Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Rabu, 23 Maret 2011

Gagal maning, gagal maning


Bismillaahirrahmanirrakhiim...
Sahabat masing ingat kan film Tuyul & Mbak Yul? Kita tidak asing dengan katakata yang di ucapkan Bonggol kepada rekannya Sontong untuk menangkap si Ucil yang telah melanggar komitmennya menjdi tuyul. "Waduh, kepriben Son? gagal maning gagal maning..." Ada apa dengan kata-kata ini?
Ungkapan diatas mungkin sangat akrab pada diri kita, ketika suatu targetan yang telah kita patok tidak mampu kita raih. Entah dalam masalah akademik, pekerjaan, atau hal yang berkaitan dengan kehidupan yang kita jalani. Sesungguhnya kegagalan itu bukan merupakan sebuah dosa yang kita mesti bersih darinya. Suatu hal yang wajar, lazim, dan pastinya pernah dialami setiap orang yang hidup dimuka bumi ini. Ujian kegagalan inilah yang membuat seseorang menjadi berbeda dengan orang lain, yaitu bisa dilihat dari cara dan sikapnya dalam menghadapi kegagalan ini.
Kegagalan merupakan harga yang seharusnya kita bayar dengan kesuksesan, sesuai dengan firman Alloh SWT : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. QS. al-Insyirah (94) : 5-6
Bahkan Rasulullah pun berpesan pada kita, "tidak mungkin satu kegagalan(kesulitan) bisa mengalahkan dua kemudahan(kesuksesan)"
Dalam hal ini harusnya kita memiliki falsafah para petinju. Setiap mereka kalah pada sebuah pertandingan, mereka akan berkata " Give me one round!", berikan satu ronde lagi, maka aku akan raih sabuk kemenangan itu! Sobat, kesuksesan hari ini yang belum kita raih, bisa jadi ini adalah bagian dari skenario Sang Pencipta untuk mengakumulasikan kesuksesan-kesuksesan kecil yang belum nampak oleh kita menjadi kesuksesan besar yang tidak tanggung-tanggung pada saat momentum tertentu.
Kegagalan ini adalah bagian dari ujian fase-fase kehidupan yang kita jalani di dunia ini sobat, apakah kita mampu melewati ujian tersebut dengan segera bangkit lagi untuk meraih kesuksesam tersebut atau kita malah menjadi orang yang malas dan pasrah terhadap hasilnya.
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun," QS. al-Mulk (67) : 1-2
Sobat, Manusia hanya bisa berencana. Alloh lah yang menentukan kesuksesan tersebut. Maka berencanalah sebanyak-banyaknya untuk kehidupanmu. Tapi ingatlah rencana kesuksesan itu disandarkan pada niat ikhlas yang ditujukan hanya untuk-Nya dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah Alloh tetapkan. Jadikan kesuksesan yang telah engkau raih sebagai kendaraan untuk menjemput surga yang telah Alloh janjikan wahai sobat.
Selamat berpetualang didunia ini sobat!!! Goreskan tinta-tinta emasmu dalam rangka menggapai janji-NYA...

Bekerja Sepenuh Hati


Bismillaahirrahmanirrakhiim...

Suatu Ketika Mercedez Benz owner memiliki masalah dengan kran air di kamar mandi dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai Big Bos Marcedez itu khawatir akan keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset dan jatuh.
Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu 2 hari kemudian. Karena si tukang ledeng cukup sibuk. Sama sekali si Tukang ledeng tidak mengetahui bahwa si penelpon adalah termasuk orang penting, pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.
Setelah ditelpon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu hari lagi.
Mr. Benz-pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng dan cara berbicaranya.
Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng datang untuk memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz.
Setelah diutak-atik, akhirnya kran pun selesai diperbaiki dan setelah menerima pembayaran atas jasanya, si tukang ledeng pulang .
Sekitar 2(dua) minggu kemudian setelah hari itu, si tukang ledeng menelpon Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres dan tidak ada masalah yang timbul? Ternyata Mr. Benz puas akan kerja si tukang ledeng dan mengucapkan terima
kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz berpikir, bahwa orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng.
Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya. Tahukah Anda siapa namanya?
Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !
=========================================
Sahabat fillah, tahukah anda apa makna dari cerita diatas. Cerita diatas memberikan motivasi kepada kita untuk memberikan yang terbaik di kehidupan ini apapun posisi kita saat ini. Kita tidak tahu, sebenarnya posisi kehidupan kita dimana, namun dengan memberikan yang terbaik, kita tidak akan menoleh kebelakang melihat goresan cerita kehidupan kita dengan kekecewaan. Yang ada hanyalah senyum kepuasan akan apa yang telah kita lakukan.
Kehidupan ini hanyalah panggung sandiwara, maka sebaik-baik pemain adalah yang bermain sebaik mungkin dengan kesadaran bahwa perannya hanya sementara.
Ada naskah dan skenario Sang Pencipta yang tidak kita tahu.
Dibalik kebahagiaan, terkadang skenario selanjutnya adalah kesediihan, begitu pula terkadang dibalik kesedihan, skenario selanjutnya adalah kebahagiaan.
Hanya 2 hal yang dapat kita lakukan, yaitu meyakini bahwa skenario yang Allah berikan adalah yang terbaik dan berbuat yang terbaik dalam melalui setiap peristiwa kehidupan kita.
Maka jika Sahabat fillah dalam kesedihan, kegalauan hati, keresahan jiwa, ingatlah bahwa itu hanya sementara…
La Tahzan...Innallaha ma"anna...Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.


http://www.facebook.com/notes/melati/bekerja-sepenuh-hati/190897077615342

Menyuap Malaikat Untuk Membeli Syurga


Bismillaahirrahmanirrakhiim.......

Jarang dikaji. Aktivitas membeli surga adalah diantara fenomena cukup ngetrend mewabah frekuensi gelombang kemajemukan simbolis religius bangsa kita dasawarsa ini. Identiknya, ironisme berasumsi bisa menyuap Malaikat Rokib sang pencacat amal ibadah, sekalian(berasumsi bisa) mengelabuhi Malaikat Atid sang pencatat segala macam kemaksiatan seluruh makhluk itu.
Hemat saya(pribadi). Hal itu, adalah geliat pragmatisme ibadah, konsekuensi dari dilematis(beragama) bagi Muslimin dalam menghadapi kompleksnya fenomena tantangan globalisasi.
Esensinya, sebagai pelarian akibat semakin terpuruknya kualitas istiqomah(kontinuitas) beribadah, sedangkan aktivitas hidupannya over dosis memuja harta(hedonisme). Mereka(pelaku) panik, dan sedikit menyadari telah terpolusinya keimanannya. Maka maraklah aktivitas membeli surga, dianggap jalur pintas untuk menjauhi neraka.
Makelar Surga Para artis dan para koruptor, yang mulutnya sering meletup-letup memproklamirkan diri katanya cinta agama, mayoritas -untuk dimaksud tidak semuanya-- mereka itulah Makelar surga paling berpengaruh. Mempromosikan kepada publik, bahwa surga adalah komoditas bisa diraih dengan bermodal materi. Kalaulah hal itu dianggap ibadah sampingan, tentu tidak masalah. Ironisnya mengesampingkan esensialitas ibadah kepada Allah SWT. Memang, dalam hati kecilnya, mereka pun mungkin takut atas dosa-dosanya(?). Namun magnet godaan setan dengan umpan fatamorgana duniawi eksis lebih kuat mengalahkan keimanannya.
Kroposnya akar-akar Islam di lapangan Ibadah, baik vertikal(kepada Allah) maupun horisontal(sesama ummat beragama), adalah resiko dominan dari komoditas surga. Faktor utamanya, mereka(pelaku) berpikir pragmatis, bahwa dalam konteks ibadah cukup mengeluarkan sebagian duitnya saja. Naifnya lagi, sering tanpa memperdulikan uang halal atau haram. Menggelikannya, banyak orang berceletuk : "Berbuat demikian itu lebih baik, daripada sama sekali tidak beramal ".
Marak para koruptor-pecandu mengeruk duit rakyat itu, atau artis(tak terkecuali artis bintang porno), mempublikasikan diri melalui berbagai media massa(yang dikontraknya), mereka berebut membangun megah masjid-masjid atau menyantuni para yatim piatu.
Seolah-olah mereka adalah "teladan beribadah bagi segenap Muslimin. Padahal selain unsur membeli surga, juga sering adanya faktor politis(bagi para koruptor) dan komersialis(mencari penggemar) bagi para artis. Jelaslah fenomena-fenoma tidak prosedural atau jauh dari autentisitas ibadah.

Kaveling Surga
Perspektif Tauhid(ilmu ketuhanan) adalah hak perogratif Allah SWT untuk membagi kebijakan sifat Rakhman dan Rakhim-Nya. Siapa yang akan dimasukkan ke surga atau neraka? Sesuai dengan keagungan Qudroth dan Irodath-Nya.
Entah ahli ibadah atau pecandu berbuat dosa, bahkan Muslim atau Kafir sekalipun? Menentukan masuk surga atau neraka adalah hak otoritas Tuhan yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun!
"Dia(Allah) mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu" (QS 5:18).
Sekali lagi, biarlah Allah SWT menentukan otoritas Rakhman-Rakhim-Nya kepada segenap makhlukNya. Adalah kesalahan fatal, bila ada manusia bermaksud "mengaveling surga", apalagi hanya dengan mengandalkan seonggok harta. Dan sedikitpun manusia tidak ada kelayakan ber-action jadi "agen surga".

Esensi Ibadah
Saya tidak bermaksud menjadi "sales surga". Tetapi, esensialitas persoalannya, perspektif hukum fiqih, empat madzahib fuqoha ahlissunnah waljama'ah(Hambali, Maliki Hanafi, Syafi'i) konsesus(ittifaq) bahwa generalitas dalam beribadah : Selain ada rukun yang dilaksanakan, juga sebelum memulai ibadah terlebih dulu harus memperhatikan terhadap syarat-syaratnya.
Selain ada syarat diwajibankannya(beribadah), utamanya harus memenuhi syarat syah, agar sesuai prosedur (ibadah)nya menjadi syah.
Apakah sesuai prosedur, mencuci lantai masjid dengan air kencing? Menyantuni para anak yatim dengan uang hasil korupsi? Atau membangun pesantren dengan uang hasil memamerkan aurat badan di berbagai media massa? Jelas tidak, bukan? Sesuai Qowa'id al-Fiqh : al-Ashlu baqou ma kana a'la makanan (hukum sesuatu hal, itu sesuai dengan kondisi asalnya). Umpamanya, uang haram dijariahkan ke masjid, maka tetap haramlah hukum menyalurkan duit(haram) itu.
Sedekah atau dermawan, memang dianjurkan. Namun dengan harta haram, dalam konteks ibadah, hal itu hanya melaksanakan rukun, sedangkan menafikan syarat(ibadah) tentunya menyebabkan tidak syah.
Dan memang, harta itu, hisabnya(pertanggung jawaban di hadapan Allah) dua hal ; dari mana(dengan cara apa, pen) diperoleh, dan untuk apa dipergunakan. (HR. at-Tirmidzi dari Abu Barzah R.A.). Maka, tidak tepat, menjadikan hal haram atau subhat itu, sebagai argumentasi
"untuk mencari modal" beribadah. Bukankah sangat banyak jalan untuk mencari rezeki sekaligus tanpa mencampakkan konstitusi(syariat) Ilahi?
Pun autentisitas total ibadah(bertakwa) bukanlah berorientasi meraih surga atau menjauhi neraka. Tapi Li-Allahi Ta'ala(karena Allah Ta'ala) murni menjalankan kewajiban hamba atas perintah Kholiq(Sang Pencipta).
Bila beribadah orientasinya masuk surga-menjauhi neraka, otomatis signifikan mengikis kualitas orisinilitas ibadah. Perspektif Tauhid adalah termasuk asy-Syirku al-Asghor(bagian dari penyekutuan kepada Allah SWT).

Efek Samping
Kompleksnya sistem media informasi, berperan aktif menularkan hedonisme. Kenaifan itu pun telah kronis mewabah ke plosok-plosok. Kini di daerah-daerah pun telah "ngetrend" terjangkit virus "Menyuap Malaikat-Membeli Surga". Berujung semakin terpinggirkannya implementasi kualitas ibadah. Fenomenanya, mereka mau menyumbangkan materi untuk pembangunan masjid, namun berat untuk melangkahkan kaki sholat berjamaah ke masjid. Atau marak pula(orang-orang daerah) gemar menyumbangkan duit untuk acara-acara pengajian/majlis ta'lim, namun enggan mengikuti pengajian di majlis yang didonasinya itu. Lebih parahnya, untuk golongan(orang daerah) semacam ini, sering berasumsi :"bahwa pendidikan bukanlah(lagi) hal terpenting dalam kehidupan manusia.
Utamanya memandang negatif kepada komunitas pelajar jurusan agama(Islam) karena dianggap tidak prospektif menghasilkan bongkahan-bongkahan materi". Meskipun realitasnya, terdapat jutaan orang-orang bergelar "sarjana ekonomi plus" berstatus pengangguran. Namun belum juga terbuka mata hati kaum hedonis itu.
Bagi mereka, yang terpenting adalah : "Bagaimana putra-putrinya secepat mungkin bisa meraup materi, misalnya berdagang, dengan tanpa membutuhkan pendidikan tinggi, toh ijazah pun(utamanya ijazah pendidikan agama) tidak menjamin masa depan". Itulah yang ada dibenak mereka. Sungguh naif! Ironisme mewabah adalah, dengan berprinsip" demikian itu, mereka pun sering ditemukan meninggalkan fardu ain(kewajiban personal) seperti sholat lima waktu dan atau puasa Ramadan. Dominan sibuk dengan aktivitas duniawi.
Inilah, diantara imbas hedonisme(pemuja harta). Terkesan "berprinsip": Boleh berpuas-puas berbuat dosa dengan kemewahan harta, termasuk cara(haram) memperoleh hartanya. Toh, dengan harta itu, akan mampu menyuap malaikat sekaligus membeli surga! . Sungguh memilukan! Firman Allah Ta'ala, (QS. Asy-Syu'araa': 88-89), akan datang suatu hari: "Yaitu pada hari di mana tidak bermanfaat lagi harta dan anak-anak. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."
Insya Allah Ta'ala, dengan ketakwaan. Manusia akan diberi rahmat dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga oleh Dzat Maha Segalanya, yang "staffNya"(para malaikat) itu tidak bisa dikelabuhi dengan rekayasa fatamorgana materi. Dan memang, surga tidak bisa "dibeli"(dengan materi).
Ilmiahnya. Melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Allah SWT sesuai orisinilitas syariatNya, itulah esensi dari kehidupan manusia berperadaban untuk estafet meraih honoris causa takwa. Sekaligus upaya prosedural "menyuap Malaikat-Membeli Surga!"

http://www.facebook.com/notes/melati/menyuap-malaikat-untuk-membeli-syurga/190889394282777

Adam Dan Hawa


Adam..
Kau bilang dirimu hebat dan kuat ibarat pahlawan,
Gagah perkasa seperti Badang,
Kau gunakan Hawa sebagai umpan,

Untuk membuktikan kelelakianmu yang hanya temberang.

Hawa..
Kau bangga dengan kecantikan lahiriah yang ada padamu,
Kau sanjung tinggi Adam yang terpikat dengan keindahan rupamu,
Kau tersenyum manis saat Adam melihat lenggok tubuhmu,
Tapi kau marah dan benci bila ada segelintir Adam yang menegurmu.

Adam..
Kadangkala kekacakan yang ada padamu,
Bisa membuat Hawa lemah dan cair ibarat ais terkena api,
Hati yang rapuh mudah luluh dan tunduk pada nafsu,
Jiwa yang halus mudah pula jatuh hati.

Hawa..
Iblis menggunakanmu sebagai umpan untuk memerangkap Adam,
Ambillah kesempatan ini untuk memperdayakan Iblis,
Selamatkanlah Adam dari cengkaman api yang tidak akan terpadam,
Jatuhkanlah musuh Islam dengan akal satumu yang genius.

Adam..
Kata-kata manis nistamu bisa menggoda sanubari Hawa,
Senyum nakalmu membuatkan Hawa semakin suka,
Lembutmu dalam berbicara membuatkan Hawa senang mendekatimu,
Sikap prihatinmu menjadikan Hawa tergilakan perhatianmu.

Hawa..
Sikap tak endahmu menjadikan Adam berani terhadapmu,
Berani mengambil peluang untuk menyentuh maruahmu,
Ketidaktegasanmu membuatkan Adam semakin suka akan dirimu,
Hingga kau pun hanyut dengan dunia cinta palsu.

Adam..
Kau bilang akalmu sembilan mengalahkan nafsumu yang satu,
Gunakanlah akalmu itu untuk mendidik nafsumu yang boleh membinasakan Hawa,
Cerdikkanlah akalmu itu dengan berjihad menentang nafsu,
Agar Hawa terpelihara sentiasa dalam jagaan taqwa.

Hawa..
Lenggok tubuhmu bisa membuat Adam terpaku dan mata menjadi sepi,
Lembut suaramu bisa mencairkan hati lelaki Adam,
Longgarkanlah pakaianmu agar tubuhmu tertutup rapi,
Tegaskanlah suaramu supaya syaitan tidak berpeluang merasuk Adam.

Oleh itu Adam..
Bersikap tegaslah dengan Hawa dalam setiap urusanmu,
Kau harus kuat dan sabar dalam membimbing Hawa yang semakin liar,
Kau harus terus berjuang menentang hawa nafsumu,
Agar nafsu Hawa tidak terus-terusan menular.

Adam..
Di mana imanmu saat matamu melihat Hawa berpakaian tidak cukup kain?
Di mana kau letakkan Allah saat hawa nafsu menjadi Tuhanmu?
Hawa meminta agar kau bersikap tegas dan berani dalam perjuangan,
Agar Hawa takut untuk menggoda dan mendekatimu.

Begitu juga Hawa..
Di mana malumu saat kau menayangkan perhiasanmu kepada ajnabi?
Di mana taqwamu saat syaitan menempiaskan bisikannya untuk menggoda Adam?
Adam menyeru agar kau pelihara maruahmu supaya tidak dicemari,
Agar kawalan nafsu sentiasa  berada dalam pegangan iman Adam.

Hawa..
Mahalkanlah senyummu yang bisa menawan hati lelaki,
Jagalah dan peliharalah aurat dan maruah dirimu,
Untuk membentengi nafsu yang sangat dibenci,
Agar kau suci terpelihara saat Adam datang menyuntingmu.

Hawa..
Memang Adam mudah cair dengan keanggunan wajahmu,
Namun, itu bukanlah yang Adam impikan,
Adam mengimpikan Hawa yang kuat pegangan agama sebagai penyuci kalbu,
Adam juga menginginkan Hawa yang sopan berpakaian dan memelihara pandangan.

Untukmu Adam :
Jadilah Adam yang berpendidikan tinggi dalam bab agama agar bisa membimbing Hawa dari menjadi mangsa godaan syaitan. Jadilah Adam yang murah dengan kata-kata nasihat dan teguran yang boleh memperbaiki Hawa. Jadilah Adam yang sentiasa berjuang menentang nafsu dan memelihara dirinya untuk Hawa tercinta, iaitu, isteri. Jadilah juga Adam yang bertanggungjawab menjadi ketua keluarga, imam dalam solat jemaah dan pemimpin agama seperti yang diimpi oleh kebanyakan Hawa.

Untukmu Hawa :
Jadilah Hawa yang tinggi dengan didikan agama, merendah diri dengan akhlak mulia dan baik hati. Jadilah Hawa yang malu dan menjaga aurat serta maruah diri dari sewenang-wenangnya ditonton oleh ajnabi. Jadilah Hawa yang sentiasa haus akan ilmu nasihat dan teguran sebagai persiapan menjadi Hawa yang solehah untuk suami tercinta. Jadilah juga seorang Hawa yang bisa menjadi anak, ibu dan isteri solehah serta hambaNya yang beriman dan bertaqwa seperti yang diidami oleh kaum Adam.


Seorang Muslimah Sejati


Seorang muslimah sejati,
yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati,
telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,

di matanya cahaya,
dalamnya ada air,
sehangat cinta,
sejernih suka,
sedalam duka,
ceritera hidupnya...

seorang gadis itu...

hatinya penuh manja,
penuh cinta, sayang semuanya,
cinta untuk diberi,
cinta untuk dirasa...

namun manjanya,
bukan untuk semua,
bukan lemah,
atau kelemahan dunia...

ia bisa kuat,
bisa jadi tabah,
bisa ampuh menyokong,
pahlawan-pahlawan dunia...

begitu unik tercipta,
lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada,
jasad yang gagah...

seorang gadis itu...

teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini...

dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap nikmatNya...

seorang gadis itu...

bisa seteguh Khadijah,
yang suci hatinya,
tabah dan tenang sikapnya,
teman Ar-Rasul,
pengubat duka dan laranya...

bijaksana ia,
menyimpan lmu,
si teman bicara,
dialah Ishah,
penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah,
penyimpan mashaf pertama kalamullah...

seorang gadis itu...

bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLAH memuji...

seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah,
kesayangan ayahanda...

suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda...

bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan,
tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syaheed menyahut panggilan ALLAH...

seorang gadis itu...

perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara...

dengan kenal Rabbnya,
dengan cinta Rasulnya,
dengan yakin Deennya,
dengan teguh Aqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama,
ALLAH jua RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia,
pemelihara maruah dirinya,
agama, keluarga dan ummahnya...

seorang gadis itu...

melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan,
keyakinan dan penghargaan,
tanpa jemu dan tanpa bosan...


18 ciri-ciri suami yang soleh


1)Suami yang taat dalam melaksanakan perintah serta ...suruhan Allah dan RasulNya dan dapat pula membimbing isterinya

2)Suami yang mampu memberikan nafkah sama ada zahir ataupun batin


3)Suami yang sedia memberikan nasihat, bimbingan , dorongan , didikan dan tunjuk ajar dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab rumah tangga dan juga terhadap Allah S.W.T.

4)Suami yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan isteri yang timbul bersama jiran tetangga atau sebagainya.

5)Suami yang dapat memberikan pemerhatian dalaam hal keselamatan, kebajikan dan kesihatannya.

6)Suami yang dapat menyediakan tempat tinggal, pakaian dan makanan yang sempurna mengikut kemampuannya

7)Suami yang penyabar dan tidak mengggunakan kekerasan dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau untuk mendapatkan sesuatu.

8)Suami yang tidak cemburu buta tanpa asas terhadap isterinya yang mana boleh merosakkan keutuhan rumah tangga mereka.

9)Suami Sentiasa memberikan kasih sayang, belas kasihan dan pergaulan yang baik terhadap isterinya.

10)Suami yang sentiasa menjaga rahsia isterinya dan tidak didedahkan kepada orang lain.

11Suami yang ikhlas dan jujur serta dapat menepati janji terhadap isteri dan anak-anak.

12)Suami yang menjauhkan diri dari perbuatan maksiat seeprti meminum minuman keras, berjudi, berzina, menipu, mencuri dan sebagainya.

13)Suami yang dapat memberikan penjagaan dan pemerhatian yang baik terhadap isterinya. Penjagaan ini meliputi semua hal termasuk kehormatannya.

14)Suami mestilah bijak memahami persaan dan hati isteri sama ada dengan perbuatan atau perkataan, jangan biarkan dirinya dalam keadaaan bersedih.

15)Suami yang sentiasa mengutamakan kebersihan diri, zahir dan batin.

16)Suami mestilah menahan dirinya dari bergaul secara bebas dengan wanita lain.

17)Suami yang dapat menyelidiki secara cermat dan teliti segala hal yang disampaikan oleh orang lain yang berkaitan dengan isterinya.

18)Suami yang bijak dalam memimpin rumah tangganya dan melaksanakan tugas dengan penuh amanah serta bertanggungjawab.

http://zafiruddin.blogspot.com/2011/01/18-ciri-ciri-suami-yang-soleh.html

Kekuatan Pikiran


Pikiran merupakan kekuatan yang sangat besar  dalam diri kita. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Dengan pikiran kita bisa menjadikan dunia kita berbunga-bunga atau berduri-duri. Pikiran bahagia membuat kita gembira dan fikiran sedih membuat kita berduka.
Berpikir tidak memiliki batas waktu, jarak atau ruang. Ia bisa muncul tiba-tiba dalam kondisi apapun. Hebatnya  lagi, pikiran merupakan sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil yang kita dapatkan. Dari pikiranlah kita bisa menjadi seseorang yang berjiwa sehat atau sakit. Plato mengatakan “sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran kita bisa maju atau mundur. Dengan pikiran kita bisa bahagia atau sengsara. 
Jack Canfield dan Mark Vitctor Hansen mengungkapkan sebuah data yang mencengangkan di dalam bukunya yang berjudul “alladin Factor” bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Pada tahun 1980, penelitian fakultas kedokteran di San Fransisco mengumumkan hasil penelitiannya bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negative. Jika kita hitung secara sederhana, 80% dari 60.000 pikiran yang dihasilkan manusia, berarti kita memiliki potensi 48.000 pikiran negatif setiap hari! Dan itu turut mermpengaruhi perasaan, perilaku serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. So…, hati-hati dengan kekuatan pikiran kita!
 Kini, yang kita butuhkan adalah bagaimana kita dapat mengarahkan pikiran kita pada hal yang positif hingga yang berpotensi negatif pun bisa kita arahkan ketempat yang positif agar tidak membahayakan kondisi jiwa, kepribadian dan rasa percaya diri.
Saatnya kita mulai memilih berbagai pikiran ke arah yang positif. Selain tawakal pada Allah, kita mulai dari memahami arti pikiran dan kekuatannya. Dalam Al Quran, Allah telah membedakan antara orang yang berilmu dan yang tidak,
“Katakanlah, “Apakah sama orang orang yang mengetahui dengan orang orang yang tidak mengetahui?”
[Al Zumar:9]
“Katakan apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat? Tidakkah mereka berfikir?”
[An’aam:50]

Keunikan Al Qur'an


Tiada bacaan sebanyak kosakata Al Qur’an yang berjumlah 77.439 kata dengan jumlah huruf 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya.
Sebagai contoh, kata hayat (hidup) terulang sebanyak antonimnya maut, masing masing 145 kali; akhirat terulang 115 kali sebanyak kata dunia; malaikat terulang 88 kali sebanyak kata setan; thuma’ninah (ketenangan) terulang 13 kali sebanyak kata dhiyq (kecemasan); panas terulang 4 kali sebanyak kata dingin.
Kata infaq terulang sebanyak kata yang menunjuk dampaknya yaitu ridha (kepuasan) masing-masing 73 kali; kikir sama dengan akibatnya yaitu penyesalan masing-masing 12 kali; zakat sama dengan berkat yakni kebajikan melimpah masing-masing 32 kali. Masih banyak keseimbangan lainnya seperti kata yaum (hari) terulang 365 sejumlah hari-hari dalam setahun, kata syahr (bulan) terulang 12 kali juga sejumlah bulan dalam setahun.
Adakah suatu bacaan ciptaan makhluk seperti itu? Al Qur’an menantang:
Katakanlah, seandainya manusia dan jin berkumpul untuk menyusun semacam al Qur'an ini, mereka tidak akan berhasil menyusun semacamnya, walaupun mereka bekerja sama.”
[Al Isra:88]

http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/-keunikan-al-quran-/10150157018756042

I Love Allah


Tolong beritahu si dia aku ada pesanan buatnya…

Tolong beritahu si dia, cinta agung adalah cintaNya

Tolong beritahu si dia, cinta manusia bakal membuatnya alpa…


Tolong nasihati si dia, jangan menyintaiku lebih dari dia menyintai Yang Maha Esa…

Tolong nasihati si dia, jangan mengingatiku lebih dari dia mengingati Yang Maha Kuasa…

Tolong nasihati si dia, jangan mendoakanku lebih dari dia mendoakan kedua ibu bapanya…

Tolong katakan pada si dia, dahulukan Allah kerana di situ ada syurga…

Tolong katakan pada si dia, dahulukan ibu bapanya kerana di telapak itu syurganya…

Tolong ingatkan si dia, aku terpikat kerana imannya bukan rupa…

Tolong ingatkan si dia, aku lebih cintakan zuhudnya bukan harta…

Tolong ingatkan si dia, aku kasihinya kerana santunnya…

Tolong tegur si dia, bila dia mula mengagungkan cinta manusia…

Tolong tegur si dia, bila dia tenggelam dalam angan-angannya…

Tolong tegur si dia, bila nafsu mengawal fikirannya…

Tolong sedarkan si dia, aku milik Yang Esa…

Tolong sedarkan si dia, aku masih milik keluarga…

Tolong sedarkan si dia, tanggungjawabnya besar kepada keluarganya…

Tolong sabarkan si dia, usah ucap cinta di kala cita belum terlaksana…

Tolong sabarkan si dia, andai diri ini enggan dirapati kerana menjaga batasan cinta…

Tolong sabarkan si dia, bina jarak menjadi penyebab bertambah rindunya…

Tolong pesan kepadanya, aku tidak mahu menjadi fitnah besar kepadanya…

Tolong pesan kepadanya, aku tidak mahu menjadi punca kegagalannya…

Tolong pesan kepadanya, aku membiarkan Yang Maha Esa menjaga dirinya…

Tolong khabarkan pada si dia, aku tidak mahu melekakan dia…

Tolong khabarkan pada si dia, aku mahu dia berjaya dalam impian dan cita-citanya…

Tolong khabarkan pada si dia, aku sentiasa mendoakan kejayaannya…

Tolong sampaikan pada si dia, aku mendambakan cinta suci yang terjaga…

Tolong sampaikan pada si dia, cinta kerana Allah tidak ternilai harganya…

Tolong sampaikan pada si dia, hubungan ini terjaga selagi dia menjaga hubungan dengan Yang Maha Kuasa…

Tolong sampaikan kepada si dia kerana aku tidak mampu memberitahunya sendiri…


http://zafiruddin.blogspot.com/2011/01/i-love-allah.html