Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Kamis, 09 Desember 2010

Rendah Diri, Rendah Hati atau Direndahkan?


♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


“Jangan pernah merendahkan dirimu, sekalipun orang-orang merendahkanmu.” Sepenggal kata-kata yang pernah saya dengar dan tetap saya simpan sebagai bekal dalam melangkah menyusuri jalan kehidupan yang tidak menentu ini.
Jalan kehidupan yang kadang keras, kadang lembut, kadang lancar kadang tersendat, membutuhkan kesabaran sampai ketidaksabaran pun datang menerpa kita semua. Rendah diri tidak sama dengan rendah hati, juga tidak sama dengan direndahkan derajat atau harga diri ini.
Rendah diri membuat seseorang berasa minder dan tidak memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, membuat segalanya berantakan karena tidak berani tampil kepermukaan. hasilnya orang yang minder tidak bisa maju ke depan, tetapi selalu berada di belakang orang yang terdekatnya. selalu bersembunyi di balik orang lain dan tidak bisa menampilkan jati dirinya. Orang seperti ini bukan berarti ia tidak memiliki kemampuan atau keahlian, justru banyak diantara orang yang rendah diri memiliki bakat yang terpendam, hanya saja tidak ada kesempatan untuk ditampilkan.
Rendah hati, sangat penting dan membutuhkan sebuah kebijaksanaan untuk menjadi orang yang rendah hati, tiada sombong mudah disokong dan bersahabat dengan siapa saja, ramah dan bersikap terbuka kepada siapapun yang datang kepadanya.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Rendah hati tidak berarti rendah derajatnya. justru sebaliknya orang-orang yang mulia kebanyakan memiliki sifat rendah hati. semakin tinggi kedudukannya semakin besar jiwanya, dan tidak sombong.
Sebaliknya bila direndahkan dan diinjak-injak harga diri ini, sudah sebaiknya berpikir dengan positif. Bila memang kita memiliki harga diri, berapakah harganya? ternyata tidak ada ukuran apapun untuk menilai harga diri seseorang. Harga diri sesungguhnya hanya EGO saja. EGOSENTRIS seseorang yang merasa perlu dihargai, merasa perlu ditinggikan dan di hormati. sesunguhnya sampai dimana ke”EGO”an itu menjadi-jadi? biasa di kenal juga sebagai ke”AKU”an. Bila kita mampu menaklukan si ‘EGO’ atau si ‘AKU’ itulah baru dikatakan mereka yang berhati mulia yang nilainya luar biasa tidak ada sesuatu yang dapat menghargainya.
Siapa yang merendahkan maka ia akan direndahkan, hukum sebab akibat yang umum. Tetapi selama kita mampu bertahan dalam “kerendahan” itu sendiri dan dapat bangkit untuk melayani semua tanpa pamrih, maka Ia sudah belajar ilmu “TANAH”.
Tanah yang selalu diinjak-injak, selalu menampung dan menerima apa pun yang diberikan olehnya, diludahi, disiram apapun, dilindas apapun, dibebani sampai dipancang oleh tiang pancang sekalipun, Ia tetap menerima dan selalu memberikan yang terindah bagi semuanya.


Pohon yang tumbur subur, rumput yang menghijau, buah-buah yang ranum dan bunga-bunga yang mekar setiap harinya karena TANAH yang memberikan semuanya tetap tumbuh subur. Bumi tidak marah tetapi memberikan yang terindah untuk semuanya. Tetapi tetap harus hati-hati suatu saat bisa juga terjadi ‘gempa bumi’ atau ‘tanah longsor’.
Semua orang dilahirkan dengan derajat yang berbeda, itu bukan kehendaknya, karena mengikuti orang tua yang melahirkannya. Tetapi derajat bukan ukuran sesoerang mampu atau tidak mampu untuk menjadi sukses dan berhasil. Derajat juga bukan berarti menjadi penghalang seseorang untuk berubah dan mengubah keadaan dan kondisi hidupnya. Karena tidak ada ukuran yang tepat juga untuk menilai seseorang karena derajatnya. Mereka yang meningkatkan pengetahuan, kerja keras, kesabaran dan kebijaksanaan dirinya sudah tentu akan mengangkat derajat dirinya, derajat keluarganya dan orang tuanya. Seseorang yang berhasil dan bermanfaat bagi banyak orang dan bagi negaranya sudah pasti akan dikenang banyak orang. tentu saja banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukannya.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Marilah kita meningkatkan kualitas diri untuk menjaga kejernihan hati agar memiliki kerendahan hati dan tidak menjadi orang yang rendah diri, meningkatkan jati diri dan eksistensi diri agar memiliki kualitas hati sehingga tidak mungkin ada yang merendahkan, malah mungkin dapat meningkatkan derajat hidup orang banyak.


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/rendah-diri-rendah-hati-atau-direndahkan/10150098264021042

Kerisauan Hati Seorang Ibu


♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 

Pagi-pagi Sang Ibu sulit sekali membangunkan anaknya untuk sekolah, Dengan sedikit suara keras, akhirnya terbangun pula sang anak dari ranjang terbangun dari buaian mimpi indahnya,
Dengan cinta dan kasih sayangnya memasak hidangan pagi untuk sarapan sang buah hati tersayang, tapi sang anak tidak sedikitpun menyentuhnya dan seraya bergegas berangkat ke sekolah.
Dengan tatapan cinta sang ibu menghantar anaknya sampai depan pintu rumah, tetapi tak ada salam apapun yang keluar dari mulut sang anak, hanya doa sang ibu menghantar kepergian anaknya ke sekolah.
Dengan peluh di wajah menghela nafas yang berat kembali melanjutkan tugas dan kerjaan rumahnya, menanti waktu yang segera berganti siang.
Sarapan Pagi pun dinikmati seorang diri, sarapan pagi dimakan siang, dan kembali memasak masakan untuk buah hati tercinta selepas pulang sekolah.
Terdengar pintu rumah terbanting keras, Sang anak bergegas masuk kamar, dan tidak ada kata-kata manis untuk ibunya yang menantinya makan siang.


Hanya ucapan ketus “Aku Sudah Kenyang pergi Makan bersama Teman-teman”… Kembali Sang Ibu dengan sabarnya melanjutkan pekerjaan rumahnya. Sang anak tidak keluar dari kamarnya, asik bermain game dan berchating ria di depan komputernya.
Hati Sang Ibu hanya merintih: “sudah sedemikian jauhnyakah jarak antara aku dan anakku?”
Semua Sapaan dan Pertanyaan Sang Ibu selalu dijawab ketus dan tanpa ada arti. bathin sang ibu merintih tersenyum pahit dan sang anak tertawa tak mengerti apa yang terjadi….
Makanan siang dimakan malam hari oleh Sang Ibu. Kembali sang ibu tak berjumpa dengan anaknya yang telah keluar rumah dan baru pulang tengah malam nanti…
Tertidur di sofa menanti kembalinya buah hati, dengan kerisauan dan kekhawatiran di rauh wajahnya, tetapi sang anak tidak pernah melihat kerut di dahinya dan sembab di matanya karena bergadang karena menunggu anaknya kembali ke rumah. Sang anak dengan santainya masuk kamar tanpa perasaan apapun, dan meninggalkan sang ibu tanpa kata-kata….
Siapapun orang tuanya, dan siapapun anaknya, sadarkah kita kejadian ini mungkin sering terjadi atau pernah terjadi pada diri setiap orang, tetapi ada satu hal yang perlu diingat. cobalah luangkan waktu untuk orang yang kita cintai selagi mereka masih hidup, selagi kita masih memiliki orang yang kita sayangi. jangan sampai penyesalan datang belakangan.
Untuk orang tua Sayangilah anak anda, Kasihilah mereka bukalah jalur komunikasi dengan baik, jadilah teman anda. Dan Untuk anak, tataplah wajah orang tua anda, peluklah mereka rasakan jeritan hati mereka, dan katakan sayang kepada mereka sebelum semua itu menjadi penyesalan.

Ucapkan terima kasih pada apa yang telah diberikannya padamu.


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/kerisauan-hati-seorang-ibu/10150098263186042

Allah Mengenalkan DiriNya


♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Kapan pun Allah memberikan sesuatu padamu, dalam rangka Dia memperlihatkan kebajikanNya padamu, dan kapan pun Dia menghalangi keinginanmu dalam rangka Dia memperlihatkan sifat Maha MemaksaNya. Dua hal di atas, masing-masing dalam rangka mengenalkan padamu sekaligus menghadapkan sifat Maha Lembutnya padamu.
Sesuatu yang berbeda dalam perjalanan takdir Allah, naik turun dan bahkan bergolak dalam diri kita, sesungguhnya itu semua merupakan cara Allah mengenalkan ma'rifatNya, dan keduanya adalah rahmat dan kelembutan dariNya. Tidak bisa kita sebutkan dibalik sifat perkasaNya  lalu kita merasa terjauhkan dari Maha LembutNya? Bukan begitu. Namun dibalik sifat perkasaNya yang bisa menghalangi kehendak kita pun, sesungguhnya tersembunyi Sifat Rahmat dan LembutNya.
Orang yang beriman, baik diberi atau dihalangi apa yang diinginkan, mestinya sama saja nilainya. Orang beriman harus disibukkan memuji kepada Allah, baik dalam kondisi suka maupun duka. Namun hawa nafsu kita serta ketidakfahaman jiwa kita, membuat kita merasa pedih terhadap hal-hal yang kita rasakan gagal.
Banyak orang yang memahami bahwa Kelembutan Ilahi serasa hilang ketika Allah memberikan cobaan yang bertubi-tubi. Salah faham yang luar biasa manakala kita memahaminya sedemikian sempit. Karena pada saat yang sama ia merasa su'udzon kepada Allah Ta'ala, dan cintaNya tak berpihak padanya.
Padahal sesuatu yang terhalang, gagal, atau pun hal-hal yang tak memenuhi tarjet cita-cita anda, adalah anugerah Allah pula. "Keterhalangan itulah hakikat pemberianNya."
Allah Maha Tahu kondisi dan situasi batin kita, apakah Allah harus membentak kita, karena kita banyak lalai dan sering meremehkanNya, ataukah Allah harus memberikan "bisikan halus" yang indah karena jika "dibentak" Allah, si hamba malah celaka? Inilah yang harus difahami dengan benar.


Bagaimana Allah mendidik kita dengan PengetahuanNya Yang Paripurna agar kita mengenal DiriNya, dan caranya hanya Allah yang menginteraksikan bentuk, ruang waktu dan metode yang "langsung" dariNya melalui kebahagiaan dan kepahitan.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/allah-mengenalkan-dirinya/10150098271576042

keTAKUTan........Perlukah???


♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



Sesungguhnya setiap manusia memiliki ketakutan, dan kadang bentuk ketakutan itu ada yang beralasan dan yang tidak beralasan. Banyak sekali orang yang hidup dihantui ketakutan itu sendiri. Bila kita bisa melihat kenyataan dan bentuk-bentuk ketakutan dari cari berpikir kita, ada kalanya kita akan tertawa, ataupun menangis.
ada halnya ketakutan itu tidak menjadi kenyataan, karena kenyataan yang terjadi malah sebaliknya tidak seperti apa yang kita bayangkan inilah yang menyebabkan kita masih bisa tertawa. dan hebatnya pikiran kita telah menghabiskan banyak energi untuk merekayasa hal-hal yang belum terjadi.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Ada juga mereka yang karena ketakutan yang luar biasa itu akhirnya menjadikan dirinya penuh dengan kesedihan dan ratap tangis. dan sudah pasti kenyataan yang terjadi yah sudah dapat ditebak penuh dengan air mata dan dunia yang kelam. Ketakutan yang sudah menghantui dan membayang-bayangi kita inilah menyebabkan kondisi-kondisi baru tercipta sehingga apa yang kita takutkan segera terjadi. bahkan tanpa disadari kita sudah menciptakan penderitaan baru sendiri dari apa yang seharusnya terjadi.
Jadi gimana dong untuk mengatasi ketakutan kita? cukup satu kata: “realistislah!” siap menerima apa yang menjadi bagian dari hidup kita, siap belajar apa yang harus di rubah dari pola pikir kita, siap menjalani kenyataan hidup dengan sukha dan dukhanya, hidup saat ini, jangan habiskan pikiran kita untuk memikirkan yang belum terjadi di depan. masa lalu menjadi pelajaran berharga untuk saat ini dan masa depan. tetapi jangan biarkan bayang-bayang gelap masa lalu menghantui kita, dan masa depan ditentukan dari USAHA saat ini, masa depan akan menjadi indah bila kita mengisinya dengan keindahan tetapi akan menjadi buram bila kita tdiak mengerti menjalankan hidup ini.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

"Segala yang terjadi biarlah terjadi yang belum terjadi tidak perlu ditakutkan. bila ada rasa takut itu hal yang wajar tetapi tidak perlu hidup dalam ketakutan. hiduplah realistis. Sebarkan cinta ke penjuru dunia, maka dunia akan mencintaimu."


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/ketakutanperlukah/10150098256636042

^^ Jiwa Ini Di Hadapan MuYa Robb ^^


Begitu banyak kasih sayang yang Engkau berikan padaku...

Tapi mengapa aku justru mencari kasih sayang pada yang lain?

Mengapa begitu bodohnya aku sebagai manusia?

Engkau berikan aku orang tua, saudara, kerabat, persahabatan dan ukhuwah islamiyah...

Tapi aku masih merasa kekurangan...

Begitu rakus dan serakahnya jiwaku ini...

Bukannya aku sepenuh hati menyayangi mereka yang Engkau berikan padaku, tapi aku malah meminta kasih sayang dari yang lain melaluiMU...

Maafkan aku yang kurang menghargai pemberianMu ya Robb...

Dan ampuni aku yang kurang bersyukur kepadaMU ya Robb...



Yang selama ini hanya melakukan ibadah sebagai kewajiban dan bukan atas dasar rasa sayang ku padaMU...

Maafkan dan ampuni aku ya Robb, yang masih kurang menyayangi dan mencintaiMU...

Hingga terus merasa kosong dan hampa sampai menginginkan kasih sayang dari yang lain...

Ajari aku ya Robb untuk selalu menyayangiMU...

Bimbinglah aku ya Robb untuk bisa lebih mencintaiMU...

Dan tuntunlah aku agar selalu berada di jalanMU dan mendapatkan ridhoMU...

ALLAH AZZA WA JALLA...


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/-jiwa-ini-di-hadapan-mu-ya-robb-/10150098246151042