Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
=============================
( Masa awal-awal sesudah menikah )
Suamiku...
Aku suka dirimu apa adanya...
"Mi, masih inget penampilan Abi pas kita ta'aruf kan?tau ga, Abi tuh
sengaja nyari baju,celana panjang sama sendal jepit paling butut, supaya Ummi
bisa ngeliat abi apa adanya.Bukan Abi yang dibuat2, mentang2 mau ta'aruf ama
akhwat, trus sengaja make yang baru2, hehe..."
"Iya Bi, Ummi inget banget. Dulu Ummy malah mikir, nih ikhwan cuek
banget si, ana ajah dah make baju rada cakepan dikit. Abi..abi..untung Ummi
bukan perempuan super matre yg cuman ngeliat penampilan luar." Wanita itu
tersenyum simpul kepada suaminya.
"Kan sengaja Mi, biar bisa tau akhwatnya juga. Abi kan ga mau klo cuman
diliat dari penampilan luar. Jadi, bukan sembarang akhwat yang bisa jadi isteri
Abi. Klo akhwat abal-abal kan, paling dah illfeel ngeliat penampilan Abi.
Makanya Abi bisa dapet Isteri yang luar biasa kayak Ummi." ucap sang suami
dengan lirikan mesranya.
"Huuu Abi, bisa ajah ngerayunya."
"Iya dong, Abiii..." ucap sang suami sambil mengernyitkan dahinya.
Sang isteri tersenyum manis menatap suaminya.
( Sebulan sesudah menikah )
Suamiku...
Bahkan kaupun tak malu bekerja apapun selama itu halal, demi
isterimu...
"Ummi, Abi dah keterima kerja, Alhamdulillah. Jadi tukang sapu di jalan
Mi. Ummi ga malu kan punya suami tukang sapu?"
"Abi...buat apa malu? yang penting kan halal. Lagipula, Abi kan
ngebantu ngejaga kebersihan juga. Kebersihan kan sebagian dari iman." ujar
sang isteri menguatkan.
( Memulai usaha baru dengan Bismillah )
Suamiku...
Betapa sabarnya dirimu menghadapi ujian yang Allah berikan..
"Ummi, mulai lusa, Abi jadi jualan mie ayam di
ujung jalan komplek kontrakan ini. Gerobaknya dah Abiy bikin. Besok temenin Abi
belanja peralatan masak sama bahan2nya ya Mi.." ucap sang suami semangat.
"Wah, Alhamdulillah. Abi kok baru bilang, klo gerobaknya udah jadi,
Ummy jadi ga bantuin Abi deh. Hmm, insyaAlloh besok Ummi temenin.."
"Abis Abi kasian sama Ummi. ummi kan dah cape' ngajar. Jadi, biar Abi
yang ngerjain.Ummiy do'ain Abi ya..."
"InsyaAlloh Abi sayang...I Will. Klo Abi butuh bantuan, Ummy insyaAlloh
bersedia, kapanpun slama Ummi bisa.."
“ Alhamdulillah, terimaksih ummi..Bismillah, semoga usaha ini berkah ya
mi..”
( Beberapa bulan kemudian, di sore hari )
Sang Isteri baru saja pulang mengajar dari sekolah SD di desanya.
"Abi, gimana hasil jualan Mie Ayam hari ini?"
"Waduh Mi, gerobak Abi dibobol maling. Jadi panci, kompor, sama perabot
laennya dah dibawa kabur sama maling. Padahal kan dah Abi gembok."
"Innalillahi, padahal baru jualan dua bulanan ya Bi."
"He'eh Mi, Abi juga dah dapet lumayan banyak pelanggan. Tapi ya,
mungkin bukan rezeki kita. Allah pasti ngasih ujian sesuai sama kemampuan
hambaNya."
"Subhanallah..Abi..InsyaAlloh Bi, klo rezeki mah gak kemana."
( Usaha membahagiakan keluarga. Dibulan puasa, Dua hari menjelang
lebaran. )
Suamiku...
Aku tau besarnya upayamu untuk membahagiakanku dan anak2 kita...
"Ummiy, afwan, Abi ga bisa beliin apa2 buat Ummiy di lebaran tahun
ini." ujar sang suami dengan wajah yang terlihat amat kelelahan.
"Abi ga usah minta maaf sama Ummi. Ummi tau, Abi dah berusaha keras. Ga
papa insyaAllah Bi, esensi makna Idul Fitri kan bukan itu..bukan baju baru dan
makanan enak.." Ujar sang isteri seraya menitikkan air mata, karna terharu
suaminya meminta maaf seperti itu.
Keesokan harinya..
"Abi..Ummi dapet ini nih dari sekolahan."sang isteri menunjukkan
kardus dengan ukuran cukup besar. Seorang kurir baru saja mengantar kardus
tersebut.
"Wah, apa ini Mi..?"
"Ummi juga belum tau Bi, coba kita buka."
Merekapun membuka kardus tersebut.
"Subhanalloh Bi, isinya banyak banget. THR Bi..."sang isteri,
melihat isi kardus itu dengan pandangan penuh syukur, seraya menunjukkan kartu
ucapan Idul Fitri yang diletakkan di bagian atas barang2 yang ada di dalam
kardus tersebut."
"Alhamdulillah.."sang suami mengucap syukur dengan bibir yang
kelu, betapa Allah teramat menyayangi mereka.
( Suamiku sangat dermawan, meski kami kekurangan )
Suamiku...
Cintaku padamu makin bertambah besar, saat ku tau bahwa kau sangat
mencintai sesama...
saat kau terus berupaya membahagiakan orang2 di sekitarmu...
Saat seorang bapak tua datang ke rumah mungil itu..
"Bang, anak saya sakit. Abang bisa bantu saya?saya dah ga punya duit.
Saya bingung harus minta bantuan ke siapa lagi."ucap si bapak tua.
"Alhamdulillah, Bapak dateng tepat waktu. InsyaAlloh saya bisa
bantu." ucap sang suami, seraya tersenyum. Sang suami ke kamarnya,
mengambil uang yang akan dipinjamkan kepada Bapak tua.
"Maaf Pak, saya cuma punya segini."
"Makasi Bang, makasi. Klo saya dah dapet rezeki, insyaAllah langsung
saya kembaliin."
"Sama2 Pak, Alhamdulillah, kebetulan lagi ada rezeki."
Setelah si Bapak tua pergi, sang isteri menghampiri suaminya.
"Abi, kok uangnya dikasih ke Bapak tadi. uang kita kan tinggal
segitu2nya Bi."
"Bapak itu lebih butuh ketimbang kita Mi. InsyaAlloh, Allah bakalan
ngasih rezeki yang lebih besar untuk kita."
"Abi bener, maafin ummi ya..dah meragukan keputusan Abi."
"ga papa Mi..."jawab suaminya sambil tersenyum.
( Janji Allah itu nyata )
Suamiku...
Kata2mu benar, bahwa Allah pasti akan memberikan rizki yang
berlimpah, kepada siapapun yang Dia kehendaki..
"Ummiy, Alhamdulillah..Abi keterima kerja di TELKOM. Berkat do'a Ummi
juga."
"Alhamdulillah...bener kata Abi, kita harus bersabar...akhirnyah ijazah
S1 Abi kepake juga ya, hehe."
"He..he..bener Miy..Alhamdulillah. Moga2 bermanfaat untuk dakwah juga
ya Mi.."
"Aamiin."
( Firasat buruk )
Suamiku.. Hatiku tiba-tiba sedih..
Sang Isteri menggendong anaknya..kemudian dibonceng sang suami dengan
menggunakan motor.
"Ummi, hati2 ya. Slesei tahsin jam brapa? biar nanti Abi jemput."
"Bukannya Abi mau masang spanduk bareng ikhwan2nya..?"
"Ga papa Mi, ntar Abi izin sebentar untuk ngejemput Ummi. Abi ga tega,
klo Ummi sama Azam naek angkot."
"Ya uda klo gitu Bi. Ummi pulang ba'da Ashar, insyaAllah."
"Siip, Abi pamit ya. Assalamu'alaikum..."ujar sang suami sambil
mengenakan helmnya.
"wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.." enth kenapa sang
istri merasa tiba-tiba sedih saat itu.
( Semua adalah titipanNya )
Suamiku..
Sesungguhnya engkau adalah milikNya...
Ba'da Ashar
Sang suami belum datang juga.
"Abi kemana ya, kok tumben telat...?"ujar sang isteri di dalam
hati.
Sang isteri pulang ke rumah dengan menggunakan angkot. Kebetulan, tiap akhir
pekan, memang suami isteri tersebut pulang ke rumah orang tua sang suami. Dari
kejauhan, sang isteri melihat rumah mertuanya penuh dengan warga sekitar.
Dengan azam anak semata wayangnya yg tertidur pulas di dalam
gendongannya, sang isteri melangkahkan kaki dengan wajah penuh tanya. Ada sesosok
tubuh dibaringkan di ruang tamu. Batinnya menyangkal tapi, matanya tidak salah.
Suaminya telah tergeletak di ruangan itu, bersimbah darah. Ibu mertuanya
lari memeluk sang isteri tersebut. Azam diambil dari gendongannya, oleh
adik ipar sang isteri. Sang Isteri diam seribu bahasa. Wajahnya terlihat kaget.
Sejenak kemudian beristighfar sebanyak2nya.
Banyak ikhwah yang datang untuk ta'ziyah. Akhwat2 memeluk sang isteri seraya
menghiburnya, dan berharap bahwa sang isteri bisa bersabar. Tak setetespun air
mata, keluar dari mata indahnya. Para pelayat banyak yang berkomentar,
"Jenazahnya
wangi..subhanallah..."
"Wangi apa ini? subhanalloh..." Ya, dari
jenazah sang suami, keluar bau wangi, entah dari mana. Sang akhwat diberi tau,
bahwa suaminya meninggal karna tertabrak truk, ketika sedang memasang spanduk
dan pamflet untuk acara bakti sosial anak-anak yatim dikotanya.
Allohurobbi...Innalillahi wainna ilaihi rajiun..:'((
--------------------------------------------------------
Kisah ini adalah
“Based on True Story”, yang terjadi di
kotanya icha. Diceritakan dari mama icha beberapa waktu lalu.
Ah ya Allah...tiap Mama cerita tentang guru tahsinnya yang satu ini, hati
icha tersentuh dan haru biru..
Betapa sang isteri ini terus mengenang suaminya..tiap ketemu Mama atau
slesai ngajar..pasti cerita tentang kebaikan suaminya..dalam kesendirian...sang
isteri mendidik dan menjaga dua orang anaknya..sambil terus berharap..bisa
berjumpa dengan sang suami di akhirat kelak...
* Kisah sebenarnya icha tidak tahu persis. Tapi insyaAllah inti ceritanya
sama kaya' yang diceritain sama sang isteri...
cuman icha sampein disini pake bahasa icha sendiri..Kaga' tau ngapa, pas
nulis ini icha malah ikut menitikkan air mata..tes..tes..dua butir kristal
beningpun jatuh..:’((*
Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat
Wassalamualaikum…
http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-suamikuaku-suka-dirimu-apa-adanya/186139231414732