Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Minggu, 20 Februari 2011

Ada Apa..


ada apa dengan lelaki akhir zaman

Oleh :Irma Siregar

Kau penyempurna wanita
Seharusnya pelipur purna yang bijaksana
Kau yang gagah perkasa pelindung keluarga
Tidak seharusnya kau membuat luka
Semudah cinta di awal senja
Semudah itupula kau tebar pesona
Hingga hati menjadi buta karna cinta
Dan lupa bahwa kami ada dan setia
Kami yg mnerima sgala kekurangan dan kelebihan kaum pria
Kenapa sosokmu kini menjadi seorang yang pemaksa
Kau disciptakan bukan untuk menyiksa, tapi penjaga
Kami tdk mengharapkn kau yg sempurna
Tdk sadarkah kau, dr rahim siapa kau lahir, air susu siapa yg kau minum, nyanyian siapa yg kau dengar, tangan siapa yg memberimu makan, doa siapa yg mengiri setiap langkahmu, tangan siapa yg mencuci kotoranmu ketika kecil, kau rewelpun dgn lembut dengan perasaan hangat tetap kami jaga.
Karna wanita langkahmu menjadi bermakna
Wanita.. wanita.. wanita... ibumu wanita..
Bgitu kau mhyakiti anak & istrimu tidak kah kau ingat dengat ibumu yang jg seorang wanita
Kami diciptakan dgn kelembutan hati dan perasa
Untuk apa kau cari agama tp kau semena2 dan lupa dgn rapuhnya hati wanita
Kalian yg memaksakan kami mjadi wanita yg mandiri dan perkasa
Kalau bgitu, untuk apa kau ada
Bukankah kau penyempurna Melengkapi sisi yg tak dimiliki wanita
Kami bukan barang yg bs kau koleksi, kemudian usang dimakan waktu dan habis
Kami hanya bisa menangis dengan luka yg mengiris
Apakah hanya kami yang harus terpaksa menerima takdir dgn ikhlas
Lalu bagaimana dengan pria? Apa hanya ada Egois..
Rasanya mata ini tdk kuat u/ mnahan air ata. Hati aku terasa mau menjerit kesakitan ikut merasakan hati yg ter iris krn ksakitan saudaraku. Takdir apa yg akan kau tuliskan pdku ya Robbi.. aku sungguh pasrakan semua paMu.. kini aku benar2 tdk berani berharap apapun dr dunia. Kau Maha mengetahui yg terbaik untukku.. Kau yang paling mengerti siapa dan bagaimana aku.

Rasanya ingin kupeluk dia. Ku usap punggungnya, menangislah saudaraku.. smoga khadiranku bisa meringankan bebanmu. Smoga dgn kehadiranku, ada sisi remajamu yg tertahan krn terlalu berat beban yg kau pikul.
Wajahmu yg cantik.. wajahmu yg ayu.. kulit yg putih, umurmu yang masih muda hanya berselang 2thn di atasku.. kau yg memiliki gelar sarjana, anakmu yang cantik dan lucu yg suka tidur2an di tumpukkan kain, baru saja umurnya mnginjak 2thn. Yang aku tau, kau yg suka bekerja keras mandiri dan lemah lembut. Kufikir hidupmu sempurna. Ternyata kisahmu membuat aku mneteskan air mata. Hidupmu keringatmu dan lelahmu kau tujukan untuk sekaleng susu anakmu.. dengan teganya suamimu mengikatmu dlm derita dgn alasan sdh menafkahi sesuai kemampuannya 50rb sebulan. pdahal laki2 itu mengendarai roda empat kmana dia pergi. Sinting.. tidak masuk di akal. Lalu untuk apa dia menikahi 2 wanita. Menghianati wanita yg setia yg ikhlas membagi tenaganya untuk keluarga dan bekerja keras membantu suami mencari nafkah.
Adapa dengan laki-laki akhir zaman.. tidak tahukah dia, nafsu itu dilumuri dengan kesombongan ketamakan dan kedengkian? Bukti itu telah nyata. Kau tamak akan wanita. Selalu saja kurang. Dengki dengan kebaikan org2 yg membantu istrimu u/ bangkit. Dengki dgn org2 yg setia dengan menjadikan istrinya satu2nya dlm hidupnya. Sombong merasa dirinya hebat dan mampu berbuat adil. Pendapatnya adalah benar, merasa hina jika di kritik atau dinasihati olh org lain. Selalu saja dusta agar terhindar dan tdk disalahkan. Kau akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan2 lainnya. Pada akhirnya menjadi org yang berhati keras, dan ketika Allah menutup hati seorang hambaNya, bara kesombongan telah membara dan menggelora didalamnya yg akan merendam rasa tawadhu. Jika kedengkian itu sudah bertahta, maka tdk akan ada lg nasihat yg masuk kedalam telinganya. Jika ketamakan sudah mendarah daging, maka harta tahta dan wanita sudah menjadi tuhan baginya, Gelisah tanpanya. Takut kehilangannya. dalam kamus hidupnya dia tdk akan pnah mengenal kata qonaah. Dan mintalah perlindungan dr kesombongan dan hawa nafsu. karena keduanya memadukan segala kejahatan. keduanya akan memalingkan seorang pemuda dari setiap jalan-jalan kebaikan, karena di dalam hatinya ia terus mendesaknya.
Rosulullah bersabda:
dari harisah bin wahab Al-khazadiy:
"maukah kamu kuberitahukan tentang penduduk surga? (yaitu) setiap org yg sangat lemah. seandainya dia bersumpah atas nama Allah. niscaya dia akan melaksanakannya. tidak kah kamu mau aku beritahu tentang penghuni neraka? yaitu setiap org yg berlaku kasar, bjalan dengan sikap sombong dan takabbur."
dari Abu hurairah;
"surga dan neraka berdebat lalu berkatalah neraka, aku diprioritaskan bagi org2 yg menyombongkan diri, bertindak zalim dan sewenang-wenang"
ya Allah.. aku berdoa untuk seseorang yang akan mendampingi hidupku suatu hari nanti dmana yg telah engkau tentukan..
jika ketampanannya akan membuat dirinya sombong, maka aku akan lebih memilih dia yg buruk rupa. jika tahta dan hartanya membuat dia lupa pd ank istrinya, aku lbh memilih dia yg sederhana. Jika ilmunya membuat dirinya merasa hebat, maka berilah aku ilmu melebihi dirinya. Apabila bertambah pangkatnya, maka bertambahkan pula kerendahan hatinya. Apabila bertambah hartanya maka tambahkanpula kedermawanannya. Apabila bertambah ilmunya, tambahkanlah dia menjadi org yg bermanfaat. Apabila bertambah umurnya, bertambahpula kesungguhannya. Jadikanlah aku penyempurna imannya, jadikanlah aku pagar pembatas yg lemah lembut yg bs menegurnya dikala dia melewati batas. jadikanlah kisah cinta kmi seperti 5 musim yang berputar tanpa henti, musim panas, semi yang berbunga dan berbuah lebat, gugur dan hujan yang meneteskan air kedamaian dikala masalah itu hadir. jangan jadikan seperti padang sahara yang hanya memiliki 2 musim dimana kekeringan lebih mendominasi hidup kami. kebahagiaan hanya fatamorgana bagai kolam air di padang pasir. amin.. amin ya Robb..
 
                                                                                                                                                          
http://www.facebook.com/notes/melati/ada-apa/180527865318930

" Suamiku, Ijinkan Aku Bercerita Tentang Kupu - Kupu "


oleh Safir Alkatiri

Tersebutlah seekor kupu-kupu jelita yang tinggal di negeri Sayap Indah. Ia begitu jelita, elok, dan rupawan, menyenangkan siapa pun yang memandangnya. Nyaris taksatu ekor pun kupu-kupu yang dapat memandangnya tanpa jatuh hati setelahnya. Wahai… ia begitu bangga pada dirinya. Maka dengan segala keelokan yang ia miliki, ia sangat yakin dapat membuat Pangeran Kupu-kupu Emas jatuh hati kepadanya, dan membawanya tinggal di Istana Bahagia Tanpa Derita.
Dan ia tak salah, Pangeran Kupu-kupu Emas memang jatuh hati kepadanya, dan mengajaknya tinggal di Istana Bahagia Tanpa Derita, menjadi ratu di istana hatinya. Tetapi sungguh tak beruntungnya ia, karena Pangeran Kupu-kupu Emas telah bertunangan dengan Putri Kupu-kupu Hijau. Malangnya si kupu-kupu jelita, Putri Kupu-kupu Hijau tak begitu saja merelakan kekasihnya direbut dari sisinya. Maka menderitalah ia, ketika terompet berbunyi, dan genderang pesta bertabuh di seluruh negeri, tanda pernikahan Pengeran Kupu-kupu Emas dan Putri Kupu-kupu Hijau dilangsungkan.
Wahai… para pecinta, aku telah mabuk oleh cintaku pada Pangeran Kupu-kupu Emas. Tak peduli apa pun, cintaku hanya miliknya, dan hanya kepadanya selamanya…meski cinta ini membuatku menderita… akan kunikmati setiap detik penderitaan itu, karena aku cinta… begitulah ratapan hatinya yang berderak patah. Tak sanggup ia melangkahkan kaki dengan tegak, karena yang ia lihat hanya bayangan Pangeran Kupu-kupu Emas yang mengikutinya. Hingga ia tak menyadari, bahwa sepasang sayap biru selalu mengamati dan mengikuti langkahnya, kemana pun ia pergi.
Syahdan, kupu-kupu biru pun melamarnya. Si kupu-kupu jelita sejenak lupa pada hatinya yang telah berai. Ia pun mulai membangun harapan, bahwa bersama kupu-kupu biru, luka hatinya akan sembuh, dan cintanya yang berai akan utuh kembali, karena ia yakin bahwa kupu-kupu biru sangat mencintainya, dan tak akan menyakitinya.
Sekali lagi ia tak salah. Kupu-kupu biru mencintainya tanpa syarat. Kupu-kupu biru mencintainya tanpa cacat. Kupu-kupu biru mencintainya dengan sempurna. Tetapi semua itu tak mampu menghapus segala cintanya kepada Pangeran kupu-kupu Emas. Makin ia melupakannya, makin deras cinta itu menerjangnya. Kupu-kupu jelita lupa pada niatnya, lupa pada harapan yang pernah dipupuknya. Setiap hari ia terus mengeluh… “oh… andaikan si kupu-kupu biru ini adalah Pangeran Kupu-kupu Emas yang kucintai… tentu aku tak akan menderita seperti ini…”
Ia terus meratap… ia terus menangis… ia lupa bersyukur, ia lupa membalas cinta si kupu-kupu biru. Hingga suatu hari, ia tak lagi melihat si kupu-kupu biru di sangkar mereka. Dan beberapa waktu kemudian ia menerima sebuah paket berukuran sangat besar, yang didalamnya ada seekor kupu-kupu disepuh emas, yang telah mati. Dan juga selembar surat… “istriku… aku sangat mencintaimu… namun aku tak mampu membahagiakanmu… karena yang engkau inginkan hanyalah hidup bersama dengan Kupu-kupu Emas.. maka hari ini, aku menemui Empu Hias, kuminta padanya untuk mencelupkan tubuhku di cairan emas, dan memintanya untuk mengantarkan tubuh emasku kepadamu. Kau tahu, cairan emas itu sangat panas, maka begitu tubuhku masuk ke dalamnya, aku pasti mati. Tetapi aku rela, asalkan aku tetap bersamamu, sesuai dengan apa yang engkau inginkan… menjadi kupu-kupu emas…”
— End Story —
***
Suamiku, aku bukanlah kupu-kupu jelita. Bukan pula angsa putih nan rupawan. Apalagi menjadi phoenix yangmerdu dan menawan.
Aku adalah kupu-kupu rapuh, yang menjadi kuat karena perhatianmu… aku adalah putik kecil, yang menjadi buah karena cintamu… aku adalah kuntum bunga, yang menjadi mekar bersamammu… aku adalah helai daun, yang menjadi segar dalam siraman kasih sayangmu…
Apapun adanya diriku, cintamu tulus dan sempurna, tanpa syarat dan tanpa cela. Seelok dan selembut cinta si kupu-kupu biru. Namun aku tak sebaliknya, seringkali aku menuntut lebih dari dirimu… seringkali aku mengharapkan apa yang belum ada dalam dirimu… hingga aku pun bertanya-tanya, bisakah engkau bertahan?
Namun kurasakan, cintamu tak pernah berkurang… kasihmu tak pernah lekang… sabarmu tak pernah hilang…
Maka, kuyakin dengan saldo cintamu yang tak pernah habis, bahwa bahtera yang telah melewati masa 1 tahun ini akan melewati masa 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan seterusnya, bersama dirimu, menjadi istrimu, hingga ke dalam surganya….
Jangan pernah lelah, mengajari dan memberiku kesempatan, untuk membalasnya sebesar cinta yang engkau berikan…
To my husband, With love ever after….
Semoga Allah memberkahi pernikahan ini, dan buah hati yang terlahir di dalamnya… amin…


http://www.facebook.com/notes/melati/-suamiku-ijinkan-aku-bercerita-tentang-kupu-kupu-/180527148652335

==Dunia..Oh..Dunia..==


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).

Dikisahkan, Orangtua yang Materialistis pernah berkata Kepada sang buah hatinya:
"Nak, cepat besar yaa sayaang. Semoga kelak dewasa kamu dapat menjadi seorang yang sukses, kaya raya dan dapat membanggakan Ayah dan Ibumu nanti"
" Nak, Kalau kamu memilih Calon pendamping kelak, Carilah seseorang yang Kaya raya, Mapan. Agar kamu tidak hidup susah kelak nanti yaa"
"Nak, Sekolah dan pendidikan itu Penting..Kamu harus Sekolah disini dan nanti kalau kamu sudah selesai pendidikan di sekolah. Kamu harus kuliah diluar negeri. Biar kelak kamu dapat menjadi orang yang sukses, berhasil dan membanggakan papa dan mama mu yach"
"Nak, coba kamu dekati si fulan itu, Dia orang yang cerdas, kaya raya, mapan dan usianya masih muda lho". Tapi, Ma??
sst..udah, nanti mama kenalin dech sama kamu nak. Kebetulan ibunya satu arisan sama mama. Kamu diam aja nak. Ikuti perintah mama aja (titik)."
Kamu adalah anak kebanggan papa. Kamu harus berhasil melampaui kesuksesan Papa. Kamu harus kenal dan papa jodohin kamu dengan anak rekan bisnis papa. Biar kamu mendapat kebahagiaan nak.
Sang anak pun berkata: Tapi, Pa??
sang ayah pun kembali berkata: sstt..sudah diam kamu Nak. ikuti saja kata papa. Kamu belum tau apa-apa dan belum memiliki pengalaman tentang kehidupan..dengar kata papa saja. sudah (titik)."
---> Lho, Kok tak ada tinjauan dari sisi Rohani (Agama, Akhlak,keturunan,budi pekerti yang baik, Rasa Cinta Karena Anugerah dari Alloh dan mencintai karena Alloh) ??
Tidak ada seorang pun yang tidak mengetahui apa itu DUNIA.
Dimana kita Hidup saat sekarang ini ??
Tidak dipungkiri pula tidak sedikit manusia yang cinta-mencintai bahkan diperbudak oleh Duniawi.
Dunia dan keindahannya cukup mempesona umat manusia. Bayangkan, hanya karena masalah duniawi atau materi seseorang dapat melakukan/mengorbankan segala sesuatunya (Harga diri, jiwa&raga) demi eksistensinya maupun kenikmatan duniawi yang sementara ini.
Dunia oh..Dunia..kau Cukup Mempesona.
Jika Kamu tahu..
Sesungguhnya...
Banyak Seseorang yang mencarimu..
Banyak pula seseorang yang menjadi tujuan hidupmu..
Kata Dunia di dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 115 kali sama dengan kata Akhirat
Memandang Dunia ini...dengan....
“ Dunia ini berada dalam genggaman empat tahapan; seorang yang diberi rezki oleh Allah dengan kekayaan dan ilmu, lalu dengan kekayaan itu dia bertaqwa kepada Allah, selanjutnya di ikat tali silahturrahmi dengan masyarakat, kemudian di perhatikannya benar batas-batas hak untuk Allah. Maka disanalah kedudukan sebaik-baiknya.” (HR.Tirmidzi)
“Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali ‘Imran: 185)
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kenikmatan dunia.” –Yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 682)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau yang sedang numpang lewat.”
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Jika engkau di sore hari janganlah menunggu pagi (untuk beramal shalih). Jika engkau di pagi hari janganlah menunggu sore hari. Manfaatkanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu, manfaatkanlah masa hidupmu (dengan beramal shalih) untuk masa matimu.” (HR. Al-Bukhari)
Semua pun bercerita tentang dunia:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).
Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda. (HR. Tirmidzi)
Dikisahkan kala Hatim bin Asham kala belajar Ilmu Pengetahuan&Agama terhadap gurunya Syaqiq al-Balkhi selama 30 Tahun, ia menemukan terdapat 8 hal yang ia temukan dalam memandang kehidupan ini. Dari kesemuanya, tampak Seseorang (manusia) amat banyak yang memiliki tujuan hidup dan kecintaannya teramat besar terhadap DUNIA semata.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata: “Apakah kalian tahu siapakah orang-orang yang bangkrut?”. Para sahabat menjawab: “Yang bangkrut itu adalah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak punya aset”. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat (menghadap Allah) membawa pahala shalatnya, puasanya dan zakatnya. Dia datang tetapi dia telah mencaci si ini, menuduh berzina si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini dan memukul si ini. Maka diambillah semua kebaikannya, diberikan kepada si ini dan si ini. Jika kebaikannya telah habis sebelum lunas beban keburukannya tersebut, maka diambillah keburukan orang-orang (yang telah disakitinya) tersebut, lalu dibebankan kepadanya, lalu dia dilemparkan ke dalam neraka”. (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: "Kamu adalah pemimpin yang akan ditanya terhadap kepemimpinanmu itu". (HR.Muslim)
Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas’ud
Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Barangsiapa yang memerhatikan kondisi alam ini, niscaya ia akan mengetahui bahwasanya sebab dari semua kebaikan yang ada di muka bumi ini adalah beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata (tauhidullah) dan taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan sebab dari kerusakan, fitnah, bala`, paceklik, dan kekalahan dari musuh adalah menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyeru kepada selain jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.” (Bada`i’ul Fawa`id, 3/17)
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan...dan tidak lain hanyalah merupakan kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu sekalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Dan Allah memiliki karunia yang besar. (QS Al Hadiid: 20-21)
Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah).
Hidup adalah sebuah permainan rasa.
Hidup jika diibaratkan dalam perspektif sebuah permainan sepakbola.
Sudah sewajar dan seharusnya setiap pemain sepakbola pastinya akan menunjukkan permainan terbaiknya. Demi Mendapatkan sebuah Kemenangan atau di titik Aman.
Orang bijak pun berkata "Bermainlah dengan Baik & Benar. Tapi, Ingat!! Jangan Main-main kalau mau Anda Menang!!"
Andalah  selaku Pemimpin dan aktor dalam kehidupan Dunia..
Apa yang ingin anda lakukan di permainan dunia ini? Mau Menang, Seri (STMJ, Kurang Manfaat, Ada tidak ada Diri anda tidaklah memiliki pengaruh thd lingkungan sekitar anda) / Kalah??
Kalian yang memilih..Kalian pula yang menentukan??
Bersemangatlah untuk meraih apa yg bermanfaat bagimu.Mintalah tolong kepada Allah dan janganlah lemah. Apabila sesuatu memintamu janganlah engkau mengatakan ''andaikan aku mengerjakan begini niscaya akan begini dan begitu''. Akan tetapi katakanlah, ''Qadarullah wama sya'a fa'ala'' (Semua ini takdir Allah, DIA yg mengerjakan apa yg DIA kehendaki). Karena kata 'andaikan' itu membuka pintu bagi amalan setan (HR.Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)
Harta, Tahta dan Wanita bukanlah sesuatu yg hrs ditakuti dan dihindari. Sebab ketiganya sebenarnya adalah sumber-sumber kekuatan. Harta bs menyempurnakan amal, Tahta memberi kekuatan menangkal kemunkaran dan wanita menyempurnakan ibadah dan muamalah. Itulah kunci-kunci dunia, menjadi kekuatan apabila Dunia didalam genggaman, bukan sebagai tujuan. (Quote Ust.Qodrat/YISC Al-Azhar)
Tanda-tanda kebahagiaan:
Tiap bertambah ilmunya bertambah pula rendah hatinya, Tiap bertambah amalnya bertambah pula takutnya kepada Allah, Tiap bertambah umurnya, berangsur kurang cintanya terhadap keduniaan, Tiap bertambah harta kekayaannya bertambah pula pemurahnya, Tiap bertambah pangkat kedudukannya, bertambah dekatnya kepada orang banyak (Ibnu Qayyim)
Jangan bangga dengan pakaian berdasi, karena pakaian terakhir adalah KAIN KAFAN. Jangan bangga dengan mobil dan motor, karena kendaraan kita terakhir adalah KERANDA. Jangan bangga dengan tempat tidur yang empuk, karena tempat tidur terakhir adalah TANAH. Jangan bangga dengan rumah yang mewah, karena rumah terakhir adalah KUBUR. Jangan bangga dengan titel, karena titel kita yang terakhir adalah ALMARHUM/AH.
*****
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (surah Al An’aam ayat 32).
Yang ada dalam suatu permainan adalah :
1. Pencipta Permainan yaitu Allah SWT
2. Nama Permainan yaitu Menyembah/Berbhakti kepada Allah SWT hal ini sesuai dengan Adz Dzaariyaat ayat 56 yang artinya : Dan tidaklah Allah ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada Nya.
3. Peserta Permainan (Jin dan Manusia)
4. Lawan Permainanan (Setan yang terdiri atas : Setan Berbentuk Jin dan Setan Berbentuk Manusia).
5. Tempat permainan yaitu Dunia yang meliputi Bumi, Langit beserta isinya.
6. Alat permainan yaitu Tubuh kita yang dilengkapi dengan berbagai macam organ/alat beserta indra.
7. Peraturan-Peraturan Permainan yang ditentukan oleh Pencipta Permainan yaitu berupa Ketentuan-Ketentuan atau Hukum-Hukum Allah yang terdiri dari Al Qur’an dan Al Hadits
8. Hakim yang mengatur Permainan dan menilai/menentukan hasil akhir dari Permainan yaitu Allah SWT yang menempatkan malaikat Rakib dan Atid yang diberi tugas untuk mencatat apa yang telah dilakukan manusia.
9. Hasil akhir dari Permainan (Apa yang akan didapat oleh manusia jika memenangkan Permainan dan apa yang akan didapat manusia jika mengalami kekalahan dalam Permainan).
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (QS.Al-Baqarah:286)
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.Asy Syuraa:30).
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah nikmat dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi." (QS. an-Nisaa` 79)
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (QS.Al Mu’minuun:71)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS.Al-Ankabuut:2)
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imran:104).
Pesan terakhir yang paling baik adalah kalimat dari manusia terbaik yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Sa’id Al-Khudry rodhiallahu’anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas di tanganku di atas selimut. Lalu aku berkata. ‘Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimu’. Beliau berkata: ‘Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ? Beliau menjawab: ‘Para nabi. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: ‘Kemudian orang-orang shalih. Sungguh salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, sungguh salah seorang diantara mereka merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan.’ (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim, di shahihkan Adz-Dzahaby)
“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.s. an-Nisa’: 19). 
Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Rasulullah saw bersabda,”…Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu (terus-menerus) walaupun sedikit.” (H.R. Bukhari)
Manusia yang paling lemah ialah orang yang tak sanggup cari teman dan yang paling lemah daripada itu ialah orang yang mensia-siakan teman yang telah diperolehinya (Imam Al-Ghazali)
Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut (Saidina Umar bin Al-Khattab)
Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi itu berkarat.”Para sahabat bertanya,”wahai Rasulullah,apakah yg menghilangkannya?”Beliau bersabda,”membaca al-qur’an dan mengingat mati.”(HR.Baihaqi)
Allah telah membuat satu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram,
rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduknya)
kufur (tidak bersyukur atau tidak bekerja untuk menampakkan) nikmat-nikmat  Allah (yang terpendam).  Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka mengenakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh
perbuatan (ulah) yang selalu mereka lakukan (QS.An-Nahl [16]: 112).
"Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (QS. az-Zumar: 52-54)
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(QS. Al Mu'min, 40:60)
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki- Nya di antara hamba-hamba- Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki- Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS.Saba:39)
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS.Ath Thalaaq:2-3)
Ketika nabi Musa tidak berdaya dibelakang pasukan Fira'un, didepan lautan merah lalu beliau berdoa, Allah selamatkan dengan terbelah lautan(QS.7:141). Nabi Ibrohim tidak berdaya,dibakar hidup-hidup lalu berdoa.Allah selamatkan beliau. Apipun dingn(QS.21:69).Nabi Muhammad & para sahabatnya menghadapi teror luar biasa,dihina sampai pembunuhan lalu brdoa,Allah menangkan beliau(QS.2:214). So, jangan pernah meremehkan DOA, doa itu senjata dahsyat.(QS40:60)
(Quote Ust.Arifin Ilham tentang hakikat Doa)
Allah SWT berfirman : "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku. Aku bersamanya setiap kali ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat - Ku ketika ia sendirian, maka Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam kelompok, niscaya Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mengingat - Ku dalam jarak sejengkal, maka aku mendekatinya dengan jarak satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku dalam jarak satu hasta, Aku akan mendekat padanya dalam jaran satu depa. Apabila ia datang kepada - Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari-lari kecil. (HR Ibnu Majah ; hadist sahih)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya : Aku adalah dekat”. (QS. Al-Baqarah : 186)
Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. (QS An Naml: 40)

Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
Rasulullah Saw bersabda: “Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingatkanmu kepada Allah, sedangkan perkataannya dapat menambah ilmumu, dan perbuatannya akan membantumu cenderung beramal untuk akhirat.” (Hadits)
Ya Allah, jadikanlah aku mampu bersyukur atas nikmat & karunia-Mu yg telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ayah & ibuku, dan mampu untuk berbuat baik yg mendapat ridho-Mu. Serta berilah aku kebaikan berkenaan dgn keturunanku. Sungguh aku bertobat kepada-Mu, dan sungguh aku termasuk orang-orang yg berserah diri
(Al-Ahqaaf:15 )


http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150128368976042&id=301729376267&ref=mf

Kamu Makin Cantik Kalau Marah


Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!" Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri atau ia tengah berdusta.

Yang jelas kita perlu menikmati sa'at-sa'at bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi sa'at sa'at tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah,betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental,lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.

Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala kita bertengkar, dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalau pun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah.
Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata "STOP" ini giliran saya! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : "Kamu makin cantik kalau marah, makin energik..." Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... "Duh kekasih... bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."

Demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot muka," saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya:) maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah.

Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah :)

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan,bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah pemanasan, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.

Bila teh yang disajinya tidak manis, sepedas apapun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah... OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini .....

3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga!
Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (QS.53:38-40).
Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini".

Kata ustadz saya: "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak." Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak-anak!
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu 'kan bapak saya.

Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar (based on true story):
Ibu: "Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu?!!!"
Bapak: "Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda????!!!!
Anak: "Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya ini apa?"

Kita harus berani berkata: "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata basi hati kita???

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat!
Pada setiap tahiyyat kita berkata: "Assalaa-mu'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin" Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yang sholeh.... Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustaiNya, padahal nyawamu ditangan Nya.

OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi ..... Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya... Atau habis isya sebatas....???
Nnngg.......Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar ... :)

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan
Hikmah yang ini saya dapat belakangan, ketika baca di koran (resensi sebuah film). Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens". Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Ini saja, semoga bermanfa'at. "Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi". Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar.


http://muslimahcare99.blogspot.com/2011/01/kamu-makin-cantik-kalau-marah.html

" Sekelumit Renungan......


" sekelumit renungan " ( sebuah renungan untuk diri kita semua )

oleh Safir Alkatiri

hidup,
ada kalanya membuatmu resah,
ada kalanya mambuatmu terduduk seketika dan menangis sendiri,
ada kalanya membuatmu merasakan terlalu sukar untuk menempuhinya sendiri,
ada kalanya mahu sahaja engkau menyerah...kerana merasakan diri selalu kalah...

namun...ingatlah...
bahaw duka itu datangnya diiringi bahagia,
tangis itu diiringi tawa,
maka...bersabarlah...
carilah bahagia dalam dukamu,
berilah senyuman redha di saat kau diuji...
moga air mata yang kau alirkan disaat duka itu,
menjadi penyejukmu di 'sana'...

Abu Abbas Abdillah bin Abbas r.a. berkata, Suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw., lalu beliau bersabda,
"Wahai pemuda! Aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: 'Jagalah ALLAH maka ia akan menjagamu; jagalah AlLLAH nescaya engkau akan mendapati-NYA bersamamu; bila engka memohon sesuatu, mohonlah kepadaNYA; bila engkau meminta pertolongan, minta tolonglah kepada ALLAH.
Ketahuilah bahawa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan ALLAH S.W.T  kepadamu. Dan seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang merugikanmu, maka mereka tidak akan bisa merugikanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh ALLAH S.W.T terhadapmu.
Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering tintanya.' "
(Hadith riwayat Tirmidzi)
Menurut riwayat selain Tirmidzi dijelaskan,
"Jagalah ALLAH,nescaya engkau akan bersamaNYA. Kenalilah ALLAH di waktu lapang, nescaya Ia mengenalimu di waktu susah. Ketahuilah bahawa segala perbuatan salahmu belum tentu mencelakaimu dan musibah yang menimpamu belum tentu akibat kesalahanmu. Ketahuilah bahawa kemenangan beserta kesabaran, kebahagiaan beserta kedukaan, dan setiap kesulitan ada kemudahan."


http://www.facebook.com/notes/melati/-sekelumit-renungan/180271078677942

AKIBAT MENGABAIKAH 'SHALAT'


Pada suatu kesempatan, Uqail bin Abi Thalib mengikuti perjalanan Rasulullah SAW. yang membuatnya semakin mantap memeluk agama Islam, setelah ia menyaksikan keajaiban-keajaiban.
Diantara keajaiban itu adalah :
Tiba-tiba saja seekor unta melompat dan berlari ke hadapan Rasulullah SAW. seraya berkata "Ya Rasulallah !, aku mohon perlindngan kepadamu dari ancaman majikanku". Belum selesai unta itu mengadu, dari belakang nampak datang seorang Arab Badui (kampung) dengan pedang terhunus di tangannya.
Melihat itu, Rasulullah SAW. langsung bertanya kepada badui itu ; "Hendak engkau apakan unta itu?" tanya Rasul.
Ya Rasulallah !, aku telah membelinya dengan harga yang mahal tapi dia tidak mau taat dan tidak jinak kepadaku. Aku pikir lebih baik di potong saja, lalu dagingnya akan aku sedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkannya". Jawab Badui enteng.
Kemudian Rasulullah, bertanya kepada unta " "Hei unta mengapa kamu tidak taat kepada perintah majikanmu?".
Dengan masih agak gugup unta itu menjawab ;
"Wahai Rasulullah !, aku bukannya tidak mau taat apalagi bermaksud mendurhakainya tentang pekerjaan yang memang sudah menjadi kewajibanku. Tetapi aku menjadi enggan dan membangkang kepadanya disebabkan dia adalah termasuk orang-orang yang sering meninggalkan shalat, dan perbuatan buruknya. Aku takut kepada Allah jangan-jangan Allah menurunkan balak dan musibah serta siksa-Nya kepada mereka, sedang aku berada ditengah-tengah mereka" katanya rinci.

Si unta lalu melanjutkan ;
"Kalau saja mereka membuat janji kepada Engkau Rasul!, bahwa mereka tidak akan lagi meninggalkan shalat lima waktu, khususnya shalat Isya', maka akupun janji akan senantiasa patuh dan tunduk kepada perintahnya".
Akhirnya Nabi SAW. membuat perjanjian dengan orang Badui tersebut, bahwa dia tidak akan meninggalkan shalat Isya' lagi. Selain itu Nabi Muhammad SAW. menyerahkan unta itu kepada pemiliknya yaitu si Badui itu.
Kita simak sabda Rasulullah SAW. yang artinya ;
"Shalat yang paling dirasakan berat oleh orang-orang munafiq adalah shalat Isya' dan Shubuh. Kalau seandainya mereka mengetahui apa-apa (pahala) yang ada pada keduanya, mereka pasti akan mendatangi berjamaah walau dengan merangkak" (Muttafaquh 'Alaih).


http://www.facebook.com/note.php?note_id=306520943976&id=817014267&ref=mf

*** Apapun Kata Orang, Inilah Jalanku ***


Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek
padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai.
Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.

Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah
padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.
Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.

Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik,
padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini.
Mereka bilang dandananku pucat,
padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak gaul,
padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng.

Mereka bilang:
aku sok suci
aku tidak menikmati hidup
aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay
dan sok bau surga.

Ku jawab:
Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri.
Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada,
meskipun letaknya di atas tahta emas.

Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak

Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.

Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur)

Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya

Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga...

Kullu maa huwa aatin qoribun
Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat...

Manusia dibekali Islam dan Muhammad sebagai pembawa huda dan haq
Juga, manusia juga dibekali akal oleh Tuhannya
Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya
Dan, there is only one choice

Untuk itulah aku memilih jalanku
Memilih jalan hidupku
Hidup yang aku dambakan
Mendamba apa yang telah dijanjikanNya
Janji yang tak akan pernah diingkari

Whatever... what they said

“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116).

"Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Qs. Ar-Rum 6).


http://www.facebook.com/notes/melati/-apapun-kata-orang-inilah-jalanku-/177783495593367

☼ Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut ☼


“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Allaahumma innaa nas aluka Salaamatan Fiddiin Wa ‘Aafiyatan Fil Jasadi Wa Ziyaadatan Fil ‘Ilmi Wa Barakatan Fir Rizqi Wa Taubatan Qablal Maut Wa Rahmatan Indal Maut Wa Maghfiratam Ba’dal Maut Allaahumma Hawwin ‘Alainaa Fii Sakaraatil Maut Wan Najaata Minnannar Wal ‘Afwa Indal Hisab Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idzhadaitanaa Wa Hab Lanaa Milladunka Rahmatan Innaka Antal Wahhaab.
Allahumma Amin..

----------------------------------------

Gerbang KEMATIAN
Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...
Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu?
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu?
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu?
Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu.?"

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan....

Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah
Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Tentu Rimba"


Ketika Mayat Siap Dikafan...

Suara Dari Langit Terdengar Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan,
Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah"

Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."


Ketika Mayat Diusung....

Terdengar Dari Langit Suara Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan.."
Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."


Ketika Mayat Siap Dishalatkan....

Terdengar Dari Langit Suara Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan.."
Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."


Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang Lahat....

terdengar Suara Memekik Dari Langit,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..."
Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia
Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa."

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian....
Allah Berkata Kepadanya, "Wahai Hamba-Ku.....
Kini Kau Tinggal Seorang Diri Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
Mereka Pergi Meninggalkanmu.. Seorang Diri
Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar Perintahku

Hari Ini,....
Akan Kutunjukan Kepadamu Kasih Sayang-Ku Yang Akan Takjub Seisi Alam
Aku Akan Menyayangimu Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman, "Wahai Jiwa Yang Tenang
Kembalilah Kepada Tuhanmu Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku
Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"


http://www.facebook.com/note.php?note_id=501460557757&id=1188473494&ref=mf

Penawar Kebingungan dan Kebimbangan


Bismillaahirrahmanirrakhiim....
Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.
Amma Ba’du:
Terkadang, didalam kehidupan seorang yang beriman tidak terlepas dari kebimbangan dan kesedihan yang mengeruhkan kebeningan kehidupannya dan mematahkan kenikmatannya. Perkara ini akan menghapuskan dosa-dosanya dan mengangkat derajatnya. Selain itu, dia akan mendapat manfaat yang lain, yang paling penting adalah bahwa semua cobaan hidup ini akan mengarahkan seorang yang beriman untuk kembali kepada Allah subhanahu wata’ala, bersimpuh di hadapan -Nya, bertdharru’ kepada -Nya, sehingga dengannya hati akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman, serta akan merasakan kebahagiaan dan merasa dekat dengan Allah Azza Wa Jalla, yaitu sebuah kebahagiaan yang tidak bisa terlukiskan.
Selain itu, semua perkara yang mengeruhkan hidup   akan menjadikan seorang mu’min mengetahui kehinaan duniawi. Perasaan ini akan membawanya kepada zuhud dengan dunia dan tidak cendrung kepadanya, dia akan mementingkan akherat dengan penuh keyakinan bahwa dia lebih baik dan lebih kekal abadi, sebab tidak ada kebimbangan di dalam surga dan tidak pula kesedihan sebagaimana ditegaskan di dalam firman Allah  subhanahu wata’ala:
Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (35)Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia -Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (QS. Fathir: 34-35)
Alangkah agungnya manfaat yang didapatkan bagi orang yang mengetahui hikmah Allah yang terakandung di dalamnya. Dan di bawah ini beberapa langkah yang bermanfaat untuk menghalau rasa bimbang, bingung, sedih dan berencana bagi orang yang menggunakannya secara baik:
Pertama: Beriman dan beramal shaleh. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Nahl: 97)
Ini adalah janji Allah subhanahu wata’ala kepada orang yang beriman dan beramal shaleh bahwa Dia akan menganugarahkan kepada mereka kehidupan yang baik. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Shuhaib RA berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda
Sungguh menakjubkan perkara seorang yang beriman, sesungguhnya segala perkara orang yang beriman itu baik, dan hal itu tidak terjadi kecuali bagi orang yang beriman, jika dia mendapatkan kebaikan maka dia bersyukur maka itu adalah lebih baik baginya, dan apabila mendapat musibah dia bersabar dan itu lebih baik baginya”.[1]
Kedua: Kegembiraan seorang muslim karena apa yang diperolehnya berupa pahala yang agung, upah yang besar, sebagai balasan atas kesabaran dan harapan pahala dari Allah subhanahu wata’ala atas bencana-bencana yang menimpanya itu baik berupa kebimbangan duniawi dan segala bentuk musibahnya.
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Apa apa yang menimpa seorang muslim baik keletihan, penyakit yang akut, kebimbangan, kesedihan, gangguan, kebingungan bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapuskan dengannnya kesalahan-kesalahannya”, [2]
di dalam riwayat yang lain disebutkan: Bahkan kecemasan kecuali Allah subhanahu wata’ala akan menghapuskan dengannya segala keburukan-keburukannya”,[3]
di dalam riwayat yang lain disebutkan oleh Imam Muslim: Apapun yang menimpa seorang muslim baik duri atau yang lebih kecil darinya kecuali Allah akan mengangkat derajatnya dengan musibah tersebut atau dia akan dihapuskan kesalahannya”.[4]
Akhirnya seorang muslim menyadari bahwa apapun musibah yang menimpanya, baik kebimbangan dan kecemasan pada hakekatnya hal itu sebagai penghapus bagi kesalahan-kesalahannya dan tabungan bagi kebaikannya. Seorang ulama salaf berkata: Seandainya bukan karena musibah maka kita akan datang pada hari kiamat sebagai orang yang merugi. Bahkan salah seorang di antara mereka senang jika ditimpa musibah sebagaimana kesenangan mereka hidup dalam suasana sentosa.
Ketiga: Mengetahui hakekat dunia, bahwa dia fana, kesenangan yang ada padanya sangatlah sedikit, kelezatannya bisa mendatangkan kekeruhan, tidak pernah menjanjikan kecerahan bagi siapapun, jika seseorang tertawa di dunia dalam sesaat, maka orang itu menangis di dunia dalam
waktu yang panjang, jika dia seseorang gembira di dunia dalam waktu yang pendek maka dia juga membuat seseorang, banyak bersedih. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran);. (QS. Ali Imron: 140).
Maka hari-hari bergilir satu hari untuk kemenangan dan di hari yang lain penderitaan. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Dunia ini adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir”.[5]
Dunia juga sebagai ladang kelelahan, gangguan, kebingungan, kecemasan maka seorang yang beriman akan merasa tenang setelah meninggalkannya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Qotadah bahwa jenazah seseorang melewati Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: Tenang dan orang lain tenang darinya”. Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah apa yang anda maksudkan dengan kata tenang dan orang lain tenang darinya?. Maka beliau bersabda:  
Seorang hamba yang beriman akan tenang terlepas dari keletihan duniawi dan gangguannya menuju rahmat Allah sementara hamba yang bejat akan membuat manusia, negeri, pohon dan hewan akan tenang dengan kepergiannya”.[6]
Inilah makna tentang hakekat dunia yang disadari oleh orang yang beriman maka dengan kesadaran ini segala musibah dan kebimbangan akan menjadi enteng, sebab dia menyadari bahwa itulah hakekat dunia.
Keempat: Kebimbangan dan kecemasan yang terjadi dunia ini akan membuat jiwa ini tercerai berai, memporak-porandakan kekuatannya, namun jika seseorang menjadikan orientasinya mengarah kepada akherat maka Allah subhanahu wata’ala akan mengumpulkan kekuatannya dan tekadnya akan dimantapkan. Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Barangsiapa yang menjadikan negeri akherat sebagai orientasinya maka Allah akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya dan Dia akan mengumpulkan segala kekuatannya sementara dunia ini akan datang mengejarnya dengan penuh ketundukan, dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai orientasinya maka Allah akan menjadikan kefakiran di hadapannya dan mencerai beraikan kekuatannya dan dunia tidak datang kepadanya kecuali apa yang telah ditetapkan baginya”.[7]
Kelima: Berdo’a. Langkah ini adalah penawar yang paling ampuh dalam menghilangkan kebimbangan dan kebingungan. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Dan apabila hamba-hamba -Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada -Ku, (QS. Al-Baqarah: 186).
Allh subhanahu wata’ala berfirman:
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. (QS. Thaha: 25).
Dan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala dari segala kebimbangan dan kesedihan. Diriwayatkan oleh Al-Buhkari di dalam kitab shahihnya dari Anas bin Malik berkata : Aku menjadi pembantu Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam di dalam rumah tangganya dan apabila beliau memasuki rumah keluarganya maka beliau bersabda:
(( اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ))
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada -Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”[8]
Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunannya dari hadits riwayat Abdurrahman bin Abi Bakroh bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Do’a orang yang kesusahan adalah;
(( اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ )).
“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmat -Mu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dari -Mu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”[9]
Apabila seorang hamba mendengungkan do’a ini dengan hati yang sadar, niat yang benar dan dibarengi dengan usaha-usaha yang menyebabkan do’a tersebut diterima maka Allah pasti memberikan apa-apa yang dimintanya dan dia berbuat untuk mewujudkan keinginannya serta kecemasan akan berbuah kesenangan dan kegembiraan.
Keenam: Bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala.
Dia berfirman:
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. (QS. Al-Thalaq: 3)
Artinya mencukupkan keperluannya baik dari perkara dunia atau akherat. Syekh Abdurrahman As-Sa’di berkata: Maka pada saat hati ini bergantung kepada Allah subhanahu wata’ala, berserah diri kepada -Nya, tidak menyerah pada kecemasan, tidak pula dikendalikan oleh hayalan-hayalan yang buruk, maka dia akan percaya kepada Allah, mengharap pada karunia -Nya, dengannya pula segala serpihan-serpihan kebimbangan dan kebingungan akan terusir, serta akan terbebas dari banyak jenis penyakit hati dan jasad. Hati akan merasakan kekuatan, kelapangan dan kegembiraan yang tidak bisa terlukiskan….”.[10]
Langkah-langkah untuk menggapai kebahgiaan itu ternyata sangat banyak bagi mereka yang menyadarinya, dan aku hanya menyebutkan beberapa langkah yang penting saja, dan semua langkah ini akan bertumpu pada membaca Al-Qur’an yang dibarengi dengan perenungan, dia adalah pelipur hati, cahaya bagi dada, penghapus kesedihan, penghilang segala kebimbangan dan kebingungan, obat bagi segala macam penyakit baik penyakit badan atau hati
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”. QS. Fushilat: 44).
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Isro’: 82)
Maka barangsiapa yang membaca Al-Qur’an ini dengan penuh perenungan dan meresapi maknanya maka segala kecemasan dan kebimbangan akan hilang dari dirinya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah -lah hati menjadi tenteram. (QS. Al-Ra’du: 28).


http://www.facebook.com/notes/melati/penawar-kebingungan-dan-kebimbangan/178013728903677