Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 18 Februari 2011

Berbohong Ternyata Membahayakan Kesehatan


Mereka yang dalam posisi menyembunyikan sesuatu menempatkan dirinya dalam bahaya. Rasa bersalah hanyalah awal. Seiring dengan rasa bersalah, mereka yang berbohong, menghilangkan kebenaran atau menyimpan rahasia berisiko terhadap beberapa komplikasi kesehatan.

“Sebagai permulaan, berbohong melepaskan hormon stres. Peningkatan hormon ini menyebabkan denyut jantung dan pernapasan meningkat, pencernaan melambat, dan hipersensitif pada serat otot dan saraf," kata MD Saundra Dalton-Smith, penulis Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.

Efeknya mungkin tidak serius, tapi seiring waktu, berbohong dapat menyebabkan kondisi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, diabetes, dan gagal jantung. Mengapa?

“Tekanan darah meningkat dalam hati ketika Anda berbohong. Inilah yang dapat mengancam hidup Anda dalam jangka waktu lama," kata Dr Smith, seperti dikutip dari Bettyconfidential.

Sebagai informasi, kaitan antara tekanan darah dan berbohong seperti ditunjukkan alat pendeteksi kebohongan. Polygram atau lie detector bisa akurat menguji kebohongan karena alat ini mengukur tekanan darah seseorang.

Mungkin berbohong tidak secara cepat membuat Anda terserang stroke, tapi ada bukti bahwa semakin Anda berbohong, semakin mudah Anda mendapatkan bencana.

Menurut hasil penelitian pada November 2010 oleh Departemen Psikologi Universitas Ghent di Belgia dan telah dipublikasikan jurnal Consciousness and Cognition, "Sering berkata jujur membuat seseorang sulit berbohong, dan sering berbohong membuat seseorang lebih mudah berbohong."

“Dengan kata lain, Anda menuai apa yang Anda tabur. Semakin sering Anda berbohong maka semakin mudah Anda melakukannya, begitupun sebaliknya," kata Dr Smith.

Mereka yang kerap berbohong atau menyimpan rahasia besar selama bertahun-tahun mungkin tidak merasakan gangguan apapun. Namun dari waktu ke waktu, mereka secara signifikan lebih berisiko pada kondisi kesehatan yang buruk.

Ternyata, berbohong tidak hanya menyakiti hati seseorang secara, tapi juga tubuh Anda.

"Daripada terjebak dalam lingkaran setan kebohongan seperti dalam film The Dilemma, jalan terbaik adalah jujur secara konsisten," saran Dr Smith.


Jangan Asal Beribadah, Karena Ibadah Bersifat Tauqifiyah!


Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memilihkan untuk kita agama terbaik, Rasul paling mulia, kitab yang menghapus dan menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya, dan syariat yang paling sempurna, mudah, dan penuh hikmah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada hamba dan utusan Allah, Muhammad bin Abdillah, keluarga dan para sahabatnya.
Sering kita dengar istilah tauqifiyah. Salah satunya dalam masalah ibadah. Bahwa ibadah bersifat tauqifiyah. Lalu apa makna dan maksud istilah tauqifiyyah tersebut?
Makna perkataan para ulama yang menjelaskan “Ibadah adalah tauqifiyah” atau “Ibadah dibangun di atas tauqif” adalah tidak boleh beribadah kepada Allah dengan satu ibadah kecuali apabila ibadah ini telah benar-benar terdapat ketetapannya dalam nash-nash syar’i (Al-Qur’an dan sunnah) bahwa itu ibadah yang telah Allah Ta’ala Syariatkan. Karena ibadah tidak disyariatkan (tidak diperintahkan) kecuali dengan adanya dalil syar’i yang menunjukkan atas perintah tersebut.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3) Allah Ta’ala telah menyempurnakan agama ini untuk kita, maka apa yang tidak Allah Ta’ala syariatkan sesudah turunnya ayat ini maka bukan bagian dari agama kita.
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ ، ويُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ ، إِلا وَقَدْ بُيِّنَ لَكُمْ
Tidak ada sesuatu yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah diterangkan kepada kalian.” (HR. Thabrani dalam al-Kabir no. 1647 dan dishahihkan dalam al-Shahihah oleh Syaikh Al-Albani rahimahullaah)
مَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا أَمَرَكُمُ اللهُ بِهِ إِلاَّ وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ ، وَلاَ تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا نَهَاكُمْ عَنْهُ إِلاَّ وَقَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
Tidaklah aku tinggalkan sesuatu yang Allah perintahkan kepada kalian kecuali telah aku perintahkan kalian melaksanakannya. Dan tidak juga aku meninggalkan suatu larangan yang telah Allah larang kalian darinya kecuali telah aku larang kalian darinya.” (HR. al-Syafi’i dalam Musnadnya dan dihassankan Al-Albani dalam al-Shahihah)
Maka apa yang tidak pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jelaskan kepada kita, maka ia bukan bagian dari agama ini dan bukan pula amalan yang bisa mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka.
"Ibadah adalah tauqifiyah” adalah tidak boleh beribadah kepada Allah dengan satu ibadah kecuali apabila ibadah ini telah benar-benar terdapat ketetapannya dalam nash-nash syar’i (Al-Qur’an dan sunnah) bahwa itu ibadah yang telah Allah Ta’ala syariatkan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah berkata, “Berdasarkan pengkajian terhadap ushul syariah, kita mengetahui bahwa ibadah-ibadah yang telah Allah wajibkan atau yang Dia cintai tidak ditetapkan perintahnya kecuali dengan syariat. Sedangkan adat (tradisi) adalah apa yang biasa dikerjakan manusia dalam kehidupan dunianya untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Maka hukum asal dalam masalah ini adalah tidak ada larangan. Tidak boleh dilarang kecuali apa yang telah dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal itu, karena perintah dan larangan adalah syariat (ajaran) Allah Ta’ala. Sedangkan ibadah harus ada perintahnya. Maka yang tidak ada ketetapan bahwa itu diperintahkan, bagaimana bisa disebut ibadah? Dan adat kebiasaan apa saja yang tidak ditetapkan bahwa itu dilarang, bagaimana bisa dihukumi dilarang?
Oleh karena inilah, Imam Ahmad dan ulama hadits lainnya berkata: Sesungguhnya hukum asal dalam ibadah adalah tauqif, tidak disyariatkan kecuali apa yang telah Allah Ta’ala syariatkan. Jika tidak demikian maka kita telah masuk dalam makna firman Allah Ta’ala,
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنْ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?
Sedangkan adat (tradisi) hukum asalnya dimaafkan, tidak boleh dilarang. Kecuali apa yang telah Allah haramkan. Jika tidak demikian, maka kita telah masuk dalam makna firman Allah,
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal".” (QS. Yunus: 59)
Oleh karenanya, Allah mencela kaum musyrikin yang mereka membuat syariat dalam agama mereka yang tidak diizinkan oleh Allah dan mengharamkan sesuatu yang tidak Dia haramkan.” (Majmu’ al-Fatawa: 29/16-17)
Maka hukum asal dalam masalah adat (tradisi) adalah tidak ada larangan. Tidak boleh dilarang kecuali apa yang telah dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal itu, karena perintah dan larangan adalah syariat (ajaran) Allah Ta’ala.
Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullaah berkata, “Ibadah adalah tauqifiyah, maka apa saja yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya secara mutlak, seperti itulah disyariatkannya. Sedangkan yang disyariatkan dengan terikat waktu atau tempat maka kita batasi dan kita ikat dengan tempat dan waktu tersebut.” (Fatawa wa Rasail Muhammad bin Ibrahim: 6/75)
Ulama Lajnah Daimah berkata, “Ibadah dibangun di atas tauqif. Karenanya tidak boleh dikatakan bahwa ini ibadah yang disyariatkan ditinjau dari sisi asal perintahnya, jumlahnya, bentuknya, atau tempatnya kecuali dengan dalil syar’i yang menunjukan perintah itu.” (Fatawa al-Lajnah al-Daimah: 3/73)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullaah berkata, “Hukum asal ibadah adalah larangan. Karenanya bagi seseorang tidak boleh beribadah untuk Allah kecuali dengan sesuatu yang tidak pernah Allah syariatkan; baik dalam kitab-Nya atau dalam sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Dan kapan saja seseorang ragu terhadap salah satu amal, apakah ia ibadah atau tidak, maka pada asalnya ia bukan ibadah sehingga ada dalil yang menunjukkan bahwa hal itu merupakan ibadah.” (Fatawa Nuur ‘Ala al-Darb: 1/169)
Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Ibadah adalah tauqifiyah, tidak boleh mengamalkan suatu ibadah di satu tempat, waktu, corak ibadah tertentu kecuali dengan tauqif dan perintah dari Syaari’ (pembuat syariat/Allah Ta’ala). Adapun orang yang membuat-buat hal baru yang tidak pernah diperintahkan oleh Syaari’ dari urusan ibadah, tempatnya, waktunya, atau bentuknya maka ia adalah bid’ah.” (al-Muntaqa’ min Fatawa al-Fauzan: 13/16)
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullaah berkata, “Ibadah adalah tauqifiyah, maka tidak disyariatkan kecuali apa yang telah dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti shalat lima waktu, zakat, puasa Ramadlan, haji dan ibadah-ibadah lainnya yang telah Allah syariatkan berupa shalat-shalat sunnah, shadaqah, shaum, haji, jihad dan yang selain itu yang telah ditetapkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bukti disyariatkannya, baik berupa sabda atau amal beliau, seperti shalat Dzuha, shalat istikharah, tahiyatul masjid dan amal-amal ibadah lainnya yang telah ditunjukkan oleh dalil-dalil syar’i.” (Dinukil dari www.binbaz.org.sa)
Karenanya tidak boleh dikatakan bahwa ini ibadah yang disyariatkan ditinjau dari sisi asal perintahnya, jumlahnya, bentuknya, atau tempatnya kecuali dengan dalil syar’i yang menunjukan perintah itu.
(Lajnah Daimah)
Ringkasnya, bahwa hukum asal ibadah adalah haram dan tidak boleh ditegakkan kecuali adanya dalil syar’i yang memerintahkannya; baik berupa perintah dasar adanya, waktu, tempat, atau tata caranya. Karenanya bagi yang ingin beribadah kepada Allah harus mengetahui dan memastikan bahwa amal ibadah yang akan dikerjakannya memang benar-benar ada perintahnya dari Al-Qur’an dan sunnah. Dia juga harus memperhatikan tentang waktu, tempat, dan tata caranya karena semua itu menjadi bagian makna tauqifiyah. Wallahu a’lam bil shawab.


Belajar Ilmu Lidah


Lidah, benda sederhana yang merupakan bagian tubuh kita sebagai karunia Allah ini, ternyata menyimpan banyak kegunaan dan resiko. Dia bisa membawa kebaikan dan atau malah sebaliknya menjerumuskan seseorang, bahkan sejauh jauhnya. Susunan alfabet yang sederhana dari sebuah kata yang dihasilkan lidah kita, memiliki daya pengaruh yang bisa berdampak negatif jika tidak dirangkai secara bijaksana.

Seni mendidik lidah, benar benar memberikan efek luar biasa, salah satunya dalam kehidupan berumah tangga. Keharmonisan dan kesejukan suasana didalamnya ada kaitannya erat dengan hal yang bernama lidah. Kemampuan pasangan menghadirkan kata kata yang menyejukkan dan meneduhkan akan tentu saja membawa kedamaian didalam rumah. Dan sebaliknya, kealpaan kita menjaga dan menahan lisan dari mengeluarkan kata kata yang menyakitkan akan membawa dampak yang sangat tidak ringan. Mungkin diawalnya tidaklah terlalu terasa, namun seiring dengan waktu, jika kebiasaan buruk ini tetap di "jaga" maka bom waktu itu akan setiap saat meledak dan menghancurkan rumah tangga.

Siapa suami yang tidak ingin disuguhi kata kata yang halus dan penuh pengertian dari para istri istri mereka. Walaupun tidak ada makanan yang terhidang, walaupun kehidupan tidak selalulah berjalan sesuai dengan impian dan keinginan, namun kemampuan istri mendidik lidah mereka dengan baik, akan membawa semangat bagi para suami untuk lebih memberikan yang terbaik yang mereka mampu demi keluarga.

Pun demikian dengan para istri. siapapun dan dimanapun istri, tidak akan pernah berharap seorang suami yang kasar yang selalu menyakiti dan meremehkan mereka melalui kata katanya.

Kata kata yang baik yang terucap dari mulut kita dan kita ucapkan berulang-ulang, akan menyatu dengan diri kita. Apabila kata sudah menyatu dengan pikiran dan hati, maka hal itu akan memunculkan keajaiban-keajaiban. Tapi semua ini hanya berlaku bagi yang mengucapkan dengan sepenuh hati demi membahagiakan dan mendamaikan pasangan kita.

POros dari semua kejadian ini tentu fatwa dari hati manusia tersebut, Karena ibarat teko, dia hanya akan menguarkan isi asli didalamnya. Oleh karena itu, menjaga hati, tidaklah kalah penting dari semua itu. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan memelihara diri. Jika hati kita akan terbiasa untuk memelihara diri dari godaan-godaan untuk mengeluarkan kata-kata yang tidak bermanfaat, maka sebenarnya kata-kata yang kita ungkapkan
memiliki makna yang akan masuk ke dalam pikiran kita. Pikiran akan memberikan gambaran atas kata yang kita ucapkan. Ketika kita mengucapkan kalimat yang baik dan penuh kasih,maka lambat laun kita pun akan tertuntun untuk menjadi pribadi yang mengasihi. Dan jika hal itu selalu kita jaga untuk terus menerus kita lakukan, niscaya kebahagiaan dan kedamaian akan selalu menghiasi rumah tangga kita.


http://www.voa-islam.com/muslimah/article/2011/01/26/12980/belajar-ilmu-lidah/

Alphabet Menuju Sukses


A : Accept (Menerima)
Terimalah diri Anda sebagaimana adanya.

B : Believe (Percaya)
Percayalah terhadap kemampuan Anda untuk meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

C : Care (Peduli)
Pedulilah pada kemampuan Anda meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

D : Direct (Langsung)
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn (Menerima/Mendapatkan)
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.

F : Face (Hadapi)
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go (Pergi)
Berangkatlah menuju kebenaran.

H : Homework (PR)
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore (Abaikan)
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan Anda mencapai tujuan.

J : Jealously (Kecemburuan)
Rasa iri dapat membuat Anda tidak menghargai kelebihan Anda sendiri, jadi hindarilah.

K : Keep (Menjaga)
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn (Belajar)
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind (Pikiran)
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never (Jangan Pernah)
Jangan pernah putus asa.

O : Observe (Amati)
Amatilah segala hal di sekeliling Anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience (Kesabaran)
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat Anda terus berusaha.

Q : Question (Pertanyaan)
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect (Hargai/Hormati)
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self Confidence, Self Esteem / Self Respect (Percaya Diri, Penghargaan Diri)
Kepercayaan diri dan penghargaan atas diri sendiri membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take (Ambil)
Bertanggung jawab pada setiap tindakan Anda.

U : Understand (Memahami/Mengerti)
Pahami bahwa hidup itu selalu ada potensi untuk naik.

V : Value (Nilai)
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.

W : Work (Kerja)
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.

X : X'tra (Ekstra)
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You (Kamu)
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero (Nol)
Selalu ingat, usaha nol membawa hasil nol pula.


http://www.facebook.com/notes/spiritz-motivasi/alphabet-menuju-sukses/186795448009503

Amerika Ada Karena Indonesia


Apakah kita bisa menjadi bangsa besar?
Apakah bangsa kita bisa mengubah dunia?
Kalau kita lihat sejarah, sebenarnya bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa yang mengubah dunia.
Berdirinya sebuah Amerika, salah satunya, adalah karena Indonesia.
Tidak percaya?
Mari kita lihat sejarah Amerika.
Banyak yang tidak tahu, kalau tidak ada Indonesia tidak ada Amerika.
Ya. Mau tahu bagaimana kisahnya?
Amerika terbentuk berawal dari Columbus menemukan benua Amerika.
Tahukah kenapa Columbus tidak sengaja menemukan benua Amerika?
Karena Columbus mau pergi ke Indonesia – ya ke Indonesia bukan India.
Pelaut asal Genoa, Italia tersebut berlayar dengan didanai Kerajaan Spanyol untuk mencari rempah-rempah ke Indonesia.
Di Eropa harga rembah-rempah asal Indonesia bisa dijual berlipat ganda.
(Ingat, India di tidak dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah).
Selama ini banyak orang menyangka bahwa yang dicari Columbus adalah negara India yang kita kenal sekarang,
Padahal maksudnya adalah Indonesia. Bahasa Inggrisnya Indie bahasa Belandanya Indische.
Negara-negara di Eropa masih menyebut Indonesia sebagai India sampai tahun 1949 ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.
Nama Indonesia sendiri sebenarnya berasal dari kesalahpahaman ini. Nama Indonesia berasal dari kata Indu, bahasa Latin, artinya: India; Nesia, asal katanya adalah nesos, bahasa Yunani, artinya: kepulauan.
Bangsa Indonesia sendiri sampai tahun 1920-an masih menyebut India, misalnya PKI yang berdiri tahun 1920 kepanjangannya adalah adalah Perserikatan Komunis India. Yang pertama mempopulerkan nama Indonesia adalah Sukiman wiryosandoyo yang nantinya menjadi ketua Partai islam Masyumi. Ia yang mengubah nama Indonesische Vereniging menjadi Perhimpunan Indonesia.
Kembali lagi ke sejarah Amerika.
Jika kini Amerika kita kenal sebagai salah satu negara yang banyak mengubah dunia,
maka kita boleh bangga karena benua itu ditemukan karena salah satunya karena rempah-rempah Indonesia.
Di Amerika hari mendaratnya Columbus dijadikan libur nasional dengan nama Columbus Day.
Itu adalah hari ketika pelaut tersebut nyasar waktu menuju Indonesia.
Jadi tidak salah kan kalau saya bilang Amerika ada salah satunya karena Indonesia.

Apa yang bisa kita pelajari dari sejarah ini?
Bangsa kita sebenarnya secara alamiah punya segalanya untuk mengubah dunia.
Dulu sudah terbukti, sudah pernah terjadi.
Kini kita masih punya kekayaan alam yang melimpah,
punya posisi yang strategis dalam berbagai aspek.Tinggal bagaimana kita mampu mengoptimalkannya.
Kini saatnya kita maju bergerak untuk mengubah dunia.
Tentang penulis
Agung Pribadi adalah sarjana Sastra Jurusan Sejarah.
Saat ini Agung aktif sebagai historivator, penulis dan motivator yang bisa membangkitkan semangat
melalui pembelajaran sejarah.
Motto "Dari sejarah kita bisa melihat masa depan"


http://www.facebook.com/notes/spiritz-motivasi/amerika-ada-karena-indonesia/186793251343056

MENJADI BODOH DAN BELAJAR


Seorang guru besar bertanya pada empat mahasiswanya yang baru saja mengikuti sidang disertasi doktoralnya,
“Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan jenjang doktor ini? mengingat ini adalah pencapaian level tertinggi dalam jenjang pendidikan akademik yang diidamkan oleh banyak orang,” tanya sang guru besar.
“Saya akan bekerja mengejar puncak karir di perusahaan yang saya dambakan, kebetulan saya sudah positif diterima di perusahaan tersebut dan dijanjikan menduduki posisi strategis di situ,” jawab  mahasiswa pertama dengan bangganya.
“Dengan kemampuan yang saya miliki, saya akan bekerja di laboratorium ternama dunia untuk mengejar mimpi saya menjadi ilmuwan yang bisa menemukan teori-teori baru sebagai kelanjutan dari hasil riset disertasi saya kemarin,” jawab mahasiswa kedua penuh antusias.
“Perusahaan keluarga saya sedang mengalami pertumbuhan yang cukup baik, dan mereka berharap kehadiran saya nantinya akan membuat citra perusahaan semakin berkibar dan melejit di mata dunia”, jawab mahasiswa ketiga dengan penuh percaya diri.
“Saya akan melepas semua atribut kependidikan saya agar menjadi orang bodoh,” ujar mahasiswa keempat yang cukup mengagetkan guru besar dan teman-temannya.
“Maksud Anda?” sergah guru besarnya tanda tak mengerti dengan apa yang disampaikan mahasiswa keempatnya itu.
“Banyak orang di dunia ini yang berhasil menyelesaikan studinya hingga ke jenjang tertinggi seperti yang kita semua capai saat ini, tapi tak banyak yang menjadi pintar karena kesombongan yang selalu menyelimuti mereka. Sedangkan saya akan melepaskan semua atribut kependidikan saya agar menjadi orang bodoh yang senantiasa mau untuk belajar. Ya, mau untuk belajar dan terus belajar.
Belajar untuk bisa menghargai orang lain. Belajar untuk bisa berempati pada orang lain. Belajar untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Belajar untuk tidak merendahkan orang lain. Belajar untuk bisa memaafkan setiap jengkal kesalahan orang lain.Belajar untuk bisa menerima orang lain dengan segala kekurangannya. Belajar untuk bisa tersenyum dalam kondisi sepahit apapun. Belajar untuk selalu ikhlas dan bersyukur. Serta belajar untuk bisa menjadi hamba yang taat pada Tuhannya, karena itu yang tidak pernah saya dapatkan dalam semua level pendidikan yang saya tempuh selama ini. Sehingga saya harus terus belajar dan belajar,” lanjut mahasiswa keempat menjelaskan keinginannya.
Sontak terdiamlah guru besar dan teman-temannya mendengar jawaban di luar dugaan tersebut, seraya merenungi bahwa pendidikan sebenarnya bukanlah di jenjang formal seperti yang telah mereka capai saat ini, tetapi di universitas kehidupan yang menuntut kemampuan untuk memahami orang lain dan lingkungannya, dan guru terbaiknya adalah pengalaman masa lalu yang berharga.



http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/menjadi-bodoh-dan-belajar/183738088326604

Firasat HATI yang BERCAHAYA


Sahabat Hikmah...
Tidak ada suatu keinginan yang besar dari seorang mukmin...
Kecuali mempunyai hati yang bersih dan bercahaya.
Karena dia yang akan menuntun keselamatan hidup kita di dunia.
Hati yang cemerlang adalah hati yang bersih suci dan mampu 'melihat' alam ghaib sehingga ia mengenal Allah ta'ala tanpa keraguan sedikitpun.
Pada zaman nabi ada seorang laki-laki bertanya pada nabi, “Ya Rasulullah , siapakah manusia terbaik?”. Nabi menjawab, “Mereka adalah orang mukmin yang berhati makhmum.” Orang itu bertanya lagi , “Apakah hati makhmum itu?” . Nabi bersabda, “Itu adalah hati yang berTAKWA lagi bersih yang tidak ada didalamnya penipuan, sikap melampaui batas, tipu daya, khianat dan dengki”.  (HR. Ibnu majah dan termasuk hadis shahih).
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu berTAKWA kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS Al-Anfal : 29)
"Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), berTAKWAlah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu nur (cahaya) yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Mujadilah :28)
Dalam hadits Qudsi, diriwayatkan oleh Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rosulullah SAW bersabda :
 Sesungguhnya Allah swt telah berfirman: "Barangsiapa yang menyakiti wali-Ku , maka Aku menyatakan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan suatu pekerjaan yang lebih Aku sukai daripada dia mengerjakan apa yang Aku telah fardhukan kepadanya. Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melakukan yang sunat (nawafil) sehingga Aku cinta kepadanya. Maka apabila Aku telah mencintainya, adalah Aku-lah yang menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia tamparkan dengannya, dan kakinya yang ia berjalan dengannya; Dan sesungguhnya, jika ia meminta kepada-Ku, nescaya Aku berikan kepadanya; Dan sesunggunya, jika ia memohon perlindungan kepada-Ku nescaya Aku berikan perlindungan kepadanya." (Riwayat Imam Bukhari)
Hati yang bersih juga hati orang yang Ikhlas, sehingga ditakuti oleh setan. Nabi pernah bersabda, “Tidak berjalan Umar disuatu lorong melainkan setan memilih jalan lain (supaya tidak berpapasan dengan Umar). (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Perasaan takut yang ditunjukkan setan disebabkan karena ketakwaan yang ada dalam diri Umar.
Apabila hati bersinar dan gemilang, Allah mengilhamkan kepada hati itu berbagai ilmu dan petunjuk. Diantaranya adalah firasat mukmin. Sehubungan hal tersebut menurut Imam Thirmidzi , nabi bersabda , “Takutlah kamu dengan firasat mukmin karena sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah. “
Contohnya, menurut Anas bin Malik , pada suatu hari dia melihat seorang wanita dan tertegun dengan kecantikannya. Kemudian setelah itu , beliau bertemu dengan Utsman bin Affan dan Utsman berkata, “Telah masuk ke perkumpulanku , seorang laki-laki yang dimatanya terdapat tanda-tanda zina.” Anas terkejut dengan perkataan Utsman dan bertanya . “Masih adakah wahyu setelah nabi (kok Khalifah Utsman bisa tahu apa yang telah dilakukannya) ?” . Utsman menjawab. “Tidak, yang ada hanyalah mata hati dan firasat yang benar”
Begitu pula dengan peristiwa yang terjadi atas khalifah Umar bin Khatab. Ketika beliau sedang menyampaikan dakwahnya di Madinah, tiba-tiba beliau berkata , “Wahai Sariah, pergilah kebukit, kebukit.” Rupanya , pada waktu itu beliau dapat melihat bahwa tentara-tentara Islam yang dipimpin oleh panglima Sariah mengalami kekalahan sedangkan mereka berada jauh di Madinah. Beliau segera memberi petunjuk kepada Sariah agar membawa tentara-tentara Islam ke bukit. Menurut Sariah , beliau dapat mendengar suara Umar dengan jelas dan segera mematuhi petunjuknya sehingga mereka akhirnya memperoleh kemenangan. Ini adalah bentuk –bentuk ilham yang dianugerahkan Allah kepada mereka yang memiliki hati yang bersih.
Itulah beberapa contoh orang-orang yan bertTAKWA yang hatinya bercahaya.
Banyak orang mengHIAS WAJAH dan TUBUHnya...
Padahal WAJAH dan TUBUHnya akan menjadi FITNAH makanan syaithan.
Dan hanya orang-orang yang mendapat HIKMAH...
Dialah yang selalu mengHIAS HATInya dengan keTAKWAan.

Wallahu a'lam bishshowab


http://www.facebook.com/notes/kata-kata-hikmah/firasat-hati-yang-bercahaya/491627080848

Menjadi Pemuda-Pemudi Indonesia yang Berprestasi


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

O,,ya sempet sih bingung mau nulis apah…trus aku buka2 lagi postingan2 akuh yang lama dan aku tertarik nulis tentang lanjutan remaja Indonesia zaman sekarang…yeeeee…mau nulis tentang pendidikan remaja2 sekarang…tapih sekarang yang positif2 ah,,walaupun sesekali mungkin bakal ada komen ‘pedes’ sedikit…(ato banyak?!)  ;D
Bismillah…
Halo Indonesia…apa kabar wahai remaja2nya? Semoga Allah Yaa Rahman tetep mencurahkan kasih sayangNya ke kita semua,,remaja plus mujahid mujahidah tangguhNya,,amiiiiiiiiiinnnnn….^_________^
Hmmm…mungkin remaja2 sekarang (yang berskolah atau yg kuliah)  lagih sibuk2nya ama ulangan2 en’ ujian2 tak bertepi…hhe…ya iyalah…secara sekarang tuh dah mulai musimnya en’ bulan januari  juga dah mulai ulangan semesteran…siap2 tuh,khususnyah yang mau UAN....berjuang trus!! =)
Ayo kitah lihat,,gimana nih perkembangan remaja Indonesia sekarang? Apakah ada perubahan?
Gak usah jauh2, aku liat ajah di kotakuh inih,,masih banyaaaak bangedh remaja yang mejeng di mall hampir tiap hari...waduh! kok bisa sih? Padahal ujian dah di depan mata?
Bukan berarti kitah gak boleh ke mall,,tapih apakah HARUS tiap hari? buat apa?
Temen2 aku ajah masih banyak tuh yang kayak gituh,,emang sih gak tiap hari,,tapih misalnya tiap hari sabtu kan kita Bimbel di sekolah,,nah,,pulang dari bimbel ituh mereka langsung melesat ke mall2 yang ada di Bogor,,dan itu dilaksanakan secara rutin,,alasannyah sih kan mumpung masih bisa jalan2,,ntar2 kalo dah mau ujian kan susah...hmmm..alasan yang masuk akal sih,,tapih apakah segitunyah???
Biasanyah sih remaja2 sekarang kalo mau ada ujian tuh di kebut,,jadi sistem belajar yang Kebut Semalam alias SKS dah amadh biasa (hhe...termasuk akuh!),,tapih masih ada jugha yang belajarnyah menggunakan sistem SKS yang lain,,seperti Kebut Sejam,,Semenit,,atau bahkan Sedetik,,waduh!
Bener gak sih bagi mereka belajar ituh gak penting? Apakah belajar hanya di anggap sebagai rutinitas belaka?
Apakah mereka2 ituh gak berpikir,,banyak remaja seusianya yang sangadh haus akan pengetahuan,,amat sangadh ingin belajar,,tapi apa daya,,perekonomian keluarganyah tak mampu untuk membuatnyah bersekolah,,bahkan mereka sampai rela belajar di luar kelas,,mengintip diam2,,menyimak dari balik tembok,,syukur2 kalo gak di usir oleh satpam atau penjaga sekolah,,bayangkan!! Kalau kalian merasa sekolah tak penting,,mengapa kalian tak bertukar tempat saja dengan mereka yang memang sangadh ingin belajar? Inalillahi…ternyatah seburuk inikah kitah sebagai remaja? Sebodoh inikah kitah menyia2kan kesempatan yang ada,,,Istighfar wahai saudaraku…
Duh,,miris memang kalo kitah liat perkembangan tahun demi tahun,,aku jugha sering sih merasa bete bin jenuh ama kampus,,apalagi kalo dah urusan kuis atau prakikum,,duuuh,,rasanyah pingin bangedh cepet2 jadi orang dewasa atau orang tua,,tapi apa iya jadi orang dewasa ituh enak? Yakin?
Ih,,tapih akuh sedih loh,,beneran deh,,amadh sangadhlah sedih,,..
Gak usah jauh2 nyari contoh,,misalnyah aja di sekolah aku dulu,,ada temen akuh nah,,dia ntuh anak satu2nyah alias tunggal,,tapih bukan berarti anak tunggal dia jadi dimanja,,okeh,,mungkin untuk materi alias barang2 mungkin dia cukup dipenuhi dalam hal ituh,,tapih……………dia ntuh bukan termasuk anak yang pintar,,bahkan dari posisi ‘BIASA2 AJA’ pun masih jauh,,ups! Afwan jiddan nih,,buk jugaannyah akuh mau nyombong atau merendahkan dia,,Innalillahi akuh sama sekali gak ada pikiran ke sonoh,,tapih akuh Cuma prihatin ama keadaan dia…
Try Out,,gak pernah ada yang lulus,,angka atau nilai2 ulangan en’ rapot gak jauh2 dari angka 4 dan 5,,mungkin ada beberapa yang 6 dan 7,,tapih Astagfirullah jugha tuh anak,,gak ada usaha sama sekali buat mendapatkan prestasi,,kayaknyah dia gak punya kemauan untuk maju,,padahal temen2nyah yang tadinyah ‘kurang’ pun beranjak mulai semangadh dan usaha untuk mencapai nilai bagus,,tapih dia……lembar ulangan kosong pun udah biasa bagi dia,,remedial pun gak buat dia kapok dan berusaha untuk memperbaiki…kan kasian ortunyah,,pingin bangedh akuh bantuin dia,,tapih dianyah malah sensi kalo ditawarin dan malah berkata…
“Tau deh yang pinter mah! Beda! Gua mah bodo amat mau nilai gua jelek juga, udah biasa!”
Duh,,sedih gak sih digituin, niat kitah baik,,eeeh,,malah dibales sinis…
Pernah suatu hari aku nanya ke dia…us
”Eh,,kamuh ikuttan bimbel di luar gak?”
”Gak, ngapain juga buang2 uang!”
“Kan lumayan kali buat nambah2,,akuh aja pingin ikut..”
”Emang ada yang bisa ngejamin bakalan lulus kalo ikut bimbel?”
Iiih...gemes bangedh deh tuh anak,, bagi dia tuh sekolah buat apa siiiih???? Kan lumayan ikuttan bimbel ada tambahan ilmu,,yah...bener juga sih ikuttan bimbel gak ngejamin kitah bakalan lulus,,TAPIH kan tergantung usahanyah kitah juga kan,,kalo kitah mau berusaha tanpa bimbel pun kitah juga bisa lulus...
Hmm...nah,,ada juga kasus di sekolah yang dah GAK ASING lagi di dunia sekolah bahkan kampus,,yup,,apalagih kalo bukan NYONTEK!!
Gak menjamin juga sekolah yang ber-title ISLAM TERPADU,,siswa/i nyah jauh dari nyontek,,gak juga ah! Gak mnjamin juga bagi universitas yg notabene milik yayasan islam maka mahasiswanya gak nyontek,Malahan di kelas akuh tuh banyak bangedh yang menggampangkan kalo ada ujian,,..yang emang beneran serius tuh dah sibuk komat-kamit ngapalin buat ulangan,,bahkan ada adegan stres segala,,nah,,akuh suka bingung ngeliat temen2 akuh yang nyantaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii bangedh kalo mau ada ulangan,,boro2 buka buku,,yang ada mereka ngobrol2 nyantai en’ jalan2 atau nongkrong di kantin,,kok bisa sih??
Ternyata,,kalo ulangan dah dimulai mereka duduknyah pindah2 ke temen2 ’sepercontekkan’-nyah, di situ mereka tuker2an jawaban,,ampe yang paling parah buka buku diem2,,Innalillahi!!!!!!!
Harusnyah guru2 lebih waspada en’ teliti biar gak terjadi kecurangan kayak begituh...
Heuuuh...apalagih kalo mereka2 yang nyontek ituh nilainyah bagus,,kan kecewa kitah2 yang dah belajar sungguh2 tanpa NYONTEK,,yah...tapih kitah lebih tenang en’ bahagia karena kitah ulangan dengan usaha sendiri...alhamdulillah... ;)
Semoga deh,,temen2kuh,saudara2kuh di seluruh Indonesia yang lagih giat2nyah belajar dimudahkan oleh Allah...amiiinnn...
Yaa Allah Yaa Rasyid,,cerdaskan lah kami,,hambaMu yang benar2 mengharapkan cucuran ilmu dariMu...
Yaa Allah Yaa Rasyid,,permudahlah jalan kami dalam mencari ilmu,,lancarkanlah jalan kami...
Yaa Allah Yaa Rasyid,,mudahkanlah pemahaman kami,,lancarkanlah ingatan kami,,agar kami bisa menerima ilmu2 itu dengan mudah...
Yaa Allah Yaa Rasyid,,baguskanlah nilai TO,,nilai2 ulangan harian,,ulangan umum,,dan Ujian Nasional, Tugas Akhir dan Skripsi kami...
Yaa Allah Yaa Rasyid,,bimbinglah kami agar dapat menjadi yang PALING terbaik di antara semua,,di segala bidang...di ilmu pelajaran...
Yaa Allah Sukseskan kami dunia akhirat...
Yaa Allah Yaa Mujib,,dengarkanlah dan kabulkanlah doa2 kami...
Hamba2Mu yang sedang berjihad dengan cara belajar…
Yaa Allah kabulkanlah…
Amiiinnn….
Ingat hadist rasulullah berikut: " Siapa yang berupaya menuntut ilmu  pengetahuan , Allah akan mmudahkan baginya jalan ke surga ( HR.Bukhari )
Semua….semangadh,,keep spirit,, Reach ur dream…!!!!
JADILAH PEMUDA PEMUDI  INDONSIA YG BERPRESTASI....yoyoyoyoyoyo....
SEMANGAT,,SEMANGAT,,SEMANGAT!!!!!!!
Be the best…u can do da’ best!!!

Allahu Akbar…
Alhamdulillah_Wassalam…^_^


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-menjadi-pemuda-pemudi-indonesia-yang-berprestasi/190206034341385