Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 08 November 2010

♥●•٠·˙ Jangan ADD aku karena....(by___someone)˙·٠•●♥


_____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
Dengan Menyebut Nama ALLAH Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
 _____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..


 Jangan ADD aku karna kau melihat photo profilku yang menarik.
Apakah kau yakin jika photo yang ku pajang itu photo asliku dan bukan punya orang lain..?
Kalopun itu photo asliku,apakah tidak kau berpikir bahwa aku tidak mungkin memajang photo terjelekku..?
Bahwa aku aslinya tidaklah secantik di profilku..??
 _____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
Jangan ADD aku karna catatanku yang ratusan jumlahnya.
Apakah kau yakin itu hasil karyaku sendiri..?
Tidakkah kau punya pikiran kalo aku cuma meng-copy paste karya orang dan mengatas namakanku...?
Bagaimana mungkin aku mampu dalam sehari menerbitkan puluhan catatan yang bagus..???
 _____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
Jangan ADD aku karna usiaku yang muda.
Apakah kau yakin aku tidak memalsukan infoku..?
Aku mudakan umurku..?
 _____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
Jangan ADD aku karna statusku yang masih lajang.
Apakah kau tidak curiga bahwa aku sebenarnya sudah menikah..?
Kalo aku malu dan takut tak akan ada yang mendekatiku jika ku tulis statusku menikah..??
 _____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
Jangan ADD aku karna status2 menarik penuh ukhuwah dan pendidikan keislaman..
Apakah kau yakin jika bukan hanya untaian manis keyboard dg harapan banyak yang komentar atopun suka ..?


Apakah kau yakin bahwa pribadiku semenarik status2 yang slalu ada di berandamu..???
 _____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
JANGAN ADD AKU KARNA SEMUA ITU....!
PERBAIKI NIATMU DALAM JEJARING SOSIAL IINI..
NIATKAN SEMUA KARNA ALLAH SEMATA..!
Jadi,kalopun nantinya kau tau aku telah menikah,aku tidak secantik photo profilku,
kamu masih tetap mengagumiku dan menyayangiku ..
SAYANG SEBAGAI SESAMA SAUDARA SEIMAN...!
Mari kita jaga hati dan niat kita dalam ber-FACEBOOK RIA..
_____.♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥. * . * . * . * ..
SILAHKAN DISHARE ATAU COPY PASTE KARNA CATATAN INI ADALAH MILIK BERSAMA DAN IJIN SHARE HANYALAH MILIK ALLAH SEMATA.....!
SALAM PERKENALAN BUAT SEMUA SOBAT RKI TERKASIH....!

(¸.•´ (¸.•´ .•´ ¸¸.•¨¯`•I L♥Ve U all b'coZ♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░♥ ♥░░▓▓▓▓░░▓▓░░░░▓▓░░░░░▓▓▓▓░░▓▓░░▓▓░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓░░▓▓░♥ ♥░▓▓▓▓▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓▓░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓...▓░░▓▓░▓▓░░▓▓░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓░░▓▓░▓▓░░▓▓░♥ ♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░...░░░░░░░♥


 http://www.facebook.com/notes/melati/-jangan-add-aku-karenaby___someone-/156794364358947

Tali Ukhuwah


♥♥ Ϋª.. Allah...Kuatkan Tali Ukhuwah diantara kami... Sesama Muslim...
Saling mencintai karena Allah dan saling menolong dalam kebaikan dan taqwa. Ikatan cinta yang terjadi adalah buah dari akhlaq yang mulia, lahir dari ketulusan hati karena iman yang kuat kepada Ilahi Rabbi.
Tiada lain yang bisa menyatukan hati manusia kecuali Allah Subhanahu wata’ala.“…..Lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara…” (Ali Imran : 103)
Saudaraku2 , yang aku cintai karena Allah. Allah-lah yang berkuasa melakukan apa saja yang menjadi kehendak-Nya. Dengan rahmat-Nya Allah meletakkan rasa saling mencintai ke dalam dada hamba-hamba-Nya yang beriman. Rasa cinta yang timbul bukan karena banyaknya harta, bukan karena wajah yang rupawan atau pun cinta yang dibalut oleh berbagai kepentingan, tetapi cinta yang dilandasi oleh kemurnianiman dalam kecintaan kepada Allah yang Maha Mencinta dan yang paling berhak untuk DiCinta.
Berbahagialah kita... jika mempunyai saudara2 yang shalih dan sholihah. Saudara di jalan Allah yang bisa membimbing kita... kepada jalan ketaatan, mengingatkan ketika kita lupa, menegur ketika salah dan menunjukkan kita jalan menuju surga.
Dalam Haditsnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :“barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan di dalam dirinya, Dia akan menganugerahkan kepadanya teman shaleh yang akan mengingatkannya apabila dia lupa dan membantunya apabila dia ingat. “ (HR. Abu Dawud)
Sabdanya yang lain :“Barang siapa yang bersaudara dengan saudara di jalan Allah, Allah akan mengangkatnya satu derajat di surga yang tidak bisa di dapatkannya dengan sesuatu dari amalnya.”
SubhanALLAH...Alhamdulillah... Bahagia ...dan Indahnya mempunyai saudara seperti Kalian...
Ukhuwah itu ibarat 1 janji yg dibuat dlm hati, tak dapat ditulis dan dibaca, tak terpisah oleh jarak dan masa. Sedetik di mata, selamanya di jiwa.
Ya Allah..., kuatkan tali ukhuwah diantara kami... Amien...
http://www.facebook.com/notes/melati/tali-ukhuwah/156302904408093

*** Mengendalikan Hasrat ***


Bismillaahirrahmanirrakhiim....
Seorang sahabat merasa heran dengan seorang temannya yang mengatakan kesukaan dan kebiasaannya :
Mumpung masih muda dan lagi oke ,mari nikmati masa muda lalu di umbarnya nafsu syahawatnya dengan siapa saja....
Lalu ia reguk kenikmatan dengan bebas tanpa beban dosa tanpa merasa risih,dan dengan mudah dia ganti2 pasangan
Ia dapati lawan syahwatnya yang sepaham dengannya....
Sampai batas waktu usia yang sudah seharusnya ia menikah tapi ia lakoni terus petualangan syahwatnya tanpa beban...
kejantanan baginya adalah dengan terpuaskan dan mampu memuaskan lawan syahwatnya...dan entah kapan berhenti
Sahabat ini berfikir mungkin temannya tidak akan pernah berubah sampai ia telah menikah bahkan di usia tuanya
dia tetap akan tetap begitu berpetualang syahwat....
Lalu....
Sahabat ini menemukan satu temannya yang yang sejakmasa mudanya selalu terjaga syahwatnya dan sikapnya
selalu terkontrol bila menghadapi lawan jenisnya.....
Sahabat ini heran...padahal temannya ini dikelilingii lawan syahwatnya yang naksir dan rela berbuat apa saja demi
tersalurkan keinginan hasrat syahwat yang nikmat...



Temannya menjawab "Hasrat dengan lawan jenis pasti ada"tapi lebih indah dilakukan dengan orang yang kita cintai dan kita sayangi...dan lebih indah dilakukan dengan saat tepat setelah pernikahan dengan belahan jiwa kita...
Lalu temannya ini menikah pada usia yang sudah disiapkannya kehidupan rumah tangganya berjalan biasa dan wajar2 saja
lalu pada suatu saat istri temannya sakit dan meninggal dunia
lalu temannya sekian tahun kemudian hidup sendiri.....
Temannya setelah menduda tetap seperti dulu dikala muda
syahwatnya tetap terjaga dan dia bisa menjaga dirinya...
sahabat ini heran kok beda dengan temannya yang lain kemudian dengan penasaran kenapa kok bisa seperti itu ?...
Temannya dengan tenang menjelaskan kenapa dia sanggup menahan diri seperti itu ...
" Hai sobat ! semua lelaki diciptakan dengan ambisi yang kuat"
kodratnya laki2 memang harus kuat dalam mencapai keinginan dan dia sudah dipersiapkan Allah sebagai pemimpin di dunia...
"Begitu juga dengan syahwat laki2 diberi sifat penyerang dan pembuka awal untuk berhubungan dengan lawan jenisnya…
Allah telah memberi naluri untuk membuahi dan menggauli
Sehingga akan membuahkan keturunan umat manusia”
Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan yang diberi naluri alami
yang sama, untuk meneruskan kelanjutan jenisnya masing-masing.
“Dan yang membedakan manusia dengan hewan adalah akalnya”
Temannya menjelaskan secara rinci,..”Allah telah menciptakan Manusia dengan akal yang sempurna dan baik” hewan tidak bisa
seperti manusia yang mempunyai rasa sedih, gembira, dan suka


hewan hanya diberi rasa marah, takut dan syahwat saja….
“Beda dengan manusia”..itulah sebabnya Allah turunkan aturan dalam hidup manusia dengan turunnya agama..”
Sebagai makhluk pemimpin di dunia yang bisa mengatur siklus hidup hewan dan tumbuhan…
manusia bisa menjinakan binatang buas, manusia bisa mengatur tumbuhan/tanaman untuk dimakan
sementara hewan tidak bisa mengatur manusia…
“Dan sebenarnya syahwat mudah dikendalikan…
bukan sebaliknyamalah syahwat yang mengendalikan akal?...
“Cara sederhananya..”Coba selalu berfikir untuk hal yang prinsip
semisal lebih memikirkan pekerjaan yang hasilnya untuk nafkah keluarga, anak dan istri,
atau berfikir biasa membantu orang tua,adik, kakak atau saudara dekat lainnya yang kekurangan…”
"Ingat manusia akan mati kalau tidak makan dan minum..itu pasti!
dan bila tidak tersalurkan syahwat......tidak bakal mati khan?....
“Dan apalagi aturan agama sudah menjelaskan secara terperinci..
apabila sudah tidak bisa menahan syahwat…maka “menikahlah”atau selalu mengisi keseharian
dengan hal-hal bermanfaat sambil menanti pilihan Allah jodoh pasangan hidup kita.
Apakah kita mau dianggap sejenis dengan hewan?....
Maka kendalikan hasratmu...!!!

 http://www.facebook.com/notes/melati/-mengendalikan-hasrat-/155847934453590

Saudariku... Berhati-hatilah dengan Propaganda yang berakhir duka


Bismillahirrohmanirrohim
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam berkata :
Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumah maka syaithon menghias-hiasinya (membuat indah dalam pandangan laki-laki sehingga ia terfitnah)”. (At Tirmidzi, dishohihkan dengan syarat Muslim oleh Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi`i dalam Ash Shohihul Musnad, 2/36).
Duhai Saudariku, saat ini wanita telah menjadi barang dagangan yang murah, mereka yang merelakan dirinya menjadi komoditas. Tidak hanya wajah dan tubuhnya yang menjadi barang dagangan, yang penting bisa mendatangkan rupiah. Wallohu musta’an
Fenomena iklan, pasti di sana ditayangkan sosok wanita. demi memuaskan nafsu dan syahwat. Padahal dampak dari kerusakan ini bisa berupa mata rantai yang panjang.
Di manakah gerangan orang-orang yang menuntut kebebasan kaum wanita ? slogan persamaan gender, menuntut kebebasan wanita padahal sebenarnya bukanlah karena simpati atau iba terhadap wanita, justru mereka menuntut kebebasan itu agar dapat menikmati wanita !
Kalian pasti tahu, bagaimana para wanita diperdagangkan oleh orang-orang yang menuntut kebebasannya? Berapa banyak sudah wanita yang terenggut kesuciannya dan ditimpa kehancuran dalam kehidupannya?
Perangkap yang membuatmu terpedaya. kemudian akhir dari sebuah kecantikan hanyalah bangkai yang menjijikkan dalam kegelapan kubur dan secarik kain kafan, beserta cacing-cacing yang merasa iri padamu dan merampas kecantikan itu darimu.
Saudariku muslimah, hendaknya engkau waspada akan bahaya, segala yang berselubung namun menyembunyikan sesuatu yang nista.



Ini semua merupakan hasil (baca: akibat) dari aturan-aturan yang mengklaim telah berbuat adil terhadap kaum wanita dan telah memberikan segala haknya, termasuk dalam hal kebebasan dan persamaan hak. Juga sebagai akibat dari opini jahat yang selalu disuarakan sebagai bentuk dukungan terhadap segala aturan dan undang-undang yang menyelisihi ketentuan (syariat) Dzat Yang Maha Pencipta lagi Maha Bijaksana yang dicakup oleh Islam baik yang terdapat dalam Al-Qur`an ataupun As-Sunnah, yang telah memberikan untuk masing-masing dari kaum lelaki dan wanita segala haknya dengan penuh kemuliaan dan keadilan.” (Al-Huquq wal Wajibat ‘alar Rijal wan Nisa` fil Islam).
Para misionaris emansipasi wanita pun masih belum puas terhadap apa yang telah ditetapkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, Dzat Yang Maha Hakim dalam islam, Mereka mempersoalkan, menentangnya dan mencela Islam dengan slogan-slogan yang mereka suarakan; “Menuntut persamaan, kebebasan, dan keadilan”. Apapun yang bisa dijadikan dalil diangkatlah sebagai dalil, tidak peduli haq ataukah batil.
Padahal Alloh Subhanahu wa Ta’ala menyatakan :
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
“Akan tetapi kaum lelaki (para suami), mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada kaum wanita (istrinya).” (QS.Al Baqoroh : 228).
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, disebabkan Alloh telah melebihkan sebagian mereka (lelaki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (lelaki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa`: 34)
Demikian pula perkataan Alloh Subhanahu wa Ta’ala :
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَاْلأُنْثَى
“Dan anak laki-laki itu tak sama dengan anak wanita.” (QS. Ali ‘Imron: 36)
Al-Imam Ibnu Katsir rohimahullohu berkata : “Yaitu dalam hal kekuatan, kesungguhan/ketabahan dalam beribadah dan mengurus...” (Tafsir Ibnu Katsir).
Mereka ‘memelintir’ ayat-ayat Al-Qur`an demi menghalalkan tuntutannya. Betapa jeleknya jalan yang mereka tempuh itu. Di antara ayat yang mereka ‘pelintir’ tersebut adalah perkataan Alloh Subhanahu wa Ta’ala:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ


“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya dengan cara yang ma’ruf.” (QS. Al-Baqoroh : 228).
Mereka beralasan dengan ayat ini bahwa Islam tidak membedakan antara kaum lelaki dengan kaum wanita dalam semua haknya.
Padahal ayat di atas masih ada kelanjutannya yang jelas-jelas menunjukkan keutamaan kaum lelaki (para suami) atas kaum wanita (para istri). Yaitu :
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
“…Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya.
Adanya perbedaan yang mencolok antara kaum lelaki dengan kaum wanita dalam banyak halnya (di antaranya penampilan fisik) yang menjadikan hak dan kewajiban mereka pun berbeda. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
أَوَمَنْ يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ
“Dan apakah patut (menjadi anak Alloh) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberikan alasan yang terang dalam pertengkaran?!” (QS. Az-Zukhruf : 18)
Al-Imam Asy-Syaukani rohimahullohu berkata :
“Abd bin Humaid meriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma tentang tafsir “orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberikan alasan yang terang dalam pertengkaran” bahwa dia adalah kaum wanita. Maka dijadikanlah berbeda antara penampilan mereka (kaum wanita) dengan penampilan kaum lelaki, berbeda pula dalam hal warisan dengan dikuranginya jatah mereka daripada jatah kaum lelaki, demikian pula dalam hal persaksian. Alloh Subhanahu wa Ta’ala perintahkan mereka untuk duduk (tidak ikut berperang), maka dari itu mereka disebut khawalif (orang-orang yang tidak ikut berperang).” (Fathul Qodir, 4/659)
Kemudian di antara tanda-tanda kekuasaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah diciptakannya untuk kaum lelaki para istri dari jenis mereka (manusia) juga, supaya kaum lelaki cenderung dan merasa tentram kepadanya serta Alloh Subhanahu wa Ta’ala jadikan antara keduanya rasa kasih dan sayang. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ



“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS.Ar-Rum: 21)
Alloh Subhanahu wa Ta’ala menciptakan wanita diantaranya untuk kaum lelaki dan sebagai tempat untuk merasakan ketentraman dan kasih sayang, maka berarti posisi kaum lelaki di atas kaum wanita. Sehingga ketika seorang wanita (istri) menganggap bahwa dirinya sepadan dengan suaminya dalam segala hak, atau merasa lebih daripada suaminya maka tak akan tercipta lagi suasana tentram dan rasa kasih sayang di antara mereka itu.
Di antara ayat yang mereka ‘pelintir’ juga adalah perkataan  Alloh Subhanahu wa Ta’ala:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97).
Mereka berdalil dengan ayat ini bahwa Alloh Ta’ala memberikan hak yang sama antara laki-laki dan wanita yang beriman dalam hal pahala, atas dasar itulah tidak ada perbedaan yang mendasar antara laki-laki dan wanita dalam hak maupun kewajiban kecuali satu kelebihan yaitu memberi nafkah yang merupakan kewajiban laki-laki.
Pendalilan mereka tentang ayat di atas tidaklah benar, bahkan bertentangan dengan syariat dan akal yang sehat, sebagaimana penjelasan berikut ini :
Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidaklah melebihkan kaum lelaki atas kaum wanita semata-mata karena pemberian nafkah. Bahkan (lebih dari itu) Alloh Subhanahu wa Ta’ala melebihkan mereka disebabkan kepemimpinannya atas kaum wanita (para istri). Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, disebabkan Alloh telah melebihkan sebagian mereka (lelaki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (lelaki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa`: 34)
Di antara hikmah diciptakannya kaum wanita oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah untuk (kenikmatan) kaum lelaki di dunia dan juga di akhirat.


Bahkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala karuniakan dari nikmat (istri) tersebut nikmat yang berikutnya, yaitu dilahirkannya anak yang tidaklah dinasabkan kecuali kepada ayahnya; fulan bin fulan atau fulanah binti fulan. Hal ini sebagai bukti akan kelebihan kaum lelaki atas kaum wanita. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
وَاللهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ
“Alloh menjadikan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri dan menjadikan bagi kalian dari para istri itu anak-anak dan cucu-cucu, dan memberi kalian rizki dari yang baik-baik.” (QS. An-Nahl: 72)
Balasan mulia bagi orang-orang beriman lagi beramal sholih yang disebutkan dalam Al-Qur`an adalah (bidadari) para istri yang suci di dalam Al-Jannah. Hal ini menunjukkan betapa posisi kaum lelaki di atas kaum wanita baik di dunia maupun di akhirat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berkata :
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal sholih, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Setiap mereka diberi rizki buah-buahan dalam Al-Jannah itu, mereka mengatakan: ‘Inilah yang dahulu pernah diberikan kepada kami.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalam Al-Jannah tersebut ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 25)
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا. حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا. وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا. وَكَأْسًا دِهَاقًا. لاَ يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلاَ كِذَّابًا
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa itu suatu kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di dalamnya (Al-Jannah) mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta.” (An-Naba`: 31-35)
Wanita adalah orang-orang yang kurang dalam hal agama dan akal, sehingga tidaklah bisa disamakan dengan laki-laki. Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata :
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّيْ رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ. فَقُلْنَ: وَبِمَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ، مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ. قُلْنَ: وَمَا نُقْصَانُ دِيْنِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَلَيْسَتْ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ؟ قُلْنَ: بَلَى. قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا، أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ؟ قُلْنَ: بَلَى. قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ دِيْنِهَا.



“Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah! Karena aku melihat bahwa kalianlah orang terbanyak yang menghuni neraka. Mereka berkata: ‘Dengan sebab apa wahai Rosululloh?’ Beliau  menjawab : ‘(Karena) kalian banyak melaknat dan seringkali ingkar terhadap kebaikan (yang diberikan oleh para suami). Aku belum pernah melihat di antara orang-orang yang kurang dalam hal agama dan akal yang dapat menghilangkan akal seorang lelaki (suami) yang tangguh melainkan seseorang dari kalian.’ Mereka berkata: ‘Sisi apakah yang menunjukkan kurangnya agama dan akal kami wahai Rosululloh?’ Beliau menjawab : ‘Bukankah persaksian wanita setengah dari persaksian lelaki?’ Mereka berkata: ‘Ya’, kemudian beliau Shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata : ‘Maka itulah di antara kekurangan akalnya. Bukankah ketika datang masa haidnya seorang wanita tidak melakukan sholat dan puasa?’ Mereka berkata: ‘Ya’, maka Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata : ‘Maka itulah di antara kekurangan agamanya.” (Bukhori dalam Shohihnya no. 304 dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyallohu 'anhu).
Asy Syaikh Robi’ bin Hadi Al-Madkholi hafidhohulloh berkata :
“Dalam hadits ini terdapat kejelasan tentang kurangnya agama dan akal wanita. Dan yang nampak bahwa kekurangan ini merupakan salah satu sebab banyaknya melaknat dan terjatuhnya mereka ke dalam perbuatan ingkar terhadap kebaikan yang diberikan para suami. Sebagaimana pula dalam hadits ini terdapat kejelasan bahwa persaksian dua wanita sama dengan persaksian satu orang lelaki, yang di antara sebabnya adalah kurangnya akal pada mereka.” (Al-Huquq wal Wajibat ‘alar Rijal wan Nisa` fil Islam).
Nasehatku wahai saudariku muslimah..
Ingatlah dengan pemberitaan Nabi shollallohu 'alaihi wasallam  :
إِنَّ أَقَلُّ سَاكِنِي الْجَنَّة النِّسَاءُ
"Minoritas penghuni surga adalah kaum wanita." (Muslim no. 2738)
Bila demikian adanya pantaslah bagi seorang wanita yang mencari keselamatan diri  dari adzab dengan menjaga kehormatan diri, waspada dari segala propaganda menyesatkan dan menghiasinya dengan sifat malu dan taqwa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Wallohu a’lam bish showab

http://www.facebook.com/notes/melati/saudari-ku-berhati-hatilah-dg-propaganda-yang-berakhir-duka/156412807730436

Kaum Jomblo Cari Jodoh


Gedubrak! Waduh, kayaknya ada yang tersungging neh. Utamanya mereka yang menyandang titel 'jomblo' alias belum dapat gandengan. Maklum, anak muda sekarang kayaknya gerah banget kalo udah SMU belum pacaran. Apalagi yang udah kuliah masih ngejomblo. Walah, rasanya jadi makhluk paling hina sedunia deh. Lebih bencana lagi kalo digelari STMJ, alias semester tujuh masih jomblo. Watauw.. perih nian hati ini (backsound: kasihan deh gue?) ?
Saudaraku, persoalan nyari pasangan kayaknya udah jadi menu wajib remaja. Kalo dulu, waktu kakek atau ortu kita remaja, untuk menyatakan cinta pertama kali kepada gadis pujaannya kayaknya diem-diem tuh. Soalnya, kalo ditolak kan nggak ada yang tahu. Malu atuh euy kalo ketahuan sama orang. But, remaja sekarang lebih agre tuh. Cuek aja lagi menyatakan cintanya kepada lawan jenis. Yang cowok sregep, yang cewek juga berani malu. Udah gitu, nekat ambil risiko kalo cintanya ditolak. Pokoke, pede abis bo?.!
Ajang buat yang nekatzMemangnya malu ya jadi jomblo? Hehehe,..61x. kasihan deh kamu. Harusnya kamu malu kalo berbuat maksiat, dong. Kamu kudu malu juga, kalo kamu belum bisa ngaji. Kamu juga wajib malu, kalo masih hidup jahiliyah. Iya dong. Jadi, kalo cuma dapet sebutan jomblo mah easy going aja atuh. Kalem euy!
Sobat muda muslim, ngapain juga sih kamu gerah dan risi banget kalo belum dapat pasangan? Memangnya kalo udah dapat pasangan (baca: pacar) itu artinya kamu udah hidup sejahtera dan mulia? Memangnya kalo dapat gacoan udah selamat dunia dan akhirat? Walah, kesannya gimanaaa gitu?
Iya, coba aja perhatiin teman-teman remaja yang kayaknya merasa wajib punya gebetan. Kamu termasuk nggak ya? Sori, jangan dimasukkin ke hard disk. Anggap aja ini beneran, alias bukan guyon. Gubrag!
Kita prihatin banget lho. Sebab, banyak juga anak cowok yang sejak lama ngincer pujaan hatinya, tapi nggak berani. Ada yang nekat pdkt, tapi nggak siap kalo ditolak. Waduh, parahnya lagi, malah ada yang sampe punya gelar PMDK, alias pendekatan mulu dapet kagak. Twing! Zwing! Gelodaks!
Maka, acara semacam Katakan Cinta ibarat jembatan emas untuk coba-coba bikin kejutan buat incerannya. Acara ini, selain menarik perhatian remaja yang masih ngejomblo untuk ikutan di acara itu, juga jadi hiburan remaja lainnya (mungkin bisa mencontek adegan itu). Gimana nggak menarik, tiap episode, KC menampilkan dua cerita nyata tentang remaja yang akan menyatakan cintanya pada sang lawan jenis atau istilah popnya "nembak".


Pemirsa dengan mata sendiri ngelihat tayangan persisnya peristiwa atau detik-detik saat si remaja "nembak" lawan jenisnya.
Ibarat film yang kaya dengan unsur kejutannya. Kamu bakalan menjadi saksi dari ekspresi, emosi, gerak-gerik, bahasa tubuh baik dari si remaja yang 'nekatz' itu, maupun si target akan direkam terus oleh kamera. Di sini, ada unsur kejutan yang keluar ketika si target "ditembak" si remaja dan baru sadar bahwa dirinya tengah "ditembak" dan diliput oleh kamera. Tanggapan si target pun beragam, ada yang menerima ungkapan cinta dari lawan jenisnya hingga akhirnya "jadian" sampai ada pula yang menolak.
Nah, sangat boleh jadi dengan adanya acara semacam ini, para jomblo masih menaruh harapan. Setidaknya masih memiliki semangat untuk hidup (idih, urusan hidup dan mati ya?). Selain menghibur, siapa tahu dapat hadiah duit dan jadian sama sang pujaan hati. Coba, itu namanya sekali dayung dua-tiga hari capeknya masih kerasa, eh, dua-tiga pulau terlampaui! ? Bener, lho. Sebagai contoh adalah acara Date Xpress di TransTV. Dimulai dari hiburan oleh bintang tamu sekaligus pengenalan para kontestan. Terus disusul perkenalan pribadi oleh para kontestan bersangkutan. Berikutnya, kontestan cewek mendapat kesempatan menanyakan pada cowok sebanyak-banyaknya dalam tempo 30 detik. Penampilan bintang tamu mengisi bagian berikutnya. Selanjutnya, kesempatan cowok menanyakan peserta cewek sebanyak-banyaknya juga dalam tempo 30 detik.
Puncaknya, hiburan sekaligus pemilihan pasangan paling serasi oleh kontestan sendiri. Kontestan cewek kembali mendapat keistimewaan untuk memilih cowok incarannya. Sedang kontestan cowok tak memperoleh kesempatan. Jadi bisa saja, seorang kontestan cowok dipilih lebih dari 1 orang kontestan cewek. Kalau ada pemenang kembar, akan ada babak tambahan untuk menentukan pemenang. Sebagai hadiah pasangan serasi memperoleh Rp 4 juta untuk 2 orang. Wah, ada yang tergiur? Jangan ah!
Mengumbar rasa cintaCinta, adalah tema paling unik dan menarik. Itu sebabnya, nggak usah heran kalo dalam dunia seni dan budaya, cinta menjadi tema universal, baik untuk lagu maupun film. "Gita Cinta dari SMA", "Cinta Pertama", "Ada Apa dengan Cinta?" sampai "Cinta SMU" adalah sederet contoh judul film dan sinetron nasional kita yang berkisah tentang cinta. Kalo kamu punya rasa cinta, itu artinya kamu memang normal. Cuma masalahnya, apakah kalo udah jatuh cinta, langsung diekspresikan dengan pacaran? Nggak lha yauw!
Ada yang bilang pula, bahwa genta bukanlah genta sebelum dibunyikan. Lagu juga bukanlah lagu sebelum dinyanyikan. Nah, termasuk cinta, katanya cinta bukanlah cinta sebelum diekspresikan. qiqiqi,..61x.kalo diekspresikan dengan cara yang baik, tentu nggak dilarang dong. Tapi kalo diekspresikan seperti di acara Katakan Cinta atau Date Xpress, aduh, tahan dulu deh. Jangan gegabah bikin keputusan. Sebab, bisa berabe akhirnya. Bukannya kita sok tahu en sok suci ngajarin kamu. But, memang acara itu ngajarin nggak bener.


Simak aja pernyataan sang produser acara Katakan Cinta, Mbak Fanny, "Lewat acara ini, kita bisa tahu ada cewek yang berani menyatakan cinta pada cowok. Kami ambil positifnya. Yaitu mengajari remaja agar lebih berani mengekspresikan perasaan. Bukankah lebih baik diungkapkan ketimbang dipendam," tandasnya.
Sobat muda muslim, masalahnya nggak berhenti di situ. Sebab, dengan digelarnya acara tersebut justru ngasih jalan mulus buat remaja yang mau nyari pasangan. Seterusnya, pacaran deh. Sebab, hubungan dengan lawan jenis yang terekam kuat di otak teman remaja adalah, ya, pacaran itu. Padahal kita udah ngeh, bahwa yang namanya pacaran tuh banyak sisi gelapnya. Nggak percaya? Jangan dicoba!
Dengan menggunakan prinsip 3 T alias ta'aruf (pengenalan), taqarrub (saling mendekat), dan tak tubruk, pacaran adalah pintu tol menuju pergaulan bebas. Apalagi ditambah dengan mengamalkan prinsip manajemen; 'sedikit bicara banyak bekerja'. Walah, kayaknya makin serem aja tuh. Hih.. ati-ati deh. Soalnya udah banyak kejadian perzinaan berawal dari sini. Naudzubillahi min dzalik!
Jangan bingung urusan jodoh!Kamu kudu yakin, bahwa kalo udah jodoh nggak bakalan lari kemana-mana. Pokoke, nggak akan lari gunung dikejar. Nggak usah pusing kalo masih berpredikat jomblo. Suatu saat nanti kamu bakalan bermetamorfosis (emang kupu-kupu?). Iya, tadinya masih betah ber-single-ria, eh, sekarang udah punya buntut. Kemarin masih anak-anak, eh, sekarang udah punya anak. Jadi tenang aja sobat. Jangan bete kalo masih ngejomblo. Jangan maksain pacaran. Apalagi untuk mendapatkan pacar sampe bela-belain ikutan menyatakan cinta lewat televisi di acara tersebut. Idih, itu namanya mamalukman, eh, memalukan! (pacaran kan dosa, lagi!)
Yakin aja ama keputusan Allah. Sambil terus berusaha tentunya. Kalo memang udah ngebet pengen nikah, tapi masih mentok dengan calon pendamping, jangan putus asa. Lagian, buat kamu yang masih sekolah, nggak perlu en nggak layak kalo udah mikirin gendengan or gebetan. Prioritasnya belajar dulu dong. Tul nggak?
Oya, kamu kudu yakin bahwa Allah akan memasangkan yang baik-baik dengan yang baik-baik pula. Maka, cara nyarinya juga kudu dengan jalan yang baik.
Simak juga firman Allah SWT.: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). [QS an-Nûr [24]: 26].
Para jomlowan dan jomblowati,TUNJUKAN dirimu,...??hehe,..61x. tetep semangat ya...
 Lanjutkan kejombloanmu!!!


http://www.facebook.com/notes/melati/kaum-jomblo-cari-jodoh/156507694387614

*** Mutiara Al – Qur’an ***


Bismillaahirrahmanirrakhiim....
Semua Telah dijawab oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala…..
KENAPA AKU DIUJI ?
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al Ankabut : 2-3)
KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU INGINKAN ?
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah : 216)
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah : 286)
RASA FRUSTASI ?



Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Al Imran : 139)
BAGAIMANA AKU MENGHADAPAINYA ?
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Al Imran : 200)
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (QS. Al baqarah : 45)
APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI ?
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (QS. At Taubah : 111)
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung." (QS. At Taubah : 129)
AKU TIDAK DAPAT BERTAHAN LAGI ?
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf : 87)
Masih punya byk pertanyaan dan masalah??
Carilah Alqur"an dan bacalah kemudian resapilah maknanya,
maka kamu akan mendapatkan jawaban dan petunjuk yg jelas di dalamnya
Smoga bermanfaat...

http://www.facebook.com/notes/melati/-mutiara-al-quran-/156209021084148

Duhai Pemuda Bencana


Dan entah dari mana, terngiang sebuah seruan yang menggema, menusuk-nusuk jiwa... duhai pemuda! Bencana! Duhai pemuda! Bencana!



Duhai pemuda, Bencana!Saat kau hanya sibuk mengumbar kata di antara wanita. Berdalih menyerukan kebenaran dan menunjukkan jalan kebaikan. Namun kau begitu menikmati di kala wanita-wanita itu mengagumi dan menyukai setiap kata yang kau ucapkan. Tak kah kau sadari, lubang neraka sedang engkau masuki karena telah menyebabkan hati-hati itu tertambat pada selain Ilahi?
Duhai pemuda, Bencana!Saat kamu tak juga menjaga pandangmu. Memilih dan memilah target dakwah hanya berdasar rupa dan jenis kelaminnya. Kamu demikian bangga saat komentar dan ucapan terima kasih dari lawan jenismu datang mengisi hari-harimu. Apa kamu kira berpahala di sisi-Nya? Apa kamu kira kau terpuji dan masuk surga ketika engkau mencari perhatian kaum wanita. Duhai meruginya saat syirik kecil dibiarkan bercengkrama di dasar hatinya.
Duhai pemuda, Bencana!
Saat hati telah terkotori syahwat syaithoni. Sungguh dakwah picisanmu tak ada nilainya. Sedang nabi saja ditegur oleh-Nya dengan surat 'Abasa, karena lebih senang menyampaikan ajaran Islam dan berbincang dengan para pemuka dari pada dengan seorang yang buta.
Duhai pemuda, Bencana!Dan apa yang akan kau katakan? Pembelaan? Beralasan dengan dalil "Semua tergantung pada niatnya."? Apakah kau pikir niat baik saja cukup untuk membuat amal yang kau lakukan diterima di sisi-Nya tanpa ittiba' pada Nabi-Nya? Apakah Rasulullah mengkhususkan untuk menyapa kaum wanita saja? Apakah Rasulullah menggunakan kata-kata bijaksana untuk merayu lawan jenisnya? Apakah Rasulullah berlama-lama dalam berbincang tanpa tujuan dengan kaum hawa yang bukan mahromnya?
Duhai pemuda, sayangilah dirimu. Sebelum ketentuan-Nya berlaku, dan tak ada lagi pintu yang dibuka untukmu. Ia memang pengasih, namun adzab-Nya pun juga pedih.
Dan bagi kalian, Wahai kaum Hawa.Dunia maya memang penuh tipu daya. Saat ada pria yang sering mengumbar kata-kata penuh makna, cukuplah ambil ilmu yang ada. Tak perlu kau tanya ia siapa. Karena seseorang tidak bisa dinilai baik akhlaknya cuma dengan kata-kata di dunia maya.
Wahai kaum hawa,Waspadailah buaya maya. Di awal mungkin ia bijaksana, selanjutnya saat kau mulai tertambat, ia akan sesumbar dengan janji-janji tak benar. Meski mungkin kau tahu bahwa ia biasa disebut "ikhwan" bisa jadi dia tak lebih baik dari bajingan. Karena label 'ke-ikhwan-an" hanya ada di lisannya bukan di hatinya. Karena ketakwaannya hanya saat berada bersama orang-orang, namun ketika sendirian tak lebih seperti melatanya binatang tanpa keimanan.
Wahai kaum hawa,Peliharalah dirimu. Karena bisa jadi kalianlah yang sengaja menarik kaum pria. Dengan sengaja atau tidak sengaja. Melalui kata tanya yang tak berguna, atau gambar rupa yang membuat mereka tak melepas pandangnya.


Murahnya kalian jika demikian. Kau umbar dirimu tanpa sungkan yang menyebabkan dirimu sendiri terjebak dalam kubang kesulitan (atau kenistaan di hadapan pencipta alam?). Duhai Wanita kehormatan itu demikian berharga.. demikian berharga...

Wallahu a'lam..
http://www.facebook.com/notes/melati/duhai-pemuda-bencana/156508521054198

Ikhwan Romantis vs Cowok 'Gombalis'


Ikhwan kan 'cowok' juga, berarti bisa romantis dong... sama siapa?
Ada ikhwan...waktu masih zadul, belum hijrah.... pacarnya 'banyak' ... (ayo ngaku , nah malu ya?) Trus...namanya 'pacaran' (zadul nih ya) suka ngirimin 'surat' atau email, telfon (sampe telinga 'bener2 panas/lama bgt gitu loh), sms (sampe jari kram), kasih hadiah  (banyak duit dong), kasih bunga , trus... romantiskah ia? Ya jelas ngga dong... itu namanya 'gombalis' he3x
Trus yg 'romantis' itu gimana?
Yang romantis itu.... ( mikir dulu ya..)
  • kalo ikhwan (zadulnya punya pacar...trus jadi 'kreatif' buat puisi, tulisan ttg 'pacarnya dan buat pacarnya) setelah hijrah, bertobat, dan kemudian punya isteri dia bakalan lebih 'kreatif dari (zadul), puisi, surat...pastinya membuat 'isterinya senang.... dan makin sayang...
Tapi ada yg bilang nih... "Loh kan dah jadi isteri? Koq pake kyk gitu2an? Ini nih yg salah, sesuatu yg harusnya lebih pantas dilakukan 'setelah menikah' dah dilakukan terlebih dahulu... trus setelah menikah 'merasa ga pantas' melakukannya', dan yang lebih 'parah' adalah ketika ikhwan bilang... "dah ga zamannya lagi tuh mi" sama isterinya... loh koq dibalik? Pasti tau Ali bin Abi Thalib kan?


Dan puisinya untuk siti fathimah ra, tuh... itu contoh ikhwan romantis, kalo ikhwan yg bilang kyk di atas sementara (zadul)nya dia bisa 'begitu' ama pacarnya, itu bukan 'romantis' tapi 'gombalis'...
  • Kalo ikhwan (zadulnya punya pacar, rajin telfon, sms, kasih tau posisi dimana? atau sebaliknya (nanya posisi dimana), begitu dah hijrah, trus punya isteri... malah 'males' or cuek2 aja..
inget cerita bunda Aisyah ra, waktu Rasul Saw,mau shalat lail, dia 'bilang' ama Aisyah... tuh.. bayangin aja, kalo bpk2 sekarang kan sebagian besar, kdg 'pergi aja, isteriya ga tau... dia kemana... taunya 'keluar'...kalah dong tuh isteri ama 'pacar'nya dulu waktu dia masih 'pacaran'...
  • Kalo ikhwan (zadulnya punya pacar, mau aja disuruh2 ama pacarnya 'buatin tugas, 'ketikin ini..itu (siapa ya?) giliran dah hijrah trus punya isteri, ga mau 'nengok' dapur, pegang anak... ih ini mah bener2 'gombalis' ...
inget cerita para sahabat? yg membantu kerja isteri di dapur.. padahal tugas mereka juga banyak, malah ada tugas berjihad selain berda'wah, cari maisyah... tapi ga jadi alasan untuk meng'excuse'...  ini baru ikhwan romantis
Ada yg mau nambahin?
So... bapak2, mas2, cowok2, ikhwan2... pada mau jadi ikhwan romantis atau cowok gombalis?
Kalo ikhwan romantis jelas..keromantisannya... dapat pahala dan nilai kebaikan
Kalo cowok 'gombalis' ya keromantisannya... dapat dosa karena penyalurannya bukan sama org yg tepat...dan 'ga ada contoh' dari Rasul dan para sahabat...
Ikhwan romantis vs cowok gombalis...ya pilih ikhwan romantis dong...
http://www.facebook.com/notes/melati/ikhwan-romantis-vs-cowok-gombalis/156523154386068


*** Pesan IBU ***


Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."
Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."
Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.
Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"
"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."
Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."


Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."
 Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.
Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.
http://www.facebook.com/notes/melati/-pesan-ibu-/155526597819057

Dosa tanpa Taubat Hati akan Hitam


by Tazkiah an Nafs

HATI adalah organ yang paling utama dalam tubuh manusia dan nikmat paling agung diberikan oleh Allah. Hati menjadi tempat Allah membuat penilaian terhadap hamba-Nya. Pada hatilah letaknya niat seseorang. Niat yang ikhlas itu akan diberi pahala oleh Allah.
Hati perlu dijaga dan dipelihara dengan baik agar tidak rusak, sakit, buta, keras dan lebih-lebih lagi tidak mati. Sekiranya berlaku pada hati keadaan seperti ini, kesannya adalah membabitkan seluruh anggota tubuh badan manusia. Maka, akan lahirlah penyakit masyarakat berpunca dari hati yang sudah rosak itu.


Justeru, hati adalah amanah yang wajib dijaga sebagaimana kita diamanahkan untuk menjaga mata, telinga, mulut, kaki, tangan dan sebagainya daripada berbuat dosa dan maksiat.
Hati yang hitam ialah hati yang menjadi gelap kerana dosa. Setiap satu dosa yang dilakukan tanpa bertaubat itu akan menyebabkan terjadinya satu titik hitam pada hati. Itu baru satu dosa. Maka bayangkanlah bagaimana pula kalau sepuluh dosa? Seratus dosa? Seribu dosa? Alangkah hitam dan kotornya hati ketika itu.
Perkara ini jelas digambarkan dalam hadis Rasulullah bermaksud: “Siapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya setitik hitam, sekiranya dia bertaubat akan terkikislah titik hitam itu daripada hatinya.
Jika dia tidak bertaubat, maka titik hitam itu akan terus merebak hingga seluruh hatinya menjadi hitam.” (Hadis riwayat Ibn Majah).
Hadis ini selari dengan firman Allah yang bermaksud “Sebenarnya ayat-ayat Kami tidak ada cacatnya, bahkan mata hati mereka telah diseliputi kekotoran dosa dengan sebab perbuatan kufur dan maksiat yang mereka kerjakan.” (Surah al-Muthaffifiin, ayat 14).
Hati yang kotor dan hitam akan menjadi keras. Apabila hati keras, kemanisan dan kelazatan beribadat tidak dapat dirasakan. Ia akan menjadi penghalang kepada masuknya nur iman dan ilmu. Belajar sebanyak mana pun ilmu yang bermanfaat atau ilmu yang boleh memandu kita, namun ilmu itu tidak akan masuk ke dalam hati, kalau pun kita faham, tidak ada daya dan kekuatan kita untuk mengamalkannya.
Allah berfirman yang bermaksud “Kemudian selepas itu, hati kamu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Pada hal antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir sungai daripadanya, dan ada pula antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar mata air daripadanya.
“Dan ada juga antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada Allah sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Baqarah, ayat 74).
Begitulah Allah mendatangkan contoh dan menerangkan bahawa batu yang keras itu pun ada kalanya boleh mengalirkan air dan boleh terpecah kerana amat takutkan Allah.
Oleh itu, apakah hati manusia lebih keras daripada batu hingga tidak boleh menerima petunjuk dan hidayah daripada Allah.
Perkara yang paling membimbangkan ialah apabila hati mati akan berlakulah kemusnahan yang amat besar terhadap manusia.



Matinya hati adalah bencana dan malapetaka besar yang bakal menghitamkan seluruh kehidupan. Inilah natijahnya apabila kita lalai dan cuai mengubati dan membersihkan hati kita. Kegagalan kita menghidupkan hati akan dipertanggungjawabkan oleh Allah pada akhirat kelak.
Persoalannya sekarang, kenapa hati mati? Hati itu mati disebabkan perkara berikut:
Pertama: Hati mati kerana tidak berfungsi mengikut perintah Allah iaitu tidak mengambil iktibar dan pengajaran daripada didikan dan ujian Allah.
Allah berfirman bermaksud “Maka kecelakaan besarlah bagi orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya adalah dalam kesesatan yang nyata.” (Surah al-Zumar, ayat 22).
Kedua: Hati juga mati jika tidak diberikan makanan dan santapan rohani sewajarnya. Kalau tubuh badan boleh mati kerana tuannya tidak makan dan tidak minum, begitulah juga hati.
Apabila ia tidak diberikan santapan dan tidak diubati, ia bukan saja akan sakit dan buta, malah akan mati akhirnya.
Santapan rohani yang dimaksudkan itu ialah zikrullah dan muhasabah diri.
Oleh itu, jaga dan peliharalah hati dengan sebaik-baiknya supaya tidak menjadi kotor, hitam, keras, sakit, buta dan mati. Gilap dan bersihkannya dengan cara banyak mengingati Allah (berzikir).
Firman Allah bermaksud “Iaitu orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan mengingati Allah. Ketahuilah! Dengan mengingati Allah itu tenang tenteramlah hati manusia.” (Surah al-Ra'd, ayat 28)
Firman-Nya lagi bermaksud “Hari yang padanya harta benda dan anak-anak tidak dapat memberikan sebarang pertolongan, kecuali harta benda dan anak-anak orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera daripada syirik dan munafik.” (Surah al-Syura, ayat 88 - 89)
Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara : "Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu, Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, ..dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki m
Wallahu`alam
http://www.facebook.com/notes/melati/dosa-tanpa-taubat-hati-akan-hitam/155955101109540

Tentukan Pilihan Dan Bertawakallah


Biasmillahirrahmanirrakhim.....
Suatu hari, saya akan menuju suatu tempat. Saya harus memilih kira-kira jalur mana yang akan saya lewati dan alat transportasi apa yang akan saya gunakan. Apakah saya akan naik angkutan umum? Yang lewat tol atau jalur lambat? Atau naik kereta yang cepat namun dapat dipastikan terhimpit? Atau apa?
Dengan menggunakan pengetahuan yang saya miliki tentang kondisi jalanan di Jakarta, saya memilih naik angkutan umum patas AC yang jalurnya lewat tol (supaya tidak terlalu berdesak-desakan dan lebih cepat).



Namun ternyata saya salah. Apa yang saya prediksikan bertolak belakang dari kenyataan. Tol macet total, penumpang penuh dan saya akhirnya harus berdiri dan tiba di tujuan sangat telat. Kesal, sebal, bete dan akhirnya menangis. Padahal saya sudah memilih dengan pemahaman medan terbaik, bukan tanpa pengetahuan. Padahal saya sudah memilih dengan menggunakan parameter-parameter islami. Tapi kok?
Tapi akhirnya saya menyadari, bahwa pilihan saya memang salah. Salah dalam arti prediksi saya tidak tepat, bukan SALAH dalam arti lawannya BENAR. Persepsi saya semula yang saya pikir akan memberikan prediksi yang mendekati benar karena berlandaskan pengetahuan yang cukup, ternyata masih kurang. Hal ini membuat saya makin sadar, bahwa pengetahuan saya sangat sedikit. Membuat saya makin tahu, begitu banyak yang di luar control dan kemampuan manusia.
Namun toh, setidaknya saya telah mengambil pilihan dan menjalaninya dengan sadar. Kalau ternyata hasil dari pilihan itu tidak seperti yang saya harapkan saat mengambil keputusan, itu adalah konsekuensi yang harus saya terima. Tak perlu menyesal apalagi merutuki diri dan orang lain. Bukan tidak mungkin, ada sesuatu yang tidak saya tahu, menjadi hikmah dari kejadian di luar kontrol itu tadi.
***
Satu fragmen di atas hanyalah contoh kecil dan remeh temeh, yang menunjukkan bahwa semua hal dalam hidup ini adalah pilihan. Hal-hal kecil seperti baju dan makanan pun kita memilih. Sekolah, cita-cita, aktivitas, kehidupan beragama, jodoh dan sikap hidup, juga pilihan Kita melakukannya dengan sadar atau tidak. Dengan pemahaman atau tidak. Secara reflek atau dipikir-pikir dulu. Kita pilih sendiri atau dipilihkan oleh orang lain untuk kita. Semua adalah PILIHAN.
Dan setiap pilihan akan membawa pada arah yang berbeda, hasil yang berbeda, serta konsekuensi berbeda pula. Ada konsekuensi dan hasil yang merupakan akibat logis dari pilihan itu dan sebelumnya sudah kita prediksikan. Ada yang merupakan akibat dan hasil yang di luar control kita, dan tak kita duga sebelumnya. Tak masalah. Karena bukan itu poinnya. Bukan HASIL dari pilihan itu yang terpenting. Namun bagaimana proses kita memilih: landasan apa yang kita gunakan sebagai dalil, pengetahuan dan pemahaman terhadap permasalahan dan kesadaran atas segala resiko dari setiap pilihan.
Maka apakah engkau akan lebih suka untuk tidak memilih? Toh, pada akhirnya, saat kau hanya menjalani suatu kehidupan secara mengalir saja atau menunggu dipilih atau dipilihkan oleh orang lain kau tetap akan harus menjalani satu pilihan. Jika demikian, lebih baik engkau memilih dan memutuskan dengan sadar, dengan segenap ilmu dan pemahaman yang telah kau miliki. Bahkan sekalipun ternyata pilihan itu salah. Setidaknya kita sudah pernah memilih.



Bahwa kemudian kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan di awal pada saat menjatuhkan pilihan, itu tidak masalah karena hidup memang demikian. Allah Tahu dan Maha Tahu, sedang pengetahuan manusia sangat terbatas. Mengambil dan menjalani setiap pilihan akan membuat kita menyadari begitu banyak keterbatasan pengetahuan, pengertian dan pemahaman kita. Jika ternyata pilihan itu salah, setidaknya engkau akan mengerti dan menjadi lebih dewasa karenanya. Engkau bisa memilih yang lain lagi. Memilih yang lebih baik lagi. Dan belajar dari pilihan sebelumnya.
Karena itu, mulai bangun keberanian untuk memilih, sekarang juga. Memilih berdasarkan pemahaman dan pengetahuan maksimal yang kita miliki. Bermusyawarah dan meminta masukan dari orang-orang yang fakih, jika bisa dilakukan. Kemudian, minta ketetapan kepada Dia Yang Maha Tahu Yang Terbaik Untuk Kita melalui shalat istikharah, sebagai bentuk pengakuan akan betapa banyak yang kita tidak tahu dan tidak mampu kontrol hal-hal di luar kita. Sesudahnya, pasrah dan tawakkal!
Apapun hasilnya, tidak menjadi masalah, karena kita sudah memilih. Hanya orang yang berani memilihlah yang layak untuk mendapat penghargaan. Seberapa pun berat sebuah pilihan, ia tetap layak diacungi jempol. Dan hanya satu kata yang pantas untuk seorang yang tak berani memilih: yaitu  PECUNDANG!

http://www.facebook.com/pages/Bumi-Allah/Melati/155563401129024?v=wall

Seni Hidup


SENI tidak lebih penting daripada HIDUP
Namun HIDUP terasa MENYEDIHKAN bila TANPA SENI


Orang yang tidak tahu cara HIDUP YANG BAIK
Harus bisa MENINGGAL dengan BAIK

Jika orang membungkus dirinya SENDIRI
Ia akan membuat BUNGKUSAN YANG CANTIK
Senyum adalah KUNCI pembuka RUMAH KEBAHAGIAAN
KASIH SAYANG adalah PINTUNYA
Sikap SELALU GEMBIRA adalah TAMANNYA
IMAN adalah CAHAYANYA
RASA AMAN adalah DINDINGNYA

KEBAHAGIAAN adalah ketika seseorang memiliki WAJAH YANG CERAH,
kebun yang HIJAU, Air minum yang SEJUK, Buku (bacaan) YANG BERMANFAAT,
Hati yang BERSYUKUR, Terjauh dari MAKSIAT,
serta MENCINTAI KEBAIKAN

KENIKMATAN DUNIA adalah FATAMORGANA
PENDERITAAN atau MUSIBAH adalah PENGHAPUS DOSA
KEMARAHAN adalah API YANG MENGHANGUSKAN
WAKTU KOSONG adalah KERUGIAN
IBADAH adalah PERNIAGAAN


KENIKMATAN DUNIA berada dalam KESEHATAN
Kenikmatan MASA MUDA berada dalam SEMANGAT dan KREATIVITAS
KEMULIAAN ada dalam TAKWA
KEHORMATAN ada dalam HARTA
KEPRIBADIAN YANG BAIK ada dalam KESABARAN

Jangan TERLALU BERAMBISI untuk mengerjakan seluruh yang di dengar
Jangan terlalu BERHARAP kepada Teman
Jangan mengerjakan SELURUH KEINGINAN

KEUNGGULAN dalam BERKATA-KATA menciptakan KEPERCAYAAN DIRI
KEUNGGULAN dalam BERPIKIR menciptakan SESUATU YANG SANGAT BESAR
KEUNGGULAN dalam MEMBERI menciptakan CINTA

Orang yang SABAR dan TOLERAN akan DIHORMATI
Orang yang PELIT DAN SERAKAH akan DIBENCI
Orang yang GEMAR berbuat KEBAIKAN akan DICINTAI
Orang yang sering MEMINTA-MINTA akan DIJAUHI

Mereka yang ORIENTASI hidupnya untuk DUNIA
Maka ia hanya akan mendapatkan DUNIA


( bisa juga tidak mendapatkan apa-apa)

Mereka yang ORIENTASI hidupnya untuk AKHIRAT
Ia akan mendapatkan KEDUANYA... DUNIA dan AKHIRAT.

TINDAKAN MANUSIA BISA DI MODIFIKASI
Tetapi SIFAT MANUSIAWI tidak bisa di ubah

CINTA...
KEBAHAGIAAN...
KASIH SAYANG...
PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN...
Tumbuh dari HATI YANG TULUS...

Ada SATU KATA yang membebaskan kita dari BEBAN HIDUP dan PENDERITAAN
SATU KATA itu adalah KASIH...

Hiduplah seperti BURUNG ...
Yang selalu AKTIF MENCARI REZEKI pagi dan petang ...
Dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi ESOK HARI ..
Dia tidak pernah KHAWATIR akan HARI ESOK...


Dia juga TIDAK BERHARAP pada siapapun...
TIDAK BERGANTUNG pada siapapun...
Kecuali pada TUHANNYA...
TIDAK MENYAKITI siapapun...
Serta terbang kian kemari dengan RIANG dan PENUH KELEMBUTAN

Bila KELEMBUTAN MELEKAT pada sesuatu pastilah ia akan MENGHIASINYA
Apabila TERLEPAS ia juga akan MEMPERBURUKNYA

Selamat menjalani hidup dengan indah dan damai...

http://www.facebook.com/pages/Bumi-Allah/Melati/155563401129024?v=wall

Renungan bagi yang Bertanya: Adakah yang Mencintaiku?


Pernahkah terbesit di hati kita satu ungkapan, “Adakah yang mencintaiku?” Sederhana memang kata yang terbentuk dari hanya lima huruf  yaitu “CINTA” itu. Cerita atau kisahnya memang tiada akhir, tiada pernah ada ujung karena di dalam melihatnya dari perspektif  yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Tulisan ini bukanlah terlahir dari kata-kata Sang Pujangga, tetapi hanyalah perenungan sederhana dari kejadian yang tidak terduga. Dalam kesunyian hanya ada perangkat siar menjadi teman malam yang setia walaupun kutahu pasti ada keramaian diluar sana. Seringnya perasaan perpindahan dimensi waktu  hadir dalam hidup dan semoga ini merupakan rahmat dari Allah untuk mengingatkan akan namanya “kematian” sebagai jembatan untuk bermuhasabah. Hanya sebuah pesan singkat yang mengetuk hati untuk mencoba bertanya akan hakekat cinta “Adakah yang mencintaiku?” “Ah memang sebuah pertanyaan bodoh!” Itulah sebuah komentar diakun facebook penulis ketika status ini ditulis.
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” (Qs Al-Baqarah 165) .
Hupss.. Sudah siapkah kita untuk menyelami indah dan agungnya cinta?. Ijinkanlah diri Anda untuk membaca kembali ayat cinta ini, cobalah terbuka menerima semuanya dan pahami, renungkanlah!!!
Baiklah mari kita urai rasa cinta itu pada sesama manusia, yang pertama adalah orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk kita yaitu “Orang tua kita”. Subhanallah sungguh mulianya cinta orangtua bila dapat menjadikan anak-anaknya menjaga fitrahnya, sabda Rasulullah :
“Tiap-tiap anak dilahirkan berkeadaan fitrah (suci bersih), maka kedua-dua ibu bapanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR Bukhari).
Kemudian kita coba bahas secara ringkas juga arti dari teman atau sahabat. Semoga dengan adanya ayat berikut ini bisa menjadi peringatan kita dalam mengambil dan mengartikan “teman”. Adalah Ia yang mengajak kepada kesabaran dan kebenaran yang bisa dijadikan sebagai pendamping dalam hidup serta berhak mendapatkan gelar “teman”


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” (Ali Imran 118).
Sungguh hanyalah pada orang yang beriman ditananmkan pada hati mereka rasa kasih sayang itu, bukanlah  kasih sayang yang semu tetapi yang menebarkan “Salaamun-alaikum”!!!
“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun-alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-An’am 54).
Di akhir tulisan ini satu ayat yang menerangkan akan arti hakikat cinta ditujukan kepada “hati” yang merindukan cinta suci tidak ternodai yang akan mengantarkan satu kesatuan cinta terintegral di dalam kehidupan kita entah itu cinta kepada keluarga, pasangan hidup kita, teman atau sahabat kita serta mahluk disemesta alam. Semoga pertanyaan ini terjawab “Masih adakah yang mencintaiku?”
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus” (Al-Hujurat 7).

 http://www.voa-islam.com/teenage/young-spirit/2010/10/17/11003/renungan-bagi-yang-bertanya-adakah-mencintaiku/

Lupa diri karena "Facebook"


Demi FB...,membuat tiada lagi batasan kebenaran hakiki,
di hari dan bulan selayaknya dihiasai dengan amal kebaikan
kini waktu berlalu dengan tanda tanya.
BETULKAH INI SEBUAH HIBURAN?.
hiburan yang bisa melalaikan hati


coba hadirkan kedalam hati sebuah pertanyaan
BENARKAH INI SEMUA INI TIDAK MENGGGANGGU KEMURNIAN HATI KEPADA ALLAH ?

Betulkah gaya FB ini ibadah? dan termasuk kategori amal?
coba hadirkan sejuta tanya yang diperuntukkan kejujuran hati...
dengan waktu habis berjam-jam di FB ria,
IMAN APA YANG BERTAMBAH ?
AKHLAK MANA YG SEMPURNA?
KEHARMONISAN APA YG ADA?

Jangan justru mental-mental munafik yang tumbuh karena berusaha menghadirkan komen-komen yang indah
agar banyak yg suka,bukankah ini sifat RIA ?,mau dipuji,KENAPA BUKAN MELAKUKAN SESUATU AGAR ALLAH BERKENAN
MEMUJI KITA ? Disini adalah sifat kesesatan tumbuh yang dikemas dalam dunia FB.padahal besar kemungkinan komen-komen yang indah itu jauh dari sifat kita yg sebenarnya
BUKANKAH INI BISA MENGHANTARKAN KITA MENJADI MUNAFIK YANG SESUNGGUHNYA.
belum lagi ancaman Allah akan celaka mereka yg bisa ngomong tapi tidak bisa melaksanakan (qs 61;2)

Tanpa kita sadari,berusaha dengan membuka buku-buku catatan agar terlahir komen-komen yang membuat like/jempol yang ramai,niat ini saja sudah keliru,apalagi jika itu hanya sebatas manis dibibir,yg bertolak belakang dengan akhlak yang sebenarnya.belum lagi kedustaan yang tersembunyi dihati,APAKAH KITA MAMPU UNTUK MENDUSTAKAN ALLAH?


Jika ini yang terjadi apalagi alasan agar terhindar dari murka-NYA?
mari kita adili hati kita sebelum Allah memberikan sejuta tanya kelak.

Kalau mau dikoreksi.
APAKAH SUDAH TERJAGA HIJAB DI FB?
lagi-lagi ini saja bisa menjerumuskan kita,
ISTIGFARLAH WAHAI HAMBA-HAMBA ALLAH
bukankah dulu kamu orang-orang yang sholeh dan sholehah?
jangan sampai 2 istilah itu sirna karena kamu hidup dalam dunia FB.

Sebenarnya hidup di segala zaman pasti memiliki tantangan dan cobaan yang beragam.
adakah kesigapan agar selamat dalam cobaan zaman itu?
jangan sampai bisikan-bisikan hati dengan alasan hiburan semuanya menjadi halal.
jika sdh tdk bisa mengendalikan nafsu APAKAH ITU MASIH BISA DIKATAKAN HIBURAN?
lebih celakanya lg bila tugas-tugas dan kewajiban terlalaikan hanya demi FB

jangan sampai azab Allah hadir baru kita tersentak sadar
apalah arti sebuah penyesalan jika NASI SUDAH HANGUS

http://www.facebook.com/notes/melati/lupa-diri-karena-facebook/155529607818756

Pesan untuk kaum hawa


Tahukah kalian betapa berbahayanya dirimu..?
tiap jengkal dan lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna..
yah, sempurna untuk membabat habis keimanan para adam..


maka ku berpesan padamu, jaga dirimu demi tiap jengkal tubuh yang Allah anugrahkan padamu...
Hawa, tahukah betapa berharga dirimu..?
hingga Allah meletakkan Syurga yang agung di telapak kakimu?
Hingga dikatakan hancurnya sebuah negara karena kehancuranmu...
Hingga Rasul menyebutmu tiga kali sebagai manusia yang lebiih patut di hormati daripada kaum adam..
Maka, jadikan dirimu layak dihargai...
Tapi tahukah betapa sakit hatiku, ketika ku mendapatkanmu di jalan-jalan dengan mudahnya kau umbar auratmu dengan bangga...
ketika tiap lekuk tubuhmu begitu mudah dinikmati mereka laki-laki yang tak halal bagimu..
ketika kau dengan bebasnya tertawa dan bermanja pada laki-laki yang menatapmu liar seolah ingin menerkammu..
ooohh... wanita, ingin ku teriakkan di telingamu... Ingatlah, sebagian besar penghuni neraka adalah kaum kita..
inginkah dirimu termasuk di dalamnya ..?
tak inginkah kau di hormati dan dihargai mereka karena kehormatan dan kecerdasanmu..?
Ketahuilah wanita, kau indah karena sifat malumu..
kau mulia karena akhlak dan kehormatanmu
sukakah kau jika mereka menyukaimu karena betapa cantik kau?
karena betapa ramping tubuhmu? atau karena kulitmu yang putih mulus?
merasa berharga kah kalian ketika tak ada lagi yang tersembunyi dari dirimu ?
lalu bagaimana kau mampu mengharapkan laki-laki yang mendampingimu kelak adalah laki-laki yang mulia? yang menjaga kehormatannya?


padahal Allah yang telah menjamin, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan wanita pezina untuk laki-laki pezinah..
masih kah kalian berani berharap mendapatkan yang terbaik sementara dirimu berlumur dosa?
sementara harga dirimu telah tercabik dan ternoda?
pantaskah kalian mengharap laki-laki syurga sementara diri jelas kedudukannya dineraka karena belumur maksiat?
Tidak, jangan takut.. Rabb kita, Allah Maha Pengampun..
Tak ada yang terlambat..
selama Jiwa masih dalam raga.. ampunannya terbuka luas..
Percayalah... walau dosa membumbung tinggi, ampunannya melangit luasnya..
Kembalilah pada fitrahmu.. kau indah karena sifat malumu...
jagalah harga dirimu... kau begitu berharga...

http://www.facebook.com/notes/melati/pesan-untuk-kaum-hawa/155522794486104

Menikahi Wanita Langit


Oleh M. Arif As-Salman



"Ya Allah, bimbinglah hati ini menuju cinta-Mu. Cinta yang membuat hamba semakin merindukan-Mu. Cinta nan gung dan suci. Ya Rabb, karuniakan pada hamba-Mu seorang bidadari dunia yang Engkau cintai. Seorang wanita sorga yang Engkau hadirkan di bumi. Penyejuk hati dan jiwa. Seorang hamba-Mu yang mengantarkan diri ini pada sorga-Mu. Amin."
Air mata Fuad mengalir deras. Dadanya sesak oleh tangis yang kencang. Ia tak dapat mengendalikan gejolak yang bergemuruh di hatinya. Sejak lama ia merindukan seorang bidadari yang akan mendampinginya mengarungi hidup menuju keabadian di sorga kelak. Ia sangat mendamba seorang wanita yang membuatnya semakin cinta pada Allah.
Dulu, saat masih kuliah S.1 di Jurusan Hadits, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo ia pernah ditawarkan dengan seorang mahasiswi oleh temannya yang telah menikah. Tapi saat itu ia menolak tawaran tersebut. Obsesinya untuk menyelesaikan S.2 lebih kuat mengalahkan keinginan untuk menikah. Namun kini, ia merasa dirinya harus segera menyempurnakan separuh agamanya. Ia membutuhkan seorang pendamping yang menjadi tempatnya berlabuh dan menumpahkan berbagai cerita dan gelisah jiwanya. Apalagi desakan dari Ibunya membuatnya tidak lagi bisa berdiam diri.
Ia sendiri heran, kenapa dorongan untuk menikah serasa kuat menyesak di rongga dadanya. Apakah saatnya telah tiba? Ia mencoba untuk banyak berpuasa, tapi puasa itu seakan tak mampu menundukkan gejolak itu. Berat. Hampir setiap malam ia menangis. Mengadukan perasaannya pada Sang Pencipta. Menumpahkan segala sesak di dada. Ia berdoa dalam tahajudnya yang panjang. Mengharap belas kasih dan curahan rahmat dari Sang Pemilik Jiwa. [][][]
"Selamat ya Fuad atas prestasi yang kamu raih dalam lomba Jaizah Dubes kemaren. Kapan jadi berangkat ke Australia?" Sapa Ustadz Jalal pada Fuad ketika Fuad berkunjung ke rumahnya. "Insya Allah tanggal 14 Juli nanti, Ustadz." "Insya Allah, semoga urusannya lancar dan perjalanan kamu diberkahi Allah." "Amin, syukran doanya Ustadz." "Sama-sama akhi. Apa kesibukan kamu sekarang?" "Fokus merampungkan Tesis S.2. Saya punya target tahun depan sudah bisa di-munaqasyahkan, insya Allah." "Insya Allah, akhi. Saya kagum dengan semangat dan kegigihanmu menuntut ilmu. Dalam usia yang masih muda, kamu akan menyelesaikan S.2-mu." "Biasa saja Ustadz. Belum sepadan dengan prestasi yang pernah Ustadz raih," balas Fuad penuh senyum.
"Kamu terlalu merendah Akhi, saya senang bisa mengenalmu. Jarang lho di Al-Azhar ada mahasiswa yang bisa menyelesaikan S.2-nya pada usia 26 tahun." "Seharusnya saya yang merasa senang bisa berkenalan dengan kandidat Doktor Jurusan Tafsir di Universitas Al-Azhar," jawab Fuad tak mau kalah. "Ah, kamu terlalu berlebihan memuji saya akhi. Begini Akhi, mungkin lansung saja ya pada inti pembicaraan. Saya diberi amanah oleh kakak saya di Indonesia untuk mencarikan calon suami untuk anaknya. Selama ini saya mengamati mahasiswa-mahasiswa yang saya kenal termasuk akhi.


Setelah saya coba pikirkan dan bicarakan dengan istri saya, saya melihat akhi orang yang tepat." "Afwan Ustadz, saya kira Ustadz keliru dan terlalu berlebihan menilai saya. Saya hanya orang yang biasa saja."
"Tidak Akhi. Penilaian ini bukan asal-asalan. Tapi setelah sekian lama saya mengamati kehidupan Akhi. Kalau akhi berminat dan telah punya keinginan untuk menikah, kita bisa bicarakan lebih lanjut." "Apakah calon yang wanitanya di Indonesia Ustadz?" "Tidak, dia kuliah di Jurusan Syariah Islamiyah, tingkat tiga." "Apa saya mengenalnya Ustadz?" "Mungkin tidak. Sangat beda dengan akhi, kalau akhi seorang aktivis dia sebaliknya. Tidak banyak yang mengenalnya." "Apa dia sendiri telah siap menikah Ustadz?" "Insya Allah, kalau dia gak ada masalah. Ia selalu menuruti keinginan orang tuanya. Dia anak yang penurut. Kalau akhi bagaimana, apa sudah punya calon?" "Belum Ustadz." "Berarti pas sekali," tanggap Ustadz Jalal penuh riang dan menunjukkan wajah cerah. "Tapi Ustadz, saya butuh waktu untuk mencerna dan mempertimbangkannya. Saya belum bisa memberi jawaban sekarang. Saya butuh waktu seminggu untuk memberi jawaban pada Ustadz." "Tidak mengapa akhi. Saya bisa maklum. Silahkan ditimbang dulu dengan matang. Jika akhi menyetujui saya sangat senang sekali. Namun bila sebaliknya, tidak mengapa, saya akan mencoba menawarkan pada yang lain." "Insya Allah Ustadz, akan saya istikharahkan pada Allah, semoga Allah menunjukkan yang terbaik, amin." "Amin."
"Alhamdulillah, akhirnya amanah ini tersampaikan juga. Saya sangat senang sekali. Selamat Fuad kamu akan menikah sebentar lagi." "Doanya Ustadz, semoga saya bisa mengemban amanah ini dengan baik." "Amin, semoga Allah selalu memberkahi kalian nantinya, amin. Fuad, ada satu hal yang sangat penting untuk kamu ketahui, calon istrimu itu cacat."
Fuad sangat terkejut. "Cacat maksud Ustadz bagaimana?" "Cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua tangan dan kedua kaki. Terkadang sering berbicara sendiri dan juga sering menangis tanpa sebab. Bagaimana, apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu?" Fuad diam sejenak. Ia terlihat memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian ia menjawab.
"Insya Allah, saya siap Ustadz," jawabnya dengan mantap. "Ini keputusanmu?" "Ini bukan keputusan saya Ustadz, tapi keputusan Allah. Saya telah meng-istikharahkan dan saya rasakan hati saya mantap dan teguh dengan pilihan ini. Saya yakin Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk saya."
"Apa kamu tidak menyesal dengan pilihan yang telah kamu ambil?" "Tidak Ustadz, sama sekali tidak. Bagi saya, pilihan Allah lebih baik dan mulia. Walau secara zahir itu berat dan mungkin menyakitkan, tapi saya rela dan ikhlas. Insya Allah ada pahala dan kebaikan disana menanti. Saya teringat ketika Nabi Ibrahim harus dilemparkan ke dalam api, saat itu beliau tidak gusar dan tidak takut sedikitpun, karena Allah selalu bersama hamba-Nya yang berserah pada-Nya. Atau ketika Nabi Ibrahim harus meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir yang tandus demi memenuhi seruan Allah."


"Saya kagum dan bangga padamu Fuad. Sebenarnya sejak awal saya ingin menceritakan padamu kondisi calonmu itu. Tapi, saat itu saya lupa untuk menyampaikannya. Maafkan atas kealpaan saya tersebut." "Tidak mengapa Ustadz, semuanya sudah terjadi, dan sebagai seorang hamba Allah kita wajib menerima kehendak takdir. Barangkali dalam takdir Allah saya harus menikah dengan seorang wanita yang cacat. Saya ikhlas Ustadz. Mungkin disana pula sumber pahala saya dari Allah. Berkhidmah pada hamba-Nya yang cacat."
"Tapi apakah akhi tidak mencoba mencari wanita lain yang lebih baik dan sempurna?" "Sebenarnya pada saat Ustdaz menawarkan anak dari kakak Ustadz pada saya, dua hari sebelumnya saya juga ditawarlan oleh teman saya, bahwa teman istrinya juga lagi mencari calon suami. Dan sebelumnya juga ada tawaran. Karena itu saya meminta pada Ustadz agar memberi saya waktu satu minggu untuk istikharah. Karena ada tiga wanita yang akan saya istikharahkan. Saya perlu waktu yang lama untuk memikirkan dan memutuskan dengan matang."
"O begitu, saya baru paham. Kekuatan apa lagi yang menguatkan langkahmu untuk menjatuhkan pilihan pada anak kakak saya tersebut?" "Istikharah dan mimpi kedua orang tua saya Ustadz. Kami mengalami mimpi yang sama dan merasakan ketentraman serta kemantapan hati yang sama." "Saya kagum padamu akhi, saya merasa tidak salah memilih dan menilai selama ini. Akhi adalah orang yang tepat. Semoga Allah merahmati hidupmu dan keluarga yang akan akhi bina nantinya, amin," ucap Ustadz Jalal dengan wajah berbinar-binar. [][][]
Satu minggu berlalu setelah pernikahan, Fuad menemui Ustadz Jalal Fakhruddin di rumahnya, di Bawwabah Tiga.
"Bagaimana kabarnya Fuad? Kamu terlihat sangat cerah dan lebih segar sekarang." "Alhamdulillah Ustadz. Segala puji bagi Allah atas nikmat yang Ia curahkan."
"Ada yang ingin saya tanyakan tentang cerita Ustadz kemaren. Ustadz mengatakan bahwa istri saya cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua kaki dan tangan. Sering berbicara sendiri dan kadang suka menangis tanpa sebab. Saya telah mengetahui dua jawaban yang terakhir. Saya menyadari bahwa istri saya memang sering terlihat seolah berbicara sendiri. Awalnya saya heran. Tapi setelah saya tanyakan dan mendengar dari dekat, ia tengah berzikir, menyebut nama Allah, terkadang bershalawat pada Rasulullah, dan membaca al-Quran. Saya perhatikan ia melakukannya setiap hari, setiap waktu, tanpa henti. Sewaktu menyapu rumah, mencuci piring, menjemur pakaian, memasak, lisannya seolah tak pernah berhenti berzikir. Begitu juga saat bepergian ke luar rumah. Adapun yang Ustadz katakan, bahwa ia terkadang sering menangis tanpa sebab, saya hampir mendapati itu tiap hari juga. Ketika saya tanyakan, ia menjawab bahwa ia teringat akan dosa-dosanya pada Allah, takut jika amalnya tidak diterima, teringat azab dalam kubur, mahsyar, hari penghisaban, shirat dan siksa neraka. Jika teringat akan hal itu air matanya sering meleleh. Itulah yang saya ketahui. Sedangkan cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua tangan serta kaki itu, saya tidak mendapatkan. Saya perhatikan semuanya baik dan sehat."


"Akhi Fuad, alhamdulillah akhi telah menemukan jawabannya. Sedangkan maksud saya cacat pendengaran adalah, telinganya tidak pernah mendengarkan perkataan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Tidak pernah mendengarkan musik dan segala lagu-lagu yang merusak iman dan jiwa. Sesungguhnya yang selalu menjadi penghibur dirinya adalah al-Quran dan nasehat-nasehat para ulama. Cacat penglihatan adalah tidak pernah melihat pada yang haram, seperti menonton film yang di dalamnya syahwat diumbar, bisa saya katakan, matanya selalu terjaga dari melihat segala hal yang mengudang dosa dan maksiat. Dan cacat lisan adalah ia tidak pernah berinteraksi dengan laki-laki, baik melalui sms, telpon, chating di YM, di FB dan seterusnya. Ia sangat menjaga hubungan dengan lawan jenis. Lisannya terjaga dari komunikasi dengan lawan jenis. Adapun cacat tangan adalah tidak pernah berbuat yang nista dan tercela. Sedangkan cacat kaki adalah selalu terjaga dari menempuh tempat-tempat maksiat. Selama di Mesir kakinya hanya melangkah untuk ke mesjid, majlis-majlis ilmu, bersilaturahmi, tidak pernah pergi ke warnet, mengikuti acara-acara yang di dalamnya bercampur laki-laki dan perempuan. Begitulah akhi, penjelasan singkatnya. Nanti setelah hidup lebih lama dengannya akhi akan banyak mengetahui tentang dirinya."
"Saya bersyukur Ustadz, inilah rupanya rahasia di balik petuntuk yang Allah berikan, dan hasil dari istikharah saya selama ini dan juga mimpi saya. Saya melihat dalam mimpi sebuah cahaya yang begitu terang, meneduhkan, menyejukkan, dan beraroma harum seperti kasturi."
Air mata Fuad menetes penuh bahagia, ia lalu bersujud syukur. Ia telah dikaruniai seorang wanita sorga yang dihadirkan Allah ke bumi. Wanita yang selalu menjadi buah bibir penduduk langit karena ketaatannya. Ia teringat dengan hadits Rasulullah. Walau di bumi istrinya tidak dikenal banyak orang tapi di langit, ia yakin istrinya selalu disebut dan didoakan oleh para malaikat.

http://www.voa-islam.com/lintasberita/eramuslim/2010/05/14/6044/menikahi-wanita-langit/