Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Sabtu, 19 Februari 2011

Dosakah Bila..??


Anda pernah berciuman? Udah berapa kali anda berciuman? Dengan siapa anda melakukannya? Merasa berdosakah ande setelah melakukannya? Ups.. Sebelum kalian menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya kalian simak dulu kisah berikut ini :
Ya Allah Ya Rabbi, Astagfirullahaladzim.. Seorang Abdullah bin umar duduk-duduk di pintu rumahnya. Ia melihat seorang pemuda tampan. Abdullah lari masuk rumah dan menguncinya. Beberapa saat kemudian bertanya : “ fitnah itu sudah pergi atau belum !” mereka menjawab : “ sudah pergi “ maka Abdullah keluar dari rumah .
Ada yang bertanya : “ Wahai abdullah , apa yang di lakukan anak itu terhadap kamu ! Apa ada sesuatu yang kau dengar dari Rasulullah mengenai dia !.
Abdullah ra. Menjawab ; “ memandang mereka itu haram ,berbicara atau berkumpul juga haram “.
Al Qadli Al Imam rh. Berkata ; “ Aku pernah mendengar seorang masyayikh berkata ; “ Setiap wanita ada satu syetan , dan syetan setiap anak remaja terdapat 18 syetan . “ ada riwayat ; “ Barang siapa yang mencium anak remaja dengan syahwat , allah ta`ala akan menyiksa di neraka 500 tahun < Padahal 1 jam di Akhirat = 1000 tahun waktu di Dunia >. Dan barang siapa yang mencium wanita dengan syahwat, seolah- olah ia berzina 70 perawan. Dan barang siapa yang berzina dengan perawwan, maka ibaratnya sudah berzina dengan 70.000 janda.
Sekarang coba anda jawab pertanyaan diatas. Gimana.. Masih mau melakukannya? Jika ya, bersiap-siaplah mengunia neraka selama 500 tahun. Padalah 1 jam di akhirat = 1000 tahun di dunia. Coba hitung aja berapa tahun jadinya.
Semoga kisah diatas bisa dijadikan renungan dan buat yang sudah terlanjur melakukannya semoga segera sadar dan bertobat. Jangan jadikan hawa nafsu dan bisikan setan sebagai pedoman. Karena itu hanya akan menjerumuskan kehidupan kita kelak di akhirat.


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/dosakah-bila/189004881119168

Orang Bilang.......


Pernah mendengar kisah seorang bapak yang menuntun keledai dengan anaknya?
Dahulu kala terkisah seorang bapak yang sedang menaiki keledai bersama anaknya kemudian mereka melewati sebuah perkampungan, bertemulah mereka dengan sekumpulan orang yang sedang asyik minum di sebuah kedai.
"Alangkah kejamnya mereka! keledai itu mereka naiki berdua!"
Demi mendengar perkataan orang tersebut sang ayah berkata,"Nak kamu saja yang naik, ayahmu tidak enak mendengar perkataan orang tadi"
Berjalanlah mereka dengan sang ayah berjalan disamping sambil menuntun kedelai yang dinaiki oleh anaknya.
Tanpa terasa mereka melewati kerumunan orang di pasar, berkatalah salah satu dari mereka'
"Lihat, anak yang durhaka, si ayah disuruhnya berjalan sementara ia asyik menaiki keledainya!"
Demi mendengar hal tersebut sang anak berkata,"Ayahku lebih baik ayah saja yang duduk disini biarlah aku berjalan saja"
Berlanjutlah perjalanan mereka, tak lama kemudian mereka melewati sekumpulan ibu-ibu yang sedang sibuk mencuci di sungai.
"Lihatlah, Ayah yang kejam, dia asyik menaiki keledainya sementara anaknya disuruhnya jalan!"
"Nak lebih baik kita tidak usah menaiki keledai ini mungkin kita tuntun saja" sang ayah berkata kepada anaknya sambil turun dari punggung keledai tersebut.
Tak berapa lama sampailah mereka ke tempat tujuan, ke rumah kerabatnya.
"Apakah kalian menuntunnya dari rumah sampai kesini? alangkah bodohnya kalian mengapa kalian tidak menaiki saja keledai ini, tampaknya ia cukup kuat"
Sebuah hikmah yang dapat kita ambil adalah bahwa lakukanlah menurut kita yang terbaik harus kita lakukan kalaupun ada kritik ataupun pendapat dari banyak orang perhatikan bahwa tidak semua pendapat itu harus kita ikuti karena tidak semua orang memiliki pandangan yang sama..


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/orang-bilang/188990251120631

SAPA SANG MALAM


*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Wahai Pecandu sujud... Berlehalah pada udara pengabdian... Kemudian terlena pada detik-detik penghambaan... Ia memabukkanmu pada sebuah Cinta... Dan menerbangkanmu ke rengkuh kasih Sang Kekasih... Khawatirmu, dihilangkan... IA pula Menenangkan... Kau datang dengan tanya... Dan pergi tanpa hampa... Sebuah jawaban penyejuk... Dalam sebuah sujud... Dan tiada lagi ragu... Dan resah di hatiku...
Wahai kelana dunia... Tempalah raga pada 1/3 sunyi... Dengan mencabut darinya sebuah lelap... Dan merampas selembar kantuknya... Lalu paksakan jasad itu mendemonstrasikan cinta... Menampilkan atraksi rasa... Pada sebuah pERsinggahan rindu... Namun jangan biar raga bersendiri... Dalam persembahannya... Sandingkan ia dng hati dan jiwa... Pada sebuah pelaminan hamba...
Bersama tarian sang hujan... Siapakah Fulan... Yang dibangunkan, kemudian tahajud? Siapakah Fulana, yang merendah mengharap hikmah dlm sujud? Fulan dan Fulana... Malam ini ada cinta di hati mereka... Terjalin pd sbuah titik rasa... Cita bsar pd asa... Rindu syahdu dlm do'a... Fulan dan Fulana... Sdang jatuh cinta... Pada Sang Mahasegala... Rabbanã... Aku juga ingin jatuh CINTA...
Sang gelap mengheningkan cipta... Dan kaca bening pecah berderai... Kesyahduan sunyi memaksa insani memerah rasa... Tak ingin jatuh pada kecewa... Melewati masa sepi tanpa arti... Sedangkan telah ditaburkan sejuta cinta pada lekuk-lekuk malam... Dan engkaulah pejuang... Segera kumpulkan cinta... Sebanyak kau bisa...
Duhai para pejuang... Drita bangun adlh pd deraan kantuk... Ia mrayumu untk mundur dan lelap... Malas adlh onak duri... Yang menghalangimu... Untuk mnyerah dan lemah... Musuh jiwa adlh syaithan yang nyata... Mgiringmu untuk kalah d tidur yang lena...  mereka hrus kcewa malam ini... Sperti kmrn d esok nanti... Bawa luka2 prangmu... Dibiarkan Sang Maha Pnyembuh Mngobatinya... Dng Basuhan CINTA...
Mengalirkan do'a pada arus hening... Menghanyutkan asa di ombak sunyi... Menderaskan harap pada gelombang sepi... Hentilah di samudra ini... Pada ujung diam di tepi malam... Untuk menyelami samudra penghambaan...
Gelap ini hampir usai... Diputus terang... Senandung dzikir mengiring malam kembali keperaduan... Dan insan beriman... Sebaiknya menguatkan mujahadahnya... Untuk mencuri Perhatian Sang Maha Cinta... Dengan sujud2 menghamba... Agar kembali ke dunia insani... tanpa merugi... Dan DIA selalu menanti... Kita kembali... Menyerah diri...
Wahai Indonesia... Bangkitlah... Malam menyarumu tuk kembali mngukir asa... Akankah kau gores pd gelap... Sejarah indah ttg harapan... Ia mdayu pada kidung-kidung sunyi... Mnguap mnuju langit... Dan trungkap pintunya hnya dng sujud... Sdngkan Palestina... mlawan musuhnya... Dng snjata do'a d peluru tahajud... Maka muntahkan amunisi malam ini... Kita harus bisa... Harapan msh ada...


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/sapa-sang-malam/10150127031321042

Hidup... Perlu Hati Yang Besaaaaar...


*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 
Terbersit...
Kita hidup... seperti dalam sebuah perjalanan. Yang sangat panjang. Perlu bekal yang sungguh tak main-main dalam perjalanan yang satu ini. Minuman berupa ilmu... Makanan berupa amal... Dan sandang... berupa hati...
Minuman bernama ilmu... bukan hal sepele... seperti halnya minuman pada umumnya... ia menghilangkan dahaga. Mengganti cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melalui rutinitas. Rutinitas, yang bagi sebagian orang, mungkin akan menjemukan... melelahkan... dan seperti sebuah roda, yang tak kan berhenti berputar. Ia harus cukup. sehingga saat dahaga itu datang, kita bisa memanfaatkannya... Perjalanan bernama hidup... di mana kan banyak hal yang mungkin tidak kita kenali dengan baik. Akan ada sekian banyak kejutan, yang tidak pernah kita sangka. Dengan minuman bernama ilmu inilah, setidaknya kita punya sedikit persediaan pengetahuan. Akan seperti apakah perjalanan ini ke depan.
Perjalanan panjang ini... akan menuju sebuah ujung... yang selalu kita inginkan. Dan semua manusia impikan. Yaitu, kebahagiaan... Jika manusia yang hidup... pada waktu-waktu makannya.. selalu sampai pada hal yang disebut kenyang... Maka kenyang itulah... kebahagiaan dalam perjalanan ini... Dan hal yang akan mengenyangkan kita dalam perjalanan ini, adalah amalan... Amal ini akan di olah oleh gigi-gigi pikir kita... dipilah oleh hati kita... dan dikerjakan oleh anggota tubuh kita... Inilah yang menjadikan manusia menemukan kenyang... Yaitu... kebahagiaan...
Dan hati... adalah bekal paling urgen dalam perjalanan ini... kita akan bertemu banyak kendaraan yang menyemburkan genangan air ke pakaian kita. Kita akan melihat banyak sampah di jalanan. Kita akan bertemu banyak hal... baik dan buruk, yang perlu menjadi perhatian bagi kita. Pula dalam perjalanan ini, akan bertemu orang-orang yang tak sebaik harap kita. Tak seindah mau kita. Tak sebagus ingin kita. Dan juga akan banyak batu, yang menjadi sandungan. Lubang yang menganga-kan cobaan. Inilah saatnya, kita buka hati kita. Bekal yang satu ini, mestinya sangat besar. Sehingga cukup menjadi wadah bagi masalah. Hati yang besar... akan menjadikan kita tangguh dalam perjalanan ini.
Inginnya kita... semua berjalan baik-baik saja. Namun, mengaku beriman tanpa melalui ujian... adalah kebohongan besar...
Semoga, kitalah pemilik hati besar dalam perjalanan ini... Sehingga meski sekotor apapun pakaian kita oleh percikan air dari kendaraan yang lewat. Tak kan membutakan pikir kita dengan caci membabi buta. Sesering apapun kita tersandung pada batu-batu yang berserakan. Kita masih bisa tersenyum, tanpa kecewa tiada tara. Amiiin...
Mari sahabat... kita menjalani hidup ini... dengan berbesar hati...


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/hidup-perlu-hati-yang-besaaaaar/10150127023631042

Aku Ingin MencintaiMu Setulusnya, Sebenar-Benar Cinta


Tuhan, betapa aku malu atas apa yang telah engkau berisebagai manusia tempat segala khilaf tertuju padaku, sungguh tak ada apaapa pada diriku yang kecil ini.
Terlena, sungguh aku sering terlena pada pesona nafsu dunia dan diri.aku ingin kembali, tertunduk pilu dalam sujud syukur kembali pada cahayaMu.. ..
.. .. .. .. .. ..Ya Robbi menghamba padaMu adalah tujuan akhir penantianku, setiap detak yang berdekub karena Izin KuasaMu.
setiap langkah yang tak putus beriring dengan Asmamu Ya Robbi.
Fikir pilu segala keluh kesah hanya tercurah padaMu, tak kan berkah langkahku tanpa ridhoMu Ya Rahman.cahayaMu, cahaya dam sepi hidup menjadi senyum keikhlasan yang tak putus pada RahmatMu, lahirkan, lahirkan kembali pada fitrah yang suci dengan kidung Sholawat yang menggema pada jagat rayaMu.
Dalam sepi, aku sering hilang tak mengigatMu, namun Engkau tetap menyapihku dalam nikmatnya nafas yang kuhembus dalam raga,tak putus-tak putus Engkau mengingatkanku dan Halusnya PeringatanMu.Tak lalu Engkau memberikanku hukuman, sungguh betapa kuasannya diriMu Ya Robbi.
Sujud yang mengalun merdu dalam sepertiga malam membuat terhanyut dalam ribuan bulir air mata taubat..sebiji Zarrahpun terhitung baik Kebaikan dan keburukan..Berkahi kami ya Robbi.. 
"aku ingin mencintaiMu setulusnya sebenar-benar aku cintadalam do'a, dalam ucapan, dalam setiap langkahku, aku ingin mendekatiMu selamanya sehina apapun diriku,kuberharap untuk bertemu denganMu ya Robbi.. .. "


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/aku-ingin-mencintaimu-setulusnya-sebenar-benar-cinta/10150126957596042

Sakit dan Musibah adalah Penghapus Dosa Bagi Seorang Muslim


Bismillaahirrahmanirrakhiim...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kesehatan adalah sebagian di antara nikmat Allah yang banyak dilupakan oleh manusia. Benarlah ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Ada dua nikmat yang sering kali memperdaya kebanyakan manusia, yaitu nikmat Kesehatan dan nikmat Kelapangan waktu” (HR. Bukhari).
Dan tidaklah seseorang merasakan arti penting nikmat sehat kecuali setelah jatuh sakit. Kesehatan adalah nikmat yang sangat agung dari Allah Ta’ala di antara sekian banyak nikmat. Dan kewajiban kita sebagai seorang hamba adalah bersyukur kepada-Nya sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya, ”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al Baqarah [2]: 152)
Ketahuilah wahai saudaraku -(semoga Allah merahmati kita semua)- telah menjadi ketetapan dari Allah Azza wa Jalla bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dan musibah selama hidupnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqarah [2]: 155-157).
Sakit dan musibah yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Allah Ta’ala. Imam Ibnul Qayyim berkata : “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini”. (Syifa-ul Alil fi Masail Qadha wal Qadar wa Hikmah wa Ta’lil hal 452).
Dari Abdullah r.a katanya : “ aku datang mengunjungi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau sakit, lalu kusentuh baginda seraya berkata “ ya, Rasulullah ! demammu bertambah parah.” Jawab baginda “ memang demamku sama dengan dua orang kamu.” Kataku pula, “ semoga anda mendapat pahala berganda pula.” Jawab baginda : “ semoga!” kemudian sabda baginda pula : “ tidak ada seorang muslim yang ditimpa cobaan berupa sakit dan sebagainya melainkan dihapuskan Allah taala dosa-dosanya seperti pohon kayu menggugurkan daunnya.”
Huraian dari hadis di atas ialah segala bencana , penyakit,kesusahan atau kerungsingan yang menimpa tubuh badan atau akal fikiran seseorang mukmin adalah menjadi kaffarah( penghapus) kekotoran dosa dan kesalahan orang yang ditimpa bencana itu.
Anas r.a berkata, Rasulullah bersabda “ bahawa besarnya sesuatu balasan itu menurut besarnya sesuatu bencana ujian, dan bahawa Allah apabila mengasihi sesuatu kaum diuji mereka, kemudian sesiapa yang menerima ujian itu dengan reda, maka dia akan beroleh keredaan Allah, dan sesiapa yang bersikap keluh kesah serta benci menerima ujian itu , maka dia akan mendapat kemurkaan daripada Allah.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dalam menyikapi sakit dan musibah tersebut, berikut ini ada beberapa prinsip yang harus menjadi pegangan seorang muslim :
1]. Sakit dan Musibah adalah Takdir Allah Azza wa Jalla
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid [57]: 22).
“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. At-Taghaabun [64]: 11).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).
2]. Sakit dan Musibah Adalah Penghapus Dosa
Ini adalah hikmah terpenting sebab diturunkannya sakit dan musibah. Dan hikmah ini sayangnya tidak banyak diketahui oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Acapkali kita mendengar manusia ketika ditimpa sakit dan musibah malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. Nauzubillah, kita berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu. Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka -insya Allah- sakit dan musibah terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Ta’ala.
Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572).
“Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).
Walaupun demikian, apabila seorang mukmin ditimpa suatu penyakit tidaklah meniadakan usaha (ikhtiar) untuk berobat. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya”. (HR. Bukhari no. 5678).
Dan yang perlu diperhatikan dalam berobat ini adalah menghindarkan dari cara-cara yang dilarang agama seperti mendatangi dukun, paranormal, ‘orang pintar’, dan sebangsanya yang acapkali dikemas dengan label ‘pengobatan alternatif’. Selain itu dalam berobat juga tidak diperbolehkan memakai benda-benda yang haram seperti darah, khamr, bangkai dan sebagainya karena telah ada larangannya dari Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam yang bersabda:
”Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian dalam sesuatu yang diharamkan-Nya” (HR. Bukhari). "Barangsiapa mendatangi 'arraaf' (tukang ramal) kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari." (HR.Muslim).
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan penyakit kalian pada apa-apa yang diharamkan atas kalian”. (HR. Bukhari, di-maushulkan ath-Thabrani dalam Mu’jam al Kabiir, berkata Ibnu Hajar : ‘sanadnya shahih’, Fathul Baari : X/78-79).
Dan tentunya kita harus berobat sebagaimana yang di syari'atkan Islam adanya.
"Wahai Rasulullah, apakah kami harus berobat ?", beliau menjawab, "Ya berobatlah kalian, sebab Allah tidak meletakkan suatu penyakit kecuali Dia (juga) meletakkan obat untuknya, selain satu penyakit: penyakit tua." (HR. Ahmad).
3]. Wajib Bersabar dan Ridho Apabila Ditimpa Sakit dan Musibah.
Apabila sakit dan musibah telah menimpa, maka seorang mukmin haruslah sabar dan ridho terhadap takdir Allah Azza wa Jalla, dan harapkanlah pahala serta dihapuskannya dosa-dosanya sebagai ganjaran dari musibah yang menimpanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqarah [2]: 155-157).
Dalam beberapa hadis Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Wahai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhoan pada saat musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhoi pahalamu melainkan Syurga”. (HR. Ibnu Majah no.1597).
Maksud hadis diatas yakni apabila seorang hamba ridho dengan musibah yang menimpanya maka Allah ridho memberikan pahala kepadanya dengan Syurga.
“Jika anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah akan berkata kepada malaikat-Nya : ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?. Para Malaikat menjawab : ‘Ya, benar’. Lalu Dia bertanya lagi : ‘Apakah kalian mengambil buah hatinya?’. Malaikat menjawab : ‘Ya’. Kemudian Dia berkata : ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu?’. Malaikat menjawab ‘Ia memanjatkan pujian kepada-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’un). Allah Azza wa Jalla berfirman : ‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan namai dengan (nama) Baitul Hamd (rumah pujian)’.” (HR. Tirmidzi no.1021)
“Tidaklah ada suatu balasan (yang lebih pantas) di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman jika Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia kemudian ia bersabar atas kehilangan orang kesayangannya itu melainkan Syurga”. (HR. Bukhari).

“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman : ‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua hal yang dicintainya (yakni menjadikan seorang hamba kehilangan dua penglihatannya/buta) lalu ia bersabar maka Aku akan menggantikan keduanya dengan Syurga”. (HR. Bukhari).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan”. (HR. Tirmidzi no. 2396, Ibnu Majah no. 4031).
Hikmah lainnya dari sakit dan musibah adalah menyadarkan seorang hamba yang tadinya lalai dan jauh dari mengingat Allah -karena tertipu oleh kesehatan badan dan sibuk mengurus harta- untuk kembali mengingat Robb-nya. Karena jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah barulah ia merasakan kehinaan, kelemahan, teringat akan dosa-dosa, dan ketidakmampuannya di hadapan Allah Ta’ala, sehingga ia kembali kepada Allah dengan penyesalan, kepasrahan, memohon ampunan dan berdoa kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri”. (QS. Al-An’am [6]: 42).
Sakit dan musibah merupakan pintu yang akan membukakan kesadaran seorang hamba bahwasanya ia sangat membutuhkan Allah Azza wa Jalla. Tidak sesaatpun melainkan ia butuh kepada-Nya, sehingga ia akan selalu tergantung kepada Robb-nya. Dan pada akhirnya ia akan senantiasa mengikhlaskan dan menyerahkan segala bentuk ibadah, doa, hidup dan matinya, hanyalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
"Katakanlah, "Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku, dan Matiku hanyalah untuk Allah Rabb Semesta Alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperlihatkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri." (QS. Al-An'am [6]: 162-163).

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…


http://www.facebook.com/notes/melati/sakit-dan-musibah-adalah-penghapus-dosa-bagi-seorang-muslim/178770368828013

KEAJAIBAN DUNIA ITU TERNYATA...


Sekelompok pelajar kelas geografi belajar mengenai “Tujuh Keajaiban Dunia”. Pada akhir pelajaran, guru meminta pelajar tersebut untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan “Tujuh Keajaiban Dunia” saat ini. Para pelajar bergumam, tertawa, dan berpikir. Mereka membayangkan semua yang hebat, yang mencengangkan.
Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi:
1. Piramida Besar di Mesir
2. Taj Mahal
3. Grand Canyon
4. Panama Canal
5. Empire State Building
6. St. Peter’s Basilica
7. Tembok China
Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
Gadis pendiam itu menjawab, “Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya.” Sang guru berkata, “Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya.”
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca,
”Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia adalah:
1. Bisa bersyukur
2. Bisa merasakan
3. Bisa tertawa
4. Bisa mendengar

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan…
5. Bisa berbagi
6. Bisa mencintai
7. Dan bisa dicintai
Ruang kelas tersebut sunyi seketika…
Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya “keajaiban” sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan lakukan untuk kita, menyebutnya sebagai “biasa”.
Semoga Anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan Anda. bersyukurlah untuk apa yg telah anda dapatkan sampai saat ini, karena itu sesungguhnya semua merupakan suatu “keajaiban”.


http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/keajaiban-dunia-itu-ternyata/183995858300827

Sukses Menjadi Tim Sukses Dari Sebuah Perjalanan Rumah Tangga


Ketika saat menjadi pengantin baru, semuanya serba indah dan nyaris sempurna. pasangan kita adalah pasangan yang paling pas dan sejati yang kita punya. Namun seiring dengan waktu, biasanya muncul kebosanan dan kejenuhan dari pribadi masing masing yang merasa telah mengenal satu sama lain, dan akhirnya semua terasa biasa.

Hal ini mungkin akan bertambah semakin kompleks setelah anak anak hadir dalam kehidupan rumah tangga. Kebersamaan yang dulu banyak terluangkan, seakan menipis sedikit demi sedikit terbalut dengan alasan demi anak, sibuk ataupun capek. Kalau sudah begini, konflikpun tak jarang akan hadir "meramaikan" suasana. Dan hubungan yang mendinginpun akhirnya menjadi jalan penyelesaian.

Namun,... bukankah kebosanan adalah hal yang lumrah terjadi pada setiap manusia yang hidup dalam rel yang monoton. Yang perlu dilakukan adalah sedikit meluangkan waktu untuk memoles hubungan dengan sesuatu yang baru dan lebih fresh. Tentu saja hal itu adalah hasil kreasi ekslusif dari ide suami dan istri yang jika direalisasikan akan terasa semakin meriah.

Menjadi suami istri adalah tentang menjadi partner seumur hidup dalam melampaui berbagai hambatan, cobaan dan kesulitan. Termasuk dalam mengatasi kebosanan dan berbagai masalah apapun dalam area rumah tangga. Perjalanan waktu dengan pasangan kita adalah tentang proses belajar. Dalam belajar tentu saja akan selalu ada kesalahan dari kita, makhluk yang memang tidak sempurna. Namun diharapkan kesalahan itu adalah menjadi pemicu untuk menuju sebuah kesuksesan. Menjadi partner memang bukan masalah gampang. Perbedaan yang hadir, yang walaupun tidak kita cari pasti akan ada, mengajarkan kita arti melengkapi, mengerti, empati, toleransi, dll.
Berangkat dari sebuah cobaan, disinilah kualitas kita yang sebenarnya di uji. Cukup sabarkah kita? Cukup pengertiankah kita? cukup dewasakah kita? dll. Kewujudan atas semua hal tersebut tentu saja akan lebih berarti dari pada yang hanya sebatas berteori.

Ibarat sebuah proyek yang tanpa deadline dan selalu full dengan ujian baik senang maupun susah, itulah rumah tangga. Dan semua perjuangan itu mempunyai tujuan akhir, yaitu kebahagiaan dan kedamaian berumah tangga. Untuk mewujudkan semua itu, kebersamaan suami istri yang terkemas dalam sebuah hubungan sebagai partner yang harmonis dalam segala hal, pastinya akan sangat diperlukan.

Suami istri adalah tim sukses dari sebuah perjalanan hidup mereka sendiri yang menuntut kelihaian dan pengendalian diri yang luar biasa. sukses adalah tentang proses, dan berlaku hanya bagi orang orang yang mau memulai. Dan kesuksesan itu insyaallah akan datang jika mereka selalu menyatukan hati dan membulatkan tekad untuk melakukan "perjalanan panjang itu" dalam konsep ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala. Hal ini juga berlaku bagi pribadi yang  mau dan ikhlas menyerahkan hati dan diri untuk terikat dengan segala aturan yang Allah buat untuk para hamba- hambanya yang taat.


http://www.voa-islam.com/muslimah/article/2011/01/28/13017/sukses-menjadi-tim-dari-perjalanan-rumah-tangga/

Senyumlah Agar Hidup Lebih Indah & Bahagia


Senyum, membuat penerimanya lebih kaya, namun ajaibnya tidak akan memiskinkan pemberinya
Senyum, hanya terjadi dalam hitungan detik, namun akan selalu terkenang sepanjang masa
Senyum, Tidak akan ada orang didunia ini yang terlalu kaya sampai sampai dia tidak memerlukannya, dan tidak ada yang terlalu miskin sampai sampai dia tak dapat memberinya
Senyum adalah tempat peristirahatan bagi hati hati yang lelah mencari semangat diri, cahaya bagi kegelapan batin, kesukaan bagi yang bersedih, dan pencerah untuk mengatasi kesulitan
Senyum tulus tidak akan bisa dipinjam, dibeli, apalagi di curi. Karena ketulusan adalah datangnya dari kerelaan dari sebuah kebaikan hati
Senyum, sumber kebahagiaan dimanapun kita berada
Senyum, jembatan penyeberangan yang menghubungkan satu sisi dengan sisi lainnya dan pengikis semua perbedaan yang terkreasi oleh manusia.
Senyum, sesuatu yang terindah bagi siapa saja yang mendapatkannya
Senyum, ekspresi dari hati atas kesenangan atau kegembiraan yang dirasakan pemiliknya, dan yang akan menghangatkan kehidupan sekitarnya.
Senyum, adalah seni dari sebuah kedamaian jiwa manusia
Terkadang orang disekitar kita sudah lelah dengan segala kepenatan mereka dan berat untuk memberikan senyuman. maka tidak ada salahnya kalau kita yang tersenyum kepada mereka
Senyum, Sangat dibutuhkan oleh orang yang tiada lagi mampu memberi.


http://www.voa-islam.com/muslimah/article/2011/01/27/13000/senyum-adalah/