tidak pula tabah atasnya.
Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba
Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)“

Ya Tuhanku ,
Tak layak bagiku menghuni surga Firdaus-Mu,
namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim-Mu.
Maafkanlah semua kesalahanku
dan ampunilah semua dosaku
Karena hanya Engkaulah 
yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.

Ya Allah
Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku
maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami

 dari siksa neraka.”


NYALA API CINTA


Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama.Di suatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan KEKUATAN yang mereka miliki masing-masing.

”Itu bisa aku singkirkan”, kata KAPAK.
Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu.
Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.

”Sini, biar aku yang urus,” kata GERGAJI.
Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji.
Tapi ia kaget dan kecewa, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

”Apa kubilang,” kata PALU.
”Kan aku sudah ngomong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya”.
Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tidak berubah.

“Boleh aku coba?” tanya NYALA API.
Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh cair.

Apa yang mau saya katakan melalui ilustrasi ini?
Ada banyak HATI yang cukup KERAS untuk melawan keMURKAan
dan amukan keMARAHan demi HARGA DIRI.
Tapi jarang ada hati yang tahan melawan NYALA API CINTA kasih yang hangat.
Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah keLEMBUTan dan keHANGATan,
seperti api yang menCAIRkan hati yang dingin.
Ah, tak ada yang tahan menampik nyala api cinta kasih.
HATI yang KERAS sekalipun akan LULUH dengan keHANGATan CINTA....


http://www.facebook.com/notes/kata-kata-hikmah/nyala-api-cinta/10150116849910849

Penantian Dengan Iman


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

SEBUAH MOTIVASI DARI SAYA UNTUK ANDA !

Ketika usia kita masih belasan tahun, atau lebih tambah sedikit antara 20 tahunan, kita masih jual mahal dan memilih-milih setiap ada yang datang kepada kita. Bagi yang wanita; ada Ikhwan baik-baik dan karyawan biasa datang meminang, kita tolak dengan halus atau bahkan dgn terang2an kita bilang 'Gak level'. Ada pemuda yang serius mengajukan taaruf tapi dia masih mahasiswa dan pekerja freelance, kita bilang dia belum punya masa depan. Ada seorang yg sudah bekerja sebagai pegawai negeri tetap tapi dia miskin, kita bilang 'status sosialnya gak sama dgn keluargaku'.

Begitupun dengan sang pria; ketika ada akhwat baik-baik datang mengajukan diri utk dipinang, kita bilang 'wanita kok melamar, gak tahu malu..'. Saat ada gadis yang baru lulus SMA tapi sudah berani menikah dan mencari suami, kita bilang 'lanjutin kuliah dulu biar pinter, biar gak ketinggalan jaman...', dan segudang alasan lain yg terasa dibuat-buat.

Kini, sang pria atau si wanita sudah hampir memasuki usia kepala tiga. Peluang cinta yang dulu menyapa kini tak pernah sekalipun hadir lagi. Orang tua sudah mendesak ingin agar kita segera menikah, dan akhirnya kitapun kebingungan. Dengan nada putus asa enak saja mulut ini berucap: " Mana jodoh yg dijanjikan Allah kepadaku? kenapa tak kunjung datang...?".
Nah, kalo sudah begini siapa yang harus disalahkan...???
INGAT..ALlah tidak pernah sedikitpun menzalimi hambaNya.

Ya, sebenarnya faktor yang paling utama mengapa keinginanmu belum dikabulkan, padahal usia sudah waktunya, tujuan sudah mulia, bahkan mungkin kemampuan financial sudah ada. Hanya satu faktor penyebabnya. Yaitu perbedaan persepsi antara Kita dan Allah. Kita seringkali menganggap bahwasanya apa-apa yang sesuai dengan keinginan kita itulah yang terbaik bagi kita, padahal tidak selamanya loh, "
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.(baca QS. Al-Baqarah : 216).

Coba kita tengok sedikit ke belakang. Dulu kita begitu jual mahal menolak setiap cinta yg datang, mentang2 kita masih cantik, masih muda dan seorang mahasiswi pula, dengan tanpa berpikir lagi terang2an menolak tanpa tahu apakah dia memang benar2 jodoh kita atau bukan. Tidak mau sedikitpun membuka mata dan telinga tentang niat baik seseorang yg hendak menggenapkan dien mereka karena Allah daripada bermaksiat dengan melakukan pacaran. Mana yg lebih mulia ukhti, seorang pria yang mengajakmu menikah atau yg mengajakmu berpacaran..?? Hal ini sering luput dari perhatian kita..!!!

Sekarang, yang terjadi adalah kita begitu berharap ada seseorang yg datang kepada kita dengan menurunkan kriteria yg dulu kita patok sebagai harga mati. Kalau dulu kita mengharap calon yg kaya dan ganteng, sekarang tidak perlu kaya dan ganteng yang penting dia serius dan bertanggung jawab. Dan standart kriteria laen yg sengaja kita turunkan agar cepat mendapatkan jodoh. Hmmm....pantaskah kita berbuat demikian???

Yaa akhi wa ukhti sudaraku fillah..
Diluar sana, ketahuilah BUKAN hanya dirimu yg mengalami hal ini. Dibelahan bumi yg sama kita huni ini, ada banyak ribuan bahkan jutaan gadis yang mengalami masa yg sama seperti dirimu. Putus ada dan gamang dengan pertanyaan dalam hidup ini 'kapan giliranku', tanpa ada pasangan jiwa yg bener2 akan datang menemui kita. Tapi haruskah engkau sebagai seorang muslimah yg paham agama mesti putus asa dari rahmat Allah? Setelah sujud terakhir shalat malam yang panjang, tunduk. Ada tetesan tak berbunyi bergulir di atas pipi. Kesunyian itu tiba-tiba datang lagi tanpa meminta izin lebih dahulu.

Dan sahabatku.., bila kau salah satu dari perempuan bersimpuh itu, sabarlah. Benar, tidak mudah. Tapi tidak ada yang salah dengan janji Nya. Janji Nya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus denagn kesabaran yang berdarah-darah.
Jangan lelah muliakan dirimu. Bukan untuk dia. Juga bukan untuk dirimu sendiri. Tapi semata hanya untuk Rabb-Mu. Sungguh, itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang berbeda. Dan Mahabenar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama kemuliaan pernikahan.

Ukhti, kalian adalah tulang rusuk yang hilang. Jika kalian dalam penantian, maka jadikan penantian itu jalan menuju keberkahan, yaitu PENANTIAN DENGAN IMAN. Menanti bukan berarti berdiam diri, atau menunggu tanpa arti. Kalian adalah bidadari yang dicari. Sebelum pemilik tulang rusuk datang menjemput, isilah masa penantianmu dengan taqwa, sabar, do’a dan tawakkal. Meski kau boleh mengajukan proposal lebih dulu, tapi saya yakin, al-Haya’ yang menjadi perisai bagimu akan membuatmu urung untuk mengungkap perasaan. Cinta yang tak mampu kau ungkap. cinta yang hanya kau dekap dalam bungkam. Karena mungkin kau tak seberani Khadijah…

Tidak perlu gelisah yaa ukhti. Gunakan masa penantian ini sebagai motivasi untuk terus memperbaiki diri lahir batin, berusaha terus utk menjadi pribadi yg sholeh dan sholehah  agar dirimu pun makin cantik luar dalam, sehingga engkau akan menjadi sosok muslim dan muslimah yg tangguh, kuat, tertarbiyah, dan pribadimu pun akan makin dewasa dan bermutu.
Jadikan masa penantian ini sebagai bentuk ujian kesabaran dari Allah, sampai dimana kita memaknai kesabaran kita tersebut. Karena janjiNya kepadamu sangat indah : "...Dan hanya orang2 yang bersabarlah yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas " ( QS.Az-Zumar, 10 ).

Sehingga ketika Allah benar2 telah menganggapmu sudah mampu, sudah siap lahir batin untuk menggenapkan dien ini, maka Putera Langit dan Bidadari itupun akan dikirimkam kepadamu tanpa diminta. Dan engkaupun akan menyambutnya dengan tersenyum dan air mata bahagia sambil berbisik, " Subhanallah..ternyata jodohku yg dijanjikan Allah keren sekali" !

Hmmm..mulai sekarang benahi dirimu. Tata dan perbarui lagi hatimu. Ubahlah cara pandangmu kepada Allah dan tetap berprasangka baik kepadaNya. Sambut masa depanmu dengan optimis, penuh percaya diri dan semangat tinggi.
Hamasah saudaraku akhi wa ukhti..


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-penantian-dengan-iman/202110363150952

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===========================

Begitu indahnya Allah ciptakan segala sesuatu di muka bumi ini dalam keadaan berpasang-pasangan. Sudah menjadi ketentuan-Nya bahwa apapun yang ada di sekitar kita memiliki pasangan kata, makna, rasa dan zat. Dunia akhirat, surga neraka, pria wanita, siang malam, susah senang, baik buruk, pahit manis, berat ringan, keras lunak dan banyak lagi contoh lainnya yang memang pada dasarnya selalu akan berpasang-pasangan.

Bacalah apa yang ada dalam tubuh kita, mata yang berpasangan, telinga yang berpasangan, tangan dan kaki yang berpasangan dan semuanya akan serba berpasangan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pasangan anggota tubuhnya (maaf : cacat) baik karena bawaan sejak lahir, kecelakaan ataupun sebab lainnya, semoga mereka diberikan kesabaran dan tetap optimis menjalani hidup. Apapun yang menimpa diri kita, itulah yang terbaik di sisi Allah dah hanya Allah-lah yang Maha Mengetahuinya.

Ketika kita berada di dunia maka tidak lama lagi kita akan berada di akhirat, ketika kita berada di waktu siang maka kita akan segera menemui malam, ketika kita merasakan manis maka pahit pun akan kita jumpai, ketika kita membawa sesuatu yang berat maka suatu saat kita akan membawa yang ringan pula dan begitulah seterusnya tentang makna berpasang-pasangan. Begitu indah terdengar bila sepasang kata dan makna dipadukan, tapi mungkin akan membuat hati kita bergetar dan ketakutan bila hal itu menimpa diri kita terutama pada kondisi yang tidak kita inginkan.

Ada hal menarik yang perlu kita pikirkan dan renungkan lebih dalam ketika memaknai bahtera hidup ini. Sepasang kata dan ungkapan yang indah, belum tentu menjadikan diri kita siap untuk menerimanya. Dan ungkapan itu adalah “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”.
Siapa yang tak kenal ungkapan ini? Siapa yang tak paham prinsip hidup ini? Dan siapa pula yang mengingkari bahwa hal ini adalah kenyataan yang ada dalam hidup kita? Semuanya akan menjawab : ” Saya mengenalnya, saya memahaminya dan saya tahu bahwa itu adalah prinsip hidup yang selalu saya pegang sejak lama.”

Mari kita berpikir sejenak dan merenungkan tentang makna terdalam yang ada dalam ungkapan “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”. Ketika Allah mentakdirkan segala sesuatunya dengan berpasang-pasangan, pastilah Allah telah memperingatkan kita dengan ayat-ayatnya. Bukti bahwa Allah telah memperingatkan kita adalah dengan wahyu-Nya “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah : 6). Dan masih banyak lagi peringatan-peringatan yang telah Allah berikan pada kita.

Kembali pada ungkapan tersebut, bagi sebagian orang, tapi mudah-mudahan tidak termasuk Anda, terkadang sulit untuk menerima kenyataan itu. Mereka mengerti makna ungkapan tersebut, tapi tidak dibuktikan dengan perilaku pada saat menimpa dirinya. Mereka sebenarnya menyadari bahwa ia sedang berada pada kondisi salah satunya entah kesulitan atau kemudahan. Pada saat mereka berada dalam kondisi kesulitan, mereka lupa bahwa kemudahan akan datang. Dan sebaliknya, jika kondisi mereka sedang berada dalam kemudahan, ia lupa bahwa sebentar lagi kesulitan pun akan menghampirinya.

Pada saat kesulitan hidup datang, mereka lupa bahwa hidupnya sedang dalam ujian dan cobaan bahkan peringatan. Mereka mengeluh dan menangis, mereka tidak terima dan berontak, mereka lari dan berputus asa. Mereka menyalahkan diri mereka sendiri dan mengkambing hitamkan orang lain, mereka mencaci diri sendiri dan memaki siapa saja. Dan mereka pun sampai pada titik terlemahnya iman seseorang dengan mengatakan bahwa : ” Tuhan tidak adil, Tuhan tidak mengasihaniku, mengapa aku ditimpa kesulitan dan kesusahan seperti ini?”.

Sampai sejauh manakah respon kita dalam menyikapi kesulitan yang datang? Sampai dimanakah keikhlasan kita pada saat kesulitan menimpa kita? Sampai sejauh manakah kita mengambil hikmah dari kesulitan yang melanda diri kita? Sekali lagi, ungkapan itu begitu indah, begitu menggetarkan hati, tapi dalam kenyataannya tidak semudah seperti yang kita bayangkan.

Begitu beratnya diri kita untuk menerima kenyataaan itu dengan ketulusan dan begitu bodohnya diri kita bila mengakui bahwa itu adalah prinsip hidup kita tapi tidak memaknai bahwa semuanya itu adalah suatu ujian, pelajaran, motivasi dan penambah kepekaan hati kita terhadap kesulitan yang orang lain rasakan. Jika ingin kesulitan kita berkurang bahkan sirna, maka belajarlah untuk bisa mengurangi kesulitan orang lain, dan Allah pun akan menghapuskan kesulitan kita.

Bukankah setiap penyakit ada obatnya? Bukankah setiap permasalahan ada jalan keluarnya? Bergembiralah dan yakinkanlah dalam benak dan hati kita yang paling dalam bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan menerpa akan ada kemudahan yang menghampiri. Janganlah berputus asa karena masih banyak dari mereka yang ditimpa kesulitan jauh melebihi kesulitan yang kita alami! Berbahagialah dan teruslah berharap kemudahan dan kebahagiaan menyelimuti hidup kita wahai saudaraku!

Tidak bisa dipungkiri bahwa siapapun pasti mendambakan hidupnya selalu dalam kemudahan. Bagi mereka yang pada saat ditimpa kesulitan tetap tabah, ikhlas dan tulus sepenuh hati serta selalu menganggapnya sebagai pelajaran, peringatan juga motivasi hidupnya, maka sesungguhnya mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang berlipat ganda bila kemudahan telah datang menghampirinya. Seakan-akan dalam hidupnya mereka tidak pernah terjadi kesulitan, melainkan hanya ujian yang dinikmati dan dilanjutkan dengan kemudahan yang sesungguhnya.

Bisa jadi mereka berkata: “Aku tidak pernah mengalami kesulitan, karena aku ikhlas menerimanya. Aku tidak pernah merasakan kesusahan, karena aku tulus menjalaninya. Aku tidak pernah mengeluh karena aku tetap tegar menguasai jiwaku. Aku tidak pernah merasakan penderitaan, karena aku sedang berusaha untuk menjadi dewasa. Aku tidak pernah menangis, karena aku tidak berputus asa.”
Maka berbahagialah mereka yang selalu menganggap segala kesulitan dan kesusahan adalah awal dari kemudahan. Mereka beruntung karena memiliki jiwa yang kuat dan tetap menjadi dirinya sendiri.

Dan ujian pun akan muncul kembali pada saat kemudahan kita nikmati. Dikala kemudahan menghampiri kita, kita sadar bahwa kemudahan telah tiba. Hidup kita terasa lapang dan semuanya serba terang seakan tak ada penghalang. Kebutuhan ekonomi terpenuhi setiap hari, pekerjaan tetap lancar setiap saat, karir terus menanjak seiring waktu, penghargaan pun bermunculan dimana-mana, usahapun kian melambung dan melonjak tajam. Hidupnya benar-benar diselimuti dengan kemudahan dan kesenangan. Seolah-olah kemudahan itu tak mau beranjak dari diri kita walau sedetik pun. Akhirnya mereka berada dalam kesenangan dunia yang seakan-akan tak pernah putus dan tidak akan pernah mengalami kesulitan dan kesusahan.

Sungguh ironis bila kenyataan hidup seperti itu tidak dibarengi dengan pondasi jiwa yang kuat, ilmu yang memadai dan iman yang menjadi tameng. Ketika mereka berada dalam puncak kesenangan hidupnya, mereka sedikit lalai bahkan mulai pudar prinsip yang ia pegang. Dia merasa hidupnya sudah mapan dan tak ada sesuatu pun yang bisa membuatnya menderita. Keangkuhannya, kesombongannya, kecongkakannya ternyata membuka pintu hidupnya kembali pada tahta terendah dalam hidupnya. Mereka lupa dan tidak pernah memikirkan bahwa setelah ada turunan curam, maka mereka akan berhadapan dengan tanjakan terjal. Ketika diumpamakan dengan sebuah mobil, pada saat menemui turunan maka mobil harus direm dan pada saat mendapatkan tanjakan mobil pun harus digas. Rem adalah pengendali agar tidak terperosok dan gas adalah motivator agar cepat berada dalam harapan dan keinginan.

Kehidupan yang serba mudah akan dengan cepat berbalik arah menuju kesusahan dan keterpurukan. Mereka yang tidak siap menghadapi ke fase berikutnya terutama berhadapan dengan kesulitan hidup, maka mereka akan mengalami stress yang berkepanjangan bahkan gangguan jiwa. Semuanya karena mereka tidak mempersiapkan jiwa dan pikirannya dengan keikhlasan dan tidak pernah belajar dan mengambil hikmah pada saat kesulitan datang menghampirinya. Wahai saudaraku, manfaatkanlah pada masa kesulitan dan kesusahan itu sebagai ujian, pelajaran, motivasi dan hikmah yang berharga dalam rangka pendewasaan diri. Bergembiralah karena sesudah kesulitan pasti ada kemudahan !

Pada akhir tulisan ini, saya hanya ingin mengingatkan khususnya pada diri saya sendiri dan umumnya bagi mereka yang membaca tulisan ini. Kita harus sabar, ikhlas, besar hati dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita. Bukankah kesulitan itu merupakan awal menuju kemudahan? Bukankah kehidupan kita ini selalu berpasang-pasangan? Hari ini kita susah, tapi yakinlah cepat atau lambat kemudahan akan menghampiri kita. Dan jika sekarang kita sedang merasa ada dalam kemudahan, bersiap-siaplah dengan kesulitan yang segera mendekat. Perkuat jiwa kita agar kita mampu menikmati segala liku-liku perjalanan hidup! Semoga engkau menjadi orang yang beruntung wahai saudaraku!

Ketika kita bisa membaca dan belajar dari setiap peristiwa hidup yang menimpa diri sendiri, maka itu adalah suatu anugerah terindah. Dan ketika kita bisa menyikapi serta memaknai peristiwa yang menimpa kehidupan orang lain, maka itu adalah suatu keuntungan besar. Semoga kita menjadi orang yang beruntung dan berguna bagi sesama.


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-sesungguhnya-sesudah-kesulitan-itu-ada-kemudahan/202107639817891