Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 16 November 2010

Ketenangan Hidup


Ilmu fisika, biologi, falak, dan kimia telah menunjukan kepada kita bahwa dunia diciptakan dengan aturan-aturan dan ukuran-ukuran yang rapi. Tidak ada tempat bagi sesuatu yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan mengikuti hukum-hukum yang telah Allah ciptakan di alam semesta ini.
“… dan, Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS Al Furqaan:2)
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al Qamar:49)
Dan, tentu saja Allah menciptakan semua ini bukan tanpa tujuan. Tidak mungkin tanpa tujuan. Pasti, akan selalu ada hikmah di balik semua penciptaan ini.Namun, keyakinan akan semua hikmah ini, bukan berarti kita akan mengetahuinya. Karena keterbatasan ilmu manusia, bisa saja hikmah-hikmah itu masih tersembunyi, tidak terungkap oleh pandangan manusia yang terbatas ini.
“… mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. ” (QS. An Nisaa’:19)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah:216)
Dan, saya yakin bahwa keterbatasan ini pun memberikan hikmah yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Tidak semuanya harus ada jawaban, yang perlu kita yakini adalah semuanya demi kebaikan kita. Dalilnya sudah jelas dan sudah kita hafal bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.



Kadang kita berusaha keras, namun hasil seolah tidak kunjung datang. Saya kata seolah sebab itu hanyalah pandangan kita yang terbatas.  Strategi, taktik, dan rencana matang tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Bisa jadi, Allah telah menyiapkan yang lain yang pastinya akan lebih baik dari itu.
“… Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.” (QS Ath Thalaaq:1)
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (At Takwir:29)
Jika saya berikhtiar itu semata-mata karena memenuhi perintah Allah. Manusia hanya berusaha, sedangkan Allah yang menentukan akibat dan hasilnya. Dan saya merasa yakin bahwa akibat dan hasil yang dipilihkan Allah bagi saya adalah yang terbaik bagi saya.
Jika demikian, mengapa kita harus takut dan khawatir dalam menjalani hidup? Bukankah semuanya untuk kebaikan kita sendiri. Pahit mungkin terasa pahit yang kita alami. Kita tidak menyukai. Kita membencinya. Padahal boleh jadi itu yang terbaik bagi kita.
Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini. Yang sering mengeluh dengan pemberian-Mu. Yang sering lupa bahwa Engkau memberikan yang terbaik.
Mudah-mudahan, mulai detik ini kita  merasa tentram terhadap rahmat Allah, keadilan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan ilmu-Nya. Hidup yang lebih tenang karena “melihat” peran Allah dalam setiap peristiwa dan setiap urusan. Hidup yang tenang, karena hidup dalam lindungan dan pemeliharaan Allah.

Sumber : Motivasi Islami

http://www.facebook.com/notes/melati/ketenangan-hidup/162148180490232

Seputaran ulang tahun…Ucapan…serta Merayakannya.


Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya serta mereka yang mengikuti jejak langkahnya. Amma ba’d.
Pertanyaan.Saya telah mengkaji makalah yang diterbitkan oleh koran Al-Madinah yang terbit pada hari Senin, tanggal 28/12/1410 H. Isinya menyebutkan bahwa saudara Jamal Muhammad Al-Qadhi, pernah menyaksikan program Abna’ Al-Islam yang disiarkan oleh televisi Saudi yang menayangkan acara yang mencakup perayaan hari kelahiran. Saudara Jamal menanyakan, apakah perayaan hari kelahiran dibolehkan Islam? dst.
Jawaban.Tidak diragukan lagi bahwa Allah telah mensyari’atkan dua hari raya bagi kaum muslimin, yang pada kedua hari tersebut mereka berkumpul untuk berdzikir dan shalat, yaitu hari raya ledul Fitri dan ledul Adha sebagai pengganti hari raya-hari raya jahiliyah. Di samping itu Allah pun mensyari’atkan hari raya-hari raya lainnya yang mengandung berbagai dzikir dan ibadah, seperti hari Jum’at, hari Arafah dan hari-hari tasyriq. Namun Allah tidak mensyari’atkan perayaan hari kelahiran, tidak untuk kelahiran Nabi dan tidak pula untuk yang lainnya. Bahkan dalil-dalil syar’i dari Al-Kitab dan As-Sunnah menunjukkan bahwa perayaan-perayaan hari kelahiran merupakan bid’ah dalam agama dan termasuk tasyabbuh (menyerupai) musuh-musuh Allah dari kalangan Yahudi, Nashrani dan lainnya. Maka yang wajib atas para pemeluk Islam untuk meninggalkannya, mewaspadainya, mengingkarinya terhadap yang melakukannya dan tidak menyebarkan atau menyiarkan apa-apa yang dapat mendorong pelaksanaannya atau mengesankan pembolehannya baik di radio, media cetak maupun televisi, berdasarkan sabda Nabi Saw dalam sebuah hadits shahih.


“Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak.” [1]
Dan sabda beliau,“Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan maka ia tertolak.”[2]
Dikeluarkan oleh Muslim dalam kitab Shahihnya dan dianggap mu’allaq oleh Al-Bukhari namun ia menguatkannya.
Kemudian disebutkan dalam Shahih Muslim dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa dalam salah satu khutbah Jum’at beliau mengatakan.“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seburuk-buruk perkara adalah hal-hal baru yang diada-adakan dan setiap hal baru adalah sesat.”[3]
Dan masih banyak lagi hadits-hadits lainnya yang semakna. Disebutkan pula dalam Musnad Ahmad dengan isnad jayyid dari Ibnu Umar , bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, berarti ia dari golongan mereka.”[4]
Dalam Ash-Shahihain disebutkan, dari Abu Sa’id Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda.
“Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan, seandainya mereka masuk ke dalam sarang biawak pun kalian mengikuti mereka.” Kami bertanya, “Ya Rasulullah, itu kaum Yahudi dan Nashrani?” Beliau berkata, “Siapa lagi.”[5]
Masih banyak lagi hadits-hadits lainnya yang semakna dengan ini, semuanya menunjukkan kewajiban untuk waspada agar tidak menyerupai musuh-musuh Allah dalam perayaan-perayaan mereka dan lainnya. Makhluk paling mulia dan paling utama, Nabi kita Muhammad, tidak pernah merayakan hari kelahirannya semasa hidupnya, tidak pula para sahabat beliau pun, dan tidak juga para tabi’in yang mengikuti jejak langkah mereka dengan kebaikan pada tiga generasi pertama yang diutamakan. Seandainya perayaan hari kelahiran Nabi, atau lainnya, merupakan perbuatan baik, tentulah para sahabat dan tabi’in sudah lebih dulu melaksanakannya daripada kita, dan sudah barang tentu Nabi Saw mengajarkan kepada umatnya dan menganjurkan mereka merayakannya atau beliau sendiri melaksanakannya. Namun ternyata tidak demikian, maka kita pun tahu, bahwa perayaan hari kelahiran termasuk bid’ah, termasuk hal baru yang diada-adakan dalam agama yang harus ditinggalkan dan diwaspadai, sebagai pelaksanaan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Sebagian ahli ilmu menyebutkan, bahwa yang pertama kali mengadakan perayaan hari kelahiran ini adalah golongan Syi’ah Fathimiyah pada abad keempat, kemudian diikuti oleh sebagian orang yang berafiliasi kepada As-Sunnah karena tidak tahu dan karena meniru mereka, atau meniru kaum Yahudi dan Nashrani, kemudian bid’ah ini menyebar ke masyarakat lainnya. Seharusnya para ulama kaum muslimin menjelaskan hukum Allah dalam bid’ah-bid’ah ini, mengingkarinya dan memperingatkan bahayanya, karena keberadaannya melahirkan kerusakan besar, tersebarnya bid’ah-bid’ah dan tertutupnya sunnah-sunnah. Di samping itu, terkandung tasyabbuh (penyerupaan) dengan musuh-musuh Allah dari golongan Yahudi, Nashrani dan golongan-golongan kafir lainnya yang terbiasa menyelenggarakan perayaan-perayaan semacam itu. Para ahli dahulu dan kini telah menulis dan menjelaskan hukum Allah mengenai bid’ah-bid’ah ini. Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan dan menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan.
Pada kesempatan yang singkat ini, kami bermaksud mengingatkan kepada para pembaca tentang bid’ah ini agar mereka benar-benar mengetahui. Dan mengenai masalah ini telah diterbitkan tulisan yang panjang dan diedarkan melalui media cetak-media cetak lokal dan lainnya. Tidak diragukan lagi, bahwa wajib atas para pejabat pemerintahan kita dan kementrian penerangan secara khusus serta para penguasa di negara-negara Islam, untuk mencegah penyebaran bid’ah-bid’ah ini dan propagandanya atau penyebaran sesuatu yang mengesankan pembolehannya. Semua ini sebagai pelaksanaan perintah loyal terhadap Allah dan para hambaNya, dan sebagai pelaksanaan perintah yang diwajibkan Allah, yaitu mengingkari kemungkaran serta turut dalam memperbaiki kondisi kaum muslimin dan membersihkannya dari hal-hal yang menyelisihi syari’at yang suci. Hanya Allah lah tempat meminta dengan nama-namaNya yang baik dan sifat-sifat-Nya yang luhur, semoga Allah memperbaiki kondisi kaum muslimin dan menunjuki mereka agar berpegang teguh dengan KitabNya dan Sunnah NabiNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta waspada dari segala sesuatu yang menyelisihi keduanya. Dan semoga Allah memperbaiki para pemimpin mereka dan menunjuki mereka agar menerapkan syari’at Allah pada hamba hambaNya serta memerangi segala sesuatu yang menyelisihinya. Sesungguhnya Allah Maha kuasa atas hal itu.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya
__________Foote Note[1]. Muttafaq ‘Alaih: Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah (1718).[2]. Al-Bukhari menganggapnya mu’allaq dalam Al-Buyu’ dan Al-I’tisham. Imam Muslim menyambungnya dalam Al-Aqdhiyah (18-1718).[3]. HR. Muslim dalam Al-Jumu’ah (867).[4]. HR. Abu Dawud (4031), Ahmad (5093, 5094, 5634).[5]. HR. AI-Bukhari dalam Al-I’tisham bil Kitab was Sunnah (7320). Muslim dalam Al-Ilm (2669).
[Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, juz 4.hal.81]



[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al Masa’il Al-Ashriyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisiy, Penerjemah Musthofa Aini, Penerbit Darul Haq]
_______________________________TAMBAHAN DARI PENULIS (Abu Ayaz) – copy paste dari notes al akh Fahmi Idris Ibnu Ruhadi
Mencegah lebih baik daripada mengobati;Sesuatu yg lebih baik daripada ucapan “happy b’day or wish U all the best”Atau mengucapkan SELAMAT HARI ULANG TAHUN
Diantara bentuk kebaikan/perhatian yg kita ungkapkan kepada orang lain adalahmemberinya ucapan selamat di hari ulang tahunnya.
Sebagai seorang muslim sebaiknya kita tinggalkan, kebiasaan ini,karena mengucapkan “selamat ulang tahun (dan sejenisnya)” bukanlah tradisi islam.
Islam hadir dengan solusi mu’amalah (interaksi sosial) yang jauh lebih baik…yakni…do’a.Ya, mendoakan kebaikan bagi kawan atau siapapun orang yang kita sayangi,sebagai bentuk perhatian kita pada orang tersebut.
Namun, JANGANLAH kita mendoakan orang lain HANYA pada saat di hari ultahnya sajaatau jangan kita mengkhususkan hari tersebut.Hendaknya kita mendoakan orang lain kapan saja.
Nah…kali ini akan saya coba angkat sebuah tuntunan agung dalam mendoakan orang lain…
Al-Imam Muslim rohimahulloh meletakkan beberapa hadits dalam kitab Shohih-nya,yang kemudian diberi judul oleh Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rohimahulloh :“Keutamaan doa untuk kaum muslimin dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran mereka.”
Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam hadits dari shahabiyahUmmud Darda`rodhiyallohu ‘anha :
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌعِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim kepada saudaranya secara rahasia dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Alloh. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Alloh, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)



Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh menjelaskan hadits diatas dalam kitabnya, Al-Minhaj, dengan mengatakan : “Makna بظهر الغيب adalah tanpa kehadiran orang yang didoakan di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Amalan yang seperti ini benar-benar menunjukkan di dalam keikhlasannya.Dan dahulu sebagian para salaf jika menginginkan suatu doa bagi dirinya sendiri, maka iapun akan berdoa dengan doa tersebut bagi saudaranya sesama muslim dikarenakan amalan tersebut sangat dikabulkan dan ia akan mendapatkan balasan yang semisalnya.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh menjelaskan : “Bahwasanya jika seseorang mendoakan saudaranya (sesama muslim) dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran saudaranya di hadapannya. Seorang malaikat berkata, ‘Amin (Ya Alloh, kabulkanlah), dan bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.’ Maka malaikat akan mengaminkan atas doamu jika engkau mendoakan bagi saudaramu tanpa sepengetahuan dan kehadirannya.”======================================================
Subhanalloh…Demikianlah salah satu dari sekian banyak keindahan islam, keagungan sunnah…ketika kita mendoakan orang lain TANPA SEPENGETAHUAN orang tersebut…maka malaikat akan meng-amin-kan doa kita…ditambah mendoakan kebaikan yang serupa pula untuk diri kita.
Ya Ayyuhal ikhwahTelah berlalu beberapa “birthday reminder” kalian di facebook saya…Dan dibulan September ini akan muncul pula “birthday reminder” saya di facebook kalian…
Namun kali ini indahnya persahabatan kita…tidaklah diukur dari siapa yang lebih dulu mengetik ucapan-ucapan selamat di wall saat ulang tahun…akan tetapi yang jauh lebih penting dari hal itu adalah…siapa yang paling tulus mendoakan…semoga Alloh memberi kita hati yang tulus dan ikhlas untuk berdoa…
Mungkin saya tidak selalu ada saat kalian bahagia…Dan saya pun sering tidak ada saat kalian berduka…Namun ketidakhadiran itu tidaklah berarti ketidakpedulian…Yakinlah kawan…insya Alloh, doa saya bersama kalian…
Kemudian…Saya tidaklah sebaik ‘Umar ibn Khoththob…bahkan sangat jauh…Namun, saya harap bisa mempunyai kawan yang mewariskan keutamaan Uwais Al-Qorni…
Ya…Uwais Al-Qorni…seorang yg tidak terkenal di dunia…Tetapi…namanya, suaranya, doanya sangat dikenal oleh penduduk langit sana…
Ya Ayyuhal ikhwahDoakan saya…
Semoga malaikat-Nya mendoakan kalian juga…Dan semoga Alloh ‘Azza wa Jalla…mengabulkan doa kita semua…


 ukhuwah fillah

http://www.facebook.com/notes/melati/seputaran-ulang-tahunucapanserta-merayakan-nya/162148643823519

Money Game Halalkah ?


Makin merebaknya bisnis berbau money game Saat ini sangat banyak tawaran menggiurkan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, mendadak kaya dalam waktu singkat, tanpa harus bekerja keras, seperti bisnis konvensional pada umumnya. hati-hatilah dengan tawaran seperti ini. Bisa jadi anda terjebak dalam penipuan, bisnis money game, arisan berantai, bisnis sistem piramida.
Bisnis berbau money game saat ini sangat marak di Indonesia, hingga mencapai jutaan member. Mereka memanfaatkan kebodohan masyarakat dan angan-angan ingin cepat kaya serta kurangnya pemahaman ilmu dien khususnya masalah perniagaan.
Bisnis seperti ini memiliki bentuk, produk, dan sistem yang beragam, tapi intinya adalah permainan uang.
Ciri-ciri bisnis money game yang marak saat ini adalah:
1. Setiap calon member diwajibkan membeli hak usaha (biaya keanggotaan) Member yg baru tidak mendapatkan apa-apa dari uang pendaftaran yg mereka keluarkan, atau mendapatkan produk tapi tidak sesuai dengan biaya hak usaha yang member keluarkan. Uang pendaftaran  ini akan dibagikan kepada upline yang telah ‘bekerja’ merekrut member baru.
2. Produk hanyalah sebuah kedok untuk melegalkan usaha mereka…!Produk hanyalah tameng untuk mendapatakan izin usaha, penjualan dan kualitas produk tidak diprioritaskan, bonus dari penjualan produk sangat kecil dan bukan menjadi prioritas para  member untuk memperbanyak jualan produk.
3.  Bonus terbesar yang didapatkan dari bisnis ini adalah mendapat anggota/downline baru sebanyak mungkin. Tujuan utama mereka tidaklah ingin memasarkan/menjual produk ‘unggulan’ mereka, tapi mendapatkan anggota baru. Dengan support sekolah bisnis,


mereka mendidik member untuk menjadi sales Hak Usaha/Keanggotaan, bukan agen produk. Dengan kata lain mengajarkan member untuk dapat member.
4. Member baru dibujuk membeli lebih dari 1 hak usahaHak Usaha/Keagenan yang ditawarkan tidak cuma satu, tapi banyak, member baru dibujuk membeli sebanyak-banyaknya dengan kedok investasi. Member tidak akan mendapatkan apa-apa dari tambahan hak usaha melainkan  hanya mendapatkan tambahan ‘harapan’ untuk jadi kaya.
5. Member yg menjadi leader  lebih banyak dapat bonus, meskipun sudah pasifIni ciri khas money game, member bergabung lebih dulu akan menikmati hasil yang ‘melimpah’, dari hasil kerja keras para downline mereka, sementara downline hanya mendapatkan mimpi dan angan-angan dari para leader.
6.Bisnis ini akan tutup (bangkrut) ketika tidak ada lagi yang ikut bergabung.Mayoritas bisnis ini tidak bertahan lama, karena pendapatan terbesar mereka adalah dari pendaftaran member baru, sementara produk yang mereka pasarkan kalah bersaing, mahal dan kadang-kadang kurang dibutuhkan.
Bila mereka sudah stagnan, maka mereka mengganti ‘wajah’ bisnis mereka dengan sistem yg baru, dan selalu berhasil mendapatkan ‘korban’ yang banyak.
7. Impian dan kesuksesan yang mereka tawarkan, sangat berlebihan, jauh dari kenyataan dan sebagiannya lagi kebohongan
Setiap presentasi yang mereka paparkan selalu menampilkan sosok yang sukses, padahal hanya segelintir orang (sukses di atas penderitaan ribuan downline), dengan cara seperti ini orang akan sangat mudah tertarik. Padahal sungguh sangat tidak realistis semua orang bisa kaya dari bisnis member get member.
 Berdasarkan ini semua, maka system bisnis semacam ini tidak diragukan lagi keharamannya, karena beberapa sebab yaitu :
1. Ini adalah penipuan terhadap anggota
2. Transaksi tanpa ada barang yang diperjual belikan. produk hanyalah kedok.
3. Merupakan bentuk lain dari perjudian karena sifatnya untung-untungan, seseorang bisa dapat harta tanpa bekerja.
4. Di negara maju meskipun non muslim bisnis semacam ini sudah dilarang karena sistem seperti ini adalah sebuah permainan dan penipuan,  bisa membahayakan perekonomian nasional baik bagi kalangan individu maupun bagi masyarakat umum.


Kesimpulannya : Bisnis berbau money game adalah alat untuk memancing orang-orang yang sedang mimpi di siang bolong menjadi jutawan. Bisnis ini adalah memakan harta manusia dengan cara yang bathil, juga merupakan bentuk spekulasi. Dan spekulasi adalah bentuk perjudian.
Semoga kita tidak terjebak dalam impian semu bisnis semacam ini dan berusaha mencari rizki yang halal untuk diri dan keluarga kita.

Oleh : Abu Dzulqarnain
sumber :muslim Blog

http://www.facebook.com/notes/melati/money-game-halalkah-/162068137164903

Renungkanlah…


♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Wahai sobat-sobat RKI apa kabarnya hari ini?
smoga selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan tak kurang suatu apapun.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ Sedikit renungan....

Sudah saatnya kita memikirkan diri kita sendiri...
Cobalah merenung sesaat...
setiap hari anda bekerja...
pergi pagi pulang malam bahkan sampai larut malam...
apa yang sebenarnya anda cari????

Tentu saja anda ingin bahagia...
untuk mencapai kebahagian diri dan keluarga, kadang kita harus korbankan segala hal...
waktu, tenaga, pikiran, materi dan lain-lain...
demi sebuah kebahagian....

memangnya seberapa sih nilai kebahagian itu?


Banyak orang mengorbankan waktunya setiap hari dengan tujuan mempunyai masa depan yang lebih baik... karena kita punya keluarga, anak, istri, orang tua, adik, kakak....



rasanya ingin sekali membahagiakan mereka, bercengkrama setiap hari...
tapi rasanya tidak mungkin karena setiap hari kita senantiasa disibukkan oleh sesuatu yang memang kita nikmati....
pergi pagi pulang malam menjadi santapan setiap hari dari diri kita...
padahal kita tidak tahu..... bagaimanakah nantinya....

 Ketika awal bulan datang, kita mendapatkan kebahagian itu...
kita menerima gaji/upah, ada yang besar, sangat besar cukup untuk segalanya ada yang pas-pasan, cukup untuk makan saja tanpa bisa menabung...
ada juga yang menerimanya sangat kurang dan tidak sesuai dengan harapan.....
yaa itulah kehidupan....

 senang rasanya........ yes yes....
Alhamdulillah aku gajian hari ini....
tapi tidakkah anda sadari...
apa yang anda pikirkan ketika anda telah menerima gaji yang di tunggu-tunggu itu?
Anda sangat egois...
anda tidak pernah memikirkan diri sendiri?

 yang anda pikirkan ketika anda telah menerima gaji adalah...
1. Anda harus bayar cicilan
2. Anda harus bayar tagihan


3. Anda harus bayar hutang yang menjadi beban anda setiap bulan
4. harus inilah itulah....

 Lantas pernahkan anda membayar diri anda?
 Padahal selama satu bulan penuh anda bekerja dan ketika mendapatkan uang, malah orang lain yang anda bayar... anda tidak pernah memikirkan keluarga.... sungguh ironi...

 Itu terjadi karena selama ini anda tengah berada di zona nyaman, sungguh nyaman...
Tapi pernahkah anda memikirkan diri sendiri, dan memikirkan masa depan anda untuk bisa lebih baik...
akankah anda mengabdikan diri pada pekerjaan yang anda cintai hari ini...
bagaimanakah bila anda sudah tua...
apakah anda akan terus bekerja...
bagaimanakah bila anda di PHK...
akankah kebahagiaan itu bisa anda dapatkan...
bagaimanakah bila anda sakit...
siapakah yang menggantikan anda mencari uang...
bagaimanakah bila anda sudah pensiun...
apakah anda akan hanya mengandalkan gaji pensiunan anda...

 Sudah puaskah Anda dengan gaya hidup keluarga Anda Saat Ini?
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Apakah Anda punya cukup waktu untuk keluarga?
Bagaimanakah dengan Pendidikan Anak Anda?
Bagaimanakah kewajiban beribadah Anda?
Bagaimanakah dengan liburan keluarga Anda?

Sudah puaskah Anda dengan kondisi keuangan Anda Saat Ini?
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

 pakah Anda terbebas dari hutang?
Apakah Anda dapat membiayai apa yang Anda sukai?
Bagaimana keuangan Anda pada saat Anda sudah tidak bekerja lagi?

 Renungkanlah...
  Apakah kehidupan yang telah kita lalui merupakan jalan terbaik?
 Inginkah anda merubah kondisi anda...
bila anda ingin, mulailah dari hari ini...
Mari kita rancang masa depan untuk bisa lebih baik...
 Pikirkan Keluarga Anda...
Pikirkan Ibu Anda...
Pikirkan Bapak Anda...
Pikirkan Anak Anda...


Pikirkan Istri Anda...
Sudahkah anda berbuat yang terbaik untuk mereka?

http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/renungkanlah-/498075041041

Do’a Cinta Sang Pengantin


“Tak adil rasanya Allah berikan semua ini untukku”. Mungkin itulah sepenggal kalimat yang pernah terlintas dalam benaknya, sebuah rangkaian kata dari hati seorang wanita yang mengharapkan kasih sayang seorang suami dalam hidupnya yang telah lama dinantikannya.
Tata, nama wanita itu. Anak pertama dari tiga bersaudara, dua perempuan dan satu laki-laki. Ia hidup dalam kesederhanaan tanpa hadirnya seorang ibu, karena telah terlebih dahulu menghadap Allahu Robbul ‘Izzati saat usianya masih muda, seorang ibu yang seharusnya sanggup memeluknya kala duka dan membelainya kala tangis berderai. Hanya belai kasih sayang dari tangan kasar seorang ayahlah yang ia dapatkan. Seorang ayah yang  tunduk juga akan kerlingan mata wanita lain, yang akhirnya menjadi ibu tirinya.
Tetes air mata dalam kerasnya ujian hidup menjadikannya kuat dibalik lemahnya takdir sebagai seorang wanita. Di usianya yang telah dewasa, adik lelakinya mengalami sakit parah sekian lamanya hingga harus terbaring lemah tak berdaya di tempat tidur. Sedangkan adik perempuannya telah menjadi kafir lantaran menikah dengan seorang laki-laki yang kafir pula. Dan ibu tiri yang dinikahi ayahnya juga tak seperti yang diharapkan, egois dan hampir tak pernah memikirkan nasib diri dan adik-adiknya. Hancurlah hatinya. Hanya tangis sayat hati seorang wanitalah yang bisa ia rasakan, meskipun harus dipendamnya tangis itu dalam-dalam.
Besar keinginan Tata untuk segera menikah, berharap ada pundak tempatnya tuk bersandar sekedar berbagi suka dan duka. Tapi apa daya, Allah belum menghendakinya. Kegagalan demi kegagalan dalam menjalin hubungan, membuatnya harus kalah di tangan takdir, bahwa jodoh akan berpihak di waktu yang tidak akan pernah diketahuinya.
Empat puluh tahun sudah usianya, tapi belum ada satupun lelaki yang berkenan meminangnya. Beragam usaha telah ia lakukan demi tercapainya harapan tuk menjadi wanita sejati,


menjadi istri yang sholihah dan menjadi ibu yang bijak bagi anak-anaknya kelak. Tapi manusia hanya wajib berusaha, Allahlah yang menentukan.
Berbagai keresahan menjadi sahabat dalam hidupnya kini. Rasa sakit di kepala sebagai akibat dari akumulasi keresahannya yang memuncak menjadi momok yang sangat menyiksanya, belum lagi rasa mual dan muntah setiap kali tamu bulanan menghampirinya. Namun ia bukanlah wanita bodoh yang hanya berdiam diri saat sakit menyiksa.
Seperti halnya mencari jodoh, beragam usaha pun ia lakukan demi kesembuhan sakit yang menyiksanya selama ini. Tapi sayang, beragam usaha yang ia lakukan, beragam kata menyerah pula yang ia dapatkan. Berbagai dokter telah ia datangi, berbagai tes juga ia ikuti, tapi tak satupun jenis penyakit yang dapat didiagnosis untuknya. Dokter menyerah dan hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa penyakitnya ini mungkin akibat stress yang berkepanjangan, sehingga solusinya adalah menikah sebagai peredam sakitnya. Semakin bertambah sedihlah ia akan apa yang dialaminya, harus dicari kemana jodoh kalau memang itu adalah peredam sakit yang menyiksanya selama ini, mengingat ia hampir putus asa dalam mencari jodoh, pasangan jiwanya, padahal ia juga harus mengurus adik lelakinya yang belum kunjung sembuh juga untuk sekian lamanya.
Dalam peliknya hidup yang ia jalani, ia berkeluh kesah pada sahabatnya lalu berkatalah sahabatnya,
“Ta, tulang rusuk darinya kamu berasal sesungguhnya ada di dekatmu, ia tak jauh-jauh dari hidupmu. Menangislah kamu di sepertiga malam terakhir, mohon Allah berkenan bukakan pintu rahmatNya untukmu.
Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Tinggi, tapi ia tak bisa didekati dengan tinggi hati. Merendahlah, sebagaimana rendahnya kita di hadapanNya. BagiNya adalah sangat mudah apa yang dianggap sulit oleh manusia, dan Dia bisa membuat sulit apa yang dianggap mudah oleh manusia. Dia bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Bisa menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup. Dan bisa merubah malam menjadi siang serta merubah siang menjadi malam. Dia menciptakanmu dari tiada menjadi ada dan menjadikanmu tiada setelah kamu ada.
Teramat mudahlah bagiNya mendatangkan jodoh yang jauh menjadi dekat dan membuat jodoh yang dekat menjadi jauh. Hidupmu ada dalam genggamanNya, dan hidup jodohmu pun ada dalam kekuasaanNya. Dialah pemegang hati manusia, pemegang hatimu dan hatinya. Mintalah agar hatimu dipertemukan dengan hatinya dalam naungan Hati Allah agar hati kalian bersatu dalam cintaNya.
Sesungguhnya Allah sangat dekat, bahkan jauh lebih dekat dari urat nadimu sendiri. Dia Pengabul segala doa dan Penjawab segala harap.


Dekati Allah, maka Dia akan mendekatimu. Satu langkah kamu mendekat, maka 1000 langkah Dia akan berlari mendekatimu. Karena Dialah Allah Zat Yang Maha Dekat untuk hamba-hambaNya yang berkenan mendekat padaNya.
Kalau kamu merasa Allah tak adil padamu, berpikirlah sejenak akankah Allah yang tak adil ataukah kamu yang tak adil padaNya? Allah dengan sifatNya yang Maha Adil telah berikan keadilanNya kepadamu berupa nikmat tak terkira dalam hidupmu, tapi sudahkah kamu bersyukur padaNya akan segala nikmat-nikmatNya? Kini kembalilah pada Allah, menangis dan tunduk sujudlah padaNya, memohon agar belas kasihNya Dia hadirkan untukmu. Untuk hadirnya jodohmu dan untuk kesembuhanmu maupun adikmu.”

November 2010,
Do’a Cinta Sang Pengantin
 Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkan kepada kami cinta
yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khodijah Al-Kubro,
yang Kau jadikan mata air kasih sayang Imam Ali & Fatimah Az-Zahro
yang Kau jadikan penghias keluarga NabiMu yang suci

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah bagi kami dengan RidhoMu
Jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai di kala dekat,
saling menjaga kehormatan di kala jauh.
Saling menghibur di kala duka,
Dan saling mengingatkan di kala bahagia,


saling mendoakan dalam kebahagiaan dan ketaqwaan,
dan saling menyempurnakan dalam beribadah kepadaMu.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepadaMu
dan bukti ikutnya cinta kami kepada sunnah keluarga RasulMu. Amiiin…
 Tata – Adi
 Beberapa bait puisi di atas dalam selembar undangan pernikahan menjadi bukti jawaban Allah atas pinta tangis hambaNya, Tata. Tata di usianya yang ke-40, didekatkan jodohnya oleh Allah, yaitu Adi, seorang lelaki bujang yang berusia di atasnya beberapa tahun. Seorang jodoh yang tak pernah disangkanya akan hadir menemani sisa hidupnya, ternyata Allah hadirkan dan Allah jawab doa-doanya. Sedangkan adiknya, karena kekuasaan Allah pulalah ia bisa sembuh setelah sakit yang menderanya sekian lama. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Selamat mbak, semoga Allah meridloi…
Baarokalloohu laka wabaroka 'alaika wajama'a bainakumaa fii khoiir...

http://www.facebook.com/notes/setetes-peluh-perjuangan/doa-cinta-sang-pengantin/175194172496986