Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 28 Januari 2011

Hambatan Terbesar Kesuksesan


   Hambatan terbesar untuk mencapai puncak kesuksesan adalah diri sendiri. Senjata paling ampuh yg paling banyak digunakan untuk melegalisasi berbagai jenis kegagalan adalah “EXCUSE” atau “DALIH” atau “ALASAN PEMBENARAN”.
                “EXCUSE” membuat kita dengan mudah mnyerah, membuat kita merasa sah untuk menyerah, membuat kita merasa terhormat ketika terhina, membuat kita merasa wajar untuk gagal.
                Banyak yg tidak menyadari “EXCUSE” adalah virus yg mampu memandulkan kemampuan, mematikan kreativitas, dan merusak masa depan.
                Ketika karir terhambat dengan mudah memberikan “EXCUSE”, ketika negosiasi gagal kita memberikan “EXCUSE”, ketika pendidikan gagal kita mengutarakan “EXCUSE”, dan selalu saja “EXCUSE”, ”EXCUSE”, dan “EXCUSE”.
                Jika “EXCUSE” dipercaya sebagai suatu kebenaran, maka kita dengan mudah akan menerima kegagalan dan ketidaksuksesan sebagai nasib, dan jika itu dibiarkan terus menerus, maka kita tidak akan pernah sampai ke puncak kesuksesan, karena setiap kali gagal, kita mencari pembenaran atas kegagalan yg kita alami.
                Semoga setelah membaca catatan ini, kita akan menyadari bahwa sebenarnya tdk ada alasan untuk tidak sukses, karena semua orang yg sukses juga mempunyai “EXCUSE” yg sebagian atau seluruhnya sama dengan kita. Hanya saja mereka memilih untuk menaklukkan semua hambatan, kesulitan, kekurangan dan tantangan yg ada, bukan menjadikannya sebagai “EXCUSE”


http://www.facebook.com/notes/spiritz-motivasi/hambatan-terbesar-kesuksesan/183964011625980

Kasih Sang Surya


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
==============================
Kasih sayang Ibu dapat deskripsikan bagai surya yang selalu menyinari dunia. Sudah seharunya kitapun membalas kasih sayang beliau dengan yang lebih, namun sampai kapanpun kita memang tidak akan pernah membalas semua jasa-jasanya tetapi bukan berati kita harus acuhkan. Setidaknya, kita jangan pernah menyakiti hati beliau.
“… Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.(QS. Al-Israa: 23-24)


barang siapa membikin ibu – bapak nya marah , maka berarti membikin Allah marah kepada-nya. ( HR. Bukhari )
Sahabat, sudah sepatutnya kita mencintai dan menghormati kedua orang tua kita. Ingat, “Setiap manusia di dunia ini merasakan menjadi anak, tetapi tidak dari kita semua akan menjadi Orang Tua” maka dari sahabat, kita harus selalu patuh padanya. Dua tahun yang lalu Nai juga pernah baca buku yang berjudul “Kerelaan Tuhan Bersama Kerelaan Orang Tua”. Hmm, baca dari judulnya saja tentu kita sudah memahami maksud dari penulis tersebut. Jika Orang tua kita saja tidak dapat meridha’i apa yang kita lakukan maka begitulah keputusan Allah mutlak diserahkan kepada Orang Tua kita masing-masing.
“ Dan Kami wajibkan kepada manusia berbuat kebaikan terhadap ibu bapak-nya “ ( Al ‘Ankabuut , 29 : 8 )
Percaya atau tidak saat orang bertanya “adakah orang di dunia ini yang rela mati demi kamu?” terlontar, berfikirkah sahabat bahwa jawaban itu hanya satu, yaitu Ibu. Kasih sayangnya yang luar biasa tak pernah lekang oleh waktu. Setiap hari beliau memikirkan kita. Memberi sentuhan lembutnya. Melindungi kita dengan nasehat-nasehatnya. Namun kenapa kita masih mengacuhkannya.
Abdullah bin Amru menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata, “ Kesenangan ( keridhaan ) Allah SWT. Terletak pada keridhaan ayah dan ketidakridhaan Allah SWT. Terletak pada ketidak ridhaan ayah. “ ( HR. Tirmidzi , Hakim ) “
Sahabat, kunci hidup kita ada pada Kedua Orang Tua kita masing-masing. Jujur saja berdasarkan pengalaman pribadi Nai juga pernah marah dan membenci Ibuku sendiri. Dua hari, waktu yang dapat dibilang cukup lama bagi seorang anak membenci Ibunya sendiri. Namun kala itu, ditengah malam, Allah menyadarkanku lewat mimpi. Di mimpi tersebut, semua orang menyalahkanku. Nauzubillahi min zalik. Emakku tercinta meninggal, ntah kenapa semua orang disekitarku menyalahkanku. Kaki ku terasa berat dan sulit melangkah. Nai ingin sekali berlari meninggalkan tempat tersebut. Namun semakin lama semakin berat kaki ini melangkah. Alhamdulillah akhirnya Nai sadar kalau itu hanyalah teguruan Allah lewat mimpi. Dan tak sewajarnya jika diri ini marah dan membenci Emakku yang sudah membesarkan ku sejak kecil dengan penuh perjuangan. Di pagi itu, setelah sholat subuh, nai langsung cuci piring seraya menanti Emak bangun. Belum selesai piring selesai di cuci emakku sudah bangun. Dengan penuh penyesalan nai berlutut dan mencium kaki emakku yang sudah merawatku sejak kecil dan mohon ma’af atas segala kekhilafan Nai selama ini padanya.
Sahabatku, “pengalaman adalah guru yang paling baik di dunia ini namun bukan berarti kita harus mengalami terlebih dahalu baru kita mendapatkan pelajaran tersebut”. Nai ingin semua sahabatku selalu mencintai Orang tua kita selamanya. Amiiiiiin.


Mudah-mudahan kita menjadi sosok yang lebih baik untuk nanti dan esok.
Wassalamulaikum wr. wb,,,


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-kasih-sang-surya/187183101310345

"Kisah Pohon Tua"


Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya,tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya. Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang.
Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut.


Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. “Pohon yang sangat berguna”, begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi.
Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya,kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh.
Sang pohon pun bersedih. “Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku ? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki ?”, begitu ratap sang pohon, hingga terdengar ke seluruh hutan. “Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu merasakan siksaan ini ? Sang pohon terus menangis, membasahi tubuhnya yang kering.
Musim telah berganti, namun keadaan belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang panjang. Hingga pada saat pagi menjelang.
“Cittt…cericirit…cittt”. Ah suara apa itu ? Ternyata, ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya. Cittt…cericirit…cittt, suara itu makin keras melengking. Ada lagi anak burung yang baru lahir. Lama kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru. Satu…dua…tiga…dan empat anak burung lahir ke dunia. “Ah, doaku di jawab-Nya”, begitu seru sang pohon.
Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon itu. Mereka, akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering,mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik untuk mau bersarang disana. Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering, ketimbang sebelumnya. Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. “Ah, kini hariku makin cerah bersama burung-burung ini”, gumam sang pohon dengan berbinar.
Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu, membuahkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

Moral cerita :


Allah memang selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita. Allah, dengan kuasaNya yang maha tinggi dan maha mulia, akan selalu memberikan jawaban-jawaban buat kita. Walaupun kadang penyelesaiannya tak selalu mudah di tebak, namun yakinlah, Allah tahu apa yang terbaik buat kita.
Ketika dititipkan-Nya cobaan buat kita, di saat itu diberikan-Nya kita karunia yang berlimpah. Ujian yang diberikan-Nya, bukanlah harga mati, bukanlah suatu hal yang tak dapat disiasati. Saat Allah memberikan cobaan pada sang Pohon, maka sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan kemuliaan-Nya. Allah tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab Dia menyimpan sejumlah rahasia. Allah, sedang menguji kesabaran yang dimilikinya.
Sahabat, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi, adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya buat kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah, selalu bersama orang-orang yang sabar.”


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/kisah-pohon-tua/185261538160169

Bu, Suaramu Adalah Cinta


Hanya ingin..kunyanyikan
senandung dari hatiku untuk Mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku, untuk Mama

Lagu anak-anak, kenny

Kemarin, bertemu ibu lagi. Duh senangnya bisa memandang wajah syahdu itu. Alangkah bahagia tak terkira menuntaskan kerinduan menikmati binar matanya. Ia merengkuh saya, hangat dan erat. Salam yang saya sampaikan ketika membuka pintu, tak berjawab. Ibu hanya mengangguk dengan senyuman mengembang karena senang.



“Ibu, apa kabar???” kalimat pertama yang selalu saya singgahkan kepadanya setiap kali pulang. Ibu tak juga bersuara, ia malah sibuk meneliti tas saya, adakah bacaan yang saya bawa untuknya. Majalah tarbawi baru, segera saja beralih ke tangannya. Sejenak ia ke mushola, mengambil kacamata dari atas Al-qur’an yang tengah terbuka. Ia kembali ke samping saya dan kemudian tenggelam dalam samudera aksara. Setengah termenung, saya memandangnya. Dih Ibu, emang enak dicuekin.
Saya faham, mengapa Ibu menjadi pendiam dan tak banyak bersuara. Rupanya batuk yang diderita selama beberapa hari ini, merampas suaranya untuk bertutur. Saya sampai tak tega mendengar parau tak terdengarnya ketika ia meminta saya menjadi imam shalat maghrib dan isya. Seraknya yang parah terdengar seperti desis aneh, mungkin Ibu juga tak suka mendengarnya. Makanya ia memilih memberi kode menangkupkan kedua tangan dan menempelkannya di pipi kiri sebagai isyarat hendak menjumpai peraduan.
Akhirnya dua hari bersamanya, saya tak dapat mengobrol dengannya, kecuali satu arah. Ibu sungguh-sungguh diam.
Selalu ada yang berubah ketika pulang dan menjumpainya. Ibu tak sebugar dulu, tentu saja karena ia dilahap renta usia. Tangannya sekarang gemetar untuk saat-saat tertentu. Tubuhnya kian kerontang karena nafsu makan yang seringkali menurun. Lingkaran-lingkaran putih itu terlihat jelas di manik kedua matanya yang katanya sulit terpejam ketika malam menjelang. Belum lagi kerut merut yang mengukir wajah ayunya. Jika berjalan, langkahnya tak seperkasa dulu, hingga saya harus berlari-lari mensejajarinya. Dan sekarang, saya mendapatinya tanpa suara. Rabbi.. Engkau sebaik-baik pemberi kesehatan.
Suara Ibu bagus. Ia bercerita, ketika saya sudah mampu berbicara, ia paling suka mengajari saya menyanyi. Ia mengajak saya bergembira dengan menyanyi. Ia menyemangati saya juga lewat alunan suara merdunya. Waktu duduk di bangku SD kelas satu, saya terkena liver hingga sebulan tidak masuk kelas, rapor saya jeblok. Di teras depan rumah, ketika melihat saya bersedih, suaranya begitu dekat di telinga. Ia merengkuh saya dan bernyanyi:

Jangan putus asa
Itulah semboyan kita
Maju terus maju
Jangan goncang atau bimbang
Kukuhkan hatimu, capailah niatmu


Kerahkan semua tenaga
Jangan goncang atau bimbang

Saya tidak akan pernah lupa senandung-senandung itu, berharap bisa meneruskannya untuk anak-anak saya kelak. Ada lagu yang paling saya suka :
Jika aku sudah besar nanti
Ku pergi dengan ibu
Ibu boleh pilih sendiri, kemana yang dituju
Jika Ibu pilih Jogya, Bandung dan Semarang
Aku yang beli karcisnya
Karcis kapal terbang
Tak sengaja pada waktu berkumpul setelah lebaran idul fitri kemarin, saya mengajak teteh-teteh dan Ibu ‘konser’ bersama. Hampir bersepuluh kami menyanyi, mendendangkan sebuah lagu yang menjadi favorit kami sewaktu masih kecil dulu. Denting dawai gitar yang saya petik menambah kesan ‘indah’ itu :
Di matamu mama ada bintang
Gemerlapan bila ku pandang
Di matamu mama ada kasih sayang
Yang selalu bersinar tak pernah pudar
Di matamu mama ada kasih sayang
Yang selalu bersinar terang
Entah mengapa, Ibu tak ikut menyanyi. Ia malah sibuk memperhatikan kami satu persatu dan berkata hampir tak terdengar “Ehm, jangan bikin Ibu sedih atuh”.


Ah Ibu, rindu kudengar senandung cinta itu lagi. Suaramu adalah cinta, karena setiap tuturmu selalu saja bermakna. Seingat saya, ia tidak pernah marah dengan kata-kata yang kasar terhadap anak-anaknya, sejengkel apapun perasaanya. Suaranya paling terdengar tajam. Suatu saat Ibu memperingatkan kakak saya yang telah memarahi anaknya tanpa ampun. “Geulis, kata-kata seorang ibu adalah bertuah, berhati-hatilah. Ucapan seorang ibu adalah doa, jadi ucapkanlah yang baik-baik”.
Ah, Ibu, sungguh tidak nyaman ketika suaramu tak terdengar memenuhi udara, meski sosokmu begitu dekat. Bu, saya tak bisa menikmati dengan sempurna keindahan kebersamaan kemarin, meski tak berkurang eratnya rengkuhanmu, meski engkau masih melabuhkan tanganmu untuk membangunkan diri yang ditelan lelap. Sungguh, saya merasa sendiri kemarin meski kehadiranmu nyata, karena mungkin sapamu terbatas, kata-kata bijak itu tak lagi ada dan kau tak lagi bercerita tentang apapun.
Ah, bu, setelah sembuh, saya pasti mendengar lagi suara itu, sapamu, tuturmu, kata-kata bijakmu bahkan mungkin senandung cinta ketika kita ‘konser’ bersama.
Ah, bu segalanya tentangmu adalah cinta, meski itu hanya suara.
Dan saya tak bisa membayangkan, jika suara mu menghilang untuk seterusnya, karena sebuah takdir yang pasti kedatangannya.
Allahu Rabbii, anugerahkan untuk ummi kesehatan yang barakah.


Dengan Cinta-Nya , Ku Menjagamu ....


oleh : Caksyam

Ketika engkau bertanya tentang cintaku ...
Sungguh, cintaku hanyalah cinta yang biasa
Cinta seorang anak manusia
Berharap ridlo Tuhannya

Cintaku seluas lautan
Cintaku sebesar Gunung menjulang di daratan
Cintaku sebanyak bintang bertebaran
Cintaku sepanjang mata memandang

Cintaku pancarkan sinar bak matahari dan bulan

Cintaku mampu memadukan kutub utara dan selatan
Cintaku mampu redakan panas yang gersang
Cintaku mampu hangatkan dingin yang menusuk tulang

Namun ...
Cintaku terkadang menihilkan logikaku
Cintaku terkadang membutakan mataku, menutup telingaku
Cintaku terkadang menghalangi cahaya, hidayah menuju kalbuku
Cintaku terkadang beriring api, menguapkan unsur air dalam diri yang suci

Sungguh ...
Cintaku belumlah cukup,
Membimbingmu dalam kedewasaan
Menuntunmu dalam kegelapan dan kealpaan
Mengarahkanmu dalam hakikat keberkahan dan kemuliaan
Menjagamu dalam suci lahir bathin, anugerah tiap kehidupan

Hanya dengan cinta-Nya, ku bisa menjagamu
Cinta Sang Pencipta dalam firman-Nya
Cinta Sang Murobbi dalam Ajaran Rasul-Nya
Cinta Sang Maha Pencinta, dalam hikmah dan takdir terbaiknya


Hanya dengan cinta-Nya, ku bisa menjagamu
Cinta yang tak sekedar indah, namun penuh keberkahan
Cinta yang termaktub dalam perintah, tak pernah kering akan pelajaran
Cinta yang tersirat dalam larangan, syarat akan kebaikan

Hanya dengan cinta-Nya, ku bisa menjagamu
Menghindarkan yang tak halal
Bersabar dalam dzikir dan istighfar
Menjalankan yang ma'ruf
Menjauhkan diri dari yang mungkar

Hanya dengan cinta-Nya, ku bisa menjagamu
Mengaitkan ikhtiar dan do'a, menjemput masa depan lebih cerah
Mengamalkan Firman-Nya, mengikuti sunnah Rasul-Nya
Menggapai ridlo-Nya ...
Naungan dari panas membara padang mahsyar, pahala atas cinta yang terjaga

laa tahzan, innalloha ma'ana ...
Jangan bersedih, Sungguh ... Alloh bersama kita
yakinlah ...,
bahwa kita bisa ...


kan jauh lebih indah pada waktunya
kan semakin berkah dengan ridlo-Nya
kan lebih abadi dengan cinta-Nya

=========================================
Untuk kita semua yang mencintai dengan berharap ridlo-Nya
=========================================


http://www.facebook.com/notes/melati/dengan-cinta-nya-ku-menjagamu-/176426705729046

Beriman Kepada Yang Ghoib (2)


Hadist-hadist Nabawi
70- عن ابن عباس رصى اله عنهما ان جبريل قال للنبىصلىالله عليه وسلم . حدثبى ما الا يمان ؟ قال: الا يمان ان تؤ من بالله واليوم الآخر والملائكة والكيب والنبيين وتؤمن باالموت وبالحياة بعد الموت وتؤمن بالجنة والنار والحساب والميزان وتؤمن بالقدر كله خيله وشره. قال فاذا فعلت ذلك فقد آمنت ؟ قال: اذا فعلت ذلك فقد آمنت .( وهو قطعة من حد...يث طويل ) رواة احمد 1/319
70- Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Zibrail a.s. bertanya kepada Nabi SAW : Katakan kepadaku apa itu Iman ? Nabi SAW menjawab : Iman adalah beriman kepada Allah, hari akhirat, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, nabi-nabi, dan beriman kepada ke matian dan kehidupan setelah mati, dan beriman kepada sorga dan neraka, dan kepada hari hisab dan kepada timbangan ( amalan –amalan ) dan beriman kepada segala ( aspek ) mengenai takdir baik dan buruk. Zibrail a.s. berkata jikalau aku berbuat demikian apakah saya menjadi seorang beriman ? Rasulullah SAW menjawab : Jikalau engkau berbuat demikian engkau sudah menjadi seorang beriman. ( Musnad Ahmad )
71- عن ابن هرير ة رضىالله عنه - عن ابن هرير ة رضىالله عنه عن النبى صلىالله عليه وسلم قال: الإيمان أن تؤمن بالله وملايكته وبلقائه ، ورسوله ، وتؤمن بالبعش . رواه البخار، باب سؤ ال جبر يل النبى . ، رقم: 50
71. Abu Hurairah r.a meriwayatkan Nabi SAW bersabda : Iman adalah beriman kepada Allah, malaikat- malaikat, pertemuan Nya ( pada hari akhirat ), Rasul-rasul, dan beriman kepada hari kebangkitan ( HR.Bukhari )
72- عن عمربن الخطا رضىالله عنه أنه سمع النبى صلىالله عليه وسلم يقول : من مات يؤ من بالله وملائكته وبلقا ئه ، ورسل ، وتؤمن بالبعث . رواه أحمد وفى إسناده شهر بن حوشب وقد وثق ، مجمع الزوائد 1/186
72- Umar Ibnu Khattab r.a. meriwayatkan bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda : Barang siapa yang mati dalam iman kepada Allah dan hari akhirat akan dikatakan kepadanya : masuklah kamu dari salah satu belakang pintu sorga yang kamu kehendaki. ( Musnad Ahmad )



73- عن عبدالله بن مسعود رضىالله عنه قال : قال رسو ل الله صلىالله عليه وسلم : إن للشيطان لمة بابن ادم وللملك لمة ، فأما لمة الشيطان فإ يعاد باشر وتكذيب بالحق ، وأما لمة الملك فإيعاد بالخير وتصديق بالحق ، فمن وجد ذلك فليعلم أنه منالله فليحمد الله ، ومن وجد الآ خرى فليتو ذ بالله منالسيطان الرجيم ثم قرأ :﴿ السيطن يعدكم الفقر ويأ مر كم بالفحشء ) الآ. رواه الترم1 وقال : هذا احديث حسن صحيح غريب ، باب ومن سو رة البقرة ،رقم : 2988
73- Abdullah Ibnu mas’ud r.a. meriwayatkan : Bahwa rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya dalam hati manusia ada bisikan yang dikobarkan oleh syaitan dan juga ada bisikkan yang datangnya dari malaikat kalau bisikan yang dikobarkan oleh syaitan ia senantiasa menghasut kepada perbuatan jahat dan memalsukan kebenaran. Dan kalau bisikan yang datang dari pada Malaikat ia senantiasa mendorong kepada kebaikan dan menguatkan kebenaran. Oleh sebab itu barng siapa yang mendapati dalam hatinya bisikan yang mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang benar ketauhilah bahwa bisikan ( petunjuk ) itu berasal dari Allah maka hendaklah ia bersyukur kepada Allah, dan barang siapa mendapati dalam hatinya bisikan lain ( dari syaitan ) hedaklah ia bertaawudz ( berlindung ) kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ; dan membaca ( membaca dari Al Qur’an surat Al Baqarah 2: 268 ): Syaitan menakut-nakuti engkau dengan kemiskinan dan mengjajak engkau melakukan perbuatan mesum. ( HR.Tirmidzi )
74- عن أبى ذر داء رضىالله عنه قال : قل رسول الله صلىالله عليه وسلم : أجلوا الله يغفرلكم. رواه أحمد 5/199
74- Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Rasullullah SAW bersabda : Agungkan Allah ( dalam hatimu ), dan Dia akan mengampunimu. ( Musnad Ahmad )
75- عن ابن ذر رضىالله عنه عن النبى صلىالله عليه وسلم فيما روى عنالله تبارك وتعالى أنه قال :ياعباى ! إنى حرمت الظلم على نفس ، وجعلته بينكم محرما ، فلا تظا لموا ، ياعبادى ! كلكم ضال إلا من هديته ، فاستهدونى أنى أهدكم ، ياعبادى ! كلكم جائع إلا من أطعمته ، فاستطعمونى أطعمكم، ياعبادى ! كلكم عار إلامن كسوته ، فاسكسونى أكسكم ، ياعبادى ! إنكم تخطئون بالليل والنهار ، وأنا أغفر الذنوب جميعا ، فاستغفرونى أغفر لكم ، ياعبادى ! إنكم لن تبلغوا ضرى فتضرونى ، ولن تبلغوا نفعى فتنفعونى ، ياعبادى ! لو أن أولكم وا خركم، وإنسكم وجنكم ، كانوا على اتقى قلب رجل واحد منكم ، مازاد ذلك فىملكى شيئا ، ياعبادى ! لو أن أولكم وا خركم، وإنسكم وجنكم ، كانوا على أفحر قلب رجل واحد منكم مانقص ذلك من ملكى شيئا ، لو أن أولكم وا خركم، وإنسكم وجنكم ، كانوا على اتقى قلب رجل واحد منكم ، مازاد ذلك فىملكى شيئا ، ياعبادى ! لو أن أولكم وا خركم، وإنسكم وجنكم ، قامو افى صعيد واحد فسألونى ، فأعيت كل إنسان مسأ لته ، ماتقص ذللك مما عندى إلا كما ينقص المخيط إذا أدخل البحر، لو أن أولكم وا خركم، وإنسكم وجنكم ، كانوا على اتقى قلب رجل واحد منكم ، مازاد ذلك فىملكى شيئا ، ياعبادى ! إنماهى أعمالكم أحصيها لكم ، ثم أوقيكم إياها ، فمن وجد خيرا فليحمد الله ، ومن وجد غير ذلك فلا يلو من إلا نفسه . رواه مسلم ، باب تحريم الظم ، رقم : 2572
75- Abu Dzar r.a. Meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman : Wahai hamba-hamba Ku ! Aku telah mengharamkan aniaya keatas diri Ku dan Aku telah mengharamkannya dari antara kamu maka janganlah kamu menganiaya satu sama lain.


Wahai hamba-hamba Ku ! semua kamu adalah sesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk maka carilah petunjuk daripada Ku, Aku kan menunjuki kamu. Wahai hamba-hamba Ku ! kamu semua lapar kecuali orang yang Aku beri makan oleh karena itu mintalah makanan dari pada Ku, Aku akan memberimu makanan. Wahai hamba- hamba Ku ! kamu semua telanjang kecuali oarng yang Aku beri dia pakaian, oleh sebab itu mintalah pakaian dari pada Ku, maka Aku akan memberimu pakaian. Wahai hamba-hamba Ku ! sesunguhnya kamu melakukan kesalahan malam dan siang dan Aku mengampuni semua dosa, leh sebab itu mintalah ampunan dari pada Ku, maka Aku akan mengampuni kamu. Wahai hamba-hamba Ku ! Jika kamu hendak memudaratkan Aku kamu tidak akan pernah dapat berbuat demikian. Dan jikalau kamu hendak memberi manfaat kepada K, maka kamu tidak akan pernah akan dapat berbuat demikian. Wahai hamba-hamba Ku ! jikalau orang yang pertama dari pada kamu dan orang yang terakhir dari pada kamu dan semua manusia dan jin adalah soleh sebagaimana orang – orang yang paling soleh diantara kamu, maka tidak akan menambah singgasana Ku yang paling kecil. Wahai hamba-hamba Ku ! Jikalau orang yang pertama dan yang terakhir diantara kamu, semua manusia dan jin menjadi durhaka sebagaimana orang yang paling durhaka diantara kamu, maka mereka tidak akan dapat mengurangi kerajaan Ku walaupun yang paling kecil. Wahai hamba-hamba Ku Jikalau orang yang pertama dan terakhir dari pada kamu dan semua manusia dan jin berdiri di tanah lapang dan memohon kepada Ku dan Aku memberikan kepada setiap orang apa yang dimintanya, maka tidak menyebabkan berkurangnya khazanah Ku, walaupun sebesar jarum berkurangnya ( air ) dalam lautan jikalau dicelupkan disana. Wahai hamba-hamba Ku itulah amalan – amalan kamu yang Aku catatkan dan Aku perhitungkan bagi kamu, kemudian aku mengimbangi secara penuh kepada kamu, oleh sebab itu barang siapa mendapati ( disana ) hendaklah ia bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapati lain dari yang semestinya janganlah ia menyalahkan orang lain dari dirinya sendiri. ( HR. Muslim ).
76 – عن ابى موسى الا شعرى رضى الله عنه قال رسول الله صلىالله عليه وسلم . بخمس كلمات فقال : ان الله عز وجل لا ينام ولا ينبغى له ان ينام ، يخفض السط ويرفعه ، يرفع اليه عمل الليل فبل عمل النهار ، وعمل النهار فبل الليل ،حجابه النور النور لو كشفه لا حرقت وجهه ما انتهى اليه بصره من خلقه . رواه مسام ، باب فى قوله عليه السلام : ان الله لا ينام.... رقم :445
76- Abu Musa Al ashari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berdiri ditengah – tengah kami dan ( memberitahukan kepada kami ) lima rangkaian kalimat :
1. Sesungguhnya Allah SWT tidak tidur dan tidak pantas bagi Nya untuk tidur.
2. Amalan-amalan pada malam hari diangkat kepada Nya sebelum amalan-amalan siang hari.
3. Dan amalan-amalan siang hari sebelum amalan-amalan malam hari.
4. Hijab bagi Nya adalah nur. Jikalau Dia hendak mengangkatnya maka wajahnya yang agung akan menyebabkan terbakarnya ciptaan Nya, sejauh pandangan mereka memandang. ( H.Muslim )


77- عن ابى عباس رضى الله عنهما قال : قال رسول الله خلق إسرفيل منذ يوم خلقه صآفا قدميه لا يرفع بصره ،ينبه وبين الرب تبارك ويعالى سبعون نورا ، ما منها من نور يدنو منه الا احترق . مصا بيح السنة للبغوى من الحسان 4/31
77- Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullullah SAW bersabda : Sesungguhnya semenjak Allah menciptakan Israfil a.s ; Ia berdiri tegak lurus diantara kedua kakinya tanpa mengangkat matanya. Antara dia dan Pemberi rezeki, Yang Maha Mulia ada tujuh puluh ( hijab ) Nur. Jikalau ia datang mendekat kepada ( hijab – hijab Nur ) ini maka ia akan terbakar. ( Masabih-hus-sunah ).
78- عن زرارة بن اوفى رضى الله عنه ان رسول الله صلىالله عليه وسلم , قال لجبريل: هل رأيت ربك ؟ فانتقض جبريل وقال : يا محمد ! ان بينى وبينه سبعين حجابا من نورلو دنوت من بعضها لا حترقت . مصابيح السنة للبغوى ىعده من الحسان 4/30
78- Zurarah Ibnu Awfah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullullah SAW beertanya kepada Zibrail a.s. : Apakah kamu pernah melihat Pembneri rezekimu? Mendengar Ini jibrail a.s. gemetar dan berkata : Wahai Muhammad antar aku dan Dia terdapat tujuh puluh hijab dari Nur, jikalau aku datang mendekat kepada salah satu dari mereka, aku akan terbakar. ( Masabih – huj-sunah ).
79- عن ابى هريرة رضى الله عنه ان رسول اللهصلىالله عليه وسلم .قال : قال الله عز وجل : انفق انفق عليك ، يدالله ملأى لا يغيضها نفقة ، سحا ءالليل والنهار وقال : أرأيتم ما أنفق منذ خلق السماء والارض فانه لم يغض ما فى ديه وكان عرشه على الماء ، وبيده اْْلميزان يخفض ويرفع . رواه البخارى ، باب قوله وكان عرشه على الماء ، رقم :4684
79- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa rasullullah Saw bersabda : Allah SWT berfirman : berbelanjalah maka Aku akan berbelanja keatas kamu. Dan Dia berfirman : Tangan ( khazanah ) Allah adalah pemurah, Dia membelanjakan malam dan siang terus menerus tanpa pernah menguranginya. Dan Dia berfirman : Tidakkah engkau perhatikan, apa yang Dia belanjakan semenjak Dia menciptakan langit dan bumi dan tidak menyebabkan berkurangnya apa yang ada dalam genggaman Nya ? dan arsy Nya berada di atas air dan dalam tangan Nya timbangan ( takdir ) yang Ia turunkan dan Ia angkat. ( HR.Bukhari )
80- عن ابى هريرة رضى الله عنه عن النبى صلىالله عليه وسلم . يقبض الله الارض يوم القيامة ، ويطوى السماء بيمينه ثم يقول :انا الملك ، اين الملك الارض ؟ رواه البخارى ، باب قول تعالى ملك الناس ، رقم : 7382
80- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa nabi SAW bersabda : Allah SWT akan menggenggam bumi ada hari kiamat dan akan menggulung langit dalam tangan kanan Nya, kemudian ia kan berfirman : Akulah raja maka dimanakah raja-raja bumi ? (HR.Bukhari ).
catatan : Sifat menggenggam bumi dan menggulung langit, tangan Allah, dan yang serupa dengannya adalah kebenaran, hakekatnya diluar genggaman kita sebagaimana tidak ada kesamaan dengan sifat makhluk. Allah SWT tidak serupa dengan salah satu dari ciptaan Nya baik dalam keberadaan Nya maupun dalan sifat-sifat Nya kecuali dalam kata-kata saja.


Allah dan sifat-sifat Nya jauh diatas pemahaman yang sempurna dari salah satu ciptaan Nya.

Usaha Atas Iman


http://www.facebook.com/notes/melati/beriman-kepada-yang-ghoib-2/176425559062494

Beriman Kepada Yang Ghoib (1)


Bismillaahirrahmanirrakhiim....

Beriman kepada Alah ta’ala dan beriman kepada kebenaran ghaib, dan beriman kepada semua yang disampaikan oleh Rasulullah SAW sebagai suatu kepastian, dan menolak pengalaman material, pendapat-pendapat manusiawi dan kesenangan-kesenangan yang sementara, jikalau bertentangan dengan apa yang diwahyukan kepada rasulullah SAW.
Beriman kepada All...ah Ta’ala dan sifat-sifat Nya, Kerasulan Nya, dan beriman kepada takdir
Ayat-ayat Al Qur’an
قال الله : ليس البرأن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من ءامن بالله واليوم الآخر والمئلكة والكتب والنبين وءاتى المال على حبه ، ذوى القربى واليتمى والمسكين وابن السبيل والسائلين وفىالرقاب وأقام الصلوة وءاتى الزكوة والموفون بعهدهم إذا عهدوا والصبرين فى البا ساء والضراء وحين الباس ’ أوليك ألذين صدقوا‘ وأوليك هم المتقون *ٌ[البقرة : 177 ]
Allah SWT berfirman : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian ( kiblat dalam shalat ) ; akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, Kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta-minta ; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat dan orang-orang yang menetapi janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan dan dalam peperangan.

Mereka itulah orang-orang yang ikhlas dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al Baqarah 2:177 )
وقال تعالى يايها الناس اذكروا نعمت الله عليكم ، هل من خلق غير الله يرزقكم من السماء والرض ، لآ اله الا هو ،فانى تؤفكون * {فاطر:3}
Allah SWT berfirman : Hai manusia ! ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ! adakah suatu pencipta selain Allah yang dapat memberikan rizki kepadamu dari langit dan bumi ! Tiada Tuhan selain Dia ; maka mengapakah kamu berpaling ( dari pada Nya ) ( Fathir 35:3 )
وقال تعالى : بدع السموة والارض ، انى يكون له ولدولم تكن له صحبة وخلق كل شىء وهو بكل شىء عليم *{ الانعام :101}
Allah SWT berfirman : Dia pencipta langit dan bumi ! Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu : Dan Dia mengetauhi segala sesuatu. ( Al An am 6:101 ).
وقال تعالى : افرء يتم ما تمنون(57) ء ا نتم تخلونه ام نحن الخلقون(59) {الوقعه : 57-59}
Allah SWT berfirman dan terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan ? kamukah yang menciptakannya, atau Kami yang menciptakannya ? ( Al Waqiah 56: 58-59 ).
وقال تعالى : افرءيتم ما تحرثون (63) ء ا نتم تزرعونه ام نحن الزرعون (64) {الوقعه 63- 64}
Allah SWT berfirman : Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam ? kamu kah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya ? ( Al Waqiah 56:63-64 )
وقال تعالى : افرءيتم الماء الذى تشربون (68) ءانتم انزلتوه من المزن ام نحن المنزلون (69) لو نشاء جعلنه اجاجا فلولا نشكرون (70) افرءيتم النار اليى تورون (71) ءانتم انشاتم شجرتها ام نحن المنشرون (72) {والعقهْ}
Allah SWT berfirman : Maka terangkanlah kepada KU tentang air yang kamu minum kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkannya ? kalau Kami kehendaki niscaya kami jadikan dia asing, maka mengapakah kamu tidak bersyukur ? maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya ? ( Al Waqiah 56:68-72)
وقال تعالى : ان الله فالق الحب والنوى يخلج الحى من الميت ومخلج الميت والحى ذلكم الله فانى تؤفكون (95) فالق الاصباح وجعل اليل سكن والشمس والقمر حسبانا ذاك تقدر العزيز العليم (96) وهوالذى جعل لكم النجوم لتهتدوا بها فى ظلماتالبر والبحر قد فصلنا الايت لفوم يعلون (97) وهوالذى انسا كم من نفس وحدة فمستقر ومستودع قد فصلنا الايت لقوم يفقهون (98) وهوال ى انزل من السماءما ء فاخرجنبه نبات كل شىء فاخرجنا منه خضرا نخرج منه حبا متراكبا ومن النخل من طلعها قنوان دانية وجنت من اعناب والزيتون والرمان مشتبها وغير متشبه أنظروا إلى ئمر وينعه إن فى ذلكم لآيت لقوم يؤمنون ٌ{99}[ اللآنعام : 95-99]

Allah SWT berfirman : Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Demikian itulah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha mengetauhi dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebenaran pada orang-orang yang mengetauhi. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri maka bagimu ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya kami telah jelaskan tanda-tanda kebesaran kami kepada orang-orang yang mengetauhi. Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari timbih-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak ; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan Zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikannlah baunya diwaktu pohonnya berbuah dan perhatikanlah pula kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman. ( Al an Am 6:95-99 )
وقال تعالى : فلله الحمد رب الشموت ورب الآرضى رب العلمين {36} ألكبريأء فى ألسموت والأ رضى وهوالعزيزالحكم {37ْ}[الجائية : 36-37 ]
Allah SWT berfirman : Maka bagi Allah lah segala puji Tuhan langit dan Tuhan Bumi, Tuhan semesta alam dan bagi Nya lah keagungan di langit dan di bumi, Dialah yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. ( Al Jasiah 45: 36-37 )
وقال تعالى : قل أللهم ملك ألملك تؤ تى ألملك من تشاءوتنزع ألماك ممن تشاء وتعزمن تشاء وتذل منتشاء بيدك الخير أنك على كل شىءقدير {26} تولج أليل فى النهار وتولج النهار فى اليلة وتخرج الحى من الميت وتخرج الميت من الحى وترق من تشاء بغير حساب {27 } [ أل عمران : 26-27 ٍ]
Allah SWT berfirman : Katakanlah ! Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan Engkau berikan kerajan kepada orang yang engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari oprang-orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulahg segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masukkan malam ke dalam siang. Engkau keluarkan hidup dari yang mati, Dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang engkau kehendaki tanpa hisab. ( Al Imran 3: 26-27 )
وقال تعالى : وعنده ، مفاتح ألغيب لا يعلمها إلا هو ويعلم مافى البر والبحر وماتسقط من ورقة إلا بعلمها ولا حبة فى ظلمت ألآرض ولا رطب ولا يابس إلا فى كتب مبين {59} وهو الذى يتوفكم باليل ويعلم ما جر حتم بألنار ثم يبعثكم فيه ليقضى اجل مسمى ثم إليه مرجعكم ثم بنبئكم بما كنتم تعملون ل{60ْ} [ الآنعام : 59-
60]

Allah SWT berfirman : Dan pada sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib tak ada yang mengetauhinya kecuali Dia sendiri, Dan Dia mengetahui apa yang didaratan dan di lautan, Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetauhi Nya, Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak suatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauhul Mahfudz ). Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan dia mengetauhi apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk di sempurnakan umurmu yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah lah kamu kembali, lau Dia memberitahukan kepadamu apa ang dahulu kamu kerjakan. ( Al An am 6: 59-60 )
وقال تعالى : قل أغير الله أتخذ وليا فا طر ألسموات والإرض وهو يطعم ولا يطعم * [ الآنعام ْْ]
Allah SWT berfirman : Katakanlah ( Wahai Muhammad ) ! Apakah Aku akan jadikan pelindung selain dari pada Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan ? ( Al An am 6: 14)
وقال تعالى : وإن من شى ء إلا عندنا خزأئنه، وما ننزله ، إلا بقدر معلوم * [ احبر : 21]
Allah SWT berfirman dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi kamilah khazanahnya ; dan Kami tidak menurunkannya melainkandengan ukuran tertentu. ( Al Hijr 15: 21 )
وقال تعالى : أيبتغون عندهم ألعزة فإن العزة لله جميعا * [ النساء 139]
Allah SWT berfirman : Apakah mereka mencari kekuatan disisi orang kafir itu ? maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah ( Annisa 4: 139 )
وقال تعالى : وكأين من دابة لاتحمل رقها الله ير قها وإياكم ًٍَُِ وهو ألسميع ألعليم * [ العنكبوت60 ٍ]
Allah SWT berfirman : Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa rezekinya sendiri. Allah lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia maha mendengar lagi Maha Mengetauhi. ( Al Ankabut 29:60 )
وقال تعالى : قل أريتم إن أخذالله سمعكم وأصركم وختم على قلوبكم من إله غيرالله يأتيكم به أنظر كيف نصر ف ألآ يت ثم يصدفون * [ألآنعام : 46 ٍ]
Allah SWT berfirman : Terangkanlah kepada Ku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu siapakah Tuhan selain Allah Yang Kuasa mengembalikannya kepadamu ? Perhatikanlah, bagaimana kamu berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran kepada mereka, kemudian mereka tetap berpaling. ( Al Anam 6: 46 )



وقال تعالى : قل أريتم إن جعل الله عليكم أليل سرمدا إلى يوم ألقيمة من إله غيرالله يأتيكم بضياء أفلا تسمعون [ 71] : قل أريتم إن جعل الله عليكم النهار سرمدا الى يوم القيامة من إله غيرالله يأتيكم بليل تسكنو فيه أفلا تبصرون {72} [ ألقصص : 71-72 ٍُ]
Allah SWT berfirman : Terangkanlah kepada Ku jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat siapakah Tuhan selain Allah yang mendatangkan sinar kepadamu ? Maka apakah kamu tidak mendengar ? katakanlah : Terangkanlah kepadaku jika Alah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang beristirahat pada Nya ? maka apakah kamu tidak memperhatikan ? ( Al Qoshash 28 : 71-72 )
وقال تعلى : ومن ءايته الجوار فى البحر كالأ علم {32} ان يشأ يسكن ألريح فيظللن رواكد على ظهرى إن فى ذلك لآ يت لكل صبار شكور {33} أو يوبقهن بما كسبوا ويعف عن كثر {34} [ الشورى : 33-34 ]
Allah SWT berfirman : dan diantara tanda-tanda kekuasaan Nya ialah kapal-kapal di laut seperti gunung-gunung jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti dipermukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur. Atau kapal-kapal itu dibinasakan Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar dari mereka ( Asysyuro 42:32-34 )
وقال تعلى :ولقد اتينا داود منا فضلا يجبال اوبى معه والطير والنا له الحديد (10) { سبا:10}
Allah SW berfirman : dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami ( Firman Nya ) “ Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-berulang bersama Daud “, dan Kami telah melunakkan besi untuknya. ( Saba 34 : 10 )
وقال تعالى : فخسفنا به وبداره الارض فما كان له من فئة ينصرونه ومن دون الله وما كان من المنتصرين (81){القصص : 81}
Allah SWT berfirman : maka Kami tenggelamkan qarun berserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya tyerhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat menyelamatkan dirinya. ( Al Qosas 28 : 81 )
وقالى تعالى : فاوحينا الى موسى انضرب بعصاك الحخر فافلق فكلن كل فرق كالطود العظيم (63) {الشعر :63}
Allah SWT berfirman :lalu kami wahyukan kepada Musa ( kami berfirman : “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu “. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. ( Asy Syu’araa 26 : 63 )


وقال تعالى : وما امرنا الا وحدة كلمح بلبصر (50) {القمر :50}
Allah SWT berfirman : Dan perintah Kami hanya satu perkataan seperti kejapan mata. ( Al Qomar 54:50 )
وقال تعالى الا له الخلق والامر {الا عراف :54}
Allah SWT berfirman : Sesungguhnya menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah ( Al A’raf 7 : 54 ).
وقال تعالى : ما لكم من اله غيره{ الاعراف 59 ْ}
Allah SWT berfirman : ( Setiap Rasul menyampaikan satu misi kepada kaumnya ; Sembahlah Allah ) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Nya. ( Al Araf 7 : 59 )
وقال تعالى ولو انما فى الر ض من اقلم ولبحر يمده من بعده سبعة ابحر ما نفدت كلمت الله ان الله عزيز حكيم (27) { لقمان}
Allah SWT berfirman : dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta ditambahkan kepadanya 7 laut lagi niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimah Allah. Sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( Lukman 31 : 27 )
وقال تعالى : قل لن يصيبنا الا ما كتب الله لنا هومولنا وعلى الله فليتوكل المؤمنون (51) { التوبة: 51}
Allah SWT berfirman : Katakanlah ! “ Sekali-kali tidak akan menimpa kamu melainkan apa yang ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-oang beriman harus bertawakkal. ( At Taubah 9: 51 ).
وقال تعالى : وان يمسسك للله بضر فلا كا شف له الا هو وان يردك بخير فلا رآد لفضله يصيب به من يشآء من عباده وهو الغفو الرحيم (107) { يونس : 107}
Allah SWT berfirman : Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tdak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki Nya diantara hamba-hamba Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi maha penyayang. ( Yunus 10 : 107 ).

Usaha Atas Iman


http://www.facebook.com/notes/melati/beriman-kepada-yang-ghoib-1/176087829096267

" Kita Semua Dalam Perjalanan Menuju ALLAH "


Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia.


 Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya.
Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”.


 Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda.
Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan.

 Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)
 Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya.


Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.


http://www.facebook.com/notes/melati/-kita-semua-dalam-perjalanan-menuju-allah-/176426862395697

Aku Biasa-Biasa Saja


Tahukah anda, apa yang paling dibanggakan orang tua dari anak-anaknya? Boleh jadi adalah kecerdasan scholastic, seperti matematika, bahasa, menggambar (visual), musik (musical), dan olahraga (kinestetik).
Tetapi, pernahkah kita membanggakan jika anak kita memiliki kecerdasan moral, kecerdasan intrapersonal, atau kecerdasan interpersonal?


Rasanya jarang, sebab ketiga kecerdasan yang terakhir hampir pasti uncountable, tidak bisa dihitung, dan sayang sekalin tidak ada pontennya (nilainya) di sekolah, karena di sekolah hanya memberikan penilaian kuantitatif.
Adasebuah cerita tentang seorang anak, sebut saja namanya Fani (6,5 tahun), kelas I SD. Ia memiliki banyak sekali teman. Dan ia pun tidak bermasalah harus berganti teman duduk di sekolahnya. Ia juga bergaul dengan siapa saja dilingkungan rumahnya. Adasatu hal yang menarik saat ia bercerita tentang teman-temannya.
"Bu, Ifa pinter sekali lho, Bu...! Pinter Matematika, Bahasa Indonesia, Menggambar....pokoknya pinter sekali....!" katanya santai. Vivi juga pintar sekali menggambar, gambarnya bagus ...sekali! Kalau si Yahya hafalannya banyaaak... sekali!"
Ya memang fani senang sekali membanggakan teman-temannya. Ketika mendengar celoteh anaknya ibunya tersenyum dan bertanya, " Kalau mbak Fani pinter apa?" Ia menjawab dengan cengiran khasnya,"
Hehehe...kalau aku, sih, biasa-biasa saja".
Jawaban itu mungkin akan sangat biasa bagi anda, tetapi ibunya tertegun, karena pada dasarnya fani memang demikian. Ia biasa-biasa saja untuk ukuran prestasi scholastic.
Tapi coba kita dengarkan apa cerita gurunya, bahwa Fani sering diminta bantuannya untuk membimbing temannya yang sangat lamban mengerjakan tugas sekolah, mendamaikan temannya yang bertengkar.
Bahkan ketika dua orang adiknya, Farah (4,5 tahun) dan Fadila (2,5 tahun) bertengkar. Fani langsung turun tangan. "Sudah..! sudah, Dek! sama saudara tidak boleh bertengkar, Hayo tadi siap yang mulai?" Adiknya saling tunjuk."Hayo, jujur ...Jujur itu disayang Allah..! Sekarang salaman ya... saling memaafkan".
Pun ketika suatu hari ia melihat baju-baju bagus di toko, dengarlah komentarnya!
"Wah bajunya bagus-bagus ya Bu? Aku sebenarnya pengin, tapi bajuku dirumah masih bagus bagus, nanti saja kalau sudah jelek dan Ibu sudah punya rezeki, aku minta dibelikan ..."
Ibunya pun tak kuasa menahan air matanya, subhanallah anak sekecil itu sudah bisa menunda keinginan, sebagai salah satu ciri kecerdasan emosional.
Saya sebenarnya ingin berbagi cerita tentang ini kepada anda, karena betapa banyak dari kita yang mengabaikan kecerdasan-kecerdasan emosional seperti itu. Padahal kita tahu dalam setiap tes penerimaan pegawai, yang lebih banyak diterima adalah orang yang mempunyai kecerdasan emosional walaupun dari sisi kecerdasan scholastic adalah BIASA-BIASA SAJA.

Kadang kita merasa rendah diri manakal anak kita tidak mencapai ranking sepuluh besar disekolah. Tetapi herannya, kita tidak rendah diri manakala anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois, mau menang sendiri, sombong, suka menipu atau tidak biasa bergaul.
Maka ketika Fani mengatakan "AKU BIASA-BIASA SAJA", maka saat itu ibunya menjawab "Alhamdulillah, mbak Fani suka menolong teman-teman, tidak sombong, mau bergaul dengan siapa saja. Itu adalah kelebihan mbak Fani, diteruskan dan disyukuri ya..?" Ya... ibunya ingin mensupport dan memberikan reward yang positif bagi Fani. Karena kita tahu anak-anak kita adalah amanah dan suatu saat amanah itu akan diambil dan ditanyakan bagaimana kita menjaga amanah. Sebagaimana doa kita setiap hari agar anak-anak menjadi penyejuk mata dan hati.
Sudahkah kita mencoba untuk menggali potensi-potensi kecerdasan emosional anak-anak kita? Atau bagaimana dengan potensi kecerdasan emosional kita?  Jika  belum mulailah dari diri kita, saat ini juga.
"Orang yang hanya memikirkan diri sendiri, akan hidup
sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil.
Tetapi orang yang mau memikirkan orang lain, ia akan
menjadi orang besar dan mati sebagai orang besar”.


http://www.facebook.com/notes/spiritz-motivasi/aku-biasa-biasa-saja/183736221648759