Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Kamis, 20 Januari 2011

Itik dan Kura-Kura


Terdapat dua ekor itik dan seekor kura-kura yang bersahabat baik tinggal di suatu kawasan yang semakin kering dek kemarau panjang. Binatang-binatang yang bermastautin di situ telah lama meninggalkan tempat tersebut memandangkan semakin hari semakin sukar untuk mendapatkan makanan dan minuman. Semua kolam kering dan tumbuh-tumbuhan semakin kekuningan dimamah sinaran mentari yang hangat membahang.
Disebabkan keadaan semakin mendesak, maka dua ekor itik itupun telah berpakat dan mengambil keputusan untuk berpindah ke kawasan yang lebih lembab dan berair. Kura-kura berasa risau memandangkan sahabat baiknya ingin meninggalkan tempat tersebut.


Dengan keadaannya yang bergerak lambat dan tidak boleh terbang seperti mereka, agak mustahil untuk dirinya mengikuti jejak langkah mereka. Maka dia pun berkatalah kepada kedua-dua ekor itik tersebut.
"Kalian hendak berpindah, nanti aku akan mati kekeringan di sini. Aku tidak mampu terbang mengikutimu mencari tempat yang lebih baik. "
"Hmmm.. betul juga kata kamu Si Kura-Kura. Owh, tidak mengapa jika kamu mahu, kami boleh membantu kamu untuk sama-sama berpindah," ujar salah seekor itik tersebut setelah berfikir seketika.
"Bagaimana?" balas kura-kura kembali.
"Kami berdua akan menggigit sebatang kayu dan kamu juga mesti menggigit kayu itu untuk sampai ke destinasi kita dengan selamat. Bagaimana, kamu setuju?" Soal itik.
"Owh, kalau begitu aku setuju," kura-kura memberi persetujuan tanpa berbelah bagi.
Maka terbanglah kedua-dua ekor itik itu mencari tempat tinggal baru bersama kura-kura. Tiba-tiba sedang melalui suatu kawasan, ada beberapa orang budak nakal yang mengejek kura-kura.
"Hei kura-kura! Ada hati nak terbang tinggi. Engkau tu dah memang semulajadinya tidak boleh terbang, ada hati nak terbang tinggi macam itik. "
Kura-kura berasa geram dan marah dengan ejekan tersebut, tetapi dia masih tidak berkata apa-apa kerana dia tahu jika dia membuka mulut pasti dia akan terjatuh.
Kedua-dua itik tersebut terus terbang meninggalkan mereka tanpa mempedulikan ejekan budak-budak itu. Setelah penat terbang mencari destinasi impian, mereka melalui satu lagi kawasan yang dipenuhi dengan budak-budak yang sedang bermain. Mereka begitu kagum dengan keberanian dan kesungguhan kura-kura.
"Kura-kura, kami kagum dengan semangat yang ditunjukkan oleh kamu. Walaupun kamu tidak boleh terbang, tetapi kamu berusaha dengan gigih dan mahu ditolong oleh sahabat-sahabat mu, " jerit mereka kepada kura-kura.
Disebabkan teruja dengan pujian budak-budak tersebut, maka kura-kura pun membuka mulutnya untuk menjawab pujian budak-budak itu.
'ALHAMDULILLAH, aku ingin pergi ke tempat yang lebih baik dan berair bersama itik-itik"



Sebelum sempat menghabiskan kata-katanya, maka jatuhlah kura-kura itu ke atas tanah dan berkecailah badannya.
Begitulah berakhirnya kisah Itik dan Kura-Kura. Apabila dikeji, dihina, kura-kura begitu kuat tetapi kura-kura yang dulu bersemangat kental akhirnya mati menyembah bumi dek kerana sedikit pujian.
Begitu juga dengan kita, kita akan kuat apabila dihina dan diberi pelbagai tohmahan tetapi kita mudah terbuai dengan puji-pujian. Dalam kehidupan ini, kita janganlah cepat lemah dengan kejian, dan cepat riak dengan hanya sedikit pujian.Sebaliknya sentiasa bersyukur dan jadikan setiap kejian, umpatan dan fitnah tersebut sebagai sumber kekuatan kita untuk terus berjaya. Dan jika kita dipuji, janganlah pula berasa riak. Sebaliknya kembalilah segala pujian tersebut kepada-Nya, kerana tanpa keizinan-Nya tidak mungkin kita mampu memiliki apa yang kita usahakan.
Awal pujian adalah lembah kehinaan. Janganlah kita mudah terbuai dengan pujian yang diberikan, kelak kita yang akan binasa.


http://www.iluvislam.com/inspirasi/motivasi/1462-itik-dan-kura-kura.html

It Always between You and God ( IKHLAS )


Apakah Engkau pernah bingung dengan apa yang Engkau lakukan ?
Engkau sudah berbuat baik tetapi orang lain memberikan respon yang tidak baik.
Pokoknya seperti cerita orang tua, anak dan keledai.
Sehingga apapun yang Engkau lakukan pasti ada yang komentar jelek.
Dengan kondisi ini tentu membuat Engkau tidak nyaman.
Merasa serba salah dan akhirnya merasa masa bodo.

Sahabat Hikmah yang disayang Allah...
Itulah pentingnya IKHLAS.
Ikhlas adalah melakukan amal, baik perkataan maupun perbuatan...
ditujukan untuk Allah semata.
Ikhlas berarti Engkau tidak memanggil siapa pun...
selain Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menjadi saksi atas perbuatanmu.

Ikhlas menjadi benar-benar teramat penting
yang akan membuat hidup ini menjadi indah, ringan, dan bermakna.

Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen dan merdeka.
Tidak dibelenggu pengharapan akan pujian dan penghargaan.


Tidak takut akan celaan dan cemoohan.

Ikhlas adalah buah KEIMANAN yang mendalam.
Yakin akan KEBENARAN yang sedang dilaluinya.
Berdasarkan PETUNJUK Allah dan mengharap KERIDLOAN-Nya

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Kecuali orang-orang yang bertobat dan mengadakan perbaikan dan
berpegang teguh pada (agama) Allah dan
tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah.
Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman
dan kelak Allah akan memberikan kepada
orang-orang yang beriman pahala yang besar."

(QS An-Nisa [4]: 146).
Mengenai hal ini ada kata-kata dari  Ibu Theressa yang bisa kita mengambilnya sebagai HIKMAH : 

It Always between You and God
Bila engkau baik…
Orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu.
Biar begitu, tetaplah bersikap baik.


Bila engkau jujur dan berterus terang...
Orang mungkin akan menipumu.
Biar begitu, tetaplah berbuat jujur dan berterus terang.

Bila engkau sukses...
Mungkin engkau akan mendapat teman-teman palsu dan musuh-musuh sejati.
Biar begitu, tetaplah meraih sukses.

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun...
Mungkin akan dihancurkan oleh seseorang dalam semalam.
Biar begitu, tetaplah membangun.

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagian,
Orang mungkin akan iri hati dan dengki.
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini...
Mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya.
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan.

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik...


Dan mungkin itu tak akan pernah cukup.
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik.

Ketahuilah...
Pada akhirnya...
Semua ini adalah masalah...

Antara engkau dengan Tuhanmu.
Bukan antara engkau dengan mereka.

Wallahu a'lam bishshowab…


Ribetnya Jadi Orang Cantik


Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

Prolog:
Ujian skripsi dah selesei. Tinggal nunggu hasilnya, mudah2an dapat A+ dan wisuda dengan nilai Cum Laude. Teman2, mari kita jawab bersama: Amiinnn..terimakasih ^.^
Dan sekarang karena banyak waktu luang, insaAllah kedepan Icha lebih sering menulis di RDM ini. JAdi kalo nanti bosan ama tulisan icha, silahkan temen2 bacanya pake kacamata item, biar gak kelihatan...hehe :p
--------------------------------------------------------------------------------------
Terlahir sebagai wanita yang cantik, salah siapa coba? Allohlah yang menghendaki kita lahir ke dunia ini, dengan kondisi yang sudah Dia tentukan pula...
Farida, begitu ia biasa dipanggil. Akhwat yang cerdas, energic, aktivis. Ditambah dari segi fisik, ia dianugrahi kecantikan yang tidak smua akhwat memilikinya. Cantik itu ujian...dan ujian itu mulai menampakkan dirinya...
Di tingkat akhir kuliah, Farida dikenalkan kepada saudara2 dari salah seorang partner dakwahnya. Ikhwan tersebut mengenalkan Farida kepada adiknya dan saudara2 yang lain. Anggap saja ikhwan itu bernama Rudi. Rudi juga meminta tolong kepada Farida untuk menjaga saudarinya yang kebetulan kuliah di tempat yang sama dengan mereka, dengan alasan seperti itu Rudi bisa lebih dekat dengan Farida, di dalam hati Farida menangkap adanya ketidakberesan dengan ikhwan ini. Merasa lebih dekat dengan Farida, Rudi menyebarkan berita kepada teman2nya supaya mereka tidak dekat2 dengan farida, karna Rudi menyatakan bahwa Farida akan segera menjadi miliknya.
Mendengar berita itu, Anwar yang juga sahabat Rudi, mengambil langkah lebih cepat. Buru2 ia menelpon Farida, meminta kesediaan farida untuk menjadi calon isterinya. Farida sudah merasa ada yang tidak beres dengan saudara2nya ini. Faridapun menolak permintaan Anwar dengan halus, "Afwan Akh, ane belum siap nikah."
Ujian itupun muncul kembali, ada seorang Kakak kelas ikhwan, anggap saja bernama Andi, mengajukan diri untuk proses dengan Farida.


Andi jg dekat dengan Rudi dan Anwar. Ya, Farida akui, Andi memang ikhwan yang subhanalloh. Hanya saja hati Farida galau, apakah ia harus menerima ikhwan tersebut? Dan akhirnya..Farida memberikan jawaban..
"Afwan Bang, Ida belum siap nikah."
"Ya Udah, Ana tunggu satu tahun lagi."
"Afwan, ida ga bisa janji. Ida ga bisa Bang."
"Ya Udah, Ana tunggu sampe Anti siap."
"Ida kan dah bilang Bang, ida ga bisa. Afwan..."
Dalam hati, Farida merenung. Mereka seperti sedang berlomba untuk mendapatkan sesuatu. Menerima salah satu dari mereka, ibarat memenangkan salah satu dari mereka. Akhirnyah Farida tidak memilih salah satu diantara mereka, toh jodoh itu tidak akan tertukar, Farida yakin akan hal itu *banyak2 istighfar ajah*.
*Buat the real Farida...yang diem2 suka baca2 Blog icha:
Menjadi wanita memang sulit, serba salah, kadang bingung, kadang pengen marah2, beuhhh. Apalagih klo dah kena kasus2 kaya' gini. Ya, kita kaga' bisa ngandelin orang lain untuk ngejaga dirinyah tapi, kita bisa ngandelin diri kita untuk ngejaga diri kita sendiri...Hadapilah sesuatu dengan tidak berlebihan.
Brusaha menyelesaikan masalah sesuai dengan kapasitas diri kita dan posisi kita di masalah tersebut. Blajar untuk ngejaga izzah diri...jangan gampang berkata "cinta" kepada orang yang bukan mahrom kita...jangan mudah terpancing..dunia itu silau men...mangkanye kita siapin kacamata item..:)), haha..ngaco...

Barakallahufikum..
Wassalam..


Resep Kaya Ala Risna


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

Membaca judul tersebut memang sekilas menginggatkan kita pada sosok Koki Farah Quinn. Yach, sedikit lebay kali ini Nai pkek kata-kata tersebut untuk bercerita pada sahabat tentang indanya sedekah. Percaya atau tidak tetapi benar adanya bahwa orang yanng rajin bersedekah bahwa rezeki yang dia berikan tersebut akan kembali berkali lipat pada orang yang bersedekah tadi.
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS.AlBaqarah:261)
Dikala senja itu mamas, begitulah Nai biasa  memanggil kakak laki-laki ku. Ia bercerita padaku tentang kisah nyata seorang guru TK yang menyubangkan uang gajinya selama dua bulan itu sebesar Rp. 600.000,- ke sebuah panti asuhan. Allahhu akbar, setelah itu Allah menganti apa yang telah ia ikhlaskan itu melalui jalannya. Tidak lama kemudian Allah mendatangkannya jodoh yang ternyata berpenghasilan Rp. 6.000.000,- sebulan. Saat itu juga Nai teringat ceramah AA Gym di telivisi beberapa tahun yang lalu. “Kenapa saat kepala kita tersentuk dinding yang ada malah benjol bukan semakin kecil kepala kita yang ada malah makin besar karena benjolan tadi? Nach, begitulah saat kita sedekah? Kenapa harta kita bukan semakin berkurang tetapi Allah justru melipat gandakannya”.
Terketuk hati ini mendengar kisah tadi. Begitupun yang Nai lakukan adalah memberikan penghasilan ini selama sebulan kepada orang yang kurang berkecukupan. Upz! Bukan maksud sombong nich, sahabat. Tetapi Nai Cuma ingin berbagi pengalaman saja. Saat ini juga Nai masih merintis kesuksesan.Saat ini setiap langkah kaki ini berjalan selalu ada rezeki.


Nggak dapet uang yach ada saja orang yang bertemu mendo’akan murah rizki. Beberapa bulan yang lalu juga Nai menghadapi masalah keluarga dan pekerjaan yang membuat lelah lahir batin. Alhamdulillah, Hidup ini sekarang terasa lebih indah. Seperti AA Gym bilang “Saat nasi sudah jadi bubur, kita harus menambahkan suwiran  ayam supaya bisa membuat bubur ayam”. Sahabat pasti sudah bisa mengartikan sendiri makna diatas. Bahwa setiap kita sudah terlanjur menghadapi masalah carilah solusi yang membuat keterlanjuran itu menjadi hasil yang indah. Begitulah kira-kira Nai mengartikan makna tersebut. Begitulah hikmah dari sedekah yang Nai dapatkan.
"Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)".(QS.Al anfaal:60)
Sahabatku yang mudah-mudahan selalu di rahmati Allah, pancinglah hartamu dengan bersedekah. Nai juga ingat saat guru Agama SMA dulu yang mengatakan bahwa salah satu ciri-ciri kiamat kubrah adalah saat tidak ada lagi manusia yang ingin menerima sedekah. So, sahabatku semuanya bersyukurlah jika saat ini kita bersedekah masih ada yang mau menerimanya. Karena ini menandakan bahwa berarti kita belum benar-benar berada di akhir zaman. Sedikit berbagi ilmu tentang Matematika Dasar bersedekah menurut Ustd. Yusuf Mansyur. Check this out.
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 = 19
Ya, di sana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis. Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan penambahan. Kenapa begitu? Kenapa bukan 10-1 = 9? Inilah matematika sedekah, kita memberi dari apa yang kita punya, dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi.
Matematika sedekah di atas, diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10X lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700X lipat.
Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa:
10 - 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37


10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan". (QS.Al Anfaal:36)
Alhamdulillah, selama ini Nai belum pernah mendengar cerita tentang seseorang yang mendadak miskin lantaran sedekah. Mudah-mudahan kita semua adalah termasuk orang yang selalu pandai menafkankan jalan di jalan Allah. Amin.

Wallahu A’lam Bis Shawab.
Barakallahufikum..semoga bermanfaat

Wassalam…


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-resep-kaya-ala-risna/185835608111761

Penghargaan Allah Buat si Sakit


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
==============================
Note ini terinspirasi saat diriku menjenguk sahabatku yang sakit tadi siang. Didalam Rumah Sakit, kusaksikan berjejer orang2 berbaring di bangsal dengan segala macam penyakit yang dideritanya. Tak henti-henti bibir ini berucap syukur kepada Allah atas kesehatan yang diberikan kepada tubuh ini. SEHAT. Yaa..bagiku inilah nikmat Allah yang terbesar kedua setelah nikmat Iman dan agama Islam yang kuterima hingga detik ini. Yaa Allah beri aku kekuatan untuk dapat menggunakan nikmat ini dengan baik, nikmat yang lima sebelum datang yang lima.
------------------------------------------------------------------------------------------


Dalam sebuah hadist qudsi disebutkan, dari Abu Hurairah Ra, ia berkata: Aku mendengar Kekasihku Rasulullah ShalallahuAlaihi Wassalam bersabda:” Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari kiamat,” Wahai Anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjengukKu. Aku lapar tapi engkau tidak memberiKu makan. Aku haus tapi engkau tidak memberiKu minum”.
Anak adam berkata,” Wahai Rabb, bagaimana aku menjengukMu sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?”. Allah berfirman,” Bukankah engkau mengetahui bahwa hambaKu si fulan sakit namun engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau menjenguknya, niscaya engkau akan mendapatiKU bersamanya ?”
Anak adam berkata,” wahai Rabb, bagaimana aku memberimu makan sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?”.  Allah berfirman,” Bukankah engkau mengetahui bahwa hambaKu si fulan ( pengemis ) meminta makan kepadamu namun engkau tidak memberinya makan? Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau memberinya makan, niscaya engkau mendapati pahalanya padaKU?”.
Anak adam berkata,” wahai Rabb, bagaimana aku memberimu minum sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?”. Allah berfirman,” Bukankah engkau mengetahui bahwa hambaKu si fulan meminta minum kepadamu namun engkau tidak memberinya minum? Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau memberinya minum,niscaya engkau mendapati pahalanya padaKU ?” .( HR.Bukhari-Muslim dalam shahihnya ).

BAHASAN :
Imam Nawawi dalam kitab Syarh-nya menjelaskan tentang firman Allah tersebut:
“Para ulama berkata,’Allah menyandarkan sakit kepada diriNya, sedangkan maksudnya adalah sebagai penghormatan DIA kepada hamba yang sakit itu”.
Subhanallah..Allah memberi penghormatan kepada orang yang sakit. Adakah penghormatan yang lebih mulia dari penghormatan yg kita dapat selain dari Allah SWT..??
Imam Nawawi selanjutnya melanjutkan,’ Adapun lafal “Niscaya engkau mendapatiKU bersamanya”,maksudnya adalah: “ Kamu akan mendapatkan pahala dari kemuliaanKU. Yang menunjukkan akan hal itu adalah firmanNya di penghujunghadist “Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau menjenguknya, niscaya engkau mendapatiKU bersamanya?” maksudnya adalah pahala dariNya. Wallahualam..’.
Lalu, renungkanlah firman Allah kepada salah seorang hambaNya:


 “Aku sakit dan engkau tidak menjengukKU?”. Disini kita akan terheran. Allah menjadikan sakitnya seorang hamba seakan-akan Dia-lah yang (menderita) sakit. Hal itu tidak lain adalah suatu penghormatan kepada hambaNya yang sakit, dan merupakan bukti bahwa Allah adalah dekat kepada hamba. Sebagaimana DIA sendiri telah berfirman:
“Dan jika hamba2Ku bertanya kepadamu tentang Aku ( hai muhammad ), katakanlah bahwa sesungguhnya Aku adalah dekat “( QS. Al-Baqarah; 216 ).
Maka berbahagialah wahai orang yang sedang sakit, karena Allah sayang padamu dan sakit itu adalah sebagian sebagai penggugur atas dosa-dosamu.
Penghormatan lain yang bisa kita dapatkan dari hadist tersebut adalah firman Allah: “ Tidakkah engkau tahu bahwa seandainya engkau menjenguknya, niscaya engkau mendapatiKU bersamanya”.
Subhanallah..Allah berada disisimu wahai orang sakit. Memuji orang yang menjengukmu dan mencela mereka yang enggan menjengukmu. Ini adalah penghormatan yang tak terhingga. Dan merupakan bukti bahwasanya engkau wahai orang sakit mempunyai kedudukan tinggi disisi Allah SWT. Adakah penghormatan yang lebih tinggi melebihi penghormatan yang didapat dari Allah?
Marilah kita telaah sekali lagi firman Allah: ”Aku sakit dan engkau tak menjengukKu..”. Lalu dilanjutkan dengan firmanNya “Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau menjenguknya, niscaya engkau akan mendapatiKU bersamanya ?”
Sebuah penghormatan besar yang tak terhingga. Allah telah menisbatkan sakitmu wahai orang sakit kepada diriNya, dan DIA kabarkan bahwa DIA berada disisimu. Ini adalah merupakan bukti keagunganmu disisi Allah. Sesungguhnya jika engkau ketahui hal ini wahai orang sakit, maka sudah barang tentu hal ini akan membahagiakanmu. InsaAllah amin.
Aku dedikasikan tulisan ini untuk semua saudara2ku seiman yang sedang sakit dimanapun engkau berada, baik yang sedang dirawat di rumah sakit maupun dirumah. Semoga Allah lekas memberimu kesembuhan, dan mengangkat penyakitmu dengan kesembuhan yg tiada rasa sakit sesudahnya. Allahumma Amin.

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam…


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-penghargaan-allah-buat-si-sakit/185907021437953

Suamiku...Aku Suka Dirimu Apa Adanya


Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
=============================
( Masa awal-awal sesudah menikah )
Suamiku...


Aku suka dirimu apa adanya...
"Mi, masih inget penampilan Abi pas kita ta'aruf kan?tau ga, Abi tuh sengaja nyari baju,celana panjang sama sendal jepit paling butut, supaya Ummi bisa ngeliat abi apa adanya.Bukan Abi yang dibuat2, mentang2 mau ta'aruf ama akhwat, trus sengaja make yang baru2, hehe..."
"Iya Bi, Ummi inget banget. Dulu Ummy malah mikir, nih ikhwan cuek banget si, ana ajah dah make baju rada cakepan dikit. Abi..abi..untung Ummi bukan perempuan super matre yg cuman ngeliat penampilan luar." Wanita itu tersenyum simpul kepada suaminya.
"Kan sengaja Mi, biar bisa tau akhwatnya juga. Abi kan ga mau klo cuman diliat dari penampilan luar. Jadi, bukan sembarang akhwat yang bisa jadi isteri Abi. Klo akhwat abal-abal kan, paling dah illfeel ngeliat penampilan Abi. Makanya Abi bisa dapet Isteri yang luar biasa kayak Ummi." ucap sang suami dengan lirikan mesranya.
"Huuu Abi, bisa ajah ngerayunya."
"Iya dong, Abiii..." ucap sang suami sambil mengernyitkan dahinya. Sang isteri tersenyum manis menatap suaminya.
( Sebulan sesudah menikah )
Suamiku...
Bahkan kaupun tak malu bekerja apapun selama itu halal, demi isterimu...
"Ummi, Abi dah keterima kerja, Alhamdulillah. Jadi tukang sapu di jalan Mi. Ummi ga malu kan punya suami tukang sapu?"
"Abi...buat apa malu? yang penting kan halal. Lagipula, Abi kan ngebantu ngejaga kebersihan juga. Kebersihan kan sebagian dari iman." ujar sang isteri menguatkan.
( Memulai usaha baru dengan Bismillah )
Suamiku...
Betapa sabarnya dirimu menghadapi ujian yang Allah berikan..
 "Ummi, mulai lusa, Abi jadi jualan mie ayam di ujung jalan komplek kontrakan ini. Gerobaknya dah Abiy bikin. Besok temenin Abi belanja peralatan masak sama bahan2nya ya Mi.." ucap sang suami semangat.


"Wah, Alhamdulillah. Abi kok baru bilang, klo gerobaknya udah jadi, Ummy jadi ga bantuin Abi deh. Hmm, insyaAlloh besok Ummi temenin.."
"Abis Abi kasian sama Ummi. ummi kan dah cape' ngajar. Jadi, biar Abi yang ngerjain.Ummiy do'ain Abi ya..."
"InsyaAlloh Abi sayang...I Will. Klo Abi butuh bantuan, Ummy insyaAlloh bersedia, kapanpun slama Ummi bisa.."
“ Alhamdulillah, terimaksih ummi..Bismillah, semoga usaha ini berkah ya mi..”
( Beberapa bulan kemudian, di sore hari )
Sang Isteri baru saja pulang mengajar dari sekolah SD di desanya.
"Abi, gimana hasil jualan Mie Ayam hari ini?"
"Waduh Mi, gerobak Abi dibobol maling. Jadi panci, kompor, sama perabot laennya dah dibawa kabur sama maling. Padahal kan dah Abi gembok."
"Innalillahi, padahal baru jualan dua bulanan ya Bi."
"He'eh Mi, Abi juga dah dapet lumayan banyak pelanggan. Tapi ya, mungkin bukan rezeki kita. Allah pasti ngasih ujian sesuai sama kemampuan hambaNya."
"Subhanallah..Abi..InsyaAlloh Bi, klo rezeki mah gak kemana."
( Usaha membahagiakan keluarga. Dibulan puasa, Dua hari menjelang lebaran. )
Suamiku...
Aku tau besarnya upayamu untuk membahagiakanku dan anak2 kita...
"Ummiy, afwan, Abi ga bisa beliin apa2 buat Ummiy di lebaran tahun ini." ujar sang suami dengan wajah yang terlihat amat kelelahan.
"Abi ga usah minta maaf sama Ummi. Ummi tau, Abi dah berusaha keras. Ga papa insyaAllah Bi, esensi makna Idul Fitri kan bukan itu..bukan baju baru dan makanan enak.." Ujar sang isteri seraya menitikkan air mata, karna terharu suaminya meminta maaf seperti itu.
Keesokan harinya..


"Abi..Ummi dapet ini nih dari sekolahan."sang isteri menunjukkan kardus dengan ukuran cukup besar. Seorang kurir baru saja mengantar kardus tersebut.
"Wah, apa ini Mi..?"
"Ummi juga belum tau Bi, coba kita buka."
Merekapun membuka kardus tersebut.
"Subhanalloh Bi, isinya banyak banget. THR Bi..."sang isteri, melihat isi kardus itu dengan pandangan penuh syukur, seraya menunjukkan kartu ucapan Idul Fitri yang diletakkan di bagian atas barang2 yang ada di dalam kardus tersebut."
"Alhamdulillah.."sang suami mengucap syukur dengan bibir yang kelu, betapa Allah teramat menyayangi mereka.
( Suamiku sangat dermawan, meski kami kekurangan )
Suamiku...
Cintaku padamu makin bertambah besar, saat ku tau bahwa kau sangat mencintai sesama...
saat kau terus berupaya membahagiakan orang2 di sekitarmu...
Saat seorang bapak tua datang ke rumah mungil itu..
"Bang, anak saya sakit. Abang bisa bantu saya?saya dah ga punya duit. Saya bingung harus minta bantuan ke siapa lagi."ucap si bapak tua.
"Alhamdulillah, Bapak dateng tepat waktu. InsyaAlloh saya bisa bantu." ucap sang suami, seraya tersenyum. Sang suami ke kamarnya, mengambil uang yang akan dipinjamkan kepada Bapak tua.
"Maaf Pak, saya cuma punya segini."
"Makasi Bang, makasi. Klo saya dah dapet rezeki, insyaAllah langsung saya kembaliin."
"Sama2 Pak, Alhamdulillah, kebetulan lagi ada rezeki."
Setelah si Bapak tua pergi, sang isteri menghampiri suaminya.


"Abi, kok uangnya dikasih ke Bapak tadi. uang kita kan tinggal segitu2nya Bi."
"Bapak itu lebih butuh ketimbang kita Mi. InsyaAlloh, Allah bakalan ngasih rezeki yang lebih besar untuk kita."
"Abi bener, maafin ummi ya..dah meragukan keputusan Abi."
"ga papa Mi..."jawab suaminya sambil tersenyum.
( Janji Allah itu nyata )
Suamiku...
Kata2mu benar, bahwa Allah pasti akan memberikan rizki yang berlimpah, kepada siapapun yang Dia kehendaki..
"Ummiy, Alhamdulillah..Abi keterima kerja di TELKOM. Berkat do'a Ummi juga."
"Alhamdulillah...bener kata Abi, kita harus bersabar...akhirnyah ijazah S1 Abi kepake juga ya, hehe."
"He..he..bener Miy..Alhamdulillah. Moga2 bermanfaat untuk dakwah juga ya Mi.."
"Aamiin."
( Firasat buruk )
Suamiku.. Hatiku tiba-tiba sedih..
Sang Isteri menggendong anaknya..kemudian dibonceng sang suami dengan menggunakan motor.
"Ummi, hati2 ya. Slesei tahsin jam brapa? biar nanti Abi jemput."
"Bukannya Abi mau masang spanduk bareng ikhwan2nya..?"
"Ga papa Mi, ntar Abi izin sebentar untuk ngejemput Ummi. Abi ga tega, klo Ummi sama Azam naek angkot."
"Ya uda klo gitu Bi. Ummi pulang ba'da Ashar, insyaAllah."
"Siip, Abi pamit ya. Assalamu'alaikum..."ujar sang suami sambil mengenakan helmnya.


"wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.." enth kenapa sang istri merasa tiba-tiba sedih saat itu.
( Semua adalah titipanNya )
Suamiku..
Sesungguhnya engkau adalah milikNya...
Ba'da Ashar
Sang suami belum datang juga.
"Abi kemana ya, kok tumben telat...?"ujar sang isteri di dalam hati.
Sang isteri pulang ke rumah dengan menggunakan angkot. Kebetulan, tiap akhir pekan, memang suami isteri tersebut pulang ke rumah orang tua sang suami. Dari kejauhan, sang isteri melihat rumah mertuanya penuh dengan warga sekitar. Dengan azam  anak semata wayangnya yg tertidur pulas di dalam gendongannya, sang isteri melangkahkan kaki dengan wajah penuh tanya. Ada sesosok tubuh dibaringkan di ruang tamu. Batinnya menyangkal tapi, matanya tidak salah.
Suaminya telah tergeletak di ruangan itu, bersimbah darah. Ibu mertuanya lari memeluk sang  isteri tersebut. Azam diambil dari gendongannya, oleh adik ipar sang isteri. Sang Isteri diam seribu bahasa. Wajahnya terlihat kaget. Sejenak kemudian beristighfar sebanyak2nya.
Banyak ikhwah yang datang untuk ta'ziyah. Akhwat2 memeluk sang isteri seraya menghiburnya, dan berharap bahwa sang isteri bisa bersabar. Tak setetespun air mata, keluar dari mata indahnya. Para pelayat banyak yang berkomentar,"Jenazahnya wangi..subhanallah..."
"Wangi apa ini? subhanalloh..."  Ya, dari jenazah sang suami, keluar bau wangi, entah dari mana. Sang akhwat diberi tau, bahwa suaminya meninggal karna tertabrak truk, ketika sedang memasang spanduk dan pamflet untuk  acara bakti sosial anak-anak yatim dikotanya.
Allohurobbi...Innalillahi wainna ilaihi rajiun..:'((
--------------------------------------------------------
Kisah ini adalah “Based on True Story”, yang terjadi di kotanya  icha. Diceritakan dari mama icha beberapa waktu lalu.
Ah ya Allah...tiap Mama cerita tentang guru tahsinnya yang satu ini, hati icha tersentuh dan haru biru..


Betapa sang isteri ini terus mengenang suaminya..tiap ketemu Mama atau slesai ngajar..pasti cerita tentang kebaikan suaminya..dalam kesendirian...sang isteri mendidik dan menjaga dua orang anaknya..sambil terus berharap..bisa berjumpa dengan sang suami di akhirat kelak...
* Kisah sebenarnya icha tidak tahu persis. Tapi insyaAllah inti ceritanya sama kaya' yang diceritain sama sang isteri...
cuman icha sampein disini pake bahasa icha sendiri..Kaga' tau ngapa, pas nulis ini icha malah ikut menitikkan air mata..tes..tes..dua butir kristal beningpun jatuh..:’((*

Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat
Wassalamualaikum…


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-suamikuaku-suka-dirimu-apa-adanya/186139231414732

"Ketika 'SEDIH' Menguasai Hati."


Aku ketika bersedih...
menyembunyikan segala perasaan...
sementara himpitan waktu terus memaksa...
derita  merebak di hati dan jiwa.
tiada seorang pun yang mengulurkan tangan...
coba membantu beban derita yang ada...
karena cinta ... aku tak lagi berdaya...


buta hati , buta mata , buta segalanya...
menjadi hamba cinta...
bermain dengan perasaan dan air mata...
bersenandungkan  syair  sehati sejiwa...
 hamba ingin keluar dari kepedihan ini...
dari  'penjara' derita cinta yang lara...
merindu  perih  membelit jiwa dan raga...
yang mencengkram segala saraf pedih terasa
hamba mohon...  Yaa Rabb,
 hamba mohon, ...  wahai Tuhanku...
lepaskan aku dari hamba cinta dunia...
sedih, lara hatiku ,... aku sudah tak kuasa...

Yaa  Allah, Rabbul jalil...
Bukan hamba  mengeluhkan derita yang diberikan...
bukan meratapi pedihnya prahara yang menerpa ...
tetapi,...Yaa Rabb,...
jangan Kau angkat  derita ini,...
Sekiranya itu akan  menghentikan dzikirku kepada-Mu.
Karena kuyakin semua ujian dan cobaan-Mu
adalah yang terbaik buat hamba-hamba-Mu...


Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
"Tiga hal, yang apabila seorang memilikinya, maka akan mendapatkan manisnya;
-Orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selainnya,
-Orang yang mencintai seorang hamba hanya  karena Allah, dan..
-Orang yang benci pada kekafiran setelah Allah selamatkan darinya sebagaimana ia benci dilemparkan ke Neraka"
(HR. Bukhari).
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya lah segala penentuan dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan."
(QS. AL Qashash :70).


http://www.facebook.com/notes/memetik-hikmah-disetiap-kata-kejadian/ketika-sedih-menguasai-hati/190076184351958

"Kenanganmu..."


Pijar bahagia yang kurasakan dulu, kini memudar...
sinakan segala harap, musnah bersama mimpi di siang hari,
penantian yang kurajut sekian lama telah berbuah nestapa
terbujur kaku jasadmu di atas hamparan lara...
Parutan perih ku tercabik hebat ...
nyaris berlumur darah di serata tubuhku ...
terkoyak perih lukaku bermandikan peluh...
tanpa kuasa suarakan keluh.
Pertanyaan batin  telah lama menjajah di hati,...
seakan menyita seluruh alam pikirku,..
terkungkung dalam jiwa  lemah tak berdaya...
kuasai raga yang kian termakan usia.
Pernahkah Kau jawab segala tanya di hati...
bila 'tanya'ku seolah janji yang 'tak pernah' tertepati...
Pamitmu  tertinggal sudah tanpa kata...


dalam  jawaban yang kuinginkan.
Semua telah membekas dalam kenangan...
yang semuanya tak mudah  kulupakan...
perjalanan yang telah sisakan sesal di jiwa...
sisakan puing kegagalan dan tak pernah tersampaikan...
penantianku kini berakhir sia-sia...
tatap pedihku pada  gundukan tanah yang masih basah...
seolah semua jawaban-Mu  tertera di sana...
kenyataannya memang kau pergi untuk selamanya...

Allah Subhanahu Wa Ta'a berfirman:

Kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wanabluukum bialsysyarri waalkhayri fitnatan wa-ilaynaa turja'uuna
Artinya:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Anbiyaa [21]:35)
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."


(QS. Al-Baqarah [2] :216).
"Meminta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat."
(QS. Al-Baqarah [2]:45).
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Wahai Bilal! Tegakkanlah shalat, tenangkanlah kami dengannya."
(HR. Ahmad, shahih al-jami' no.2986).
Seorang yang Istiqomah akan tahu apa yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba yang bertaqarrub dan tunduk patuh pada-Nya. 


http://www.facebook.com/notes/memetik-hikmah-disetiap-kata-kejadian/kenanganmu/190022474357329

==Saya Suka Orang Itu...==


Saya suka orang itu..kelihatannya ia seorang yang ulet, giat bekerja, dan memiliki inisiatif yang tinggi.
Take it!!
Siap Pak, laksanakan. Ujarku”
Ya, begitulah pencitraan seseorang terhadap seseorang lainnya.
Siapapun orangnya, dari latar belakang apapun, strata tingkat pendidikan apapun, memiliki keyakinan agama apapun, memiliki gender(jenis kelamin) apapun...pastinya kesemuanya daftar kumpulan riwayat hidup seseorang tersebut memiliki satu kesamaan terhadap pernyataan seorang pimpinan tersebut terhadap bawahannya, yaitu:

Saya Suka dengan orang tersebut
Berbicara tentang definisi Giat bekerja. Ada banyak hikmah yang bisa kita petik dan kita telusuri. Tidak hanya sekedar mengutarakan keluhan, namun sudah sejauh upaya optimal manakah yang anda lakukan untuk berbuat maksimal?? Sedangkan anda masih mampu tertawa, bersantai ria menikmati hiburan dalam sehari-hari?


Sudah seberapa banyak keringat yang anda keluarkan dalam mencari rizki maupun nafkah yang tersebar di muka bumi Dunia ini?? Seberapa tingkat kesungguhankah yang anda miliki serta lakukan untuk berbuat yang paling terbaik bagi sesuatu yang anda inginkan dan wujudkan, baik hal tersebut untuk diri sendiri maupun tanggung jawab keluarga anda??
Bukankah setiap manusia memiliki potensi bahkan terkadang diberi pula oleh Alloh SWT berupa struktur dan anggota tubuh yang lengkap??
Sudah sejauh mana anda manfaatkan potensi anda??
Bukankah setiap sendi pada diri manusia memiliki kewajiban sedekah pada setiap harinya??
Bukankah pula tingkat kesuksesan seseorang bukanlah ditentukan hanya karena status strata jenjang pendidikan??
“Kesuksesan itu 99% dipengaruhi oleh Kerja Keras. 1% dipengaruhi oleh kejeniusan”.

Para Nabi Allah SWT adalah Pekerja Keras 
Nabi Daud as adalah salah satu pengrajin daun kurma yang getol bekerja. Dan menurut sebuah riwayat dari Hasyam bin ‘Urwah dari ayahnya, ketika Nabi Daud as berkhutbah, tanpa rasa sungkan beliau menyatakan dirinya sebagai pengrajin daun kurma untuk dibuat keranjang atau lainnya. Bahkan kemudian beliau memberi saran kepada seseorang yang kebetulan sedang menganggur, untuk membantunya menjualkan hasil pekerjaan tangannya itu.
Dikisahkan pula, kala itu Nabi Daud AS mencari nafkah dari hasil pekerjaan tangannya sendiri, yakni melunakkan besi. Di tangan Nabi Daud AS, besi tak ubahnya adonan dan lilin.
ia membuatnya menjadi baju zirah (baju besi), kemudian menjualnya ke pasar untuk menghidupi diri dan keluarganya dari hasil penjualannya.
Selain itu dikisahkan pula suatu hari Nabi Sulaiman AS minta ditunjukkan oleh Allah hamba yang lebih bersyukur daripadanya. Allah lalu mengutus Jibril untuk mengajari Sulaiman cara menyepuh perhiasan dengan emas, dan ia membuatnya pada kapak, lalu menjualnya. Begitulah, manusia pertama yang membuat hiasan dengan sepuhan emas adalah Nabi Sulaiman AS.
Diriwayatkan pula dalam sejarah kehidupan bahwa Nabi Idris AS adalah merupakan seorang penjahit, yang selalu menyedekahkan kelebihan dari hasil usahanya setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang sangat sederhana.


Selain itu, ada pula Nabi Zakaria AS yang merupakan tukang kayu. Sementara Nabi Musa AS adalah seorang pengembala.
Dalam sabdanya yang lain: “Adam adalah seorang petani, Nuh adalah seorang tukang kayu. Daud adalah pembuat baju besi. Idris adalah seorang penjahit. Dan Musa adalah pengembala”. (HR Hakim)
Dikisahkan dalam sejarah pula, ketika muda Rasulullah SAW  adalah seorang pekerja yang sangat giat. Beliau menjual jasa menjadi gembala kambing kepada kaum kaya Makkah. Beliau juga menjualkan dagangan milik Khadijah ke Syam, untuk mendapatkan bagi hasil.
Sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali dia adalah pengembala domba”. Para sahabat pun bertanya: “Bagaimana dengan engkau, wahai RasululIah?”. Beliau menjawab: “Ya, akupun pernah mengembala domba milik orang Makkah dengan upah beberapa Qirat”. (HR. Bukhari)
Bekerja tidak hanya merupakan sunnah Rasulullah SAW, Allah SWT pun sangat cinta kepada orang yang bekerja.
Sebagaimana diriwayatkan Thabrani dalam Al-Kabir, Rasulullah bersabda, ''Allah mencintai setiap Mukmin yang bekerja untuk keluarganya dan tidak menyukai Mukmin pengangguran, baik untuk pekerjaan dunia maupun akhirat.'' Tsabit al-Banani RA, seorang sufi, berkata, ''Telah sampai kepadaku kabar bahwa ampunan terletak dalam sepuluh persoalan: sembilan terdapat dalam sikap diam dan satunya adalah lari dari manusia (uzlah). Ibadah ada sepuluh: sembilan di antaranya dalam mencari penghidupan (bekerja), dan satunya dalam ritual.''
Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, ''Siapa mencari dunia secara halal, membanting tulang demi keluarga dan cinta tetangga, maka pada hari kiamat Allah akan membangkitkannya dengan wajah berbinar layak rembulan bulan purnama.'' (Kitab al-Ittihaf, 5/414).
Sebaliknya, Islam juga sangat menentang sikap meminta-minta. Jabir bin Abdullah meriwayatkan, Nabi bersabda, ''Siapa yang membuka pintu meminta-minta, maka Allah pasti akan membuka pintu kefakiran. Sedangkan siapa yang ber-'iffah (menjaga kehormatan diri, tidak meminta-minta), Allah akan menjaganya. Siapa yang mohon kecukupan kepada Allah, dia akan dicukupkan. Seseorang yang membawa tali ke lembah untuk mencari kayu, kemudian membawanya ke pasar untuk dibelikan satu mud kurma, lebih baik baginya daripada meminta-minta baik ia diberi atau tidak.'' (Lihat, Musnad Ahmad, 2/418, Majma' al-Zawa'id, 3/95).
Ada beberapa hal menurut pendapat penulis terkait giat bekerja.
Sudah sejauh mana anda mengenal rasa syukur, rasa sabar, sikap tanggung jawab,


 manajemen waktu dan seberapa gigih usaha yang anda lakukan dengan potensi yang Tuhan berikan pada diri yang seseorang miliki??
Semua orang tentu sudah sangaat paham apa itu sabar, syukur, tanggung jawab, manajemen waktu, dan berusaha dengan maksimal.
Namun, sayang semua hal tersebut dilakukan sesuai standar kacamata kemampuan individu yang katanya memiliki keterbatasan dan kekurangpengetahuan  tanpa mau mengukur, terus belajar apapun, maupun bercermin diri.
Bukan seperti itu Akhi. Bukan seperti itu Ukhti melakukan usaha dengan maksimal.
Melainkan, sudah sejauh mana anda mengenal,memahami dan mengaplikasikan Definisi pepatah ini“Man Jadda wajada”
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari. Ketika itu Rasulullah melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitaman seperti lama terpanggang matahari.
Rasulullah bertanya, 'Kenapa tanganmu ?'
 Sa’ad menjawab, ' Wahai Rasulullah, tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku ,'
Seketika itu, Rasulullah mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata ,'Inilah tangan yang tidak pernah tersentuh api neraka,'
Hikmah dari kisah ini yaitu terdapat tanggungjawab seorang Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari dalam menafkahi anak dan istrinya melalui rizki yang halal. Tangan yang semata-mata berada di jalan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dalam menjalankan Amanah.
'Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.'(HR. Thabrani).
“… Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS At-Taubah:94) 
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sekali-kali seseorang itu makan makanan lebih baik daripada apa yang dimakannya dari hasil jerih payahnya sendiri. Dan Nabi Daud AS itu makan dari hasil jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari).
Dari Aisyah r.a. ia berkata, (Pada suatu hari) Rasulullah saw.


 mendatangiku, lalu melihat beberapa cincin perak, dijariku, kemudian beliau bertanya, "Apa itu, wahai Aisyah?" Saya jawab, "Saya buat cincin ini sebagai perhiasan di hadapanmu, ya Rasulullah." Sabda beliau, "Apakah engkau sudah mengeluarkan zakatnya?" Jawab saya, "Belum" Rasulullah menjawab, "Cukuplah dia yang dapat menjerumuskanmu ke neraka." (Shahih: Shahih Abu Daud no: 1384, ‘Aunul Ma'bud IV: 427 no: 1550, dan Daruquthni II: 105).
Rasulullah Saw juga menegaskan, sebagaimana salah satu wasiatnya kepada Ali bin Abi Thalib: ”Wahai Ali! ” Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain” (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan melimpahnya harta dan benda, melainkan kekayaan itu adalah kekayaan jiwa.” (HR Abu Ya’la).
Dalam suatu riwayat dinyatakan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW sedang berjalan bersama dengan para sahahat, tiba-tiba mereka menyaksikan seorang pemuda yang nampak gagah perkasa sedang bekerja keras membelah kayu bakar. Dan para sahahat pun berkomentar: “Celakalah pemuda itu. Mengapa keperkasaannya itu tidak digunakan untuk Sabilillah (jalan Allah)?” Lantas, Rasulullah SAW bersabda “Janganlah kalian berkata demikian. Sesungguhnya bila ia bekerja untuk menghindarkan diri dari meminta-minta (mengemis), maka ia berarti dalam Sabilillah. Dan jika ia bekerja untuk mencari nafkah serta mencukupi kedua orang tuanya atau keluarganya yang lemah, maka iapun dalam Sabilillah. Namun jika ia bekerja hanya untuk bermnegah-megahan serta hanya untuk memperkaya dirinya, maka ia dalam Sabilisy syaithan (jalan setan)”.
Dengan menyimak riwayat hadist tersebut di atas, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa baik atau buruknya serta halal atau haramnya suatu pekerjaan, ternyata ditentukan dari niatnya. Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri dari pengangguran misalnya, maka pekerjaan itu baik dan halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya untuk mencari harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita lakukan itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga wajib dijauhi.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah cinta kepada hamba-Nya yang mempunyai hutang usaha, dan siapa saja yang bersusah payah serta bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, lantaran mereka seperti Fi Sabilillah (pejuang dijalan Allah) ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad).
Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. HR. Muslim


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/saya-suka-orang-itu/10150116514966042