Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Rabu, 01 Desember 2010

Doa untuk Ukhti Fillah


Kusapa saudari-saudari yang kucinta dengan sekuntum doa yang kubisikkan pelan pada Rabb-ku:



Kau yang memberikan senyuman penuh kasih dan rengkuhan terhangatmu
Kau yang memiliki kesucian hati
yang tidak tercemar dengan kebencian dan iri hati
Kau yang memiliki lidah yang selalu bersih
Kau yang memiliki jiwa yang jujur

Kau yang mengajarkanku tentang arti sebuah keimanan
Keimanan yang menghasilkan keterarahanku dalam menjalani hidup ini
Keterarahan yang menghasilkan orientasi yang jelas dalam menapaki hidupku

Kau yang begitu menjaga kesucianmu
Yang diam-diam membuatku begitu iri karena sikapmu yang begitu terjaga

Kau dengan lambaian jilbabmu yang begitu lembut,
Mengajarkan padaku bagaimana Islam telah memposisikan wanita dengan begitu terhormatnya
Mengajarkan padaku begaimana Islam telah memposisikan wanita dengan begitu mulianya

Kau dengan ketinggian akhlakmu,
Menuntunku menuju Rabb-ku…
Membuatku menemukan betapa indahnya hidupku dalam cahaya Islam
Membantuku memahami sedikit demi sedikit ayat-ayat Allah yang dulu begitu kudustakan

Kau yang memiliki kata-kata baik dan sikap yang santun,
Kau yang menyadari petunjuk allah dan senantiasa takut padaNya
Kau yang tidak pernah marah selain karena Allah, agama dan kehormatanmu
Kau yang memiliki jiwa-jiwa yang bahagia

Yang memiliki kematangan jiwa dan kebijaksanaan pribadi
Semua yang pada padamu
Perlahan Setahap demi setahap
Pada akhirnya mampu menjangkau hatiku
Kureguk hidayah lewat sosokmu

Ketika hati tak teguh dan muncul rasa ragu
Kau yang meneguhkan hatiku,
Kau yang meluruskan langkahku

Kuceritakan semua duka
Kuteteskan airmata
Kuadukan kelelahan hatiku
Kejenuhan jiwaku
Kusampaikan lukaku



Kaulah wanita tercantik yang terus mengasihiku, yang terus memberikan kekuatan dalam doa dan pengharapan padaku
Kau yang terus, hingga detik ini, mengingatkanku, mengalirkan cinta tulusmu padaku
Lewat perbuatanmu, tulisanmu, lisanmu, hatimu, lewat doamu…

Kaulah saudariku, yang selalu menginginkan kebaikan untukku, yang selalu membantuku menuju surga-Nya, yang selalu mengingatkanku pada Rabb-ku.

Maka apa yang pantas kulakukan untuk wanita sepertimu,....?
Yang selalu menanamkan kecintaan pada kebaikan, pada diri manusia, pada mereka,
padaku, Selain bisikan doa yang tulus dari bagian terdalam hatiku,

“Ya Rabb…
Cintai dia dengan rengkuhan mahabbah pada-Mu,
Lindungi dia dengan sayap-sayap akhlak sesuai syariat-Mu,
Berkahi dia dalam detik-detik nafas untuk mengharap ridho-Mu,
Biarkan ia meneguk keindahan cinta-Mu

Jadikan ia bidadari surga-Mu
Amin...

Doa itu pantas untuk wanita sepertimu.
Wanita tercantik ciptaan Allah Yang Maha Kuasa…

Terimakasih ukh… untuk semuanya…
Uhibbuki fillah…

*******-----*******

Kisah Di Balik Sholat Lima Waktu


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum wr.wb

Ali bin Abi Talib r.a berkata :

Sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Anshor, maka dengan tiba – tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu berkata: Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat – kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa AS, yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrabin. Lalu Rasullullah SAW, bersabda : "Silahkan bertanya".

Berkata orang Yahudi:" Silahkan terangkan kepada kami tentang holat slima waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu ".

Sabda Rasullullah SAW: "Sholat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada TuhanNya, Sholat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam AS memakan buah Khuldi. Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S, maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya, Sholat Isya itu ialah sholat yang dikerjakan oleh para Rasul – Rasul sebelumku, Sholat Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan disitu sujudnya tiap orang kafir.

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah SAW, maka mereka berkata: "Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad,lalu katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sholat ".

Rasulullah SAW bersabda: "Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan, Sholat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat ".

Sabda Rasullullah SAW lagi: "Manakala sholat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam AS. Memakan buah Khuldi, Orang mukmin yang mengerjakan sholat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir ".

Setelah itu Rasullullah SAW membaca ayat yang bermaksud : " Jagalah waktu - waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan, sholat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S diterima, Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan ".

Sabda Rasullullah S.A.W.: "Sholat Isya (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat,


maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat Isya berjamaah , Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titian jembatab sirath.

Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya: " Sholat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sholat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu:
Dibebaskan dari api neraka dan Dibebaskan dari nifaq.

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata:" Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu di bulan ramadhan? "

Sabda Rasullullah S.A.W. : "Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam A.S. selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhlukNya".

Kata orang Yahudi: "Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu? "

Sabda Rasullullah S.A.W.: "Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yg tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram) .

2. Rahmat Allah senantiasa dekat dengannya.

3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.

4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.

5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan).

6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath.

7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.

Kata orang Yahudi : "Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu diantara semua para nabi-nabi sebelummu ".




Sabda Rasullullah S.A.W.: " Seorang nabi dahulu mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat.

Kata orang Yahudi : "Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa asyhadu anna Muhammada Rasulullah (kami percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah).

Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta , jiwa dan buah2an. Dan berilah berita gembira kepada orang2 yang sabar. (Al-Baqarah : 155)

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahwasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK BERBICARA.

Bertanya orang kepada Rasulullah S.A.W. : "Bagaimana kita dapat mengenali ORANG –ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat? Maka jawabnya Rasulullah S.A.W, Umat dikenal karena WAJAH mereka putih disebabkan oleh air WUDHU ".

Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari Dzat yang memanggil.

"Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hambaKu ".

Disebutkan oleh hadist Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK KRIPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati:

Para Nabi
Para Ahli Jihad
Para Alim Ulama
Para Syuhada
Para Penghafal Al Quran
Imam atau Pemimpin yang Adil
Tukang Azan ( Muadzin )
Wanita yang mati kelahiran/ beranak
Orang mati dibunuh atau dianiaya


Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.

Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah r.a sabda Rasulullah S.A.W.: "Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah SWT memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan :
"
Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga ".

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, "wahai sekalian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lezat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi.

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah SWT di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah lalu itu.

Dan (ingatlah) Allah senantiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan, seperti yg terdapat dalam Surah Al-Baqarah : 110 yang artinya “Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.

******* -------- *******

Kisah Gadis Kecil di Kuburan Sang Ayah


Sore itu Hasan al-Bashri ( seorang ulama terkenal ) sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Rupanya ia sedang bersantai istirahat. Tak lama setelah ia duduk bersantai, lewat jenazah dengan iring-iringan pelayat di belakangnya. Di bawah keranda jenazah yang sedang diusung berjalan gadis kecil sambil terisak-isak. Rambutnya tampak kusut dan terurai, tak beraturan.

Al-Bashri tertarik melihat penampilan gadis kecil tadi. Ia turun dari rumahnya dan turut dalam iring-iringan. Ia berjalan di belakang gadis kecil itu. Di antara tangisan gadis itu terdengar kata-kata yang menggambarkan kesedihan hatinya:
“Ayah, baru kali ini aku mengalami peristiwa seperti ini.”
Hasan al-Bashri menyahut ucapan sang gadis kecil: “Ayahmu juga sebelumnya tak pernah mengalami peristiwa seperti ini.”



Keesokan harinya, usai shalat subuh, ketika matahari menampakkan dirinya di ufuk timur, sebagaimana biasanya Al-Bashri duduk di teras rumahnya. Sejurus kemudian, gadis kecil kemarin melintas ke arah makam ayahnya. “Gadis kecil yang bijak,” gumam Al-Bashri. “Aku akan ikuti gadis kecil itu.”

Gadis kecil itu tiba di makam ayahnya. Al-Bashri bersembunyi di balik pohon, mengamati gerak-geriknya secara diam-diam. Gadis kecil itu berjongkok di pinggir gundukan tanah makam. Ia menempelkan pipinya ke atas gundukan tanah itu. Sejurus kemudian, ia meratap pilu dengan kata-kata yang terdengar sekali oleh Al-Bashri.

“Ayah, bagaimana keadaanmu tinggal sendirian dalam kubur yang gelap gulita tanpa pelita dan tanpa pelipur? Ayah, kemarin malam kunyalakan lampu untukmu, semalam siapa yang menyalakannya untukmu?"

"Kemarin masih kubentangkan tikar, kini siapa yang melakukannya, Ayah? Kemarin malam aku masih memijat kaki dan tanganmu, siapa yang memijatmu semalam, Ayah? Kemarin aku yang memberimu minum, siapa yang memberimu minum tadi malam?"

“ Ayah, Kemarin malam aku membalikkan badanmu dari sisi yang satu ke sisi yang lain agar engkau merasa nyaman, siapa yang melakukannya untukmu semalam, Ayah? Kemarin malam aku yang menyelimuti engkau, siapakah yang menyelimuti engkau semalam, ayah?"

"Ayah, kemarin malam kuperhatikan wajahmu, siapakah yang memperhatikanmu tadi malam Ayah? Kemarin malam kau memanggilku dan aku menyahut penggilanmu, lantas siapa yang menjawab panggilanmu tadi malam Ayah?"

" Kemarin aku suapi engkau saat kau ingin makan, siapakah yang menyuapimu semalam, Ayah? kemarin malam aku memasakkan aneka macam makanan untukmu Ayah, tadi malam siapa yang memasakkanmu?”

Sampai disini ratapan gadis kecil berhenti. Ia menangis sesenggukan di samping kuburan sang ayah.
Demi Mendengar rintihan gadis kecil itu, Hasan al-Bashri tak tahan menahan tangisnya. Keluarlah ia dari tempat persembunyiannya, lalu menyambut kata-kata gadis kecil itu.

“Hai, gadis kecil jangan berkata seperti itu. Tetapi, ucapkanlah: “Ayah, kemarin kuhadapkan engkau ke arah kiblat, apakah kau masih seperti itu atau telah berubah, Ayah? Kami kafani engkau dengan kafan yang terbaik, masih utuhkah kain kafan itu, atau telah tercabik-cabik, Ayah?"

"Kemarin kuletakkan engkau di dalam kubur dengan badan yang utuh, apakah masih demikian, atau cacing tanah telah menyantapmu, Ayah?.



“Ayah, Ulama mengatakan bahwa hamba yang mati ditanyakan imannya. Ada yang menjawab dan ada juga yang tidak menjawab. Bagaimana dengan engkau, Ayah? Apakah engkau bisa mempertanggungjawabkan imanmu, Ayah? Ataukah, engkau tidak berdaya?”

“Ayah, Ulama mengatakan bahwa mereka yang mati akan diganti kain kafannya dengan kain kafan dari sorga atau dari neraka. Engkau mendapat kain kafan dari jenis mana, Ayah?”

“Ayah, Ulama mengatakan bahwa kubur sebagai taman sorga atau jurang menuju neraka. Kubur kadang membelai orang mati seperti kasih ibu, atau terkadang menghimpitnya sebagai tulang-belulang berserakan. Apakah engkau dibelai atau dimarahi, Ayah?”

“Ayah, ulama mengatakan orang yang dikebumikan menyesal mengapa tidak memperbanyak amal baik waktu didunia. Orang yang ingkar menyesal dengan tumpukan maksiatnya. Apakah engkau menyesal karena kejelekanmu ataukah karena amal baikmu yang sedikit, Ayah?”

“Jika kupanggil, engkau selalu menyahut. Kini aku memanggilmu di atas gundukan kuburmu, lalu mengapa aku tak bisa mendengar sahutanmu, Ayah?”

“Ayah, engkau sudah tiada. Aku sudah tidak bisa menemuimu lagi hingga hari kiamat nanti. Wahai Allah, janganlah Kau rintangi pertemuanku dengan ayahku di akhirat nanti.”

Gadis kecil itu menengok kepada Hasan al-Bashri seraya berkata,” Betapa indah ratapanmu kepada ayahku. Betapa baik bimbingan yang telah kuterima. Engkau ingatkan aku dari lelap lalai.”

Kemudian, Hasan al-Bashri dan gadis kecil itu meninggalkan makam. Mereka pulang sembari berderai tangis.
------------------------------------------
Silahkan diambil ibrah dari kisah ini.

*******------*******

Ukhti..., Bolehkan Kumeminta Fotomu..??


Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum wr.wb.

Ukhti,... sebelum tiba ke dalam gerbang pernikahan biasanya engkau akan mengalami ihwal melihat calon pasanganmu. Baik si dia maupun engkau masing-masing ingin tahu lebih banyak tentang calon yang akan menjadi pendamping hidupnya. Dan..., memang itu tidak salah bahkan Islam menganjurkan agar calon suami ukhti melihat dirimu,


karena agama kita ini adalah agama yang hanif yang tidak memuat kecurangan ataupun membuat rugi pemeluknya, maka engkau akan melihat betapa sempurnanya dienmu ini.

Bila masa itu tiba, dan engkau ingin dilihat olehnya, maka persiapkanlah dirimu dengan sebaik-baiknya, biarkan ia melihatmu, jangan engkau tutupi segala kekurangan yang ada padamu karena itu akan membawa penyesalan nantinya. Adapun kelebihan yang ada pada dirimu maka pertahankanlah, jadilah dirimu sendiri," inilah aku apa adanya, semoga engkau menjadi suka padaku karena Allah semata ".

Tapi terkadang diantara engkau ya ukhti..., dihadang pada suatu masalah ketika calonmu jauh darimu sehingga ia tidak bisa melihatmu secara langsung. Maka ia akan meminta foto dirimu. Agar bisa melihatmu dengan lebih dekat dan lebih pribadi. Atau terkadang diantara calon yang ingin melamarmu walaupun sudah melihatmu tapi masih juga menginginkan foto dirimu, maka apa yang akan engkau lakukan?

Ketika calonmu mengatakan, Ya ukhti, bolehkah aku meminta fotomu?

Tunggu dulu..,jangan engkau beri jawaban iya...! karena dengan alasan ia ingin menikahimu maka engkau begitu mudah untuk memberikannya. Bagaimana kalau ia tidak jadi menikahimu? Bisakah engkau meminta fotomu kembali? Apakah engkau yakin ia bisa menjaga amanah untuk tidak memperlihatkan fotomu kepada orang lain selain kedua orang tuanya? Ah, mungkin kau berfikiran...' inikan hanya sebuah foto! Masalah kecil '. Jika engkau berpikir demikian, maka coba baca keterangan ulama tentang masalah ini agar hatimu tenang dan engkau tidak membuat kesalahan yang fatal.

Ukhti muslimah, sebelum aku menjelaskannya kepadamu..., maka wajib bagimu untuk mengetahui secara detail tentang hukum memandang ini (nazhar). Berangkat dari sebuah hadits mulia yang disampaikan oleh sebaik-baik manusia diatas muka bumi ini, siapa lagi kalau bukan beliau Nabi kita Muhammad SAW bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian meminang seorang wanita sekiranya ia dapat melihat sesuatu darinya yang mampu menambah keinginan untuk menikahinya, maka hendaklah ia melihatnya." (HR. Ahmad dan Abu Daud dengan sanad hasan dan dishahihkan oleh Al-Hakim dari hadits Jabir Radhiyallahu anhu).

Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah dari Mughirah bin Syu’bah bahwasanya ia melamar seorang wanita maka Rasulullah bersabda: "Lihatlah ia karena itu lebih melekatkan kalian berdua."

Dan, diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah ra bahwasanya seorang pria melamar seorang wanita, lalu beliau bertanya, "Apakah engkau telah melihatnya?" Ia berkata: "Belum". Beliau bersabda, "Pergilah dan lihatlah ia."




Dari hadits-hadits diatas dapat kita fahami bahwa islam mensyariatkan calon suami untuk melihat wanita yang akan dinikahinya. Karena sungguh faidahnya yang besar yaitu akan membawa kepada kedekatan diantara kedua belah pihak. Masing-masing akan tahu kelebihan dan kekurangan calon pasangannya.

Tentang masalah memandang ini maka engkau akan dapati perbedaan pendapat dikalangan ulama. Menurut jumhur ulama, "Diperbolehkan bagi pelamar melihat wanita yang dilamarnya, akan tetapi mereka tidak diperbolehkan melihat kecuali hanya sebatas wajah dan kedua telapak tangannya." Sedangkan Al-Auza’i mengatakan: "Boleh melihat pada bagian bagian yang dikehendaki, kecuali aurat." Adapun Ibnu Hazm mengatakan: "Boleh melihat pada bagian depan dan belakang dari wanita yang hendak dilamarnya." Bersumber dari Imam Ahmad, terdapat tiga riwayat mengenai hal lain.
Pertama, seperti yang diungkapkan jumhur ulama.
Kedua, melihat apa-apa yang biasa terlihat.
Ketiga, melihatnya dalam keadaan tidak mengenakan tabir penutup (jilbab).

Jumhur ulama juga berpendapat: "Diperbolehkan melihatnya, jika ia menghendaki tanpa harus minta izin terlebih dahulu dari wanita yang hendak dilamarnya (secara sembunyi-sembunyi)." Adapun menurut Imam Malik, dari sebuah riwayat bahwa beliau mensyaratkan adanya izin dari wanita tersebut.

Setelah engkau mengetahui dalil tentang hukum memandang (nazhar) yang akan dipinang maka kita kembali ke masalah diatas, yaitu ketika ia berusaha untuk meminta foto dirimu, dengan berbagai alasan yang dia ungkapkan kepadamu agar engkau memberikannya.

Ya, mungkin hati kecilmu akan mengatakan hanya sebuah foto, tidak apa-apa! Mungkin engkau telah siap memasukkannya dalam sebuah amplop untuk diberikan kepadanya, foto terbaik yang ada padamu atau bila engkau sama sekali tidak memilikinya maka engkau mungkin akan beranjak pergi ke studio foto agar mereka bisa mengambil gambarmu...

Baiklah, ukhti muslimah saudariku fillah, mari kita simak fatwa dari ulama kita tentang masalah ini, sungguh aku berharap kepadamu setelah engkau mengetahuinya maka engkau akan berubah fikiran. Inilah jawaban beliau dari sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya (semoga Allah merahmatinya). Ada seorang lelaki yang bertanya kepada Syaikh Utsaimin, "Apakah aku boleh meminta foto wanita yang aku pinang untuk dilihat?"

Maka beliau menjawab: TIDAK BOLEH, karena beberapa sebab:

1. Kemungkinan foto tersebut akan disimpan oleh pelamar, meski ia tidak jadi menikah.

2. Foto tersebut tidak bisa mewakili keadaan orang yang sebenarnya, karena terkadang rupa yang bagus menjadi jelek atau sebaliknya (menjadi bagus) disebabkan foto.



3. Tidak pantas bagi seorangpun untuk memberikan peluang kepada orang lain mengambil foto salah satu anggota keluarganya, baik anak wanita, saudara wanita atau yang lain. Hal tersebut tidak boleh karena megandung fitnah.
Ketika ternyata dia tidak jadi menikahimu, boleh jadi foto tersebut jatuh ke tangan orang-orang yang fasik, ke orang2 yg sama sekali tidak engkau kenal, sehingga anak-anak wanita kita akan menjadi bahan tontonan. Jika ia berwajah cantik ia menjadi fitnah bagi banyak orang, namun jika ia berparas kurang rupawan maka ia akan menjadi bahan cercaan orang.

Jelaslah sudah nasehat yang disampaikan ulama kepada kita, semuanya untuk kemaslahatan kita, para muslimah agar terhindar dari fitnah. Karena itu, bila calonmu meminta fotomu maka kini engkau telah tahu jawabannya. Semoga engkau tidak tertipu oleh bujuk rayunya. Jadilah wanita mulia yang terhormat. Sungguh bila engkau perhatikan, hanya dienmu ini (Islam) yang mengangkat derajatmu dan memuliakan dirimu.

Semoga bermanfaat..Wallahu ‘alam bish-shawwab.
Wassalam wr.wb

*******------******