Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 17 Desember 2010

*~" Antara Niat Dan Benteng Hati "~*


oleh Deandra Shalshaby New pada

Hakekat Niat adalah pengosongan selain yang di niatkan ketika masuk di dalamnya.sedang kesempurna'an niat adalah memprioritaskan secara penuh.
Rosulullah saw.bersabda :
"Sesungguhnya amal2 itu bergantung pada niat-niatnya."
Niat sendiri mempunyai posisi,waktu,cara dan arti.
Posisi niat adalah hati,waktunya adalah ketika memulai amal,dan caranya adalah mengaitkan hati dengan raga.
Sedangkan arti niat ada 4 :
A. Bermaksud,-
B. Bertujuan,-


C. Berkehendak,-
D. Berkemauan,-
Yang mana kesemuanya berarti ''satu".
Dan niat juga memiliki 2 ilustrasi :
- menghadapkan hati melalui kebangkitan yang baik didalamnya.
- Ikhlas dalam amal semata hanya bagi Allah,remata untuk meraih pahala dan hanya menghadap Allah subhanallahuwata'alah.
Sedangkan makna dari sabda Rosulullah saw : "Barang siapa baik niatnya maka akan saleh pula amalnya".
Kebaikan niat antara diri anda dg Allah dilakukan melalui "Tawajjuh"(menghadapkan hati) dg cara mengagungkan Allah dan perintahnya, di samping menggunakan substansi perintah itu sendiri.
Kebaikan niat ada diantara kita dg sesama hamba melalui Tawakuh jiwa, dg menasehati kpd mereka yg disertai dg menegakkan hak asazi mereka, meninggalkan bagian duniawi ,menepiskan hal yg berdimensi materi..dg Sabar dan Tawakal kepada Allah subhanallahuwata'ala yang harus slalu menyertainya.
Setelah melalui niat dg masing2 hakekatnya, teranglah kita harus mengetahui tentang apa yg ada dan patut kt tahu dari pada hati dan mata batin kita sebagai penggerak dari Niat itu sendiri.
Dan menurut Imam Syadzili r.a berkata ,"Benteng mata batin itu ada 4 pula.:
1. Ikatan hati bersama Allah,-
2. Meninggalkan selain Allah,-
3. Mata, tidak memandang kepada apa yang di haramkan oleh Allah,-
4. Kaki kita tidak merambah kepada hal yg tidak ada harapan pahala dari Allah,-
Beliau berkata mengutip dari gurunya "Ada 2 keburukan yg banyaknya kebaikan sangat jarang bermanfa'at bersamanya :
- Tidak senang terhadap qodha (ketetapan) Allah dan,


- Kezaliman terhadap hamba2 Allah.
Dan ada 2 kebaikan yg banyaknya keburukan sangat jarang memudaratkan bersamanya.:
- Ridha terhadap ketentuan Allah dan,
- Memaafkan hamba2 Allah."
Beliau rodhiaallahuanhu jg berkata,
"Janganlah kamu bersahact dg oragn yg mengutamakan dirinya atasmu karena ia tercela. Dan jg dg oragn yg mengutamakan dirimu atas dirinya karena itu tidak akan berlangsung lama... Temanilah orang yg bersamanya selalu ingat kepada Allah..
Maka Allah menerima tobatnya bila kehilangan dan mencukupkannya bila ia menyaksilan,,
Dzikirnya cahaya dan penyaksianya pembuka pintu ghoib. Jadilah tujuan kita itu adalah Allah..dan cinta kita bersama kematian distiap langkah,yg slalu ada di depan kita.
Karenanya, jangan kt berteman dg orang2 yg sifatnya begitu, jangan berganvng pd mereka, tolak ia dari langkah awal. Dan perlakukan dia dg baik selama pertemanan...
Menurutnya jiwa itu ada 3 :
A. Jiwa yg tdk terjadi jual beli terhadapnya krn kebebasanya,,
B. Jiwa yg terjadi jual beli padanya karena kemulyaanya,,
C. Jiwa yg terabaikan (tiada kebebasan dan kemuliaan).
Dan vntuk menuju pemurnian jiwa yg bagus tentunya kita harus memulai segala sesuatunya dari awal.dan menurut Beliau awal yang paling utama itu empat setelah empat..:
- cinta kpd Allah.
- ridho terhadap keputusan Allah.
- zuhud terhadap dunia.
- tawakal kpd Allah.
- melaksanakan kwajiban2 dari Allah.


- menjauhi larangan2 Allah.
- sabar terhadap yang tidak berguna.
- wara' dalam sesuatu yang melalaikan.
Namun jika ego menang dan roh kalah, maka terjadi kekeringan dan kegersangan. Fakta berbalik,dan kejahatan pun muncul .
Karena itu, mari kita berpegang teguh pada Kitab Allah yg memberi petunjuk dan Sunnah Rosul-NYA.maka kita akan senantiasa dalam kebaikan.
Dan orang yg berpaling dari kitab dan sunnah telah ditimpa kejahatan.
"Para penganut kebenaran (al-haqq) itu,jika mendengar kesia-siaan, mereka berpaling darinya.
Dan jika mendengar kebenaran, mereka menghadap kepadanya. Siapa yang melakukan kebaikan,Allah akan tambahkan kebaikan pula baginya."


http://www.facebook.com/notes/melati/-antara-niat-dan-benteng-hati-/169164789788571

Adab-Adab Anak Perempuan Remaja


oleh Sa'ad Al-farisyi


DI DALAM RUMAH

1. menghormati penjaganya dan menerima nasehat yg diberikan
2. memperbaiki diri untuk menjadi wanita solehah
3. menjaga nama baik penjaganya
4. melatih diri dengan urusan rumah tanga seperti :
    memasak, menjahid, & mengemas rumah
5. membanyakkan solat dan puasa sunah
6. menjadikan Al-Qur'an sebagai hiburan dan menghafalnya
7. Banyak mengkaji sejarah wanita utama salafus sholehah untuk dicontohkan


DI LUAR RUMAH

1. keluar bersama-sama penjaganya atau mahromnya
2. senantiasa menundukkan pandangan, hindari dari memandang kesana kemari


3. hiasilah diri dengan sifat malu
4. berkata yang benar apabila ketemu sahabat
5. berusaha tidak pergi ketempat umum seperti pasar dll
6. hindari daripada bersahabat atau berbual dengan lelaki
7. jangan bergaul bebas


http://www.facebook.com/notes/melati/adab-adab-anak-perempuan-remaja/169163883121995

Membangun Akhlakul Karimah


Bismillaahirrahmanirrakhiim...
“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”. (Al-A’raaf: 199)
Ayat ini menurut Az-Zamaksyari dan Ibnu Asyur termasuk kategori “Ajma’u Ayatin fi Makarimil Akhlak”, ayat yang paling komprehensif dan lengkap tentang bangunan akhlak yang mulia, karena bangunan sebuah akhlak yang terpuji tidak lepas dari tiga hal yang disebutkan oleh ayat diatas, yaitu mema’afkan atas tindakan dan prilaku yang tidak terpuji dari orang lain, senantiasa berusaha melakukan dan menyebarkan kebaikan, serta berpaling dari tindakan yang tidak patut.
Imam Ar-Razi pula memahami ayat ini sebagai manhaj yang lurus dalam bermu’amalah dengan sesama manusia yang jelas menggambarkan sebuah nilai akhlak yang luhur sebagai cermin akan keluhuran ajaran Islam, terutama di tengah ketidak menentuan bangunan akhlak umat ini.


Secara tematis, mayoritas tema surah Al-A’raaf memang berbicara tentang prilaku dan perbuatan tidak bermoral dan jahil orang-orang musyrik, maka menurut Ibnu ‘Asyur, sesungguhnya ayat ini merupakan solusi yang ditawarkan oleh Al-Qur’an atas perilaku umumnya orang-orang musyrik. Bahkan posisi ayat ini yang berada di akhir surah Al-A’raaf sangat tepat dijadikan sebagai penutup surah dalam pandangan Sayid Quthb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an karena merupakan arahan dan taujih langsung Allah swt kepada Rasul-Nya Muhammad saw dan orang-orang yang beriman bersama beliau saat mereka berada di Makkah dalam menghadapi kebodohan dan kesesatan orang-orang jahiliyah di Makkah pada periode awal perkembangan Islam.
Berdasarkan tematisasi ayat yang berbicara tentang akhlak mema’afkan, maka ayat yang mengandung perintah mema’afkan ternyata ditujukan khusus untuk Rasulullah SAW sebagai teladan dalam sifat ini. Dalam surah Al-Baqarah: 109 misalnya, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw agar tetap menjunjung tinggi akhlak mema’afkan kepada setiap yang beliau temui dalam perjalanan dakwahnya. Allah swt berfirman,
“Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Bahkan dalam surah Ali Imran: 159, Allah menggambarkan rahasia sukses dakwah Rasulullah saw yang dianugerahi nikmat yang teragung dari Allah swt yaitu nikmat senantiasa bersikap lemah lembut, lapang dada dan mema’afkan terhadap perilaku kasar orang lain ,
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
Secara redaksional, perintah mema’afkan dalam ayat Makarimil Akhlak di atas bersifat umum dalam segala bentuknya. Ibnu ‘Asyur menyimpulkan hal tersebut berdasarkan analisa bahasa pada kata “Al-Afwu” yang merupakan lafadz umum dalam bentuk “ta’riful jinsi” (keumuman dalam jenis dan bentuk mema’afkan). Mema’afkan disini bisa diartikan sebagai sikap berlapang dada, tidak membalas prilaku buruk orang, bahkan mendoakan kebaikan untuk mereka. Namun tetap keumuman Al-Afwu disini tidak mutlak dalam setiap keadaan dan setiap waktu, seperti terhadap orang yang membunuh sesama muslim dengan sengaja tanpa alasan yang benar, atau terhadap orang yang melanggar aturan Allah swt secara terang-terangan berdasarkan nash Al-Qur’an dan hadits yang mengecualikan keumuman tersebut.
Demi keutamaan dan keagungan kandungan ayat diatas, Rasulullah saw menjelaskannya sendiri dalam bentuk tafsir nabawi yang tersebut dalam musnad Imam Ahmad dari Uqbah bin Amir,


bahwa Rasulullah saw pernah memberitahukan kepadanya tentang kemuliaan akhlak penghuni dunia. Rasulullah saw berpesan:
“Hendaklah kamu menghubungkan tali silaturahim dengan orang yang justru berusaha memutuskannya, memberi kepada orang yang selalu berusaha menghalangi kebaikan itu datang kepadamu, serta bersedia mema’afkan terhadap orang yang mendzalimimu”.
Penafsiran Rasulullah saw terhadap ayat diatas sangat jelas korelasinya. Seseorang yang menghubungkan silaturahim kepada orang yang memutuskannya berarti ia telah mema’afkan. Seseorang yang memberi kepada orang yang mengharamkan pemberian berarti ia telah datang kepadanya dengan sesuatu yang ma’ruf. Serta seseorang yang memaafkan kepada orang yang telah berbuat aniaya berarti ia telah berpaling dari orang-orang yang jahil.
Bahkan secara aplikatif, perintah ayat ini mampu membendung emosi Umar bin Khattab saat mendengar kritikan pedas Uyainah bin Hishn atas kepemimpinan Umar. Uyainah berkata kepada Umar, “Wahai Ibnu Khattab, sesungguhnya engkau tidak pernah memberi kebaikan kepada kami dan tidak pernah memutuskan perkara kami dengan adil”. Melihat reaksi kemarahan Umar yang hendak memukul Uyainah, Al-Hurr bin Qays yang mendampingi saudaranya Uyainah mengingatkan umar dengan ayat Makarimil Akhlak,
“Ingatlah wahai Umar, Allah telah memerintahkan nabi-Nya agar mampu menahan amarah dan mema’afkan orang lain. Sungguh tindakan engkau termasuk prilaku orang-orang jahil”. Kemudian Al-Hurr membacakan ayat ini. Seketika Umar terdiam merenungkan ayat yang disampaikan oleh saudaranya. Dan semenjak peristiwa ini, Umar sangat mudah tersentuh dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang menegur tindakan atau prilakunya yang kurang terpuji. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas).
Sungguh dalam keseharian kita, di sekeliling kita, tipologi orang-orang jahil, orang-orang yang mengabaikan aturan, norma dan nilai-nilai kebaikan Islam akan sering kita temui. Jika sikap yang kita tunjukkan kepada mereka juga mengabaikan aturan Allah swt, maka bisa jadi kita memang termasuk kelompok orang-orang jahil seperti mereka. Namun kita berharap, mudah-mudahan nilai spritualitas dan moralitas yang telah tertanam selama proses madrasah Ramadhan kemarin masih tetap membekas dan mewarnai sikap dan prilaku kehidupan kita, sehingga tampilan akhlak yang mulia senantiasa menyertai ucapan, sikap dan tindakan kita terhadap sesama, untuk kebaikan bersama umat. Allahu A’lam.


http://www.facebook.com/notes/melati/membangun-akhlakul-karimah/166907490014301

Bagai Batu Karang…


*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Banyak orang yang merasa lemah, dan selalu merasa tidak kuat menjalani hidup ini kemudian.
Pergilah ke pantai atau ke laut…
lihatlah batu karang yang selalu setia berada di tempatnya…
mungkin Ia adalah guru bagi siapapun yang merasa kurang ‘tegar’…
Sebuah karang yg selalu mendengarkan seruan ombak, dengan deburan yang selalu menghantam dirinya…
Ia tetap tegar tidak tergoyahkan, teriakan, ledekan, cemoohan serta terjangan deras dari Sang Ombak, Tetapi tidak membuat sang karang sakit hati..
Pujian, sanjungan dan kata-kata indah dari Ombak yang baik pun, tidak membuatnya tinggi hati… Ia tetap tersenyum dan menyapa mereka dengan ramah…….
♫•*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
kepada ombak di pagi hari selalu berkata: “Selama Pagi.. terima kasih kalian telah memandikan aku pagi ini….”


Kepada ombak di Siang Hari: “, terima kasih di siang yang terik ini, kalian telah membasahi aku…
Kepada Ombak di malam hari: “walaupun aku merasa kedinginan, terima kasih karena kalian telah memberikan pukulan keras pada seluruh tubuhku, sehingga aku tetap merasa hangat, dan gelombang air yang menyelimuti aku, terasa sangat hangat… walau udaranya begitu dingin, terima kasih…….”
Walau tubuhnya perlahan mulai terabrasi, tetapi ia tetap berdiri tegar dan tersenyum pada gelombang ombak yg datang padanya, semua bebannya terbang bersama angin laut……..
Tegarlah saudaraku……. bangunlah… bangkitlah…
berjuanglah…..


Uruslah Dirimu Sendiri…


*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Siapapun tidak mau apalagi senang ditipu,
tidak senang digosipkan, apalagi difitnah tiada yang mau,
tidak mau kehilangan muka bahkan kalau perlu mencari muka,
tidak suka kesepian apalagi merasa di tinggalkan.

Maka dari itu uruslah dirimu sendiri!



Perhatikan dan sadarilah semua tentang dirimu sendiri….
untuk apa cape-cape urusin masalah orang lain, karena mengurus masalah sendiri saja susah.
Kecuali bertekad menjadikebaikan bagi yang lain.
Maka jadilah dulu kebaikan bagi dirimu sendiri dan orang lain.

Jangan menipu kalau tidak mau di tipu,
Jangan memfitnah atau  mengosipkan orang, karena kalau terjadi pada diri sendiri, pasti akan sangat tidak menyenangkan.
Jangan berbuat jahat walau dengan pikiran, ucapan dan perbuatan.
sebaliknya banyaklah berbuat kebaikan.

Bergaullah dan bersosialisasilah perbanyak teman, maka kau tidak akan pernah kesepian.
Teman sahabat dan keluarga serta kerabat selalu bersamamu dan berjalan bersama dalam suka cita.
Kembangkan potensi diri, melangkah maju.

Jangan pernah takut untuk melangkah, karena bila takut sampai kapanmu kau akan tetap jalan di tempat.
Jatuh bangun hal biasa… karena pernah terjatuh,
maka baru tahu rasanya sakit, dan jangan biarkan jatuh lagi dong…

Jangan selalu ikut campur masalah orang, karena tiada orang yang tidak bermasalah.


tetapi bantulah mereka yang membutuhkan nasihat atau saranmu, sesuai dengan kemampuan dan kebijaksanaanmu bila diminta atau diperlukan.
Bila tidak yahh be a nice person aja deh….
tetapi ingat jangan karena sibuk mengurusi masalah orang lain.
hidup sendiri terbengkalai, perasaan sendiri jadi tidak karuan hahahhaaa
bijaksanalah dan Bahagialah semuanya.
Semoga semua menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Semoga semua bertambah bahagia dan damai.


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/uruslah-dirimu-sendiri/10150101613771042

Sholat Dhuha


*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ï·²¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 
Status sunnah sholat dhuha tentu saja tidak berangkat dari ruang kosong. Berdasarkan tinjauan agama, paling tidak beragam keutamaanya (fadilah ) yang bisa ditarik:

PERTAMA:
Sholat dhuha merupakan ekspresi terimakasih kita kepada Allah SWT, atas nikmat sehat bugarnya setiap sendi tubuh kita. menurut Rasulullah SAW, setiap sendi ditubuh kita berjumlah 360 sendi yang setiap harinya harus kita beri sedekah sebagai makanannya. Dan kata Nabi SAW, sholat dhuha adalah makanan sendi – sendi tersebut.
“Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya.” Lalu, para sahabat bertanya:” Ya Rasulullah SAW, siapa yang sanggup melakukannya? ” Rasulullah SAW menjelaskan: “Membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan sesuatu


 ( yang dapat mencelakakan orang ) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka sholat dhuha dua raka’at, dapat menggantikannya” ( H.R. Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud )

KEDUA:
Sholat dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan nikmat Allah sepanjang hari yang akan dilalui, entah itu nikmat fisik maupun materi.
Rasulullah SAW bersabda, ” Allah berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali kali engkau malas melakukan sholat empat raka’at pada pagi hari, yaitu sholat dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.” ( H.R. al-Hakim dan at-Tabrani).
Lebih dari itu, momen sholat dhuha merupakan saat dimana kita mengisi kembali semangat hidup baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi hari yang lebih baik dari hari kemarin. Disinilah, ruang kita menanam optimisme hidup. Bahwa kita tidak sendiri menjalani hidup. Ada Sang Maha Rahman yang senantiasa akan menemani kita dalam menjalani hidup sehari-hari.

KETIGA:
Sholat dhuha sebagai pelindung kita untuk menangkal siksa api neraka di Hari Pembalasan (Kiamat) nanti. Hal ini ditegaskan Nabi SAW dalam haditsnya,
“Barangsiapa melakukan sholat fajar, kemudian ia tetap duduk ditempat shalatnya sambil berdzikir hingga matahari terbit dan kemudian ia melaksanakan sholat dhuha sebanyak dua raka’at, niscaya Allah SWT, akan mengharamkan api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya” (H.R.al-Baihaqi)

KEEMPAT:
Bagi orang yang merutinkan shalat dhuha, niscaya Allah mengganjarnya dengan balasan surga. Rasulullah SAW bersabda,
“Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha ( pintu dhuha ) dan pada hari kiamat nanti ada orang yang memanggil,” Dimana orang yang senantiasa mengerjakan sholat dhuha ? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” ( H.R. at-Tabrani).


Bila menilik serangkaian fadilah di atas, cukup beralasan, bila Nabi SAW menghimbau umatnya untuk senantiasa membiasakan diri dengan sholat dhuha ini. Kendati demikian, untuk meraih fadilah tersebut, beberapa tata cara pelaksanaannya, kiranya perlu diperhatikan
Jadi apakah dengan meluangkan waktu +/- 7 menit disela-sela kesibukan duniawi, kita merasa rugi karenanya?


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/sholat-dhuha/10150101937091042