Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 14 Februari 2011

Selamat Dari Hempasan Badai


By: M. Agus Syafii

Di dalam kehidupan rumah tangga selalu saja datang badai yang menghempas, Kekokohan dalam rumah tangga menjadi penting dalam menahan hempasan badai. Pernah ada seorang Ibu yang bersilaturahmi di Rumah Amalia bertutur bahwa pernikahannya yang sudah berlangsung sepuluh tahun, tiba-tiba suaminya bertingkah laku aneh, hampir setiap hari menelponnya justru disaat dirinya sedang dikantor, suaminya mengeluh dan menuduh sang istri tidak setia. Waktu berkenalan dulu memang suami tipe pecemburu, tentu saja cemburu itu menghilang ketika mereka sudah menikah, namun perkembangan akhir2 ini suaminya bilang tidak benar2 mencintainya, terkadang menelpon meminta doanya agar dia supaya tenang karena bila teringat sikap istrinya timbul marah lagi.
Suaminya juga suka menuduh bahwa dirinya sombong karena kariernya dikantor menanjak terus sedangkan usahanya tidak maju-maju. Padahal dia tidak pernah merendahkan suaminya. Hal seperti itulah timbul pertengkaran karena kemarahan yang sudah tidak bisa terkendalikan. Beliau merasa sudah tidak tahan hidup dalam rumah tangga seperti itu namun didalam lubuk hatinya tidak mau bercerai. 'Apa yang suami saya sedang alami Mas Agus? Bagaimana saya harus bersikap padanya?' tutur beliau dengan isak & tangis. Airmatanya mengalir begitu saja.
Saya kemudian menjelaskan kepada beliau setiap masalah, kita tidak membutuhkan kambing hitam namun kita membutuhkan penyelamat. Setiap masalah apapun datanglah kpd Allah & hanya kepada Allahlah kita memohon pertolongan agar keluarga kita tetap kokoh ditengah hempasan badai. 'Maukah ibu menyelamatkan suami dari keterpurukan?' Walaupun ragu, ibu itu berdoa. Dirinya memohon agar Allah berkenan menyejukkan hati suami yang dicintainya. Allah menjawab doanya. Beberapa hari kemudian komunikasi dirinya & suaminya mencair, sekalipun tidak mudah tetapi tidak ada lagi tutur kata saling menyerang bahkan suaminya mengajak untuk sholat berjamaah. Anak-anak juga merasakan kesejukan di dalam rumah. Sejak itu rumah tangga mereka berubah, kesabaran sang ibu membuahkan hasil. Ibu bersama, anak-anak & suami akhirnya lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Cinta yang tulus membutuhkan pengorbanan untuk mengokohkan rumah tangganya dari hempasan badai. Subhanallah.


http://www.facebook.com/notes/melati/selamat-dari-hempasan-badai/179544625417254

Ilmu Bukan Sekedar Teori


Bismillaahirrahmanirrakhiim....

Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Tidaklah sampai kepadaku suatu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan aku pasti beramal dengannya.”

Amr bin Qais al-Mala’i rahimahullah berkata, “Apabila sampai kepadamu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beramallah dengannya meskipun hanya sekali agar kamu termasuk penganutnya.” Syaikh Abdurrazzaq berkata, “Maksud ucapan beliau; beramallah dengannya meskipun hanya sekali, adalah dalam perkara sunnah dan amalan yang dianjurkan sedangkan dalam perkara wajib maka tidak cukup mengamalkannya sekali kemudian bisa disebut sebagai penganutnya.” (lihat Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal karya Syaikh Dr. Abdurrazzaq al-Badr, hal. 27)

Jangan tertipu dengan amalmu!

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan ingatlah tatkala Ibrahim membangun pondasi Ka’bah dan juga Isma’il, mereka berdua berdoa; ‘Wahai Rabb kami terimalah amal kami’.” (QS. al-Baqarah: 127). Wuhaib bin al-Ward rahimahullah ketika membaca ayat ini maka ia pun menangis dan berkata, “Wahai kekasih ar-Rahman! Engkau bersusah payah mendirikan pondasi rumah ar-Rahman, meskipun demikian engkau merasa khawatir amalmu tidak diterima!” (lihat Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal, hal. 17)

Jadilah contoh yang baik!

Malik bin Dinar rahimahullah berkata, “Sesungguhnya seorang alim/ahli ilmu apabila tidak mengamalkan ilmunya maka nasehatnya akan luntur dari hati sebagaimana aliran air hujan yang melintasi bongkahan batu.” al-Ma’mun pernah berkata, “Kami lebih membutuhkan nasehat dengan perbuatan daripada nasehat dengan ucapan.” Syaikh Abdurrazzaq menceritakan: Suatu saat aku mengunjungi salah seorang bapak yang rajin beribadah di suatu masjid yang dia biasa sholat di sana. Beliau adalah orang yang sangat rajin beribadah. Ketika itu dia sedang duduk di masjid -menunggu tibanya waktu sholat setelah sholat sebelumnya- maka akupun mengucapkan salam kepadanya dan berbincang-bincang dengannya. Aku pun berkata kepadanya, “Masya Allah, di daerah kalian ini banyak terdapat para penuntut ilmu.” Dia berkata, “Daerah kami ini!”. Kukatakan, “Iya benar, di daerah kalian ini masya Allah banyak penuntut ilmu.” Dia berkata, “Daerah kami ini!”. Dia mengulangi perkataannya kepadaku dengan nada mengingkari. “Daerah kami ini?!”. Kukatakan, “Iya, benar.” Maka dia berkata, “Wahai puteraku! Orang yang tidak menjaga sholat berjama’ah tidak layak disebut sebagai seorang penuntut ilmu.” (lihat Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal, hal. 36-37). Alangkah benar perkataan bapak tua tersebut, Ibnu Umar mengatakan, “Dahulu kami -para sahabat- apabila tidak menjumpai seseorang pada jama’ah sholat subuh dan isyak maka kami pun menaruh prasangka buruk kepadanya -jangan-jangan dia munafik, pent-.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dll, lihat Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal, hal. 37).

Bukankah tolabul ilmi amalan yang utama?

Abdullah bin al-Mu’taz rahimahullah berkata, “Ilmu seorang munafik itu terletak pada ucapannya, sedangkan ilmunya seorang mukmin terletak pada amalnya.” Sufyan rahimahullah pernah ditanya, “Menuntut ilmu yang lebih kau sukai ataukah beramal?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya ilmu itu dimaksudkan untuk beramal, maka jangan kau tinggalkan menuntut ilmu dengan alasan beramal, dan jangan kau tinggalkan amal dengan alasan menuntut ilmu.” (lihat Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal, hal. 44-45).

Ya Allah, jadikanlah ilmu kami hujjah untuk membela kami, bukan hujjah yang menjatuhkan kami….Amien.


http://www.facebook.com/notes/melati/ilmu-bukan-sekedar-teori/178773778827672

Masih jangan cengeng


Oh noo…
Jadi Akhwat jangan cengeng…Jadi Akhwat jangan cengeng…Jadi Akhwat jangan cengeng…Jadi Akhwat jangan cengeng…Jadi Akhwat jangan cengeng…

Ukhti… banyak sekali sebenarnya masalah Akhwat..Dimanapun lembaga dakwahnya.. .
Ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..Maka akan makin banyak Akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..
Ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Akhwat-akhwat lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..
Ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…
Ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. … dakwah ini berat ukhti.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi…
Ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami…”
“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”
“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”
“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”
“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad Shalallaahu'alaihi Wassallam, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”
Aamiin….
‘afwan bukan maksud tuk menyindir,,sekedar mengingatkan saja khususnya tuk diri ana pribadi! ^.^
(Walau hasil copas n edit,,mudah2an bermanfaat!!! ;-D)

ALLAAHU AKBAR!!!


http://www.facebook.com/notes/melati/masih-jangan-cengeng/179281418776908

Jangan Cengeng


Jadi Akhwat jangan cengeng...
Dikasih amanah malah melarikan diri..Diajak pengajian bilang ada ijin syar’i..‘Afwan ane ada agenda syar’i.. Afwan lagi nguleg sambel trasi..., malah pergi naik taksi..Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisan, rencana awal cuma kasih info kajian lama-lama nanya kabar harian.. wah, investigasi beneran! Bisa-bisa dikira pacaran! Sampai kepikiran dijadikan pasangan…Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Abis nonton film palestina semangat empat lima..Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??Semangat jadi pendukung luar biasa..Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..Yah…bikin kecewa…

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Ngumpet-ngumpet berduaan..Eh, awas lho yang ketiga setan…Trus, dikit-dikit aleman minta dibeliin jajan..Emang sih nggak pegangan tangan..Cuma pandang-pandangan tapi bermesraan..Wah, kaya’ film india aja gan!Kalo ketemu temen pengajian atau ustadzah?Mau taruh di mana tuh muka yang kemerah-merahan?Oh malunya sama temen pengajian n ustadzah?Sama Allah? Buang aja ke lautan..Yang penting mah bisa sayang-sayangan…Na’udzubillah tenan…

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Sedekah dikira buang duit. .Katanya sih biar ngirit, tapi kok shopping tiap menit??Langsung sengit kalo dibilang pelit…Mendingan buat dzikir komat-kamit…Malah keluar kata-kata nyelekit…Aduh…bikin hati sodaranya sakit…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..Pujaan dapet, terus walimah..Dakwah pun say goodbye dadaaah..Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah? Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..Duh duh… amanah..amanah…Dakwah.. dakwah..Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Buka facebook liatin foto ikhwan..Dicari yang jenggotan..Kalo udah dapet trus telpon-telponan..Tebar pesona akhwat padahal tampang pas-pasan..“Assalammu’alaykum akhi, salam ukhuwah.. udah kerja? Suka bakwan?”Disambut baik sama akhi, mulai berpikir untuk dikasih bakwan ..Ikhwannya meng-iya-kan..Mau-mau aja dibeliin bakwan..Asik, ngirit uang kost dan uang makan…Langsung deh siapin acara buat walimahan!Prinsipnya yang dulu dikemanakan???

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Ilmu cuma sedikit ajah..Udah mengatai Ustadzah..Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..Baca qur’an tajwid masih salah-salah..Lho kok udah berani nuduh ustadzah..Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Status facebook tiap menit beda..Isinya tentang curahan hatinya..Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..Duh duh.. status kok bikin putus asa..Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja?

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Ngeliat akhwat-akhwat yang lain deket banget sama ikhwan, jadi pengen ikutan..Hidup jadi suram seperti di padang gersang yang penuh godaan..Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..Kepala cenat-cenut pusing beneran…Oh kasihan.. Mendingan jerawatan…

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..Makin bingung nyari teladan..Teladannya bukan lagi idaman..Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Diajakain pengajian n kajian islami alasannya segunung…Kalo disuruh shopping tancap gas langsung…Hatipun tetap cerah walaupun mendung Maklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…Duh.. bingung…bingung…

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Bangga disebut akhwat.. hati jadi wah..Tapi jarang banget yang namanya tilawah..Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…Wah… wah… ghibah… ghibah…Eh, malah timbul fitnah…Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan cengeng....
Dulunya di dakwah banyak amanah..Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..Anak baru dipandang dengan mata sebelah..Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Nggak punya duit pengajian males datang..Nggak ada motor yaa…misi pengajian dibuang…Ustadzah ikhlas, hati malah senang…Temen pengajian juga nggak ada satupun yang mau datang..Jenguk temen yg sakit malah pada pergi malang melintang…Oh…kasiyan… Mau ngapain sekarang???


Ooh NO...


http://www.facebook.com/notes/melati/jangan-cengeng/179281122110271

TIPS AMAN BERFACEBOOK


Pengguna Facebook adalah mangsa mudah bagi pelaku kriminal seiring dengan banyaknya orang berbagi informasi. Perusahaan antivirus menyediakan 10 tips menyangkut hal itu.
Pelaku kriminal telah memanen dan menjual informasi milik pengguna Facebook, mencuri identitas, mengirim spam dan virus berbahaya.
“Setiap hari orang menempatkan diri mereka dalam risiko dengan mengklik secara tidak hati-hati terhadap undangan yang dikirim oleh teman untuk bergabung dalam grup atau menulis dalam dinding mereka,” ujar Manajer Pemasaran AVG Lloyd Borret.
“Mereka menaruh semua informasi personal termasuk tanggal lahir dan foto di dalam halaman mereka. Mereka bahkan merespon permintaan Facebook palsu,” tambah Borret.
Untuk membantu agar pengguna tetap aman di Facebook, AVG memberikan 10 tips :
1. Pikirkan apa yang akan ditambahkan; menerima permintaan yang disediakan oleh teman baru dengan akses posting, foto, pesan dan informasi latar belakang tentang pribadi Anda. Perhatikan daftar teman dan pikirkan kembali siapa yang berhak mengakses barang pribadi anda.
2. Cek pengaturan privasi. Facebook baru-baru ini melakukan pembaruan, mengatur privasi dari awal bisa sangat berarti.
3. Alasan berada di Facebook. Apakah berbagi foto? Tetap berhubungan dengan orang lain? Berbagi link dan pembaruan aktivitas? Tanyakan diri sendiri apa yang ingin diperoleh dengan profil pribadi. Dengan demikian akan lebih memangkas informasi pribadi yang ada di publik.
4. Cerdas tentang password. coba untuk tidak menggunakan password yang sama untuk seluruh akun. Pikirkan tipe pertanyaan keamanan yang dipasang dan di mana akan mengirim pembaruan tersebut.
5. Waspada penggunaan komputer. Ketika masuk ke dalam suatu akun dari komputer yang berbeda-beda, periksa bahwa komputer tersebut tidak menyimpan alamat email ataupun password.
6. Hati-hati dengan yang dikatakan. Sekali pembaruan status dan komentar diposting, setiap orang dapat melihat, menduplikasi dan memposting kembali di mana pun dan kapan pun. Apakah Anda ingin orang lain tahu bahwa Anda akan di rumah sendirian malam ini atau pergi liburan pekan depan?.
7. Perhatikan serangan phising. Banyak usaha yang dilakukan untuk memperoleh log-in pengguna dan password dengan cara menipu pengguna dengan email Facebook palsu. Jangan pernah mengidahkan link email yang meminta untuk me-reset password. Kalau perlu untuk me-reset langsung saja ke halaman Facebook.
8. Ambil langkah segera. Jika teman-teman mulai menerima spam atau pembaruan status yang muncul tetapi tidak dibuat oleh pengguna sendiri maka akun tersebut kemungkinan tersusupi. Segera lakukan perubahan password. Jika tidak bisa masuk ke akun pribadi, segera pergi ke link Help di bagian bawah Facebook dan klik Security untuk memberitahu Facebook.
9. Lindungi perangkat mobile. Banyak ponsel yang memiliki akses langsung ke situs jejaring sosial, termasuk Facebook. Waspada terhadap siapapun yang mengakses ponsel dan pastikan akun yang dimiliki sudah log-out.
10. Monitor aktivitas mencurigakan. Awasi aktivitas mencurigakan di dinding Anda, jejak berita dan kotak masuk Facebook. Jangan pernah mengklik link mencurigakan. Lihat lebih dekat, jika link yang dimaksud tidak otentik, jangan pernah mengkliknya.


http://www.facebook.com/notes/melati/tips-aman-berfacebook/179239848781065

Hukum Sholat Berjamaah di Masjid bagi Wanita


Pertanyaan dari ukhti Ai Rida melalui Grup FB Melati ini, Apakah wanita jg sama bila sholat berjama'ah pahalanya 27 derajat lbh banyak?? seperti halnya pertanyaan
dari salah satu Murid Aliyah MA. Muhammadiyah 03 Bekasi bagaimana hukumnya wanita sholat berjamaah di masjid?

Jawab :
Terdapat khilafiyah mengenai hukum boleh tidaknya wanita sholat berjamaah di masjid. Pertama, melarangnya (makruh), seperti ulama muta`akhir Hanafiyah. Ini untuk wanita tua dan muda, dengan alasan zaman telah rusak. Kedua, membolehkannya (khususnya wanita tua), seperti ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah, dengan dalil hadis-hadis. (Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, 2/322; Fatawa Al-Azhar, 1/20).
Yang rajih menurut kami adalah pendapat kedua, karena dalilnya lebih kuat dan lebih jelas. Ibnu Qudamah menyatakan : “Dibolehkan bagi wanita menghadiri sholat jamaah bersama para laki-laki, sebab para wanita dahulu telah sholat berjamaah bersama Nabi SAW.” (Ibnu Qudamah, Al-Mughni, 2/442; Mahmud ‘Uwaidhah, Al-Jami’ li Ahkam Ash-Shalah, 2/473).
Namun kebolehan itu diikat dengan 2 (dua) syarat. Pertama, ada izin dari suami atau wali (jika belum nikah). Dalilnya sabda Nabi SAW : “Jika isteri-isterimu meminta izin ke masjid-masjid, maka izinkanlah mereka.” (HR Muslim, Bukhari, Ahmad, dan Ibn Hibban).
Kedua, tak memakai wangi-wangian, atau semisalnya yang dapat menimbulkan mafsadat bagi wanita. Sabda Nabi SAW : “Janganlah kamu melarang wanita-wanita hamba Allah pergi ke masjid-masjid Allah, tapi hendaklah mereka keluar tanpa wangi-wangian.” (HR Abu Dawud, Ahmad, Ibn Khuzaimah, Darimi, dan Baihaqi).
Jadi, jika wanita keluar tanpa izin suami/wali, hukumnya haram. (As-Sayyid Al-Bakri, I’anah Ath-Thalibin, 2/5). Namun disunnahkan suami/wali memberikan izin. (Imam Nawawi, Al-Majmu’, 4/199).
Jika wanita pergi ke masjid dengan wangi-wangian, hukumnya juga haram. Ibnu Hazm menyebutkan jika wanita keluar berjamaah di masjid dengan berhias atau memakai wangi-wangian, mereka bermaksiat kepada Allah. (Ibnu Hazm, Al-Muhalla, 4/198).
Mana yang lebih utama bagi wanita, sholat di masjid atau di rumah? Ada dua pendapat. Pertama, yang lebih utama sholat di rumah, baik sholat sendiri (munfarid) atau sholat jamaah. Ini pendapat Ibnu Qudamah (Al-Mughni, 3/443). Kedua, yang lebih utama sholat di rumah, jika sholatnya sholat jamaah, bukan sholat sendiri. Ini pendapat Ibnu Hazm (Al-Muhalla, 4/197) dan ulama Syafi’iyah seperti Imam Nawawi. (Al-Majmu’, 4/198).
Kedua pendapat itu dalilnya sama, yaitu sabda Nabi SAW : “Janganlah kamu melarang isteri-isterimu ke masjid-masjid, dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka.” (wa buyutuhunna khair lahunna). (HR Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Thabrani).
Pendapat pertama mengambil keumuman lafal “dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka” (wa buyutuhunna khair lahunna). Jadi menurut pendapat pertama ini, shalat di rumah baik shalat jamaah maupun shalat sendiri, lebih utama daripada shalat jamaah di masjid.
Sedang pendapat kedua, tidak memberlakukan hadis itu secara umum, namun mengkhususkan hanya untuk sholat jamaah, bukan sholat munfarid (sendiri). Imam Nawawi menyatakan : “Adapun wanita, maka sholat jamaah mereka di rumah lebih utama [daripada jamaah di masjid]… Sholat berjamaah wanita lebih utama daripada hadirnya wanita [sholat berjamaah] di masjid-masjid.” (Imam Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab, 4/197-198).
Dengan perkataan lain, jika wanita di rumah sholat sendiri, sedang di masjid sholat berjamaah, yang utama adalah sholat berjamaah di masjid.
Pendapat kedua ini sebenarnya telah men-jama’ (mengkrompomikan / menggabungkan) hadis di atas dengan hadis keutamaan sholat jamaah, yaitu sabda Nabi SAW : “Sholat jamaah lebih utama daripada sholat sendiri dengan 27 derajat.” (Bukhari no 609; Muslim no 1038).
Menurut kami, pendapat kedua ini lebih rajih, karena telah mengamalkan dua dalil, yaitu hadis keutamaan shalat di rumah (wa buyutuhunna khair lahunna) dengan hadis keutamaan sholat jamaah (shalatul jama’ah tafdhulu). Sedang pendapat pertama hanya mengamalkan satu dalil, yaitu hanya hadis keutamaan shalat di rumah (wa buyutuhunna khair lahunna).
Padahal kaidah ushuliyah menyebutkan : I’maalu ad-dalilaini aula min ihmaali ahadimaa bi al-kulliyyah (Mengamalkan dua dalil adalah lebih utama daripada meninggalkan satu dalil secara keseluruhan.) (An-Nabhani, Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah, 3/492).
Dari seluruh uraian di atas, kesimpulannya adalah : (1) hukumnya mubah bagi wanita sholat berjamaah di masjid, dengan syarat ada izin dari suami/wali dan tak memakai wangi-wangian. (2) Yang lebih utama bagi wanita adalah sholat di rumah, jika sholatnya sholat jamaah, bukan sholat sendiri. Wallahu azza wa jalla a’lam bish showab


http://www.facebook.com/notes/melati/hukum-sholat-berjamaah-di-masjid-bagi-wanita/179082585463458

<< Kiat-kiat Menghadapi Permasalahan Hidup >>


Satu kesulitan, ada dua kemudahan. Kemudahan pertama adalah ketika kita "menghadapi" dan bukan "menjalani". Kemudahan kedua adalah ketika kita menggeser fokus kepada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Berikut ini ada 11 langkah yang mungkin berguna buat kita dalam menghadapi masalah hidup, yaitu:
1. SADARI
Maka, upaya terbaik kita yang pertama adalah menciptakan sebuah kesadaran tentang keberadaan persoalan itu dan tentang pemahaman bagaimana memisahkan "diri" dari "masalah".

2. TERIMA
Jangan tolak keberadaan masalah. Jika ia memang ada dan nyata, terima dulu. Pisahkan dua hal ini; "ada masalah" dan "saya ada masalah". Ketika kita merasa frustrasi, maka kita sebenarnya sedang dalam kesulitan untuk memisahkan dua cara pandang ini.

3. SOLUSI ADA DI DALAMNYA
Setiap persoalan, dipastikan selalu membawa bibit penyelesaian. Dan yang namanya bibit, sifat alamiahnya adalah pantas untuk tumbuh. Maka persoalan atau masalah, adalah tentang bagaimana Tuhan sebenarnya sedang menumbuhkan dan mendewasakan kita.

4. SELESAIKAN
Masalah hanya akan berlalu jika diselesaikan.
Belajarlah tentang cara dan pola yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Belajarlah auditing untuk berbagai persoalan.

5. NAIKKAN LEVEL BERPIKIR
Masalah kita muncul pada sebuah tingkat atau cara berpikir. Masalah itu akan bisa diselesaikan hanya jika kita menaikkan tingkat berpikir kita. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari seluk beluk persoalan dan dengan melatih pola berpikir problem solving.
Cara yang paling mudah: Turunkan tingkat kepentingan dari masalah. Ini bisa dilakukan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang menguji tingkat kepentingan masalah.
Latihan ini akan membiasakan himmah (kecenderungan, hasrat, niat, tekad, kehendak, semangat, sikap menyukai atau menyenangi, kecintaan) hati dan pola pikir kita, ke hal-hal lain yang jauh lebih baik untuk diri kita.
"Apakah masalah ini memang benar-benar masalah?"
"Apakah 'ini masalah' adalah hanya cara pandang saya saja?"
"Adakah sesuatu yang lebih baik dari apa yang menjadi masalah itu?"
Banyak sekali hal yang kita anggap masalah, sebenarnya hanya persoalan remeh. "Masalah" semacam ini bisa selesai justru dengan tidak menganggapnya sebagai masalah.
Hadapilah hanya yang memang benar-benar masalah (Perkecil masalah yang besar dan hilangkan masalah yang kecil)

6. JIKA PERLU: TULIS
Jika kita anggap perlu, tuliskanlah masalah yang kita hadapi. Berikan semua rincian yang bisa kita pikirkan. Dengan melakukan ini, kita akan bisa mulai mengorganisir, memilih, dan memilah pokok-pokok permasalahan yang kita hadapi.

7. CARI SOLUSI
Kita tak akan menemukan, jika kita tidak mencari.
Selalulah berupaya untuk mencari solusi. Ketahuilah, jika kita mencari kita pasti akan menemukan. Kita mungkin tidak tahu kapan, tapi pasti, pasti kita temukan. Teruslah mencari.
Sabar, tidak putus asa, dan pantang menyerah.

8. GUNAKAN WAKTU DENGAN BIJAK
Isilah waktu kita dengan mencari, menemukan, dan mengembangkan solusi. Jadilah manusia yang berorientasi pada solusi. Berhentilah mempertanyakan, dan mulailah bertanya. Mempertanyakan adalah tanda belum menerima, dan bertanya adalah sebaliknya.
Gunakan hanya sedikit waktu untuk masalah, dan segeralah bergerak mencari solusi.

9. PROPORSIONAL
Jangan biarkan masalah kita menjadi lebih besar dari pada diri kita sendiri. Ingatlah bahwa "sering", belum tentu sama dengan "besar".
Setiap masalah akan menjadi aturable (bisa di-manage), manakala masalah itu bisa diterjemahkan menjadi pecahan-pecahan kecil dari langkah-langkah yang perlu kita ambil.

10. BERSIKAPLAH BENAR
Kembangkan dan latih sikap yang tepat untuk setiap masalah. Berlatihlah untuk terampil menerapkan Prinsip 10/90 dari Stephen Covey. 10% adalah fakta, 90% adalah sikap.
Jika sudah terbiasa, maka yang biasa kita sebut dengan "masalah" akan menjadi "pengalaman belajar" dan "kesempatan".

11. JANGAN LIHAT MASALAH YANG TAK ADA
Gunakan kekuatan imajinasi kita untuk mencari solusi. Jangan gunakan untuk membayang-bayangkan masalah yang tidak ada.


http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150124681411042&id=301729376267&ref=mf

Kita Bisa Meningal Saat Tidur, Berdoa dan Berwudhu'lah Sebelum Tidur!


Oleh: Badrul Tamam
Kematian bisa datang kapan saja. Datangnya tanpa ada pemberitahuan. Karenanya seorang hamba Allah yang beriman akan senantiasa bersiap diri kapan saja untuk menghadapi kematian dengan berbekal takwa dan ketaatan.
Kita yakin bahwa kematian pasti akan datang, sudah ada ketetapannya di sisi Arrahman. Kita juga meyakini bahwa ilmu tentangnya -di mana dan kapan terjadinya- manjadi ilmu rahasia, Mafatihul Ghaib (kunci-kunci keghaiban) yang hanya diketahui oleh-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Luqman: 34)
...Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpesan agar banyak-banyak mengingat kematian...
Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpesan agar banyak-banyak mengingat kematian karena besarnya manfaat yang ditimbulkannya sehingga bisa menyadarkan kembali orang yang lalai, menghidupkan kembali hati yang sakit, dan membuat seseorang zuhud dari dunia serta tidak rakus dan tamak terhadapnya.
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اَللَّذَّاتِ: اَلْمَوْتِ
"Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghilangkan kenikmatan, yaitu kematian." (HR. At-Tirmidzi no. 2307; an Nasai 4/4; dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
Orang Bisa Meninggal Saat Tidur
Penulis teringat kejadian yang menimpa tetangga di daerah Demak-Jawa Tengah pada awal 90-an. Kala itu, acara televisi yang bisa diakses hanya Televisi Republik Indonesia (TVRI) saja. Ada sebuah acara yang menjadi favorit masyarakat desa, yaitu Aneka Ria Safari. Acara yang berisi nyanyi-nyanyian jahilayah tersebut senantiasa dinanti-nantikan kehadirannya.
Sehabis Isya' tepat ketua Rukun Warga (RW) di lingkungan saya berpesan kepada istrinya untuk dibangunkan saat acara Aneka Ria Safari mulai. Ketika mendekati jam tayangnya, sang istri bergegas membangunkan suaminya. Namun, sang suami tidak lantas bergegas bangun untuk menyaksikan acara yang dinanti-nantikannya itu. "Bablas" masyarakat saya menyebutnya, yaitu tidur yang tidak akan pernah bangun lagi di dunia alias meninggal dunia.
...Kematian bisa datang saat manusia sedang tidur. Bahkan dalam beberapa ayat menyebut tidur sebagai kematian...
Kejadian tersebut menjadi bukti bahwa kematian juga bisa datang saat manusia sedang tidur. Bahkan dalam beberapa ayat disebutkan bahwa tidur disebut dengan kematian yang menunjukkan hubungan dekat keduanya, seolah tidur adalah saudara kandung dari kematian. Karena saat tidur akal dan gerakan kita hilang laksana mati. Allah Ta'ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Al An'am: 60).
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (QS. Al-Zumar: 42)
Gangguan Tidur yang Bisa Menyebebkan Kematian
Dalam dunia medis dikenal istilah Sleep Apnea atau henti napas sejenak saat tidur akibat terganggunya saluran pernapasan. Dan ternyata kejadian ini bisa berakibat fatal, yakni kematian akibat berkurangnya oksigen pada tubuh, seperti dikutip dari laman Methode of Health.
Penelitian terkini menunjukkan sleep apnea meningkatkan risiko kematian dini pada orang dewasa dan manula. Hal ini terjadi karena penderita sleep apnea mengalami gangguan sumbatan pernapasan saat tidur hingga bisa terjadi henti napas. Gejala ganggun ini yang paling mudah dikenali adalah tidur mendengkur.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Dr.Naresh Punjabi, dari John Hopkins University School of Medicine, Baltimore, AS, gangguan tidur ini meningkatkan risiko kematian hingga 40 persen. Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras. Hal ini jika berlangsung berkepanjangan bisa memicu serangan jantung atau stroke.
...gangguan tidur ini meningkatkan risiko kematian hingga 40 persen. Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras...
Dalam melakukan penelitiannya, tim yang dipimpin dokter Punjabi ini meneliti  pada lebih dari 6.400 pria dan wanita berusia 40-70 tahun yang menderita sleep apnea, mulai dari ringan hingga berat. Pria berusia dewasa yang menderita sleep apnea utamanya meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular juga dikenal sebagai penyakit jantung dan peredaran darah, yang mencakup semua penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi. Ini mencakup kondisi seperti penyakit jantung koroner (angina dan serangan jantung), dan stroke.
Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah
Jauh-jauh hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda,
إنها ضجعة لا يحبها الله عز وجل
"Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla." (HR. Ahmad dan Al-Hakim. Beliau menyatakan bahwa sandanya shahih sesuai syarat muslim hanya saja Imam Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkanya).
Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.
Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara' bin Azib radliyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya;
إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ
"Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat." (HR. Bukahri dan Muslim serta yang lainnya).
Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.
Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut.
...Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma  berkata, "Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu, karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut...
Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma berkata,
لَا تَبِيتَنَّ إِلَّا عَلَى وُضُوء ، فَإِنَّ الْأَرْوَاح تُبْعَث عَلَى مَا قُبِضَتْ عَلَيْهِ
"Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut."
Berdoa Sebelum Tidur
Pada ujung hadits al-Bara' di atas, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan agar berdoa khusus sebelum tidur, dengan harapan jika meninggal pada malam itu maka meninggalnya berada di atas fitrah.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Allaahumma innii aslamtu nafsii ilaika, wa fawadltu amrii ilaika, wa alja-tu dhahrii ilaika ragbatan wa rahbatan ilaika, laa malja-a wa laa manjaa minka illaa ilaika, aamantu bikitaabika alladzii anzalta wa binabiyyika alladzi arsalta
"Ya Allah, sesungguhnya aku menyerahkan diriku kepada-Mu, dan aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan urusanku kepada-Mu (agar Engkau menolongku), dengan penuh harap dan takut pada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tempat berlari dari azabMu, kecuali hanya kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang Engkau utus." (HR. Bukhari dan Muslim dengan lafadz milik Muslim).
Sedangkan makna meningal di atas fitrah dalam hadits di atas adalah meninggal di atas Islam dan tauhid. Dan menurut Imam Al-Thibbi dalam memberi syarah hadits di atas berkata, "Maksudnya adalah engkau meninggal di atas agama yang lurus, millah Ibrahim 'alaihis salam. Karena Nabi Ibrahim 'alaihis salam telah berislam dan tunduk patuh serta berkata, "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam" dan datang kepada Allah dengan membawa hati yang salim (bersih)." (Lihat Tuhfatul Ahwadzi: 8/472 dari Maktabah Syamilah).


http://www.voa-islam.com/islamia/tsaqofah/2011/01/13/12764/kita-bisa-meningal-saat-tidur-berdoa-dan-berwudhulah-sebelum/

Doa Saat Ditimpa Kesulitan (Memohon Kemudahan)


Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Dalam menjalani kehidupan ini, sering kita dihadapkan pada kesulitan. Terkadang kesulitan itu amat berat sehingga membuat kita hampir putus asa. Namun, keimanan akan kuasa Allah Ta’ala yang tidak terhingga, menjadikan kita tetap bersabar dan memiliki harapan.
Sesungguhnya alam semesta berada di bawah kuasa dan kendali Allah Ta’ala. Semuanya patuh kepada ketetapan dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa bergerak atau bertingkah laku kecuali dengan daya, kekuatan, kehendak, dan izin-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Sebaliknya, yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan pernah terjadi.
Allah Mahakuasa melakukan apa saja. Dia mampu menjadikan segala kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Karenanya ketika menghadapi kesulitan dan berbagai cobaan hidup kita tidak boleh putus asa. Masih ada Allah yang bisa kita minta dan mohon pertolongan-Nya. Maka kita diperintahkan untuk berdoa saat mengalami kesulitan,
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa
Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.
Apakah Doa ini Berasal dari Hadits?
Syaikh Muhammad bin Shalih rahimahullaah dalam salah satu fatwanya menyebutkan, ”Doa ini, aku tidak mengetahui asalnya (sumbernya) dari Assunnah, tapi itu banyak diucapkan oleh orang.” Pernyataan beliau serupa juga didapatkan dalam Kaset “Nuur ‘ala al-Darb” kaset no. 344 menit ke 22. Namun yang benar bahwa doa di atas berasal dari warisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu,  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
 “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 351, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani dalam al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam  Silsilah Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, “Isnadnya shahih sesuai syarat Muslim.”)
Doa ini juga disebutkan oleh Pengarang Hisnul Muslim, DR. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, pada hal. 90 dengan judul, “Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan.” Beliau menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij al-Adzkar lil Nawawi, hal. 106.
Makna Doa
Makna dari doa di atas, bahwa Allah tidak menjadikan segala sesuatu mudah bagi manusia. Tidak ada kemudahan bagi mereka, kecuali apa yang Allah jadikan mudah. Dan sesungguhnya kemudahan adalah apa yang Allah jadikan mudah. Sebaliknya, kesulitan dan kesusahan jika Allah kehendaki bisa menjadi mudah dan ringan. Sebagaimana kemudahan dan perkara ringan bisa menjadi sulit dan berat, jika Allah menghendakinya.  Karena semua perkara berada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
Maka kandungan doa ini, seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji Allah 'Azza wa Jalla bahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.
Sebagaimana yang sudah maklum, Allah 'Azza wa Jalla mahakuasa melakukan apa saja. Dan Dia mampu menjadikan kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Maka kandungan doa ini:
Seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji Allah 'Azza wa Jalla bahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.
Di Samping Berdoa, Apa yang Bisa Dilakukan?
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Allah Ta’ala menjelaskan bahwa cara terbaik untuk meminta pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai musibah (di antaranya kesulitan dalam hidup) adalah dengan bersabar dan shalat.
Dan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila dihadapkan pada suatu masalah maka beliau segera shalat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad dari Hudzaifah bin Yaman)
Sedangkan sabar untuk dalam hal ayat ini ada dua macam, yaitu sabar dalam rangka meninggalkan berbagai perkara haram dan dosa; dan bersabar dalam menjalankan ketaatan dan ibadah. Dan bersabar bentuk yang kedua adalah lebih banyak pahalanya, dan itulah sabar yang lebih dekat maksudnya untuk mendapatkan kemudahan.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, “Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya. Siapa yang kondisinya seperti ini maka dia termasuk dari golongan orang-orang yang sabar yang akan selamat, insya Allah.” (Dinukil dengan ringkas dari Tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas)
Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya. (Abdurrahman bin Zaid bin Aslam)
Beberapa Doa Lain Untuk Mendapatkan Kemudahan:
  • Doa ketika ditimpa musibah dan kesusahan:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus ( mahluk-Nya ), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan.”
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَرَبَهُ أَمْرٌ قَالَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
Dari Anas bin Malik berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila menghadapi suatu masalah, beliau berdoa,”Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus ( mahluk-Nya ), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan.” (HR. al-Tirmidzi no. 3524. Dihassankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 3182)
  • Doa Nabi Yunus saat berada di perut ikan:
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya’: 87)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Doa Nabi Yunus taatkala ia berada di dalam perut ikan: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Sesungguhnya tak seorang muslim yang berdoa kepada Rabb-nya dengan doa tersebut dalam kondisi apapun kecuali Allah akan mengabulkan untuknya.” (HR. al-Tirmidzi no. 3505 dan dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1644) 
Dan dalam Riwayat al-Hakim, Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ”Maukah aku beritahukan kepadamu sesuatu jika kamu ditimpa suatu masalah  atau ujian dalam urusan dunia ini, kemudian berdoa dengannya.” Yaitu doa Dzun Nun atau Nabi Yunus di atas.
  • Doa saat keluar dari rumah:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Apabila seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca,
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya.” Beliau bersabda, Dikatakan pada saat itu, “Engkau telah diberi petunjuk, dicukupkan, dan dijaga. Maka Syetan menjauh darinya sehingga syetan yang lain berkata kepadanya, “Kaifa laka birajulin? (Apa yang bisa engkau lakukan terhadap seseorang) yang telah diberi petunjuk, telah dicukupkan, dan telah dijaga?” (HR. Abu Dawud no. 4431, al-Tirmidzi no. 3348, Ibnu Hibban no. 823, dan Ibnu Sunni dalam ‘Amal  al-yaum wa al-Lailah, no. 177. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi no. 3426, Al-Misykah no. 2443, juga dalam Al-Kalim al-Thayyib) dan masih ada beberapa doa lainnya.
Penutup
Sebaiknya seorang muslim membiasakan diri dengan doa yang diajarkan oleh sunnah dalam menghadapi kesulitan. Karena orang yang mengajarkannya, yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, adalah manusia paling tahu dengan doa yang pas dan paling bermanfaat. Dan hendaknya juga memilih doa-doa yang shahih saja, karena ada beberapa riwayat yang menyebutkan atau berisi permohonan kemudahan namun dhaif. Karenanya, penting bagi kita mencatat dan menghafal doa-doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam baik yang bersifat umum atau terikat dengan waktu dan tempat. Walaupun tidak ada larangan untuk berdoa dengan kalimat dan bahasa apapun, karena Allah Mahatahu terhadap apa yang disampaikan hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam. Wallahu Ta'ala a'lam . . .