Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 04 Februari 2011

Ayah..Engkau Lebih Berharga Dari Uang Itu..


Oleh: Syaikh Mamduh Farhan al Buhairi Hafizhahullah
Salah satu da’i berkata, “Ada seorang laki-laki memiliki hutang, dan pada suatu hari datanglah kepadanya pemilik hutang, kemudian mengetuk pintunya. Selanjutnya salah seorang putranya membukakan pintu untuknya. Dengan tiba-tiba, orang itu mendorong masuk tanpa salam dan penghormatan, lalu memegang kerah baju pemilik rumah seraya berkata kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah, bayar hutang-hutangmu, sungguh aku telah bersabar lebih dari seharusnya, kesabaranku sekarang telah habis, sekarang kamu lihat apa yang kulakukan terhadapmu hai laki-laki?!
Pada saat itulah sang anak ikut campur, sementara air mata mengalir dari kedua matanya saat dia melihat ayahandanya ada pada kondisi terhina seperti itu.
Dia berkata,”Berapa hutang yang harus di bayar ayahku?’
Dia menjawab,”Tujuh puluh ribu real.”
Berkata sang anak,”Lepaskan ayahku, tenanglah, bergembiralah, semua akan beres.”
Lalu masuklah sang anak kekamarnya, dimana dia telah mengumpulkan sejumlah uang yang bernilai 27 ribu Real dari gajinya untuk hari pernikahan yang tengah ditunggunya. Akan tetapi dia lebih mementingkan ayahanda dan hutangnya daripada membiarkan uang itu di lemari pakaiannya. Sang anak masuk ke ruangan lantas berkata kepada pemilik hutang, “Ini pembayaran dari hutang ayahku, nilainya 27 ribu Real, nanti akan datang rizki, dan akan kami lunasi sisanya segera dalam waktu dekat Insya Allah.”
Di saat itulah, sang ayah menangis dan meminta kepada lelaki itu untuk mengembalikan uang itu kepada putranya, karena ia membutuhkannya, dan dia tidak punya dosa dalam hal ini. Sang anak memaksa agar lelaki itu mengambil uangnya. Lalu melepas kepergian lelaki itu di pintu sambil meminta darinya agar tidak menagih ayahnya, dan hendaknya dia meminta sisa hutang itu kepadanya secara pribadi.
Kemudian sang anak mendatangi ayahnya, mencium keningnya seraya berkata, “Ayah, kedudukan ayah lebih besar dari uang itu, segala sesuatu akan diganti jika Allah azza wa jalla memanjangkan usia kita, dan menganugerahi kita dengan kesehatan dan ‘afiyah. Saya tidak tahan melihat kejadian tadi, seandainya saya memiliki segala tanggungan yang wajib ayah bayar, pastilah saya akan membayarkan kepadanya, dan saya tidak mau melihat ada air mata yang jatuh dari kedua mata ayah di atas jenggot ayah yang suci ini.”
Lantas sang ayah pun memeluk putranya, sembari sesegukan karena tangisan haru, menciumnya seraya berkata, “Mudah-mudahan Allah meridhai dan memberikan taufiq kepadamu wahai anakku, serta merealisasikan segala cita-citamu.”
Pada hari berikutnya, saat sang anak sedang asyik melaksanakan tugas pekerjaannya, salah seorang sahabatnya yang sudah lama tidak dilihatnya datang menziarahinya. Setelah mengucapkan salam dan bertanya tentang keadaannya, sahabat tadi bertanya,
“Akhi (saudaraku), kemarin, salah seorang manajer perusahaan memintaku untuk mencarikan seorang laki-laki muslim, terpercaya lagi memiliki akhlak mulia yang juga memiliki kemampuan menjalankan usaha. Aku tidak menemukan seorang pun yang kukenal dengan kriteria-kriteria itu kecuali kamu. Maka apa pendapatmu jika kita pergi bersama untuk menemuinya sore ini?”
Maka berbinar-binarlah wajah sang anak dengan kebahagiaan, seraya berkata,
“Mudah-mudahan ini adalah do’a ayah, Allah azza wa jalla telah mengabulkannya.”
Maka dia pun banyak memuji Allah azza wa jalla. Pada waktu pertemuan di sore harinya, tidaklah manajer tersebut melihat kecuali dia merasa tenang dan sangat percaya kepadanya, dan berkata,
“Inilah laki-laki yang tengah kucari.”
Lalu dia bertanya kepada sang anak, “Berapa gajimu?”
Dia menjawab, “Mendekati 5 ribu Real.”
Dia berkata, “Pergi besok pagi, sampaikan surat pengunduran dirimu, gajimu 15 ribu Real, bonus 10% dari laba, dua kali gaji sebagai tempat dan mobil, dan enam bulan gaji akan di bayarkan untuk memperbaiki keadaanmu.”
Tidaklah pemuda itu mendengarnya, hingga dia menangis sambil berkata, “Bergembiralah wahai ayahku.”
Manajer pun bertanya kepadanya tentang sebab tangisannya. Maka pemuda itu pun menceritakan apa yang telah terjadi dua hari sebelumnya. Maka manajer itu pun memerintahkan untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Adalah hasil dari labanya pada tahun pertama, tidak kurang dari setengah milyar Real Berbakti kepada kedua orang tua adalah bagian dari ketaatan terbesar, dan bentuk taqarrub kepada Allah azza wa jalla yang teragung.
Dengan berbakti kepada keduanya rahmat-rahmat akan diturunkan, segala kesukaran akan disingkapkan. Dan Allah azza wa jalla telah mengaitkan antara berbakti kepada kedua orang tua dengan tauhid, Allah azza wa jalla berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al Israa’. 23]
Di dalam shahihahin, dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal mana yang paling dicintai oleh Allah?” Maka beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kukatakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Kukatakan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” [HR.al Bukhari & Muslim]
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang atas kalian Uwais bin ‘Amir bersama dengan penduduk Yaman dari Murad kemudian dari Qorn. Dulu dia kena penyakit sopak, kemudian sembuh darinya kecuali selebar koin uang dirham. Dia punya seorang ibu yang dulu dia berbakti kepadanya. Seandainya dia bersumpah atas nama Allah, pastilah akan dipenuhiNya. Maka jika kamu mampu dia beristighfar untukmu, maka lakukanlah.” [HR. Muslim]
Ini pula Hiwah bin Syuraih, dia adalah salah seorang Imam kaum muslimin dan ulama yang terkenal. Dia duduk pada halaqohnya mengajar manusia. Berbagai thalib (penuntut ilmu) datang kepadanya dari segenap tempat untuk mendengar darinya. Maka suatu ketika ibunya berkata kepadanya, saat dia berada di tengah-tengah muridnya, “Berdirilah wahai Hiwah, beri makan ayam.” Maka dia pun berdiri dan meninggalkan kajian.
Ketahuilah wahai saudaraku yang tercinta, bahwasanya termasuk pintu-pintu sorga adalah Babul Walid (Pintu berbakti kepada orang tua). Maka janganlah kehilangan pintu tersebut, bersungguh-sungguhlah dalam menaati kedua orang tuamu. Demi Allah, baktimu terhadap keduanya termasuk diantara sebab-sebab kebahagiaanmu di dunia akhirat.
Aku memohon kepada Allah azza wa jalla agar memberikan taufik kepadaku dan seluruh kaum muslimin untuk berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada keduanya. Wallahu a`lam…


http://enkripsi.wordpress.com/2010/05/11/ayah-engkau-lebih-berharga-dari-uang-itu/

Asuransi Mobil Mewah


Sebuah mobil mewah baru saja dibeli oleh seorang pengusaha. Mobil mewah yang menjadi prestise seorang pengusaha sebagai buah kesuksesan dari hasil kerja kerasnya selama ini. Namanya juga mobil mewah tentu harganya pun juga mewah, ratusan juta hingga miliaran rupiah. Sebuah harga yang benar-benar mewah dan prestisius.
 Seperti kebanyakan orang, mobil yang dibeli tentunya akan diasuransikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Besar premi asuransi pun bervariasi, biasanya berkisar antara 3-5 % dari harga mobil, bergantung dari tahun dan tipe mobil serta jenis tanggungan asuransi yang dipilih.
Tidak beda dengan kebanyakan orang, pengusaha ini pun bermaksud menyisihkan uangnya sekian persen dari harga mobil mewah yang ia beli untuk dijadikan premi asuransi. Tapi saat akan membayarkan premi tersebut, ia berubah pikiran. Ia bayarkan premi asuransinya bukan kepada perusahaan asuransi penjamin kerugian, tapi justru kepada Allah, Sang Asuransi Penjamin yang sebenarnya.
Ia bayarkan uang premi asuransinya dengan cara disedekahkan kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan orang-orang yang menurutnya perlu untuk ditolong. Selepas itu ia pasrah pada Allah atas mobil mewah yang ia beli sambil berharap bahwa Allah akan menjaga mobil mewah miliknya tersebut dari berbagai musibah, bencana dan malapetaka.
Allah bukanlah Tuhan yang tuli, Dia Maha Mendengar atas segala doa hambaNya. Suatu ketika, karena gejolak politik yang tak menentu, pernah terjadi kerusuhan massal yang menyebabkan banyak rumah, toko dan bangunan rusak parah akibat ulah massa yang brutal dan membabi buta, tidak terkecuali mobil-mobil yang berada di lokasi kerusuhan juga luluh lantah dihajar massa. Tapi tidak demikian halnya dengan mobil mewah miliknya. Di sini Allah menunjukkan kekuasaanNya.
Pasca tragedi berdarah tersebut, ia menduga bahwa mobil mewahnya juga turut hancur luluh lantah dihajar massa, sebagaimana mobil-mobil lain yang berada di lokasi kerusuhan. Tapi kenyataan berkata lain, apa yang ia duga ternyata salah. Mobil mewahnya justru baik-baik saja dijaga oleh Allah, padahal saat peristiwa maut itu berlangsung, mobilnya juga tepat berada di lokasi kejadian. Mobil mewah tersebut utuh tanpa cacat, tanpa lecet dan tanpa goresan sedikitpun, seolah tak terjamah oleh kebrutalan massa yang membabi buta.
Ternyata Allah memang sebaik-baik Penjaga harta manusia. Dia tidak tidur dan tidak diam manakala hambaNya datang mengharap pertolonganNya. Dan kini semakin bersyukurlah ia, bahwa premi asuransi yang ia keluarkan di jalan Allah ternyata tak sia-sia, dan itu cukup membuatnya bertambah yakin bahwa Allah adalah sebaik-baik Penjaga harta manusia, Sang Asuransi Penjamin yang sebenarnya. Subhaanallooh.


http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/asuransi-mobil-mewah/181053048595108

Sekuntum Mawar Untukmu


Seorang gadis remaja datang menemui ayahnya yang sedang menyendiri. Ia mengadu pada ayahnya tentang masa kecil yang dianggapnya tak sebahagia teman-temannya dulu. Memang kehidupan keluarga tersebut sangat sederhana, jauh dari kemewahan dan kemapanan.
“Yah, kenapa selama aku kecil, ayah jarang sekali memberikan hadiah untukku? Bahkan saat aku mendapat juara kelas dan di hari ulang tahunku pun, sebuah hadiah hampir tak pernah aku dapatkan dari ayah, kenapa yah?” tanya gadis itu kepada ayahnya.
Tajam matanya menerawang jauh ke depan, kemudian ayahnya menjawab,
“Nak memang ayah tak pernah memberi hadiah boneka dan mainan apapun padamu selayaknya teman-temanmu yang lain, tapi sejak kecil hingga kini, telah ayah berikan untukmu hadiah yang sangat berharga dalam hidupmu, sekuntum mawar indah.”
Mengernyit dahi anak gadisnya tanda keheranan, “Hah, sekuntum mawar indah? Kapan? Seingatku ayah tak pernah memberiku hadiah sekuntum mawar.”
Dengan halus lembut tanda bijaksana, lalu,
“Nak, telah kuberikan sekuntum mawar nan indah untukmu sejak dulu. Yang harumnya mampu melembutkan tutur katamu. Indah kelopaknya mampu membuatmu bijaksana. Dan duri tajam di tangkainya mampu menjagamu dari tangan – tangan jahat yang hendak mengambilnya dari genggamanmu.”
“Ia selalu mekar mewangi bila malam tiba dan ia kan melayu bila engkau melalaikannya. Harum baunya, indah kelopaknya dan tajam durinya takkan pernah engkau dapatkan di taman-taman bunga mana pun engkau berada.”
“Maksud ayah?” tanya anak gadisnya penuh heran dengan apa yang barusan didengarnya.
“Harum baunya adalah santun kata yang selalu ia ajarkan untukmu hingga engkaupun menjadi santun dalam bertutur. Indah kelopaknya adalah akhlak mulya yang dicontohkannya padamu hingga engkaupun menjadi bijaksana. Dan duri tajam di tangkainya adalah peringatan keras yang ia tegaskan padamu agar setan tak mengambil celah dari iman di dadamu.”
“Ia selalu mekar mewangi saat malam tiba sebagaimana ia selalu tegak terjaga dalam tahajjudnya di sepertiga malam terakhir. Layunya adalah gundah hatinya tatkala engkau melalaikan dan menyakitinya. Santun kata, indah akhlak dan peringatan kerasnya takkan pernah engkau temukan ditempat lain dimanapun engkau berada. Karena sekuntum mawar indah itu milikmu satu-satunya,” ujar ayahnya lirih penuh makna.
Sambil menunjuk seorang wanita yang terbaring lemah di atas dipan bambu tua karena sakit, ia berkata,
“Sekuntum mawar indah itu ibumu.”
Melangkah pelan gadis remaja tersebut dengan mata berkaca-kaca menuju wanita itu sembari berkata,
“Aku sayang ibu…”


http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/sekuntum-mawar-untukmu/180794258620987

HANYA SEMENTARA


Setelah khusuk berdoa…
Pria tua itu menceritakan masa lalunya
“Dulu aku adalah seorang pemabuk.
Dua atau tiga guci tidaklah cukup untukku.
Aku juga sering melacur.
Dua kali sepekan ku pergi ke lokalisasi.
Seorang, dua atau tiga wanita sekaligus kupesan.
Oh, betapa bergairahnya saat itu.
Dan… dulu aku juga seorang penjudi.
Kelihaianku menjadikan aku kaya raya
Semua kuhabiskan ‘tuk berfoya-foya.
Oh, betapa nikmatnya dunia ini.
Hingga suatu ketika…kuhentikan semuanya…"
“ Mengapa Anda berhenti?” tanyaku.
“Karena aku KETAGIHAN,” jawabnya dengan mantap.
“Apa maksud anda?” Tanya seorang temanku.
“Aku benar-benar MENYUKAI semua kesenangan itu.
Sehingga Aku INGIN MENIKMATINYA SEPANJANG MASA.
Adapun caranya, pernah kubaca dalam sebuah buku tua
Bahwa aku, SEMENTARA WAKTU, di dunia ini saja.
Hanya MENGGANTI semua KESENANGAN itu dengan AMAL SHALEH
Dan, PASTI KESENANGAN yang ABADI kan KUDAPAT
Kelak di hari kemudian, untuk SELAMA-LAMANYA”
Sambil berdiri dan bersiap melanjutkan perjalanan,"
Pria tua itu berkata: ”Adakalanya…
LEMBAH MAKSIAT merupakan JALAN dan PROSES menuju KESHALEHAN
Namun TIDAK PERLU dan JANGAN MENCOBA melaluinya
Untuk menjadi orang yang SHALEH!”
“Hai orang-orang yang beriman , bertaubatlah kepada allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Pada hari ketika allah tidak menghinakan nabi-nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia..sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan ,ya tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu (qs at-tahrim:8)
Taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah seraya berpaling dari jalan orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat.
Syarat taubat:
-Menyesali perbuatannya
-Menjauhkan diri dari perbuatan dosa
-Tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa
Ciri-ciri taubat yang diterima :
-Setelah melakukan taubat, ia menjadi lebih baik dari sebelumnya
-Takut akan azab Allah
-Menyesali perbuatannya dan tidak mengulangi lagi
Semoga Allah menerima taubat kita dan mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat… Amin…

http://www.facebook.com/notes/kata-kata-hikmah/hanya-sementara/10150089674900849

Melihat Kembali POLIGAMI dengan HIKMAH


Kali ini saya perlu menjelaskan lebih jauh tentang poligami,
Karena ada di antara kita sahabat yang anti poligami,
dan ada juga sahabat yang mendukung dengan sangat
Sahabat yang anti poligami...
Mereka  telah membenci poligami dengan membabi buta.
Padahal poligami adalah salah satu syariat Allah.
Membenci poligami berarti membenci salah satu aturan Allah.
Membenci aturan Allah berarti tidak ridlo dengan Allah.
Membenci aturan Allah berarti tidak ridlo dengan Islam.
Membenci aturan Allah berarti tidak ridlo dengan Rasulullah.
Padahal Surga dimasuki orang ridlo kepada Allah dan diridloi oleh Allah.
”Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS Al Bayyinah : 8)
Sebagai seorang muslim kita harus ridlo Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan  Muhammad sebagai nabi dan rasul (‘radhiitu billahi robban wa bil Islami diinan wa bi Muhammadin nabiyyan’ wa rasuulan)
Sahabat yang mendukung poligami dengan sangat...
Mereka berkampanye tentang poligami.
Mereka menganggap berpoligami adalah kemuliaan.
Bahkan sebagian mengukur kebaikan agama seseorang,
adalah bila dia berpoligami dan mau dipoligami.
Karena mereka menganggap poligami adalah sunnah Rasul yang harus diikuti.
Lalu bagaimana melihat poligami dengan bil-hikmah ?
Poligami adalah bagian dari aturan Allah,
Poligami adalah salah satu solusi yang diberikan oleh Allah.
Tetapi dalam pelaksanaannya harus dengan syarat yang telah ditentukan.
Dan tidak gampang untuk setiap orang bisa melaksanakannya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
”Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS An-Nisa, 4:3)
Pada saat ayat tersebut turun...
Poligami sudah menjadi budaya masyarakat saat itu.
Bahkan memiliki isteri dan selir lebih dari empat.
Dengan ayat ini Allah membatasi hanya  empat isteri saja.
Itupun dengan bil-hikmah Allah menawarkan ...
Bagi orang yang takut tidak berlaku adil ...
Maka hendaknya menikah dengan seorang isteri saja.
Ayat tersebut bukan memotivasi dan mengapresiasi poligami.
Ayat tersebut adalah cara Allah mengajak hidup berkeluarga secara adil.
Seperti proses Allah mengharamkan khomer...
Yang sudah menjadi bagian dari budaya saat itu.
Allah tidak langsung mengharamkannya.Demikian juga dengan poligami.
Para sahabat disuruh memilih yang terbaik buat mereka
Jadi hukum poligami adalah mubah (boleh) dengan syarat.
Dan syaratnya adalah orang tersebut  yakin  dapat berlaku adil.
Bila syarat tidak bisa dipenuhi...
maka berubah menjadi makruh (dibenci) atau haram (dilarang).
Orang yang menambah isteri berarti menambah amanah,
Menambah tanggung jawab, beban dan ujian.
Dan bila memahami makna hidup adalah ujian...
Maka jangan sekali-kali meminta diuji atau minta amanah.
Seperti halnya meminta jabatan.
Kecuali diberi amanah.
Dan langit, bumi dan gunung pun enggan memikul amanah...
kecuali manusia yanga mau mau menerima...
Bahkan meminta dan memperebutkannya...
”Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”( QS Al-Ahzab : 72)
’Kullukum raa’in wa kullukum mas’uulun ’an ra’iyyatihi’
”Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.”
Kemudia apa yang dimaksud adil ?
Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Melakukan sesuatu yang seharusnya.
Melakukan sesuatu sesuai kehendak Allah dan Rasul-Nya
Lawan dari adil adalah zhalim,
yang berarti berbuat aniaya dan dosa.
Jadi adil tidak jauh berbeda dengan taqwa.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah:8)
Dalam Al-Quran Allah menjelaskan bahwa berlaku adil dengan isteri-isteri adalah sangat susah :
”Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisa, 4:129)
Karena untuk berlaku adil adalah tidak mudah,
Maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya.
Yaitu hanya orang-orang yang sangat bertaqwa saja yang  bisa berlaku adil.
Sehingga apabila belum bisa adil dan bertaqwa dengan satu isteri...
Mengapa berani menambah isteri lagi?
Bila ingin lebih mudah dalam menjalani ujian hidup...
Dan takut berlaku tidak adil...
Bukankah lebih baik beristeri satu saja ?
Tidak ada keadilan...
Orang yang berpoligami dengan sembunyi-sembunyi
karena dia telah berbohong dan berdusta,
Yang berarti dia telah berbuat zhalim kepada dirinya,
isteri-isterinya dan anak-anaknya...
serta orang-orang lain yang telah dibohongi.
 Tidak ada keadilan...
Orang yang tidak bisa adil dan bertaqwa dengan satu isteri...
Kemudian dia menambah isteri lagi...
Satu amanah saja tidak bisa memenuhi hak-haknya ?
Apatah lagi dengan lebih dari satu isteri ?
Bukankah ini adalah kezhaliman dengan diri ...
Dan orang-orang yang menjadi tanggungannya?
Tidak ada keadilan….
Orang yang berpoligami tanpa keputusan bersama…
Karena keputusan bersama adalah awal dari keadilan.
Karena Keluarga  harus penuh keharmonisan dan kebersamaan.
Dan keadilan juga berdasarkan keharmonisan dan kebersamaan.
Tidak ada keadilan…
Bila berpoligami hanya menuruti hawa nafsu saja..
Karena menuruti hawa nafsu selalu bertentangan dengan keadilan.
Tidak ada keadilan…
Bila dengan poligami hilang kebahagiaan
Karena kebahagiaan adalah cermin Keadilan.
Poigami sunnah Rasulullah ?
Poligami memang sunnah Rasul...
Karena poligami merupakan bagian dari pernikahan.
Dan menikah adalah sunnah Rasul.
(’Sunnah’ menurut Imam Syafi'i adalah penerapan Nabi Muhammad Shalallahu ’alaihi wa sallam terhadap wahyu yang diturunkan. Pada kasus poligami Rasulullah sedang mengejawantahkan surat An-Nisa ayat 2-3 mengenai perlindungan terhadap janda mati dan
anak-anak yatim. Sehingga dari sekian perkawinannya Rasulullah menikah denga janda mati, kecuali dengan Aisyah binti Abu Bakar Radliyallahu ’anha.)
Jadi Hukum asal poligami adalah sama dengan menikah yaitu mubah.
Dan bisa berubah menjadi sunnah, wajib, makruh, bahkan haram.
Jadi bukan seperti sholat sunnah atau puasa sunnah….  
Sehingga orang termotivasi untuk melakukan poligami...
Seperti termotivasi untuk melakukan amalan sunnah (nawafil).
Orang yang melakukan banyak amalan sunnah (nawafil)…
akan membuat baik agamanya,
dan Allah akan semakin mencintainya.
Akan tetapi orang yang telah melakukan poligami
belum tentu menjadikan baik agamanya.
Kalau dia bisa adil dan bertaqwa baru akan membuatnya mulia.
Tetapi bila dia tidak adil maka akan membuat dia celaka.
Ketaqwaannya bukan diukur dengan pelaksanaan poligami tersebut,
tetapi dari keadilannya (baca taqwanya).
”Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat : 13)
Lalu bagaimana Rasulullah melakukan poligami?
Rasulullah hidup pada masa jahiliyah,
dimana orang biasa berpoligami lebih dari 4 isteri.
Tetapi Rasulullah  memulai hidupnya dalam berkeluarga dengan monogami,
yaitu dengan beristerikan Khadijah binti Khuwalid.
Pernikahan ini  berlangsung selama 28 tahun.
Dua tahun sepeninggal Khadijah baru  Rasulullah berpoligami.
Itu pun dijalani hanya sekitar delapan tahun dari sisa hidup beliau.
Sahabat Hikmah…
Bila suami-iateri telah sepakat untuk berpoligami…
Musyawarahkan lagi dan perhatikan hal-hal yang berat untuk berlaku ADIL  di bawah ini:
  1. Tidak sanggup menafkahi.
  2. Tidak sanggup membahagiakan.
  3. Tidak sanggup mengelolah kecemburuan.
  4. Tidak sanggup mengatur waktu.
  5. Memberikan citra negatif pada dakwah.
  6. Membuat keretakan hubungan keluarga besar suami-isteri.
  7. Mengurangi produktifitas dakwah.
  8. Mengurangi perhatian terhadap anak-anak.
  9. Menguras tenaga, pikiran dan perasaan.
  10. Menambah masalah hidup yang sudah berat.
  11. Menambah amanah yang akan dipertanggungjawabkan.
Bila Engkau dan isteri merasa berat untuk hal-hal tersebut…
Maka  bersenang-senanglah dengan istri satu-satunya…..!!
Bersyukurlah dengan apa yang ada...
Nikmati dan buatlah harmonisasi dan variasi...
Dan buatlah lebih terbuka dalam komunikasi..
Bila Engkau menginginkan sesuatu dengan wanita lain...
Lakukanlah dengan isterimu yang sudah ada dan halal untukmu...
Nikmatilah dan syukurilah...
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat wanita, lalu Baginda masuk ke tempat kediaman Zainab, untuk melepaskan keinginan Baginda kepadanya, lalu keluar & bersabda, "Wanita kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa syaithan.......apabila seseorang di antara kamu melihat wanita yang menarik, hendaklah ia mendatangi isterinya karena pada diri isterinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu." (Hadis Riwayat Tirmizi)
 Bila Engkau tidak dapat memiliki apa yang Engkau sukai...
Maka sukailah apa yang Engkau miliki.

Wallahu a’lam bishshowab.
Semoga dapat mengambil HIKMAH.


"Mana Ciuman Untuku"


Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari dalam
seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama
kerasnya mengurus keluarga mereka memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas
rumah tangga lainnya. Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada
satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.
Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk
pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat
tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua.
“Ibu sayang padamu,” kata ibu Debbie.
“Aku juga sayang Ibu,” gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman
apappun padanya..
Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring
sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu ..
Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
“Kau senang di rumah Debbie?” tanya ibunya.
“Rumah ini sepi sekali tanpa kau,” kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.
Kenapa mereka tak pernah menciumnya?
Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ?
Apa mereka tidak menyayanginya?
Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya.
Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.
Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
“Selamat malam,”katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
“Selamat malam,” sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.
“Selamat malam, Cindy.”
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
“Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?” tanyanya.
Ibunya tampak bingung.
“Yah,” katanya terbata-bata,
“sebab… Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih
kecil. Itu saja.”
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia
memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia
tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia
mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak
berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal
bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak
menyenangkan.
Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya
bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang didunia ini. Cindy
tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat
gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia masuk
kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya
sedang duduk dengan ekspresi cemas.
Begitu Cindy masuk, ibunya berseru,” Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!”.
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi,
sambil berkata,”Aku sayang padamu,Bu.”
Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.
Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, “Selamat malam,
Yah. Aku sayang padamu,”
Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan
ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.
“Hai, Bu,”katanya.
“Aku sayang padamu.”
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan. Kadang-
kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang
mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy
tidak putus asa.
 Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia
lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan
ibunya masuk.
“Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak.
“Oh, aku lupa,” sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
“Aku sayang padalmu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi.
“Selamat malam,”katanya, lalu memejamkan mata.
Tapi ibunya tidak segera keluar.
Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga sayang padamu.”
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.
“Dan jangan pernah lupa menciumku lagi,” katanya dengan nada dibuat tegas. Cindy
tertawa.
“Baiklah,”katanya.
Dan ia memang tak pernah lupa lagi. Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak
sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil
bayinya menjadi merah.
Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, “Mana ciuman
untukku?”
Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, “Aku sayang padamu.
Kau tahu itu, bukan?”
“Ya,Bu,” kata Cindy.
“Sejak dulu aku sudah tahu.”


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/mana-ciuman-untuku/186472941372362

Jadikan Dirimu Lebih Baik…!


Suatu sore, seorang pemuda datang ke sebuah restoran yang menjual ayam goreng dan
membeli 9 potong ayam. Ia membawa ayam gorengnya ke taman, untuk dinikmati
bersama kekasihnya di bawah sinar rembulan yang romantis.
Ketika membuka bungkusan ayam goreng itu, pemuda itu terkejut. Bukan ayam yang
didapatinya, melainkan uang hasil penjualan restoran itu sebanyak 9000 dollar. Pemuda
itu kemudian mengembalikan uang itu dan meminta ayam goreng sebagai gantinya.
Pemilik restoran, merasa kagum atas kejujuran si pemuda, menanyakan namanya dan
mengatakan hendak menelpon wartawan surat kabar dan stasiun televisi agar membuat
cerita tentang si pemuda. Ia akan menjadi pahlawan, sebuah contoh nilai kejujuran dan
moral yang akan mengilhami yang lain!
Namun pemuda yang sedang lapar itu menolaknya. Kekasihku sedang menunggu. Aku
hanya ingin ayam gorengku. Pemilik restoran menjadi semakin kagum atas sikap si
pemuda yang begitu rendah hati. Ia memohon agar diijinkan menceritakan kejadian itu
kepada wartawan.
Pada saat itulah si pemuda jujur menjadi marah dan meminta ayam gorengnya. Aku tidak
mengerti kata pemilik restoran. Anda adalah satu-satunya pemuda jujur di tengah dunia
yang tidak jujur! Ini merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengatakan kepada
dunia bahwa masih ada orang-orang jujur yang mau bertindak benar. Saya mohon,
beritahukan nama Anda dan juga nama wanita itu. Apakah ia istrimu?
Itulah masalahnya, kata si pemuda: Wanita di dalam mobil itu adalah kekasihku, istriku
ada dirumah. Sekarang berikan ayamku agar aku dapat pergi dari sini.
Banyak di antara kita yang melakukan perbuatan baik di sana sini, pergi ketempat ibadah,
berkata benar, dan semua orang mengira kita adalah sosok ideal yang sebenarnya tidak
demikian.
Yang terpenting adalah apa yang ada di dalam hatimu. Tidaklah penting berapa banyak
hal yang kau perbuat atau apa yang orang lain kira tentang dirimu. Yang penting adalah
hal yang terdalam. Jangan lakukan sesuatu supaya orang lain menyukaimu atau supaya
seseorang kagum padamu lakukan sesuatu untuk dirimu sendiri, jadikan dirimu
seseorang yang lebih baik.


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/jadikan-dirimu-lebih-baik/186250854727904

Beruang dan Ikan Kecil…


Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dgn sabar ditepi
sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan.
Sejak pagi ia berdiri disana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air.
Namun,tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali
mencoba, akhirnya..hup .. ia dpt menangkap seekor ikan kecil.
Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap
pada sang beruang, “Wahai beruang, tolong lepaskan aku.” “Mengapa ? ” tanya
beruang.
“Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat
celah-celah gigimu,” rintih sang ikan. ”
Lalu kenapa?” tanya beruang lagi. “Begini saja,tolong kembalikan aku ke
sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di
saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu.”
kata ikan. “Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu besar?” tanya
beruang “Mengapa,” ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya.
“Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang
telah tergenggam di tangan !” jawab beruang sambil tersenyum mantap. “Ops !”
teriak sang ikan.
Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kitatidak
mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang
Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya
akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita
harus berucap :”Ohhhh… andaikan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu
dulu ..!!!?. Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan
dalam hidup kita.
Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan;….
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan; ….
Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; ….
Dan dalam kondisi terburukpun selalu ada kesempatan untuk meraih kembali
yang terbaik untuk hidup kita….
Bila kita setia pada masalah yang kecil maka kita akan mendapatmasalah yang
besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi
kesempatan yang besar…


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/beruang-dan-ikan-kecil/186230808063242

"Andai Saja Kau Percaya Padaku"


Sulit benar membangun kepercayaan, walau untuk hal-hal yang sederhana sekalipun. Ini
kisahku dalam perjalanan tempo hari. Soal lampu rem misalnya. Jika ia menyala, pasti
ada ada hambatan di depan. Maka sudah sepantasnya, si belakang mengikuti si depan
karena depanlah yang tengah menjadi imam, melihat dengan mata kepala sendiri apa
yang terjadi di depannya.
Tapi karena tidak dipercayai, maka otoritas ini sering dianggap sepi. Saat itu, akulah yang
mestinya paling berhak untuk mengerti bahwa di depan ada becak yang sarat muatan
hendak menyeberang. Biarlah ia lewat. Kalau ia harus berhenti dan menggejot dari awal
lagi, tentu merepotkan.
Tapi keputusanku ini ternyata membuat mobil di belakang itu tidak senang. Baru saja aku
menginjak rem, klaksonnya sudah menyalak galak bertubi-tubi. Tapi keputusan telah
ditetapkan, dan abang becak telah mengambil jalan. Si mobil belakang ini juga telah
membulatkan hati, dia memilih menyalipku daripada ikut berhenti. Maka yang terjadi
terjadilah.
Ia begitu terkejut, hampir mati ketika becak itu muncul begitu saja di moncong mobilnya.
Ia menginjak rem hingga berdecit. Tabrakan keras memang tidak terjadi tapi sekedar
ciuman bumper pun telah membuat sang becak terguling. Muatan sayuran yang
menggunung berhamburan memenuhi jalan. Kecelakaan itu tidak mengerikan,tetapi
sayuran yang bertebaran benar-benar telah menjadi provokasi tersendiri.
Jalanan macet seketika. Si penyalip mobilku pucat pasi. Ia seorang pria, tampak
terpelajar; tapi saat itu ia berubah menjadi orang yang kelihatan bodoh. Posisi mobilnya
secara mencolok memperlihatkan bahwa dialah biang keladi kemacetan ini. Semua pihak
kini menudingnya. Dan abang becak yang terkapar itu, entah belajar teori drama dari
mana, mulai membangun sensasi. Ia membiarkan saja becaknya terjungkal. Ia sendiri
dengan ketenangan seorang jagoan, memilih bangkit dan berjalan menghampiri si pria
pengemudi dan langsung meninjunya.
Cerita selanjutnya bukan urusanku lagi. Tapi tak sulit merekonstruksi akhir insiden ini.
Betapa tidak enak membayangkan perasaan pengemudi mobil tadi. Seorang yang tampak
terpelajar, bertampang bersih, tapi cuma jadi bahan olok-olok lingkungan dan dipukuli
seperti kriminal. Padahal, jika saja ia mau sedikit bersabar, dan terpenting, mau
mempercayaiku untuk ikut berhenti, musibah ini mungkin tidak akan terjadi.
Seperti itulah keadaan di negara ini, orang lain tak pernah dibiarkan menjadi imam, walau
ia memang tengah memegang otoritas yang sesungguhnya. Selalu saja ada intervensi.

Inilah mengapa kita selalu cenderung membunyikan klakson di saat kita dalam
kemacetan. Mengapa dalam hal antri, leher kita cenderung terjulur demikian panjang
untuk selalu gatal melihat keadaan di depan.
Kita selalu ingin tergesa-gesa, tidak punya kesabaran sedikitpun. Padahal di depan itu
sering tidak terjadi apa-apa. Kemacetan itu masih baik-baik saja. Sekeras apapun klakson
yang kita bunyikan, tidak akan mengubah situasi jika saatnya belum tiba. Pada gilirannya,
antrian pun pasti akan bergerak maju dengan caranya sendiri. Jika semuanya masih
terhenti, pasti karena masih ada persoalan. Biarlah itu persoalan yang di depan. Kita di
belakang, tinggal mempercayainya.
Berat memang, tapi inilah ongkos hidup bersama. Harus ada semacam tebusan sebagai
ongkos kepercayaan. Ketidaksabaran membayar ongkos inilah yang membuat hidup
bermasyarakat sering dilanda kekacauan. Para imam, pemimpin, dan pihak yang di depan
itu, memang bisa saja menyelewengkan kepercayaan. Kita boleh kecewa tapi tak perlu
mendendam. Karena untuk hidup bersama, manusia memang perlu saling mempercayai.
Soal bahwa sesekali kita tertipu, tidak usah diherankan pula. Siapa yang sama sekali bisa
membebaskan diri dari nasib sial Rasanya tak ada.
Maka andai saja saat itu engkau percaya padaku, engkau pasti tidak dipermalukan
sedemikian rupa.


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/andai-saja-kau-percaya-padaku/186043031415353