Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Minggu, 27 Maret 2011

Merenung Sendiri


Aku sering memandangi rumahku berlama-lama. Kadang dari dekat, kadang dari kejauhan. Bukan untuk menganggumi keindahannya, karena rumahku kecil saja, berantakan pula. Tapi semua tentang rumahku, aku menyukainya.

Karena memandang rumahku, aku jadi memandang diriku sendiri dan kekayaanku. Sebagai diriku, ia menggambarkan betul watakku, kebaikanku dan keburukanku. Rumah itu serba gelap, tak pernah kucat, tak pernah kurampungkan secara semestinya, dan banyak ketidaksempurnaan di sana-sini.

Ada lantai yang tidak rata, ada lantai dari marmer perca, ada tembok yang tidak simetris, ada tanaman-tanaman yang tidak rapi, dan penuh kesalahan tata ruang di sana-sini. Rumah ini benar-benar bukan hasil karya seni, tapi hasil spekulasi. Spekulasi dari realitas hidup yang cuma bisa kujalankan dengan cara merambat. Setindak demi setindak. Dan rumahku adalah dari tindak demi tindak itu. Bukan sebuah kesatuan. Makanya di banyak sudut cuma berisi kesalahan.

Tapi begitulah hidupku, lengkap dengan kesalahan yang kuperbuat, adalah kenyataan  yang menggembirakan hatiku. Hidup, lengkap dengan kesalahan, sungguh merupakan kesempurnaan. Maka memandangi keslahan itu setiap kali, sungguh sebuah kegembiraan.Karena dengan memandangi kesalahanku setiap kali maka aku bisa belajar untuk memperbaikinya dan tidak mengulanginya lagi.

Padahal di dalam rumahku, tidak cuma ada kesalahan-kesalahan hidupku, tapi juga ada anak istriku. Di dalam rumah itulah aku dan keluarga tumbuh, menyejarah dan menjalani hidup ini dengan segenap cobaan dan berkah-berkahnya. Memandang anak-anak tertidur, sering melelehkan air mataku.

Mulia sekali rasanya kualitasku saat itu, saat terharu seperti itu. Tapi begitu anak-anak itu terbangun, mengobrak-abrik apa saja, membuat kegaduhan, menjadi anak-anak yang enjengkelkan, betapa terlihat kualitas kelakuanku. Aku ternyata tak lebih bapak-bapak kebanyakan, yang gampang didikte oleh kemarahan jika kenyamanan dirinya terganggu.

Aku jelas bukan orang kaya. Tapi semua simbol-simbol orang kaya telah kulengkapi hampir secara keseluruhan. Butuh apa saja, di rumahku ada, sepanjang kebutuhan itu seperti kebutuhanku. Mau makan apa saja yang menjadi kesukaanku tersedia : pisang goreng, kacang rebus hingga jadah bakar. Istriku telah pintar membuatnya.

Mau jajan apa saja terlaksana karena di depan rumah mangkir tanpa henti jajanan kelilingan. Ada yang generik model mi ayam, mi kopyok, siomay, ada pula yang baru dan aneh-aneh seperti telur grandong dan upil macan, jenis makanan yang tak hendak aku jelaskan di sini karena anehnya. Ada pula jajanan kuno yang masih sesekali bisa ditemui seperti arum manis dan gulali.

Di rumahku juga tersedia kolam renang meskipun bukan untuk manusia, melainkan untuk renang ikan-ikan. Ikan pun bukan louhan dan arwana tapi cukup jenis spat dan mujahir yang tak perlu dirawat pun lama hidupnya. Mau mendengar semua aksi kicau burung piaraan juga ada sepanjang ia adalah jenis tekukur, kutilang dan puter. Aku juga memelihara burung gereja di sela-sela atap rumahku.

Mau bersantai dan menghibur diri juga tak perlu bingung. Televisiku, meskipun kecil dan kuno, masih kuat menyala sehari-semalaman. Mau nonton konser apa saja, film apa saja, dialog apa saja, semua ada. Mau sekadar mendengar musik, malah cukup mendengarkan tetangga yang biasa menyetel tape dengan kerasnya .He he he

Aku kaget sendiri ketika di rumahku semuanya ada. Ternyata kaya sekali aku karena kekayaan itu ada di kepalaku sendiri. Jika kamu memiliki tingkat kebutuhan sepertiku, dan memiliki aset sepertiku, marilah kita merasa menjadi orang kaya bersama-sama

*********************************************************

Terkadang dalam kehidupan sehari hari,kita ini sering mengeluh.Sudah ada kerjaan,masih mengeluh seandainya punya pekerjaan seperti ini dan itu. Sudah punya rumah,masih mengeluh pengen rumah yg lebih besar dan lebih gede.Sudah punya motor,pengen punya mobil,sudah punya suami /istri ,suami atau istri orang juga di pengeni...ckckckck

Kenapa kita tidak berfikir dan mau merenungi bahwa apa yang kita punya lebih dari cukup.
Karena masih banyak orang lain di sekitar kita yang nasibnya lebih tidak baik dari kita. Berfikirlah bahwa apapun yang kita punya itupun akan berlalu. Diri kitapun pada akhirnya akan berlalu,hanya menyisakan tengkorak belaka,apalagi hatra benda. Hanya perasaan cukuplah yang membuat kita merasa kaya dan perasaan kekurangan terus yang akan membuat kita selalu merasa miskin.

Karena sejatinya kaya itu letaknya di dalam hati ... :)
Subhanallah...Ya Allah ,ajari aku untuk selalu ingat kepada-Mu, mensyukuri nikmat-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu...Amien

Dan nikmat Rabb mu yang manakah yang kamu dustakan..?! (QS.Ar Rahman :13)


http://www.facebook.com/notes/melati/merenung-sendiri/192243327480717

Tauladan dari Anak Jalanan


Apa yang terlintas dalam pikiran kawan-kawan semua ketika kita melihat anak jalanan?
Kadang pikiran kita terlalu sempit untuk menilai mereka. Mungkin bila kita melihat anak jalanan yang selalu ada di benak kita, mereka adalah anak yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Sebenarnya banyak contoh kebaikan yang bisa kita ambil dari mereka. Kita bukan saja diajarkan tentang pentinganya arti sebuah kehidupan dan rasa syukur, melainkan bagaimana kita bisa mengaplikasikan hal-hal kecil yang berguna bagi kita.

Kawan, siang itu terik matahari begitu menyengat hingga membakar pori-pori. Kejadian yang memang tidak adil. Anak jalanan menikmati sengatan matahari tanpa peneduh, sambil mencari sisa-sisa sampah yang kiranya masih berguna untuk dijual karena berharap diperempatan bukan uang receh yang didapatkan, tapi tak lebih hati yang sakit melihat ketidakadilan. Sampah bagi kita termasuk hal yang tidak berguna, sehingga membuat kita tak pernah terbesit untuk memikirkan dampaknya.

Jauh dari perempatan jalan ada sebuah mobil keluaran terbaru, mewah berisi penuh orang didalamnya sedang bercanda ria. (Saya rasa ini satu keluarga yang mau mengadakan weekend). Di dekat perempatan lampu merah, dengan ringan tangan dalam mobil itu membuang sampah (botol air minum) keluar. Hal ini memancing semua pengendara disampingnya untuk marah. Tapi, anak jalanan tersebut hanya melemparkan senyum dan memungut sampah tersebut.

Kawan, itu hanya sebagian kecil kebaikan dari anak jalanan. Namun, bagi saya ini adalah pukulan telak bagi orang yang menganggap anak jalanan itu adalah anak yang kumuh, kotor, dan identik dengan hal-hal yang negatif. Mereka memang kumuh, kotor, dll tetapi mereka tau bagaimana merawat lingkungan disekitarnya dalam hal ini sampah. Lantas bagaimana dengan diri kita, yang katanya lebih sedikit bersih dari mereka???

Kawanku, marilah untuk saat ini kita introspeksi diri. Kisah diatas mengingatkan kita pada sesuatu yg kecil tapi dampaknya begitu besar, yaitu sampah. Kita tahu bahwa permasalahan sampah tidak akan selesai, apalagi kebutuhan kita (manusia) terus meningkat, tapi kita lebih baik pura2 untuk tidak tahu. Kalau sampah tidak di kelola dengan baik salah satu dampak terburuk yaitu pada kesehatan. Kita juga tahu sekarang ini musim berganti tak tentu, puanas-dingin. Ini juga termasuk dampak dari tumpukan sampah kawan.

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Ar-Ruum (31): 41

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Al-Qashash (28): 77

Kalau anak jalanan saja bisa kenapa kita tidak bisa yang notabene lebih sedikit baik dari mereka. Jangan hanya sekedar tahu saja kawan, tapi mari kita realisasikan dengan langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan bumi kita. Kita buktikan, apakah kita atau anak jalanan yang akan lebih pantas menerima sematan orang kotor, kumuh bahkan sampah???


http://www.facebook.com/notes/melati/tauladan-dari-anak-jalanan/192194120818971

BEGINILAH PARA ULAMA SAUDI


KELEDAI ILMU TERPELESET DI TANAH

Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga di limpahkan kepada Rasulullah dan orang-orang yang loyal kepadanya…
Wa Ba’du…

Dalam berita itu dinyatakan: “Hai’ah Kibar Ulama di kerajaan Saudi Arabia mengecam tragedi peledakan di Khobar, dalam penjelasan yang di nukil oleh koran-koran kerajaan kemarin”

Pernyataan yang muncul dari pertemuan mendadak yang di langsungkan hari sabtu di kota Thaif dengan pimpinan Mufti Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Baz, ialah: “sesungguhnya setelah majelis melihat, mempelajari, mengamati dan menetapkan dengan Ijma’ bahwa peledakan ini adalah perbuatan pidana yang di haramkan secara Syar’I dengan Ijma’ kaum muslimin”
Dan menambahkan: “dalam Peledakan ini telah mencoreng hurumat Islam yang di ketahui secara pasti darinya dan merobek kehormatan jiwa-jiwa yang ma’shum, merobek kehormatan harta serta mengusik kehormatan keumatan, ketenangan kehidupan manusia yang aman lagi sentosa di tempat-tempat tinggal mereka, pencaharian mereka, di pagi dan petangnya”.

{ Saya Berkata: “ kefasikan mereka, kebejatan mereka, kecabulan mereka, khamr mereka dan kekafiran mereka adalah tidak samar lagi, itulah keadaan orang-orang yang terbunuh dalam peledakan itu. Harian Ar-Ray pada tanggal 29/6/1996 M telah memberitakan dengan judul: tentara amerika berupaya melupakan ledakan di saudi , Dharan Saudi-reuter: “…tidak jauh dari 500 meter dari puing-puing bangunan yang porak-poranda di komplek khobar para tentara Amerika yang laki-laki dan perempuan santai bermain kartu, dansa dan minum minuman yang bebas alkhohol di sebuah tempat parkir kendaraan yang telah di ubah menjadi ruangan besar untuk santai”. Sersan David Amerika berkata seraya menonton tiga pasang tentara AS yang berdansa ria: “pesta musik rakyat amerika setiap sore kamis biasanya mendapatkan sambutan hangat dari para tentara, dan mereka akan mulai berdatangan serta segalanya akan kembali seperti biasa” }.

Dan lanjutan pernyataan Ulama itu: “Alangkah kejinya dan alangkah besarnya dosa yang di pikul oleh orang yang berani lancang terhadap hurumatillah dan bersikap aniaya terhadap hamba-hamba-Nya serta membuat takut kaum muslimin dan orang-orang yang muqim di antara mereka. Celakalah dia, celakalah dia dari adzab Allah, Siksa-Nya dan do’a-do’a yang mengelilinginya, kami memohon kepada Allah agar membuka rahasianya dan membongkar urusan-urusannya” selesai.

Saya Katakan: Justru sesungguhnya Allah telah membongkar urusan kalian dan membuka kedok kalian wahai ulama-ulama kesesatan. Demi Allah telah datang kepada kami hari, dimana kami menahan lisan kami dari mengomentari tentang kalian dan saat itu kami menjaga sikap dari menyibukan diri terhadap kalian, karena khawatir akan meminggirkan persaudaraan kita dan memalingkan kami dari Manhaj Dakwah. Dan kami merasa cukup saat itu dengan tahdzir para pemuda dari kesesatan kalian… sampai ada orang yang mengkafirkan kami, Karena sebab kami tidak mengkafirkan kalian.

Dan sesungguhnya kami berharap kalian itu rujuk, atau berubah, atau merubah, atau bertaubat, atau merasa malu dan kami berpaling dari kalian sembari mencotoh Hadist Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam: “Biarkanlah mereka, karena khawatir orang-orang mengatakan [bahwa] Muhammad membunuh para Shahabatnya”.
Akan tetapi kalian sangatlah di sayangkan…. Tidak bertambah selain kesesatan dan aniaya, penyimpangan dari Al-Haq serta pelepasan diri dari Tauhid, serta keberpihakan terhadap para Thoghut juga terhadap Syirik dan Tandid.

Dan bila para pendahulu kalian dan syaikh kalian yang mana ‘Abdul ‘Aziz [akhu nurah dan ayah fahd] telah memanfaatkan mereka dan menertawakan mereka, terus mereka mendapatkan orang yang menutupi kesesatan mereka, karena kecerdikan orang busuk ini [abdul aziz ayah fahd] serta kehebatannya dalam siasat talbis dan tadlis…
Maka status anak-anaknya yang mana kalian tawali kepada mereka dan membai’atnya pada hari ini serta keadaan mereka itu tidaklah samar atas setiap orang. Kekafiran mereka [anak-anak abdul aziz], dan loyalitas mereka terhadap musuh-musuh Dien ini dan para thoghut kekafiran di timur dan di barat, serta muharobah mereka terhadap Muwahhidin, adalah hal yang nyata lagi jelas, yang tidak mungkin samar atas orang buta.

Namun demikian, masih saja kalian menamakan si thoghut [fahd] sebagai imam kaum muslimin, kalian anggap dia dan para thoghut lainnya sebagai para penguasa yang sah [wulaat umuur syar’iyyin], dan kalian anggap orang yang menentang mereka lagi kafir terhadap kemusyrikan mereka sebagai kaum Khowarij, Bughot dan Takfiriyyin. Sungguh pas sekali buat kalian apa yang telah di sebutkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dari ucapan kenabian terdahulu: “bila kalian tidak malu maka lakukan apa yang kalian mau”.

Inilah kalian, tiap hari makin bertambah kelancangan kalian terhadap Dienullah dan Auliya-Nya, dan kalian makin menjadi-jadi dalam Tarqi [menutupi kekafiran] buat kepentingan musuh-musuh Dien ini dan melegalkan kebatilan mereka serta Talbis atas kaum muslimin, dimana kalian dalam penjelasan resmi ini mengatakan: “sesungguhnya peledakan ini adalah perbuatan dosa yang haram secara syar’I dengan Ijma’ kaum muslimin” selesai.
Keledai Ilmu terpeleset di tanah… Ijma apa yang kalian bicarakan tentangnya dan kaum muslimin mana yang kalian maksud?

SESUNGGUHNYA KAMI DAN IKHWAN KAMI AL-MUWAHHIDUN DARI KALANGAN YANG MENGHADANG PARA THOGHUT DI SETIAP BELAHAN BUMI MEROBEK IJMA’ YANG KALIAN KLAIM INI… [PILIH SAJA!!!] APA KALIAN TIDAK MENGANGGAP KAMI SEBAGAI BAHAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN !!??? ATAU KALIAN TIDAK JUJUR DALAM KLAIM IJMA’ INI.

Semoga Allah merahmati Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah Ahmad Ibnu Hambal, yang mana kalian mengaku intisab kepada mazhabnya –secara palsu- disaat beliau mengatakan: “siapa yang mengklaim ijma maka dia telah dusta, bisa saja manusia telah berselisih”.

Jadi ijma’ kalian ini sama sekali tidak ada harganya, karena ia adalah Ijma’ Clinton, Chirac, Fahd, Asad, Hasan, Husein, Husni dan yang lainnya dari kalangan thowaghit kuffar serta orang-orang yang merestui mereka dari kalangan ulama fitnah serta para pelindung syirik dan undang-undang [buatan].

Adapun ucapan kalian: “Alangkah kejinya dan alangkah besarnya dosa yang di pikul oleh orang yang berani lancang terhadap hurumatillah dan bersikap aniaya terhadap hamba-hamba-Nya serta membuat takut kaum muslimin”, maka saya tidak mengira samarnya atas seorangpun Wahai orang-orang yang buta hati, bahwa orang yang paling tepat atasnya ucapan-ucapan seperti ini adalah fahd Thoghut kalian dan ikhwannya dari kalangan thoghut syirik yang tidak membiarkan hurmah dari hurmatillah melainkan mereka melanggarnya dan mereka tidak menyisakan satu hak milik hamba-hamba Allah pun melainkan mereka mendzaliminya, mereka menaku-nakuti kaum muslimin, memberikan jaminan keamanan bagi kaum musyrikin serta membuat senang kaum kafirin.

Menjelaskan kekafiran mereka, kebatilan dan kebejatannya tidaklah cukup di lembaran-lembaran ini.
Sungguh kalian wahai Ulama suu’ sebelum ini telah memberikan pengesahan untuk membunuh Juhaiman dan sekelompok orang dari ikhwannya. Inilah fatwa-fatwa kalian yang dengannya mereka di bantai yang hingga hari ini tersimpan [di bukukan] lagi menjadi saksi atas kebejatan kalian, namun demikian justru di katakan pada hari itu: “ tragedi ini di dalamnya timbul fitnah yang besar, sedangkan mengangkat senjata di dalam Al-Haram adalah fitnah, kekacauan, membunuh kaum tak berdosa, dan… dan… hingga akhir”.

Terus kalian dapatkan orang yang mentarqi [menambal seraya menutupi] kebatilan kalian… dan orang-orang yang suka menutupi kebejatan, kalianpun menutupi kebejatan kalian.
Kemudian kalian bolehkan bagi thoghut kalian [waliyul amri atau waliyyul khamr] fahd untuk memakai salib, terus malah di katakan [bahwa] masalahnya masih samar… ini medali dan lambang bukan salib yang nyata, dan para penambal pun menambal kebatilan kalian.

Kemudian kalian memberikan fatwa buat Imam kalian untuk memasukkan Amerika dan merekapun menetap di Jazirah.
Kemudian kalian memberikan fatwa untuk kebolehan meminta pertolongan kepada mereka [amerika] dalam menghadang Saddam Husein padahal kalian tidak pernah mengkafirkan Saddam atau tentaranya !!! bahkan dulu kalian mensponsori dia dan memberikannya semangat tatkala dia memerangi Rafidhah Iran, terus kalian menganut madzhab Khowarij dimana kalian mengkafirkannya karena sebab menginvansi kuwait lalu membunuh dan memerangi, dan karena itu kalian membolehkan meminta bantuan kepada orang-orang kafir untuk memerangi dia. Dan inilah mereka [pasukan amerika dan sekutunya] menetap di negeri kaum Muslimin dengan sebab fatwa-fatwa kalian.

{ yang kalian jadikan hujjah untuk mengkafirkan saddam berupa membunuh, memerangi, menginvansi adalah sudah ma’lum menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah bahwa ia tidak sampai pada kekafiran kecuali karena istihlal. SEDANGKAN KAMI TIDAK MENGKAFIRKAN SADDAM KARENA SEBAB HAL ITU, KARENA DIA BAGI KAMI ADALAH KAFIR BEJAT LAGI DI LUAR DIENUL ISLAM SEBELUM ITU DARI PINTU-PINTU YANG BANYAK, bukan disini tempat rinciannya }

Inilah kalian, telah mencopot jilbab rasa malu dan kalian menampakannya terang-terangan, dimana kalian menetapkan kebolehan membunuh orang Muslim Muwahhid dengan sebab dia membunuh orang kafir musyrik nashrani. Kalian keluarkan fatwa untuk membunuh empat orang dari kaum Muwahhidin pilihan, setelah tragedi pemboman Riyadh, padahal sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “orang Muslim tidak boleh di bunuh dengan sebab [dia membunuh orang kafir”. [di riwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dari Hadist Ali bin Abi Tholib], maka para penambal itupun terperangah.

Dan orang yang masih sedikit memiliki rasa malu dari mereka berkata: “sesuatu bisa ditambal dan sesuatu yang lain tidak bisa di tambal”.
Kemudian kalian mengklaim ijam’ kaum muslimin atas keharaman perbuatan macam ini dan bahwa tergolong dosa yang paling besar dan kalian melupakan kebejatan-kebejatan para thoghut kalian yang tercerai-berai.

Namun kami mengatakannya dengan tegas…sesungguhnya ini semua tidaklah asing bagi kami. Ya bisa saja di anggap asing oleh orang selain kami dari kalangan orang yang tidak memiliki bashiroh tentang kalian [kibar ulama saudi] sebelum hari ini, dimana dia terheran-heran dan tercengang dengan sebab sikap-sikap semacam ini. Adapun Muwahhidin yang hatinya bersinar dengan cahaya wahyu, dia mengetahui benar jalan orang-orang kafir dan hukum Allah terhadap thoghut kalian [imam kalian], terus melihat kalian dengan keadaan ini malah memberikan kepadanya [thoghut] kesetian dan loyalitas kalian, dimana kalian membai’atnya dan mengakuinya sebagai imamul muslimin, padahal dia tergolong jajaran thoghut yang mana Allah memerintahkan kita di awal perintah-Nya untuk kafir terhadap mereka !!!
Siapa orang yang mengetahui ini dan memiliki bashiroh akannya, maka dia tidak heran dan tidak kaget dengan keadaan [sikap] yang lebih rendah dari sikap-sikap tadi atau sikap-sikap yang merupakan cabang darinya.

HAI BURUNG UNTA… KONDISI TELAH LENGGANG BAGIMU MAKA SILAHKAN KAMU BERBUNYI SESUKANYA

Tapi hendaklah kalian tahu, setelah kedok kalian terbongkar bahwa umat ini akan melaknat kalian bila kalian tidak bertaubat !!!
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati. kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS.Al-Baqarah: 159-160]

Maka bertaubatlah kalian… dan adakanlah perbaikan… serta jelaskanlah Al-Haq kepada manusia…
Dan kalau tidak, maka bagaimanapun para thoghut itu menyanjung kalian, dan bagaimanapun mereka itu menghiasi fatwa-fatwa kalian yang membela kebatilan kalian dan mendirikan berbagai Hai’ah [lembaga] bagi kalian, maka tempat kembali kalian bila tidak bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menjelaskan Al-Haq, adalah tempat kembali orang yang telah Allah Ta’ala firmankan: “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” [QS.Al-A’raf: 175-176]

Wahai sekalian Ulama…
Sesungguhnya sikap diam kalian
Tergolong hujjah bagi orang-orang bodoh di setiap zaman
Wahai sekalian ulama…
Telah lama tidur kalian hingga sekarang tiba…
Wahai sekalian ulama…
Berdirilah kalian secepatnya
Karena Allah, tinggikan kalimatul Iman
Wahai sekalian ulama…
Bersikap jujurlah kalian
Tulus karena Allah tanpa ada ketakutan
Allah akan membela orang-orang yang tampi membela-Nya dan Allah akan hinakan para pembela Syaithan.
{dari bait Nasyid Ad-Durr Al-Madhum fi Nushratin Nabiyyil Ma’shum, karya Abdurrahman bin Muhammad Al-Jazaairy}


http://www.facebook.com/notes/melati/beginilah-para-ulama-saudi/192102430828140

Kisah Dua Karpet


Di dunia ini ada dua karpet yang mengukir sebuah cerita. Satu karpet yang indah dan mahal ada di istana Negara dan satunya lagi karpet murahan dan lusuh ada di sebuah mushola tua. Dua karpet yang beda kualitas dan harga namun merangkai kisah yang berbeda.
Karpet yang ada di istana Negara walaupun mahal dan berkualitas nomer satu namun menjalani kehidupan yang hina. Diinjak-injak oleh kaki yang memakai sepatu hasil korupsi disetiap harinya, dilalui oleh para pengkhianat Negara disetiap ada pertemuan dalam menyusun makar demi makar menjarah negara. Kasihan sekali nasib si karpet.
Dan karpet yang kedua walaupun murahan dan lusuh yang ada di mushola namun semua kepala sujud kepada Rabb diatasnya. Alas kaki semahal apapun dilepas ketika akan menginjaknya, ada rasa takzim ketika akan melangkah melaluinya. Sebuah derajat yang sangat tinggi untuk sebuah benda murahan dan lusuh itu.
Begitu juga seperti ulama dan intelektual, ketika mereka mengitari para penguasa lambat laun mereka hanya menjadi alas kaki para penguasa. Kebenaran hanyalah bagian dari masa lalu yang harus dilupakan karena itu bukan selera tuan mereka. Harga diripun hanya dihargai seberapa tebal amplop yang diterima dan sebarapa nikmat fasilitas yang diberikan. Karena menjilat kepada penguasa, kebenaranpun bisa disesuaikan, tergantung pesanan dan kemauan yang memberi para ulama dan intelektual itu kenikmatan duniawi.
Walaupun sudah banyak ulama dan intelektual menjadi alas kaki penguasa, masih ada ulama yang berjuang di masjid-masjid, di mimbar-mimbar menerangkan kebenaran dan mencahayai jalan yang telah gelap oleh orang-orang yang kehilangan agama dan harga diri. Mereka adalah ulama Robbani yang menolak tunduk dan patuh kecuali kepada Rabbnya. Mereka adalah yang tersisa dari bencana tsunami yang menerjang tauhid dari segala penjuru mata angin. Ya merekalah yang membuat langit menurunkan hujan dan rahmat Allah masih menyapa setiap insan karena doa-doa tulus mereka.
Temuilah mereka yang masih bersih jiwanya, lurus tauhidnya dan benar kata-katanya. Temuilah mereka di masjid-masjid samping rumah, di depan kantor dan di sela-sela keramaian dunia. Jangan pernah menemui manusia yang telah berjalan beriringan dengan penguasa, sedikit banyaknya mereka telah memaniskan kata-katanya dihadapan penguasa untuk menarik hati si penguasa dan menikmati apa yang dimiliki oleh penguasa. Curigailah mereka karena hati yang bersih tak akan pernah bertemu dengan jiwa kotor berlumpur syirik.
Bila engkau bertemu mereka dan telah mereguk manisnya tauhid, nikmatnya madu sunnah dan melihat kesesuaian jalan mereka dengan Al-Quran dan Sunnah, titipkan salamku kepada mereka dan mintalah kepada mereka, “ jangan lupakan kami orang-orang lemah di negeri tertindas ini dalam doa-doa tulusmu ” .
Kemuliaan hanya milik Allah,Rasul dan orang-orang beriman tapi orang-orang munafik itu tidak mengetahuinya .. .
Wallahu A’lam!


http://www.eramuslim.com/oase-iman/hanif-sang-pemberontak-suci-kisah-dua-karpet.htm

SALAFIYAH YAHUDIYAH


Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada penutup para Nabi, keluarga dan para sahabat semuanya. Wa ba’du:

Mungkin sekilas pembaca kaget dan mengingkari judul di atas, tapi perlu diketahui bahwa judul di atas tidak ada kaitan dengan generasi As Salaf Ash Shalih dan yang mencontoh mereka yang telah menegakkan dien ini dengan tinta dan darah yang berlepas diri dari orang-orang kafir dan orang-orang murtad lagi menjihadi mereka dengan jiwa, harta dan lisan. Namun yang saya maksudkan di sini adalah sekte yang mengklaim dirinya sebagai salafiyyah atau salafi yang menurut pengakuan palsu mereka bahwa mereka itu memahami Al Qur’an dan As Sunnah sesuai manhaj As Salaf Ash Shalih, namun hampir di semua Negara mereka menjadikan para penguasa murtad yang berhukum dengan hukum thaghut sebagai imam atau ulil amri mereka yang wajib diberikan loyalitas dan mereka hampir di semua tempat selalu menuduh mujahidin muwahhidin yang mengkafirkan para penguasa itu, menentangnya dan memeranginya sebagai khawarij yang lebih busuk daripada para penguasa yang menerapkan hukum thaghut itu. Sehingga pada akhirnya mereka damai dengan para thaghut dan para thaghut pun aman dari tangan dan lisan mereka, akan tetapi kaum muwahhidin tidaklah selamat dari lidah mereka yang panjang  lagi tajam. Damai dengan penyembah berhala dan perang terhadap orang-orang Islam yang mereka tuduh sebagai khawarij.

Mereka memiliki kesamaan dengan orang yahudi dalam pemahaman tauhid dan dalam sikap terhadap penganut tauhid.
Adapun di dalam masalah tauhid yaitu di dalam masalah iman dan kufur, maka sesungguhnya sekte salafi maz’um menganggap bahwa kemusyrikan dan kekafiran penguasa yang membuat undang-undang, menerapkan hukum thaghut, merampas hak khusus Allah yaitu pembuatan hukum dan melimpahkannya kepada para anggota Parlemen dengan sistem demokrasinya, menjadikan UUD 1945 sebagai kitab hukum tertinggi yang menjadi rujukan di dalam segala permasalahan sebagai pengganti Kitabullah, menjadikan ideologi (dien) Pancasila sebagai dien yang lebih tinggi dari Islam dan sebagian ajaran Islam boleh diamalkan kalau tidak menyelisihi Pancasila dan sebagian lainnya tidak boleh karena menyelisihinya sehingga penguasa negeri ini loyal penuhnya kepada Pancasila bukan kepada Islam, dan memberikan loyalitas kepada lembaga-lembaga kafir lokal maupun internasional. Sekte salafi maz’um menganggap kemusyrikan dan kekafiran besar yang berlapis-lapis itu hanyalah kufrun duna kufrin atau kufur ashghar yang tidak mengeluarkan dari Islam. Padahal kekafiran dan kemusyrikan para penguasa yang sifat-sifatnya seperti itu dengan kufur akbar yang berlapis-lapis yang mengeluarkan dari Islam adalah permasalahan yang nyata jelas lagi terang benderang yang lebih terang dari matahari di siang bolong karena dalilnya sangat banyak dari Al Kitab, As Sunnah dan ijma yang telah kami paparkan di tempat lain.
Sedangkan kelompok yang pertama kali menganggap syirik akbar sebagai syirik ashghar yang tidak akan mengekalkan pelakunya di dalam neraka adalah orang-orang yahudi, dimana mereka menganggap penyembahan anak sapi yang dibuat oleh Samiri yang merupakan syirik akbar hanya sebagai syirik ashghar yang tidak mengekalkan di dalam neraka, sebagaimana yang Allah ta’ala kabarkan tentang mereka:
وَقَالُو لَن تَمَسَّنَا النَّارُ اِلاَّ اَيَّامًا مَعْدُودَةً
“Dan mereka (orang-orang yahudi yang menyembah anak sapi) berkata: “Api neraka tidak akan menyentuh kami kecuali beberapa hari saja.”“ (Al Baqarah: 80)

Juga firman-Nya ta’ala:
وَقَالُو لَن تَمَسَّنَا النَّارُ اِلاَّ اَيَّامًا مَعْدُودَتٍ
“Mereka berkata: “Api neraka tidak akan menyentuh kami kecuali beberapa hari saja.”“ (Ali Imran: 24)

Mereka beranggapan bahwa andaikata mereka masuk neraka, maka hanya empat puluh hari saja yaitu  selama waktu empat puluh hari mereka menyembah anak sapi.
Dan para pengklaim salafi-pun demikian, dimana apa yang dilakukan para penguasa thaghut dan ansharnya berupa syirik hukum, penyembahan undang-undang, kesetiaan kepada UUD’45 dan Pancasila, penganutan dien demokrasi dan kekufuran lainnya, menurut para pengklaim salafi hal itu tidaklah membatalkan keislaman dan tentunya andaikata mati diatas hal itu tidak akan mengekalkan di neraka, karena itu hanya sebatas kefasiqan dan kufrun duuna kufrin dan pelakunya tetap dianggap muslim dan bahkan sebagai ulil amri yang wajib ditaati dan kebejatannya tidak boleh dibicarakan di hadapan umum, dan orang-orang yang mengkafirkannya adalah khawarij dan yang memberontak untuk menjatuhkannya adalah anjing-anjing neraka yang sangat besar pahala membunuhnya. Ini berkaitan dengan kesamaan pemahaman aqidah dalam hal al iman dan al kufru.

Sedangkan kaitan dengan kesamaan sikap, maka perhatikanlah Firman Allah ta’ala ini :
اَلَمْ تَرَ اِلئَ الَذِينَ اُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَبِ يُؤْمِنُونَ بِالجِبْتِ وَالطَّغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا هَؤُلاَءِ اَهْدَي مِنَ الذِيْنَ ءَامَنُوا سَبِيلاً
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al kitab (Taurat)? mereka beriman kepada jibt dan thaghut dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekkah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman. (An-Nisa : 51)

Ayat ini berkaitan dengan para tokoh yahudi yang datang kepada musyrikin Mekkah dalam rangka memprovokasi mereka agar memerangi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dan kaum muslimin di Madinah. Allah ta’ala menyebutkan bahwa mereka itu ahli ilmu dan Al Kitab, mereka beriman kepada jibt (yaitu apa yang manusia tunduk kepadanya selain Allah) dan thaghut (segala yang melampau batas dan segala yang diibadati selain Allah seraya ridla dengannya), dan mereka menganggap bahwa kaum musyrikin Mekkah yang menyembah berhala itu lebih baik daripada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabatnya yang bertauhid yang menentang segala thaghut dan menolak loyal kepada kekuasaannya.

Dan realita sikap yahudi terhadap kaum musyirikin dan terhadap kaum mukminin ini adalah sama persis dengan sekte salafi maz’um hari ini, dimana para tokoh mereka itu diberi bagian dari ilmu Al Kitab dan As Sunnah, namun mereka itu beriman kepada thaghut dengan bentuk mereka menjadikan para penguasa kafir murtad (yang menurut mereka adalah pemimpin muslim) -yang memberlakukan hukum thaghut, menganut agama (dien) demokrasi, menjadikan Pancasila sebagai pijakan, menjadikan UUD’45 sebagai kitab rujukan hukum tertinggi, dan loyal kepada lembaga-lembaga kafir regional dan internasional- sebagai ulil amri dan pemimpin kaum muslimin yang wajib diberikan kesetiaan dan loyalitas, sedangkan Allah ta’ala telah menggolongkan sikap menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin itu sebagai bentuk sikap kafir kepada Allah ta’ala, kepada Nabi-Nya dan Kitab-Nya, dan itu semakna dengan sikap iman kepada thaghut.

Seperti apa yang dikandung dalam Firman-Nya ta’ala:
وَلَوْ كَانُواْ يُؤْمِنُونَ بِالله وَالنَّبِيِّ وَمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَا التَّخَذُوهُمْ اَوْلِيَاءَ
Seandainya mereka beriman kepada Allah, Nabi dan apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), tentu mereka tidak menjadikan orang-orang kafir itu sebagai pemimpin.” (Al-Maidah: 81)
Ayat ini menjelaskan bahwa iman kepada Allah ta’ala itu tidak bisa bersatu dengan sikap menjadikan orang kafir sebagai pemimpin yang mana sikap semacam ini adalah diantara salah satu makna iman kepada thaghut.
Kemudian setelah menyakini bahwa para penguasa kafir murtad semacam tadi itu adalah kaum muslimin yang maksiat yang tidak batal keislamannya sesuai aqidah salafiyyah yahudiyyahnya itu, dan sedangkan kaum muwahhidin yang mengkafirkannya lagi membangkangnya dan menolak loyal kepadanya adalah Khawarij ahli bid’ah yang sesat versi aqidah salafiyyah yahudiyyah di atas, maka mereka (sekte salafi maz’um) itu mengambil kesimpulan dan sikap bahwa para penguasa thaghut yang berhukum dengan undang-undang buatan, yang menganut sistem demokrasi, yang beerfalsafah Pancasila, yang merujuk kepada UUD’45, yang memerangi wali-wali Allah dan loyal kepada wali-wali syaitan itu adalah lebih baik dan lebih lurus jalannya daripada kaum muwahhidin yang hanya loyal kepada Allah dan hukum-Nya dan berlepas diri dari para thaghut, pemerintahannya, demokrasinya, pancasilanya, UUD’45nya dan kebejatan-kebejatan lainnya. Karena para penguasa dan ansharnya hanyalah ahli maksiat dan sedangkan kaum muwahhidin yang menentangnya itu adalah khawarij lagi ahli bid’ah, sedangkan sesuai manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah bahwa ahli bid’ah itu lebih buruk dari ahli maksiat. Halal mengghibah ahli bid’ah dan haram mengghibah penguasa muslim yang maksiat.

Oleh sebab itu hendaklah mereka secara tegas dan mantap memasukkan di dalam point-point manhaj aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah versi salafiyyah yahudiyyah ini bahwa: wajib loyal kepada penguasa yang mengaku muslim walaupun dia memberlakukan undang-undang buatan, berpaham demokrasi, berfalsafah pancasila dan merujuk kepada UUD’45!!!…
Apakah ini manhaj salaf atau manhaj yahudi?!!!
Sadarlah wahai para pengklaim salafi!


http://www.facebook.com/notes/melati/salafiyah-yahudiyah/191894127515637

Amal Untuk Meraih Cinta Allah SWT


Ku cinta Dia. Kita mencintai Allah SWT. Adakah sekadar kata-kata cukup sebagai bukti?

" Tidak, cinta kepadaNya tidak terbukti hanya melalui kata-kata. "

Hasan Al-Basri rahimahullah berkata:

Para sahabat Nabi SAW berkata: " Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami amat mencintai Allah SWT. " Kemudian Allah SWT mahu menjadikan tanda yang menunjukkan kecintaan kepadaNya. Dengan itu Allah SWT menurunkan ayat berikut:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah  (wahai Muhammad): "Jika benar kamu mencintai Allah SWT maka ikutilah  aku. Nescaya Allah SWT mencintai kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu.  Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

(Ali 'Imran: 31)

Dari Abu Hurairah RA katanya :

Rasulullah s.a.w. bersabda :

Sesungguhnya Allah SWT berfirman: " Barangsiapa memusuhi kekasihKu, maka Aku memberitahu kepadanya bahawa dia akan Aku perangi. Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang amat Aku cintai lebih daripada apabila dia melakukan apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekatkan diri kepadaKu dan melakukan perkara sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah telinganya yang dia gunakan untuk mendengar, Akulah matanya yang dia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang dia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya  yang dia gunakan untuk berjalan. Andaikata dia meminta sesuatu kepadaKu pastilah Aku beri, dan andaikata dia memohon perlindungan kepadaKu pastilah Aku lindungi. "

(Riwayat Bukhari)

Saidina Umar al-Khattab r.a. pernah berkata :

" Amalan yang paling afdhal ialah melaksanakan amalan yang difardhukan oleh Allah SWT, menjauhi perkara yang diharamkanNya dan benarnya niat untuk mendapatkan apa yang ada di sisi Allah SWT semata-mata. "

Al-Quran

Di antara perkara sunat utama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT ialah membaca Al-Quran dan mendengarnya dengan penuh tafakkur, tadabbur serta memahaminya.

Firman Allah SWT :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhankamu, dan penawar bagi penyakit dalam dada kamu, dan hidayah petunjuk (untuk keselamatan), serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

( Surah Yunus: 57)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud:

" Bacalah Al-Quran kerana ia akan memberi syafaat(pertolongan)kepada sesiapa yang membacanya pada hari akhirat kelak. "

Bukti DicintaiNya

Apabila seorang hamba dicintai oleh Allah SWT, maka ada buktinya dan ada tandanya.

Telinganya, hanya mendengar sesuatu yang berupa ketaatan kepada Allah SWT, tidak atas dorongan hawa nafsu dan syaitan.

Pandangan matanya, sentiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT,  jauh daripada dorongan kebinasaan hawa nafsu dan syaitan.

Tangan kaki dan pergerakannya, sentiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT, bukan kemaksiatan kepadaNya.

"Kita muhasabah diri. Adakah terdapat pada diriku bukti-bukti itu? Adakah aku dicintaiNya?"

Asy-Syaukaani berpendapat :

" Allah SWT memberi kepada anggota-anggota tersebut nur-Nya (cahaya) yang menyuluh jalan hidayah dan menghindarkannya daripada kesesatan. "

Siapa Bertakhta Di Hati ?

Firman Allah SWT :

قُلْ إِنْ كَانَ أبَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: " Jika bapa-bapa, anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sehingga Allah SWT mendatangkan keputusan-Nya ". Dan Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq. "

(At-Taubah: 24)

Kecintaan kepada Allah pasti membuahkan cinta kepada teman hidup dan keluarga. Cinta insani itu adalah buah daripada cinta kepada Allah SWT. Kecintaan kepada teman hidup dan keluarga perlu didasari dengan cinta kepada Allah SWT.

Kebahagiaan bergantung kepada sesuatu yang menjadi neraca nilai. Andai syara' diambil sebagai neraca nilai, kebahagiaan anugerah Allah SWT pasti bersama. Kebaikan adalah apa yang syara' tetapkan sebagai baik. Keburukan adalah apa yang syara' tetapkan sebagai buruk. Kehidupan dan interaksi indah dihiasi dengan nilai Islam.

Tiada ketaatan kepada makhluk dalam perkara maksiat kepada Pencipta. Allah Al-Khaliq. Harta adalah ujian. Andai dimanfaatkan ke jalan Islam, Insyaallah ianya adalah amal yang akan menghadirkan cinta Allah SWT. Jika yang sebaliknya berlaku, pasti mengundang kemurkaan dan azabNya.


Segala Puji Bagi Allah Swt


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam. (Al-Fatihah 1:2)

Segala Puji-pujian bagi Allah

Ria adalah  "perasaan ingin dipuji oleh orang lain". Membuat sesuatu untuk dipuji adalah di larang dalam Islam dan perbuatan ini menggambarkan pelaku mempunyai sifat riak.
Melakukan riak hanya merugikan dan mengundang pelbagai masalah. Fahamilah hadis berikut:

"Diriwayatkan daripada Jundub al-Alaqiy r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang (melakukan satu amalan) supaya orang menghormatinya, Allah akan menunjukkan aibnya dan sesiapa yang (melakukan suatu amalan kerana) ingin menunjuk-nunjuk kepada manusia, Allah akan memperlihatkan kecacatannya"(Bukhari & Muslim: 1720)
Abu Darda' Ridzwanullah 'alaihim meriwayatkan bahawa Rasulullah pernah bersabda mafhumnya:

"Menghindarkan amal dari digembar-gemburkan (diceritakan kepada orang lain), mengerjakannya lebih sukar dari mengerjakan amal itu sendiri. Seseorang mungkin melakukan suatu amal (soleh) lalu dicatat sebagai amal soleh yang dibuat secara "sir" (senyap-senyap). Dengan itu pahala ganjarannya dilipat-gandakan sebanyak tujuh puluh kali ganda. Tetapi syaitan tidak membiarkannya. Syaitan terus merasuknya sehingga ia menceritakan dan menyatakan kepada orang lain. Maka catatan amal itu pun ditukar kepada catatan amal  alaniah (terang-terang). Dengan itu ganjaran pahalanya (sebanyak tujuh puluh kali ganda) dihapuskan. Kemudian syaitan terus mendesak orang tersebut agar menyatakan lagi bagi sekian kalinya tentang amalnya. Maka ia sendiri pun suka kalau disebut-sebut  hal itu dan terus menerus dipuji. (Akibatnya) catatan amalan tersebut sebagai perbuatan amal alaniah dipadamkan dan ditulis sebagai perbuatan riak. Sebab itulah orang yang paling bertakwa ialah orang yang paling melindungi agamanya. Sesungguhnya riak adalah syirik" (Hadis riwayat Baihaqi)

Pujian kepada manusia

Sebagai asasnya, mari kita lihat beberapa nas hadis dalam isu berkaitan. Diriwayatkan dalam sebuah hadis :-

عَنْ أبي مُوسَى قال سَمِعَ النبيُّ رَجُلاً يُثْني عَلَى رَجُلٍ ويُطْرِيه في المِدْحَةِ فقال أهْلَكْتُمْ أوْ قَطَعْتُمْ ظَهْرَ الرَّجُلِ

Artinya : Rasulullah s.a.w mendengar seorang lelaki memuji lelaki lain dan berlebih-lebih dalam pujiannya maka Rasulullah s.a.w : Kamu telah merosakkannya dan telah memotong belakangnya (seolah-olah) " ( Riwayat Al-Bukhari, no 2663 )

Sebahagian para ulama mentakwilkan maksud hadis ini kepada pujian kepada yang tidak layak , dan mengada-adakan yang tidak benar sehingga orang yang dipuji merasa benar sentiasa, juga merasa hebat. (Umdah al-Qari, 22/132 )

Imam Al-Khattabi ketika menghuraikan hadis di atas berkata :-

فَأَمَّا مَنْ مَدَحَ الرَّجُل عَلَى الْفِعْل الْحَسَن تَرْغِيبًا لَهُ فِي أَمْثَاله وَتَحْرِيضًا لِلنَّاسِ عَلَى الِاقْتِدَاء بِهِ فِي أَشْبَاهه , فَلَيْسَ بِمَدَّاحٍ

Artinya : Barangsiapa yang memuji seseorang atas perbuatan baik yang dilakukannya dengan tujuan untuk menggalakkan lagi kerja baiknya dan mendorong orang lain berbuat yang sama sepertinya, maka ia TIDAKLAH TERMASUK dalam kategori "maddah" iaitu yang pemuji terkeji" ( Ma'alim as-Sunan)

Walau apa jua takwil, teks hadis ini juga merangkumkan segala jenis pujian benar di hadapan orang yang dipujinya. Pengajaran dari hadis sudah tentu jangan terlalu banyak memuji orang dihadapannya walalupun pujian itu adalah BENAR DAN IKHLAS kerana ia tanpa disangka boleh membawa perasaan lupa diri, dan menghilangkan ikhlas dalam kerja-kerja yang dilakukannya.

Namun begitu, tidak boleh dinafikan Islam membenarkan pujian secara berdepan dalam situasi-situasi tertentu dan kepada individu tertentu. Situasi tertentu seperti :-

a. Orang yang kehilangan keyakinan diri dalam buat perkara baik. Tatkala itu, kita ungkit kebaikkan tindakannya untuk beri kembali semangat dan ada orang yang menghargai kerja baiknya.

b.  Orang yang melakukan tugasan kebaikan yang sukar, berisiko dan manfaatnya tersebar luas. Tatkala itu, boleh diberikan pujian atas keberaniannya dan berniat agar ia mampu dicontohi oleh orang lain.

c.  Individu yang layak dicontohi dan diyakini punyai kekuatan iman yang baik dari tergoda dengan sifat 'ujub (ta'ajub dengan kehebatan diri). Tatkala itu, harus memujinya dengan pengetahuannya. Tujuan utama agar orang boleh mengenali siapa yang wajar dijadikan role model dan contoh ikutan. Hal ini jelas adalah nabi s.a.w memuji secraa terangan beberapa sahabat sebagaimana Nabi memuji Ubadah Al Jarrah sebagai ( Aminul Ummah ) individu yang paling jujur dari umat Muhammad, dan pujian kepada Umar al-Khattab r.a :

لو سلك عمر بن الخطاب طريقاً لسلك الشيطان طريقاً آخر

Artinya : Sekiranya Umar melalui satu jalan, maka Syaitan akan melalui jalan yang lain ( kerana tidak berani jalan di laluan Umar atau bertembung dengannya') ( Riwayat Al-Bukhari)

Dan juga sebuah lagi hadis :-

ما طلعت الشمس على رجل خير من عمر

Artinya : Tiadalah terbitnya matahari ke atas seorang lelaki yang lebih hebat dari Umar " ( Riwayat Al-Hakim, 3/96 ; Sohih isnadnya)

Hadis ini bersifat simbolik menunjukkan kekuatan cahaya kebaikan yang dibawa oleh Umar r.a kepada umat Muhammad s.a.w. Sebenarnya terlalu banyak hadis-hadis yang menunjukkan pujian baginda kepada para sahabatnya terutamanya sahabat-sahabat besar seperti Abu Bakar, Umar, Uthman, Ali, Ibn Abbas, sepuluh sahabat yang dijamin syurga dan ramai lagi. Semua mereka berkelayakan dan kukuh imannya.

d. Kanak-kanak dipuji oleh guru dan ibu bapanya bagi merangsang minda dan keyakinan diri si kanak-kanak.

e. Pemimpin yang telus, adil, amanah dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasan yang diamanahkan oleh Allah s.w.t dengan kadar sederhana.


http://www.iluvislam.com/design/wallpaper/1755-segala-sanjungan-untuk-allah-swt.html