Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Rabu, 09 Februari 2011

Sahabat dalam Perjalanan Hidup Kita


*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Berbagai proses perjalanan hidup yang kita alami. Tentunya sahabat-sahabat dalam perjalanan hidup juga ada yang datang dan ada yang pergi. Tidak selamanya dapat selalu bersama.
Saat berjalan bersama dalam jalan yang mulus, memang banyak yang merasakan indahnya hidup bila diisi dengan keceriaan dan kebersamaan dengan mereka yang disayangi. Walau dalam perjalanan terdapat sedikit gangguan, namun semua itu bukanlah menjadi masalah selama bisa berkumpul jalan bareng sama-sama, adalah hal yang menyenangkan bagi sebagaian orang, tetapi ada juga yang tidak suka keramaian dan kebersamaan merupakan sedikit ‘gangguan’ bagi sebagaian orang lainnya. Memang masing-masing memiliki karakter yang berbeda, tetapi bila dicermati intinya sama: “tiada orang yang senang kesepian”.
Bagi orang yang senang menyendiri sekalipun, tanya pada mereka apakah mereka tidak kesepian? Jawabannya pasti iya, namum mengapa tidak mau pergi bersama-sama? karena mungkin belum bertemu dengan teman seperjalanan yang cocok, bila sudah bertemu… wah dijamin nga akan kesepian lagi.
Nah bila saatnya kita harus berjalan di pematang sawah atau di pinggir pembatas empang, tidak lagi bisa berjalan bersama-sama bergerombolan, karena masing-masing orang harus berbaris dan memperhatikan langkah kakinya sendiri-sendiri, atau bisa-bisa terperosok ke sawah atau nyebur ke empang. Tetapi bagaimanapun juga keramaian tetap menghiasi suasana sepanjangn jalan itu, suara-suara saling mendukung maupun canda tawa terlihat dalam keceriaan yang dirasakan karena kebersamaan dalam barisan tetap yang harus berjalan dengan hati-hati. Yang belakang melihat yang depan, yang depan tetap berjalan lurus ke depan tetapi karena kepedulian sewaktu-waktu melihat juga ke belakang, khawatir bila ada teman yang tertinggal jauh di belakang. Inilah sebuah kebersamaan.
Jalan setapak juga banyak kita temui dalam perjalanan kehidupan kita, saat kita harus memperhatikan diri sendiri, kita juga saling mendukung dan membantu teman-teman yang lainnya, agar tidak tertinggal dan terus dapat bersama.
Namanya Perjalanan pasti ada persimpangan, nah disanalah hukum perubahan itu berlaku, tidak selamanya teman-teman kita terus dalam satu jalan yang sama, karena sejak lahir tujuan kita masing-masing berbeda. Sama hanya karena kondisi dan keadaan yang mendukung. Berbeda karena capat atau lambat akan dihadapkan pada persimpangan.
Dimana kita masing-masing harus melanjutkan langkah kaki sesuai dengan arah dan tujuannya. Tidak mungkin kita selalu bersama-sama terus, dan memaksakan kehendak bagi semua teman-teman untuk mengikuti arah dan langkah kaki kita.
Disinilah dibutuhkan kebijaksanaan dalam berpikir dan melihat sesuatunya. Kadang kebersamaan menimbulkan perasaan nyaman dan menjadi keterikatan yang akhirnya menjadi sumber kemelekatan. tiada yang rela untuk berpisah. Semua kenangan indah selama bersama akan menjadi tali dan belenggu yang tidak rela untuk diputuskan.
Berbeda halnya bila berjalan dengan orang yang dibenci atau tidak disukai, saat dipersimpangan doa terbesar kita adalah semoga mereka mengambil jalan yang berbeda atau jalan lain. Saat mereka memilih jalan yang berbeda puji dan syukur terucap dari dalam hati kita, begitu senangnya kita karena sepanjang perjalanan penuh dengan kenangan buruk yang hanya menyakitkan hati saja. Padahal harus direnungi juga tidak sedikit juga kenangan indah dan pengalaman berharga yang didapatkan saat berjalan bersama dengan orang yang tidak sehati dengan kita.
Tetapi anehnya dari kebanyakan kasus yang ada, entah mengapa dan bagaimana mereka yang tidak sehati ternyata terus selalu mengiringi langkah kaki kita… nah inilah yang disebut sumber penderitaan baru dalam proses perjalanan selanjutnya.
Bila direnungi lebih dalam lagi, hal ini juga bukan sesuatu yang negatif, karena mereka semualah kita dapat belajar kesabaran, belajar lebih tegar dan lebih semangat lagi, belajar untuk memaafkan, belajar untuk mengasihi dan belajar untuk bertambah bijaksana.
Selamat menikmati perjalanan hidup kita, arah dan tujuan mana yang akan ditempuh semua adalah pilihan hidup kita, harus dijalani dengan suka cita. Saat bersama, rasakan kebersamaan itu, saat berpisah juga jangan menyesal dan jangan bersedih, karena semua itu hanya sementara, ada perpisahan maka akan ada pertemuan kembali di persimpangan jalan berikutnya bila ada waktu, dan ikatan jodoh yang kuat.
Jadikan sahabat sebagai penyemangatmu, Dan yang luar biasa adalah jadikan musuhmu sebagai sahabatmu. Karena tidak selamanya orang yang memusuhi kita akan selamanya menjadi musuh dalam hidup. Dan Semoga semua yang menjadi sahabat kita akan selalu menjadi sahabat. Itulah hal yang terindah dalam hidup.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/sahabat-dalam-perjalanan-hidup-kita/10150123812481042

Suamiku, Kekasih Terbaikku


Suamiku,kekasih yang selalu setia bersamaku. . . . .
Kekasih yang senantiasa mendampingiku dalam setiap waktu dan situasi. . . .
Kekasih yang senantiasa membimbingku. . . .
Ya dialah suamiku,kekasih terbaikku. . . . .
 ___________________
Tak pernah sedikitpun ia berniat meninggalkan aku dan mencari wanita lain saat aku tak bisa memberikan keturunan padanya. Tepatnya 6 tahun yang lalu,saat aku tengah mengandung dengan usia kandungan yang menginjak 7 bulan. Aku mengalami keguguran dan pendarahan yang hebat sehingga dengan terpaksa dokter memutuskan mengangkat rahimku demi keselamatan nyawaku.
Saat itulah aku merasa aku bukanlah wanita yang sempurna karena aku tak bisa memberikan keturunan pada suamiku. . . .
Bukanlah waktu yang singkat bagi kami untuk menjalani hari-hari sepi tanpa hadirnya seorang buah cinta yang selalu dinanti oleh pasangan suami istri pada umumnya.
Kehampaan kadang menghampiri tapi suamiku seakan tahu isi hatiku.Ia sering mengajakku mengunjungi panti asuhan.Dimana banyak anak-anak kecil yang bisa menghilangkan kerinduanku pada sosok seorang anak.
Malam itu aku mencoba menyampaikan apa yang ada dalam hatiku padanya.
"yah,tidakkah ayah mencari ibu bagi anak-anak ayah. . .?",tanyaku.
Sejenak ia terdiam,lalu menatapku dengan senyum yang menghias wajahnya. . . .
"bunda,cukup bagi ayah menjadikan bunda pasangan hidup ayah baik didunia maupun diakherat kelak,insya'Allah.Ayahpun tak ingin melukai hatimu bunda",jawabnya dengan penuh kasih.
"tapi ayah,sungguh bunda ikhlas jika ayah mencari seseorang wanita yang bisa memberikan keturunan pada ayah"jawabku lirih.
"bunda,ayah bersyukur Allah telah mengaruniakan ayah istri sholehah seperti bunda.
Seorang istri yang senantiasa membangunkan ayah disepertiga malam terakhir,
seorang istri yang selalu mencuci kaki ayah,
seorang istri yang patuh,dan menerima ayah apa adanya,
seorang istri yang senantiasa memperlihatkan senyumnya pada ayah. . .
Itu semua sudah cukup bagi ayah. ."
subhanallah,tanpa kusadari butiran bening itu mengalir mendengar apa yang diucapkan olehnya. . . .
"bunda,ayahpun tak ingin mengingkari janji yang pernah ayah ikhrarkan saat hari kita dihalal dulu,pun belum tentu ada wanita sepertimu dizaman sekarang ini,dan ayah adalah lelaki yang beruntung bisa memiliki istri sepertimu. . .
Tidak ada pemberian yang lebih baik kepada seseorang setelah pemberian iman kecuali wanita yang sholehah"
ku tatap lekat wajahnya,ketulusan dan kasih sayang yang begitu tampak diwajahnya,
akupun memeluknya dengan tangisku yang tak tertahankan. . . .
"ayah,terima kasih atas segala yang telah ayah berikan pada bunda",ucapku diiringi isak tangis.
"itu sudah menjadi kewajibanku bunda,
aku akan setia mendampingimu,
menjadi perisai bagimu,
menjadi penentram bagi jiwamu. . . ."
subhanallah ,betapa Maha Besarnya Engkau telah megaruniakan aku pasangan yang membuat hidupku menjadi sempurna. . . .
Nikmat mana lagi yang harus aku dustakan?
Mungkin Engkau tidak menitipkan malaikat kecil-MU padaku,tapi sungguh aku bersyukur Engkau telah menitipkan seseorang kekasih yang begitu mencintaiku,seseorang yang memberiku kesempatan untuk meraih surga-Mu. . . . . . . . .


http://www.facebook.com/note.php?note_id=161837833863806&id=121578381245953&ref=mf

Ketika Allah Memilihmu Untukku…


*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi ‘kita’..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya..
Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta’ala..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah. .
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa Sallam bersabda : “Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad dan Thabrani)


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/ketika-allah-memilihmu-untukku/10150123551406042

Apa Kabar Hati?


*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Kuterjaga di temani pusing yang lumayan, entah karena apa? mungkin beragam fikiran yang mengaduk kepala-ku atau penyakit bulanan yang biasa menyerang, maka kali ini aku sukses dengan cemberut-ku.
tidak biasanya masih terjaga di angka 11 malam ini.
Ya sudahlah, ku coba merenungi mentafakuri hati yang kian larut dalam kelalaian ini, mengingat hati adalah organ yang paling penting dalam penentuan sikap dan perbuatan, maka ku tengoklah bagian itu. Hati.
Bagaimana kabarmu wahai hati?
telah jernihkah permukaanmu dengan segala taujih yang di lakukan indera pendengaran-mu?
Ya Allah, ternyata ia buram karena hal itu tak layak untuk di dengar, pujian yang tak pantas di terima hanya karena tangan yang berlaku biasa, tidak-kah itu sebuah kewajiban? mengapa kian terlena dan mengawang hanya dengan sebutan ‘rajin’ dan ‘aktif’
ku tengok kembali sang hati, bagaimana bau-nya? apakah seharum kesturi yang senantiasa mewangi?
 inna lillah… dia tak ubahnya daging busuk berlalat yang sudah berlendir dan berulat,,, apakah tangan kaki dan mulutmu hanya bergerak ketika ada sesosok saja yang melihat kemurahan hati-mu??
tidak-kah merasa bahwa Allah yang selalu melihat.?
lalu,
ku sapa lagi sang hati, apakah kau setenang danau yang di naungi kedamaian??
astaghfirullah, tak ubahnya hati ini seperti onggokan darah busuk yang selalu menggejolak karena nafsu dan keinginan duniawi,,,
aku kemudian tertegun, meratapi sang hati bernasib kian buruk dalam kurun waktu yang kubawa dewasa ini.
tangisan itu pun tiada guna, hanya seperti setetes hujan di lahan gersang,
pun angin kedamaian tak lagi membawa kesejukan, hanya lalu kemudianpun berlalu, hanya sebagai penegur hati, kemudian melena akan kesejukan yang tidak seberapa.
kemudian, sejauh manakah aku mengobati hati yang kian parah ini,,
mengapa aku melena hanya karena sedikit saja aku ingin merubahnya, dan itu tak ubahnya hanya sebutir pasir di pesisir pantai.
aku tersaruk, meraung-raung,,, oh hati… apa yang harus aku lakukan???
bagaimana aku tidak tahu bahwa kau hampir melebur hancur dimakan ulat kesombongan, kerakusan, dan ketidak-ikhlasan.
jiwa pun meredup, perlahan… ku lihat setitik cahya di dasar hatiku, ku mendekat, serasa hangat menjalari tubuhku,
”duhai cahya, siapakah dirimu dgn ketenanganmu?”
dia membuka suara perlahan.
‘akulah iman, dalam hatimu’
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/apa-kabar-hati/10150123547726042

Efek Buruk Air " ES "


Dampak Buruk Air Dingin
Artikel ini berguna untuk semua.
Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan
dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.
Secara logik…, mungkin ada kebenarannya.. Orang-orang China dan Jepang
mengamalkan minum teh panas sewaktu makan… dan bukannya air ES.
Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas /
hangat
sewaktu menikmati hidangan!!!!
Kita tidak akan kehilangan apa-apa… malah akan mendapat faedah dari
kebiasaan ini.
Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca.
Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat
fatal !!
Walau bagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak yang baru
kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita. Bila
lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak
saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita
semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.
Jalan terbaik…adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat
selepas makan.
:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!
Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa
pada tangan sebelah kiri.
Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas
dada anda.
 Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada
serangan pertama serangan jantung.
Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60%
pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur. Marilah kita
berwaspada dan berhati-hati.


http://www.facebook.com/notes/melati/efek-buruk-air-es-/178466248858425

Manfaat Daun KEmangi


Kemangi, daun beroroma khas yang sering kita temui terutama saat kita menyantap pecel lele, konon pernah memenuhi kebun dan taman kerjaan Prancis dan Italia. Bunga kemangi juga dipilih sebagai salah salah satu tanda cinta. Aroma daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika orang mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, atau karedok. Selain melezatkan, ternyata kemangi memiliki banyak manfaat.
Kemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, betakaroten sendiri merupakan mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Selain menjaga dan memelihara kesehatan jantung, ternyata kemangi juga memiliki manfaat lain yang cukup besar. Tidak percaya? Simak tulisan ini

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang telah terbukti dihasilkan dari daun yang biasa menjadi lalapan saat kita makan tersebut:
1. Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang telah terbukti mampu memperkuat dan memperpanjang masa hidup sperma dan terbukti pula dapat mencegah kemandulan.
2. Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
3. Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami dan anti peradangan.
4. Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga.
5. Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok, dan penurun panas saat kita terserang demam.
6. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan obat batu berdahak (sebagai peluruh dahak).
7. Mengkonsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan.
8. Asam aspartat, apigenin, arginin, dan boron dalam tanaman ini juga sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang aktifitas syaraf pusat, dan melebarkan pembuluh darah kapiler


http://www.facebook.com/notes/melati/manfaat-daun-kemangi/178447652193618

Duhai Hati....Tetaplah Istiqomah


Bismillaahirrahmanirrakhiim....

Seorang anak kecil datang menghampiri ibunya. Ia merengek minta dibelikan sepatu baru. Di sekolah ia diejek karena sepatunya sudah usang dan banyak tambalan. Dengan berbagai alasan ia utarakan agar ibunya mau membelikan sepatu baru.
Dengan mata berkaca-kaca, sederet kalimat ini keluar dari mulut ibunya, “Nak, kamu kan sudah besar. Kamu harus mengalah dengan adik-adikmu. Mereka butuh uang untuk sekolah mereka nanti. Uangnya ibu tabung untuk mereka. Kalau ibu pakai uang itu untuk membelikan kamu sepatu baru, lalu adik-adikmu sekolah pakai uang siapa? Apa kamu mau adik-adikmu tidak bersekolah?”
Anak kecil tadi tiba-tiba terdiam. Ia terlihat seperti anak remaja yang sudah bisa berpikir cukup berat dan bijak. Digoyang-goyangkan kepalanya sambil mengusap air mata yang tadi keluar deras dari kelopak matanya. Lalu ia berkata, “Bu, kalau nanti adik-adik sudah bisa sekolah. Terus kalau ada sisa uang, belikan sepatu ya..”Anak itu mengatakan kalimat itu dengan terbata-bata, seperti ia tidak rela dengan hal itu tapi ia dipaksa oleh kondisi untuk mengikhlaskan apa yang menjadi kehidupannya. Mendengar itu sang ibu memeluk anaknya dengan erat. Ia tidak menyangka anaknya dapat memahami apa yang terjadi hari ini dengan keluarga mereka. Ia heran anaknya sudah mampu berkata bijak seperti yg ia dengar barusan.
*****************************************************
Duhai hati....
Letih yang engkau rasakan selama ini mungkin tak sebanding dengan letihnya hati mereka dalam menapaki kehidupan ini. Di dalam keletihan itu, mereka memahami bahwa letihnya mereka akan membuat mereka menjadi orang-orang seperti yang dicitakan. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja engkau merasa letih tapi kau sudah merintih bagai seribu tahun kau mengalaminya.. Malulah pada mereka yang merasa letih tetapi mereka memaknai letihnya sebagai sesuatu yang dapat mengantarkannya pada sebuah kebahagiaan.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu letih? Bukankah akhir dari perjalanan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati....
Lelah memang terus menerus hal-hal kurang mengenakkan itu menerpa hidupmu. Tetapi jika kau renungi kembali kisah di atas, perjuangan mereka tidak mengenal lelah. Setiap lelah menghinggapi mereka, mereka beristirahat dan kemudian bangkit berjuang kembali. Mereka paham kalau diamnya mereka tak dapat membuahkan hasil apapun bagi kehidupannya. Mereka yakin perjuangan dan pengorbanannya selama ini, berlelah-lelahan, akan berbuah sebuah kebahagiaan yang tak dapat tergantikan nikmatnya. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja kau diberi cobaan dan ujian tapi kau sudah merasa lelah dan menyerah.. Malulah kau pada mereka yang tak punya apa-apa tapi mereka tetap istiqamah berjuang dan berkorban hingga cita-cita mereka tercapai.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu lelah? Bukankah akhir dari kelelahan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati....
Sakit yang terus menyapamu selama ini adalah ujian dan cobaan dari Allah seberapa kokohnya engkau menjalani apa-apa yang engkau yakini atas-Nya. Dia ingin tahu seberapa seriuskah engkau dalam menapaki jalan kehidupan yang sudah Dia gariskan. Sakit yang Dia berikan adalah sebuah perhatian khusus-Nya kepadamu. Dia masih sayang kepadamu dengan memberikan ujian dan cobaan. Andai saja kau tak merasa diuji dan diberi cobaan, maka kau akan merasa aman-aman saja, padahal kau sedang berada di tepian jurang yang menganga lebar dan siap menerkammu kapan saja kau lengah..
Duhai hati....
Capeknya dirimu menghadapi segala permasalahan yang engkau temui di sekitarmu, itulah yang terus mengajarkanmu untuk dapat memahami sekelilingmu dengan lebih baik lagi. Di kananmu ada orang-orang yang engkau sayangi dan kasihi. Di depanmu ada orang-orang yang engkau hormati. Di kirimu ada orang-orang yang engkau senantiasa bercengkerama dengannya. Di belakangmu ada orang-orang yang selalu mendukungmu dalam tiap doanya meski kau tak pernah tahu.
Duhai hati....
Seorang ustadz pernah menyampaikan, jika tak senang dengan sepatumu yang lusuh, ingatlah mereka yang tak berkaki namun tak mengeluh. Semoga kita selalu dapat mengingatnya duhai hati.. Seberapa letih, lelah, dan sakitnya engkau.. Masih ada orang-orang yang merasakan itu lebih dari kita tetapi mereka tetap tak mengeluh.. Ada saja cara mereka untuk menyemangati diri.. Ada saja sugesti untuk membuat diri mereka semangat.. Ada saja pemikiran positif  yang
mereka punya hingga mereka tetap bersemangat.. Ada saja cita-cita yang ingin mereka gapai hingga semangat itu tetap terpatri di dada mereka..
Duhai hati..
Tetaplah istiqamah..
Walau itu berat bagimu..
Percayalah kau mampu menjalaninya..
Asalkan kau selalu menyertai Allah dalam segala hal..
Terpautnya kau duhai hati pada Sang Khalik..
Akan membuatmu semakin cantik dan tangguh..
Karena kau adalah mutiara di lautan..
Yang akan terus terjaga sampai masa memisahkan..
Duhai hati.. Tetaplah istiqamah..


http://www.facebook.com/notes/melati/duhai-hatitetaplah-istiqomah/177494348955615

Apakah Cinta Hanya Milik Orang Tampan dan Cantik ( ? )


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
=============================
Hey,hey, dah lama akuh gak nulis tentang lopeh2an..
Salah satu kakak di dunia maya pun sering menanyakan, kapan icha nulis tentang lopeh2an lagih?? kata dia kalo daku nulis tentang lopeh2an ituh lucu… tapi aku kan masih trauma gara2 blog icha tentang love-love-an dikomen abis2an,,dan akuh musti belajar untuk tahan banting…hhe…^_^
Mungkin membaca judul di atas, udah gak asing lagih, APAKAH CINTA HANYA MILIK ORANG CANTIK ATAU TAMPAN??
Sekarang Icha nanya dulu deh, menurut kamu cinta ituh punya siapa sih
Yup! Betul bangedh kalo kitah ngejawab, milik Allah SWT, tetapi kepada siapa cinta harus kitah curahkan?
Icha nulis note tentang ini, karena beberapa pertanyaan yang terus2an ditanyakan ke aku dari adek kelas..
APAKAH ORANG CANTIK HANYA UNTUK ORANG TAMPAN, DAN SEBALIKNYAH?
Nanya lagih deh akuh (banyak nanya bangedh sih….kan malu bertanya sesat di jalan katanyah juga…hhe..),,menurut kamuh jawaban yang tepat buat pertanyaan akuh di atas tuh apa?
Mungkin ada benarnyah juga sih, dengan bukti, banyak kan kitah melihat orang tampan mempunyai kekasih yang memiliki kecantikkan luaaarrrr biasa,, mungkin mereka menganggapnyah ‘BIAR PANTAS’, hah?! Maksudnyah apa tuh, berarti kalo punya kekasih yang bertampang pas2an kayak kita2  *kita..?kamu kali cha! hehe…* ‘TIDAK PANTAS’ gituh? (duh jadi emosian deh..hhe…) ;D
Eit, eit, eit, bukan berarti akuh setuju ama yang namanya pacaran yah, tapi kan kebanyakan pasangan2 di luar nikah yang masih berpikir demikian..ya gak? :P
Sapa mereka coba, enak2nya bilang antara PANTAS dan TIDAK PANTAS, jadi bagi mereka2 yang berwajah TAMPAN, mereka hanya pantas disandingkan dengan wanita2 yang berwajah CANTIK, sedangkan wanita2 yang berwajah PAS2AN,,lewat aja deh! Bukan level mereka, begituh juga dengan wanita2 CANTIK, mereka berpikir hanya pria2 berwajah TAMPAN yang pantas mendampingi mereka, hah?! Maksud kamuuuuh....??????
Yaa Allah, innalillahi bangedh kan kalo dah kayak gituh, kan bukan berarti wanita2 cantik, atau pria2 tampan yang mendampingi mereka ituh lebih baik dari wanita2 dan pria2 yang berwajah biasa ajah, malah mungkin kita2 (pria2 atau wanita2 yang berwajah pas2an) lebih mulia dari mereka2 ituh, yang sombong atas kecantikkan dan ketampanannya, padahal siapa mereka? kecantikkan dan ketampanan mereka ituh kan hanya hadiah sekaligus ujian dari Allah, sejauh mana mereka bisa mensyukuri dan tidak menyombongkannyah *waduh, aku kok jadi emosi kieu (gini), hhe..*
KECUALI…....
Akhwat2 dan Ikhwan2 Islam, Insya Allah mereka tahu lah batasan mana yang seharusnyah dilakukan dan tidak dilakukan, dan bagi akuh Ikhwan dan Akhwat islam ituh semuanyah Tampan dan Cantik,kok bisa?
Karena hati mereka sudah disinari dengan cahaya Rabbani yang tak kunjung padam (Ummul Quro bangedh nih..hhe..),,jadi mereka mau tampan, cantik, atau biasa2 ajah mah enjoy ajah, biasa ajah..toh masalah jodoh kan Allah yang pegang, sapa tau kitah malah dapat Ikhwan atau Akhwat yang lebih dari sekedar Tampan atau Cantik…
Kan Allah juga udah berfirman: "Wanita2 yang baik hanya untuk pria2 yang baik, serta sebaliknya, dan Wanita2 yang kurang baik hanya untuk pria2 yang kurang baik (pula)…"
Tuuuhhhhh dengerin ! inget yach..BUKAN wanita2 yang cantik atau pria2 yg tampan, TAPI wanita2 yg baik dan pria2 yg baik...!!!
So,,wajah cantik atau tampan gak akan menjamin kitah dapat pasangan yang lebih baik, karena Allah menjodohkan kita dengan pasangan kita berdasarkan keimanan, bukan fisik atau materi…(cieeeh…icha ngomongnyah dah kyak orang dewasa beranak tiga..eheuuuy…khekhekhe… ;p)
Jadi yang punya pasangan cantik atau tampan, ati2 tuh, ups! Maaf nih bukan berarti akuh bilang semua orang yang cantik dan tampan itu buruk hatinyah, bukan gituh, sueeer dah, tapih kan orang cantik atau tampan yang gak melandasi hatinyah berdasarkan islam, sunah, Al-quran, dan hadist,  bisa2 ajah terjerumus, karena mereka kepedean dengan apa yang Allah sudah berikan kepada mereka...innalillahi, moga2 kitah nggak menjadi manusia seperti ituh...
So, kesimpulannyah... CINTA BUKAN HANYA MILIK ORANG CANTIK ATAU TAMPAN...
Semua insan berhak mempunyai cinta, entah cinta kepada Allah, Rasul, Ibu Bapak, Saudara, Teman, Guru, dan semua orang yang kita kenal...
Kayak lagunyah sapaa gituh yang suka akuh denger...

Mari, kita semua...
Cinta 5 perkara...

Cinta kepada Allah...
Cinta Rasul...
Cinta Ibu Bapak..
Cinta kepada umat..
Cinta kepada kecemerlangan...

Jadi, kitah2, atau akhwat yang punya tampang biasa ajah, tenaaaang...
Allah maha baik kok, dia bakal ngasih kitah yang terbaik kalo kitanya pun juga baik, tetep bersyukur dan trus berdoa kepadaNya...
Sapa tau kan kitah2 yang biasa2 ini, malah dapet yang Baik, Tampan, Mapan, dan Shalih pula...dan yang pasti mengerti dan menerima apa adanya...wuiiiih....komplit deh! Hhe...
Gitu pun Ikhwan yang biasa2 ajah, sapa tau malah dapet yang Baik, Cantik, Pintar, Sabar, Penurut, Lembut, Shalihah, dan menerima apa adanya pula...subhanallah kan? (yah semua orang juga mau kaleee...hhe..)
Ya, memang begitulah...
Karena cinta tak memandang fisik dan materi...
Cinta hanya berdasarkan keimanan...
Cinta itu suci, tulus, dan menerima apa adanya...
Percayalah, Allah akan memberi kita yang terbaik, jika kitanya pun menjadi hambaNya yang baik...
So.....................................
Ya gitu deh! hehehe...

Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat
Wassalam en’ Alhamdulillah...^_^


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-apakah-cinta-hanya-milik-orang-tampan-dan-cantik-/189075644454424

SYAHADAT KEDUA CINTA TERLARANG


Cinta, suka di awal namun duka di akhir. Mungkin itulah yang aku rasakan saat mengalaminya dulu. Berawal dari cinta palsu yang dihembuskan setan padaku hingga berakhir hampir dengan kemurtadan. Sebuah tipu daya setan yang sangat halus. Tapi untunglah Allah menolong dan menyelamatkan aku, walau dengan cara yang menyakitkan, tapi aku sadar itulah yang terbaik untukku.
Pertemuan kami bermula saat perjalananku ke sebuah toko buku ternama untuk mencari buku materi ujian adikku. Tak kusangka, di situ aku bertemu dengan seorang gadis muda yang cantik dan mempesona. Nike, namanya. Seorang mahasiswi tingkat akhir program diploma sebuah universitas negeri yang menyambi kerja sebagai pramuniaga di toko buku tersebut.
 Melalui seorang teman yang saat itu bersamaku, aku berkenalan dengan Nike. Dari informasi yang kudapat, Nike berbeda keyakinan denganku, dia lebih memilih ikut ayahnya yang nonmuslim daripada ikut ibunya yang muslimah. Entah apa alasannya sehingga dia lebih condong kepada ayahnya daripada ibunya itu.
Perlu kujelaskan sedikit tentang diriku di sini. Kenalkan, namaku Didik, seorang  laki-laki muda asal Semarang, Jawa Tengah. Saat pertama kali mengenal Nike, aku adalah mahasiswa tingkat empat di sebuah kampus negeri ternama di Jakarta. Namun sekarang aktivitasku tak lagi di sana, melainkan di kota lain yang jauh dari keramaian ibu kota sambil coba mengadu nasib dengan berwirausaha.
Selama kuliah, aku aktif di berbagai kegiatan, mulai dari badan eksekutif mahasiswa (BEM), unit kegiatan mahasiswa (UKM), hingga aktif di lembaga dakwah kampus (LDK). Khusus yang terakhir aku sebut, yaitu lembaga dakwah kampus, aku benar-benar tertarik menerjuninya hingga dari situlah aku mengerti tentang aneka ragam pergerakan dakwah (harokah), beserta karakteristik dan seluk-beluknya.
Tidak cukup sampai disitu, berbagai kajian keislaman pun aku ikuti, tausiah-tausiah para da’i ternama, ta’lim-ta’lim rutin dan berbagai pengajian kelompok tak jarang aku datangi demi sebuah ilmu yang ingin kupahami. Tapi dari semua kajian tersebut, ada kajian yang benar-benar membuatku tertarik, yaitu kajian tentang cinta dan rindu, serta kaitannya dengan tipu daya setan atau jin di dalamnya. Sungguh suatu ilmu yang sangat bermanfaat sekali bagiku.
“Cinta itu indah, tapi tidak setiap cinta mengandung keindahan. Berhati-hatilah terhadap cinta palsu yang menjanjikan keindahan, karena hakikatnya ia hanya melenakan dan menghancurkan. Bila tidak pada tempatnya, cinta akan menjadi senjata setan untuk mengelabui manusia. Apalagi jika cinta melampaui batas-batas yang dibenarkan, pasti bukanlah cinta namanya, melainkan nafsu yang ditunggangi setan. Dan kalau dibiarkan, cinta yang berbalut nafsu tidak akan membuat sang pecintanya menjadi lebih baik, tapi justru akan menjerumuskan sang pecintanya dalam kemungkaran dan kebatilan yang menyesatkan.
Maka untuk itulah Rasulullah mengajarkan cinta yang suci dengan menganjurkan umatnya untuk menikah, bukan mengumbarnya dengan cinta palsu. Rasul juga menyuruh umatnya untuk menundukkan pandang ketika bertemu lawan jenis, bukan menatap sepuasnya. Semua itu dilakukan untuk menjaga agar umatnya tidak mendekati zina dan menjaga cintanya yang murni sesuai dengan koridor syariah. “
Kira-kira seperti itulah ilmu yang kudapatkan tentang cinta dan rindu dari kajian yang kuikuti beberapa kali itu.
Bukanlah seorang muslim namanya jika hidup tanpa ujian. Hal itu dibenarkan oleh firman Allah dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa apakah seorang muslim dianggap telah beriman padahal belum ditimpakan suatu ujian kepadanya, dan melalui Nike inilah Allah hendak menguji aku setelah aku mendapatkan ilmu tentang cinta dan rindu. Ibarat anak sekolah, setelah diberi ilmu dan pelajaran, pasti ada sederet ujian yang harus diikuti, agar diketahui layak atau tidakkah anak tersebut naik ke kelas berikutnya. Seperti itulah yang aku hadapi, dan ternyata aku gagal dalam ujian tersebut!
Awal mula kedekatanku dengan Nike hanya ingin mengajaknya untuk bisa mengenal Islam lebih jauh. Pelan-pelan aku coba mengenalkan istilah-istilah Islam sambil kutunjukkan pula penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebisa mungkin aku selalu menjaga pandang dan jarak saat berkomunikasi dengannya, agar setan tak mudah mengambil celah dari setitik lemah iman dalam hatiku.
Tak terpikir sedikitpun olehku untuk bisa bermain hati dengannya. Hingga suatu ketika perasaan suka dan kagum bermetaforfosis menjadi cinta. Suatu perasaan yang tak seharusnya aku turuti karena hanya akan mengundang murka Allah dalam kehidupanku selanjutnya.
Sungguh pintar setan dalam menyesatkan manusia. Pelan-pelan diajaknya manusia dalam kebaikan, tapi pelan-pelan pula setan menggiringnya dalam kesesatan, menyelipkan keburukan dalam kebaikan. Halus, benar-benar halus tipu dayanya, nyaris tak terlihat. Padahal sejatinya itu adalah perangkap setan untuk menjerumuskan manusia. Dan itulah yang aku alami. Bermula dari niat untuk mengajak Nike pada kebaikan, tapi justru berakhir dengan kesesatan pada diriku.
Dengan dalih agar aku bisa menjelaskan Islam lebih dalam ke Nike, tanpa kusadari intensitas pertemuan kami makin hari makin meningkat, terlebih setelah kami sama-sama saling mencintai. Dilema yang kurasakan, satu sisi aku seorang aktivis dakwah yang tahu tentang hukum-hukum berkomunikasi dengan lawan jenis, tapi di sisi lain aku ingin mengajaknya agar bisa memahami Islam lebih jauh lagi.
Aku tahu bahwa cinta harus diraih dengan perjuangan. Cinta harus tumbuh menembus semua penghalang yang menghadang. Kelopaknya tak boleh mekar mewangi jika hanya untuk menjadi layu dan pupus. Ia harus selalu disiram agar akar-akarnya kuat menghujam jiwa. Ia harus dirawat agar bunga-bunga rindunya selalu merekah indah laksana mawar merah nan anggun, dan ia harus dijaga agar rimbun daun kasih sayangnya selalu sejuk diterpa angin asmara yang menghembusnya.  Cinta harus dipupuk sepanjang masa dengan pupuk perhatian dan kesetiaan. Dan cinta harus dipelihara dengan embun kepedulian dan ketulusan, bukan dengan kebohongan dan pengkhianatan. Tentu cinta tersebut adalah cinta yang hakiki, cinta sejati yang berada dalam naungan ridho ilahi, bukan cinta palsu yang kurasakan saat itu.
Niatku benar, tapi carakulah yang salah. Aku tahu bahwa cinta suci seharusnya terbingkai indah dalam satu ikatan pernikahan. Tapi aku terjebak dalam lingkaran setan yang menyesatkanku. Aku ingin mengajaknya segera menikah, tapi di sisi lain aku terkendala dengan perbedaan keyakinan di antara kami. Pernah kuajak dia untuk menjadi muallaf, tapi dia belum siap, karena masih harus belajar lebih banyak lagi. Pernah juga dia berucap bahwa tak ingin dia pindah keyakinan hanya karena alasan pernikahan, tapi dia ingin pindah keyakinan karena memang ada kemantapan dalam hati, bukan yang lain. Akupun tak bisa memaksa atau menyalahkannya.
 Dengan sabar aku coba menunggunya hingga ia siap, namun kesabaranku ternyata dalam koridor yang salah. Lagi-lagi dengan dalih karena ingin mengajarkan Islam kepadanya, akhirnya kamipun sering diskusi dan berbincang bersama seputar masalah agama, bahkan lebih dari itu, kami jadi sering bercerita, bercanda dan memadu kisah, meskipun mulanya aku minta agar didampingi pihak ketiga, tapi ternyata hal itu tak berlangsung lama. Aku pun berpikir, sudahlah tak mengapa tak didampingi, yang penting aku tidak berbuat yang tak semestinya dengannya. Sehingga kamipun jadi semakin akrab, akrab dan akrab.
Agar tidak jenuh kalau hanya lewat telepon atau di rumah saja dalam berkomunikasi, aku jadi sering pergi berdua dengannya. Masih dengan dalih mengajarkan Islam padanya, aku coba ajak dia ke masjid, karena ingin mengenalkan fungsi masjid dan menunjukkan ibadah-ibadah yang biasa dilakukan di masjid, agar dia menjadi lebih paham. Di sinilah pintarnya setan menjebakku. Membungkus kesesatan dalam kebaikan melalui kebodohanku. Padahal seharusnya hal demikian tidak boleh kulakukan mengingat hubungan kami yang masih harom karena belum menjadi mahrom.
Bahkan demi menjaga perasaan Nike dan menghormatinya, tak jarang pula aku antar dia ke tempat peribadatannya. Aku hanya berprinsip untukmu agamamu dan untukku agamaku. Toh aku berkeyakinan, bahwa kelak dia pasti akan menjadi muallaf kalau aku sabar membimbingnya,  jadi kubiarkan saja dia menjalani ritual ibadahnya sebelum akhirnya dia memeluk Islam nantinya. Dan tanpa kusadari, dari situlah aku mulai terjerumus dalam jebakan setan.
Cinta yang kurasakan lama-lama semakin terpatri kuat dalam lubuk hatiku. Pelan-pelan aku jadi berubah. Sholat yang dulu rajin kulaksanakan di awal waktu, kini molor bahkan mulai sering kutinggalkan. Al-Qur’an yang dulu selalu kubaca, kini hampir tak pernah lagi terjamah olehku. Dan puasa yang seharusnya kulakukan untuk mengekang nafsu liarku, justru kini aku abaikan. Aku benar-benar menjadi laki-laki yang kufur. Aku berubah. Aku terpengaruh oleh keadaan karena kebodohan dan kelemahan imanku sendiri.
Hingga suatu ketika ibuku mengetahui hubunganku dengan Nike. Aneh, ibu mengetahuinya bukan dari siapa-siapa, tapi justru dari mimpi dalam tidurnya. Pernah suatu siang, tiba-tiba ibu bertanya padaku, “Nike nggak sholat ya?”, bagai disambar petir, pertanyaan ini tentu mengagetkanku. Aku diam tak berkutik, hanya bisa menjawab, “Ya”, karena memang  itulah kenyataannya. Tentu hal ini membuat ibu kecewa padaku.
Perlu diketahui, bahwa ibu adalah sosok wanita yang taat, hari-harinya selalu diisi dengan kebaikan dan ibadah pada Allah. Sehingga dengan perubahan yang kualami, tentu ibu mengetahui gelagat buruk yang terjadi padaku itu.
                          *****
“Lamar aku mas!” pinta Nike suatu hari kepadaku.
Permintaan Nike tersebut tentu memberi kebahagiaan tersendiri bagiku. Tak sabar rasanya aku meminangnya, tapi lagi-lagi kendala agama menghalangi langkahku. Nike masih belum siap untuk menjadi muallaf, bahkan dengan tegas dia malah berani memintaku untuk pindah dan mengikuti keyakinannya. Cinta harus berkorban, dan aku harus tunjukkan pengorbananku kalau memang aku mencintai dia, begitu yang pernah dia ucapkan padaku.
 Sebuah permintaan yang berat, bahkan sangat-sangat berat. Permintaan Nike sungguh memporakporandakan hatiku, hingga tak sanggup kuberkata apa-apa. Aku terdiam. Aku membisu. Mau menangis tak bisa, mau berontak pun tak kuasa. Cinta telah membelengguku dan menghilangkan akal sehatku. Dan hampir saja aku menjadi murtad hanya karena cinta palsu yang kurasakan. Bodoh, benar-benar bodoh yang telah kulakukan itu!
Karena kompleksnya masalah yang kami alami, aku jadi sering bertengkar hebat dengannya, entah di rumah, di jalan atau dimanapun kami berada. Jika selisih paham muncul, pasti pertengkaran hebatlah yang terjadi. Tak tanggung-tanggung sampai banyak orang yang melihat lalu berusaha meleraikan kami. Hampir-hampir tak ada rasa malu yang kumiliki. Tak ada yang mengalah karena jiwa muda kami yang sama-sama keras dan temperamen. Padahal sejatinya setanlah yang pasti berada di tengah-tengah kami saat emosi membakar jiwa kami, tapi aku tak mau peduli akan hal itu.
Kami stress. Kami sama-sama tertekan dengan keadaan yang kami hadapi. Dia belum merasa mantap untuk menjadi muallaf dan aku juga tak merasa mantap untuk melepaskan Islam dari hidupku. Kata seorang teman, hubungan kami tak lebih dari cinta yang dipaksakan. Tapi aku tak mau mendengar pendapat itu. Bagiku, cinta harus diperjuangkan dan dipertahankan, apapun konsekuensinya. Aku juga tak mau tahu, bahwa ada orang tua di belakang kami. Aku seperti tak mau tahu dengan perasaan mereka yang tentu tak ingin anaknya menikah dengan orang yang beda agama. Tidak dengan orang tuaku, tidak pula dengan orang tua Nike. Orang tua kami sama-sama tak merestui hubungan kami, tapi aku terus memaksakan kehendak, bahwa cinta harus diperjuangkan.
Tak tahu apa yang harus kulakukan, aku jadi terpuruk, benar-benar terpuruk. Walau laki-laki, aku sempat menangis pula pada Allah sambil meminta petunjuk dan pertolonganNya untukku. Aku berdoa yang sekilas mirip dengan doa istikhoroh, meskipun dengan doa yang agak memaksa dan tidak seharusnya aku panjatkan,
Ya Allah, karena kebodohan hamba, hamba kini terperangkap dalam duka dan nestapa. Karena kesalahan hamba pula, kini hamba terjebak dalam luka dan gelisah. Hamba mohon padaMu ya Robb, agar Engkau tenangkan hati hamba, Engkau bantu selesaikan masalah yang hamba alami.
Ya Allah, sekiranya Nike baik untuk hamba, maka dekatkan dia untuk hamba, satukan hidup kami dalam ikatan suci pernikahan. Jadikan dia wanita yang Engkau beri hidayah sehingga dia menjadi wanita muslimah yang taat kepadaMu. Percantik dirinya dengan akhlak mulia duhai Robb, dan perindah hatinya dengan iman dan Islam yang Engkau hembuskan di kalbunya.
Ya Robb, namun sekiranya ia buruk untuk hamba, maka rubahlah keburukan itu menjadi kebaikan untuk hamba. Dan sekiranya dia bukan jodoh hamba, maka jadikan dia jodoh hamba untuk menemani hidup hamba. Hamba butuh Kun fayakunMu ya Robb, karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan hamba yakin bahwa Engkau sanggup merubah dirinya dan mengabulkan doa hamba.
Doa tersebutlah yang selalu aku panjatkan. Ibu yang mendengar doaku hanya bisa mengingatkanku, bahwa kalau berdoa jangan mendikte dan memaksa Allah. Memang Allah Maha atas segala sesuatu, tapi bukan berarti kita, manusia, berdoa dengan memaksakan kehendak, karena Allah jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya.
Mendengar ibu berkata demikian, aku sempat emosi dan menegur ibu. Salah yang kulakukan tapi aku tak sadar bahwa aku salah dan akupun tak mau disalahkan, baik salah dalam doaku maupun salah karena telah emosi kepada ibu.
Sungguh aku telah menjadi laki-laki yang durhaka dan bodoh. Bodoh dalam ilmu yang kumiliki dan bodoh dalam cinta yang menyesatkanku. Seolah percuma ilmu tentang cinta dan rindu yang kudapatkan tempo hari dalam kajian-kajian yang pernah kuikuti.
Dalam tangis doaku, aku coba kembali menjadi aku yang dulu, tapi semua sia-sia, aku tak bisa. Aku selalu kalah dengan perasaanku apalagi saat bayangan wajah Nike selalu menghantuiku. Aku ternoda oleh cinta, aku terkekang oleh hawa nafsuku sendiri.
Aku menjadi orang yang putus asa. Ilmu agama yang kupunya seolah tak bisa lagi membendung sikap burukku. Aku terkalahkan oleh hawa nafsu dan kebodohanku sendiri. Cinta yang merasuk di jiwaku, benar-benar membuatku gelap mata. Ingin rasanya aku akhiri semuanya tapi aku tak kuasa.
Begitu juga dengan Nike, ingin rasanya Nike akhiri semuanya, tapi diapun tak kuasa. Mau melangkah tak bisa, mau mundur pun tak mampu. Semua benar-benar membuat kami tak berkutik. Sekali lagi kami terjebak dalam lingkaran setan yang sangat menyesatkan.
Lelah yang kami rasakan, hingga akhirnya membuat hubungan kami mulai renggang. Walau demikian kami masih tetap berkomunikasi meski dengan frekuensi yang sangat jarang, dan sekalinya berkomunikasi pasti pertengkaran yang selalu terjadi di antara kami. Tak kuat menghadapi semua itu, aku pun pasrah dan menyerah pada takdir.
Puncaknya, entah firasat apa yang kurasakan, di suatu malam aku bermimpi akan hal yang sangat aneh. Aku melihat Nike begitu mesra hingga melakukan hubungan suami istri dengan seorang laki-laki. Tak lama lalu kulihat pula ibunya begitu sibuk menyiapkan beraneka ragam makanan yang tertata rapi di teras rumah Nike, seolah siap dihidangkan untuk para tamu.
Merasa bermimpi yang tak wajar,  aku terbangun. Aku terkejut dengan mimpi tersebut, karena memang seumur hidupku baru kali itu aku bermimpi aneh begitu. Aku yakin bahwa ada hal buruk yang sedang terjadi di belakangku, sepertinya Nike sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Pagi tiba, aku beranikan diri untuk menelepon ke rumah Nike dan menanyakan apa yang telah terjadi. Ayah Nike yang mengangkat telepon dan berkata,
 “Maaf Mas Didik, Nike sudah menikah dengan teman kantornya, semoga mas Didik bisa menerima keadaan ini. Terima kasih atas kebaikan Mas Didik selama ini, semoga Mas Didik menemukan wanita yang terbaik untuk mas Didik nantinya.”
 Tak sanggup aku mendengar apa yang baru saja disampaikan ayah Nike. Telepon kututup dan kumatikan. Aku
menangis. Aku hancur, sangat-sangat hancur. Seolah hidupku tak berarti lagi. Kuliahku berantakan. Pekerjaanku pun kacau. Hari-hariku penuh dengan duka dan air mata.
Hingga akhirnya dua hari kemudian,
Brrraaaakkkk…
Aku kecelakaan. Masih dalam duka yang kurasakan karena kehilangan Nike, aku tertimpa musibah. Sebuah mobil antar jemput menabrakku dari belakang . Wajahku luka penuh darah, kakiku bengkak tak bisa berjalan, dan sepeda motor yang kukendarai pun hancur diterkam mobil. Aku pingsan tak sadarkan diri dan harus segera dioperasi di bagian wajah serta kepalaku.
Kini setelah sadar, aku berusaha ikhlas atas apa yang kualami, seraya memohon ampun pada Allah atas apa yang telah kulakukan selama ini.
Mungkin inilah akibat dosa yang seringkali kukerjakan, melalaikan Allah dalam kehidupanku. Allah menegur serta menyelamatkanku dengan kasih sayangNya agar aku kembali padaNya. Ya, aku ditegur dengan cara Allah yang tak pernah kusangka sebelumnya, yaitu dengan kecelakaan. Dan aku diselamatkan Allah juga dengan caraNya yang luar biasa, menikahkan Nike dengan laki-laki lain, sehingga imanku tetap terjaga, walau akhirnya aku mesti mengulang kembali syahadatku, syahadat penyesalan.
Kini aku harus merangkai kembali puing-puing nafasku yang terseok. Menata kembali hari-hariku yang tersisa dan menyusun kembali masa depanku yang hancur karena kebodohanku sendiri. Sungguh aku harus berbenah, menjadikan masa laluku sebagai pelajaran untuk tak kuulang kembali di masa yang akan datang dan menjadikan pengalaman burukku sebagai hikmah berharga dalam setiap sisa-sisa keping kehidupanku . Berharap bahwa Allah berkenan ampuni setiap langkah kelamku.
Dalam penyesalan hidup yang kurasakan kini, aku hanya bisa berkata,

“Maafkan hamba duhai Robb…”


http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/syahadat-kedua-cinta-terlarang/182185331815213