Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 09 November 2010

♂♥♀ Andai oh andai....♂♥♀


Siang yang terik.  Sinar mentari  dengan beringas menghujam bumi tanpa  ampun. Aku bertemu dengan seorang kawanku di sebuah taman. Di sana kami berbincang tentang banyak hal. Sampai tak sengaja aku bertanya kepadanya tentang tubuhnya yang semakin tambun itu.
” Kau sudah coba olahraga rutin?” tanyaku.
Dia menggeleng.
“ Ah, untuk apa. Dari kecil aku sudah seperti ini . Sudah takdirnya, ” katanya.
Aku lalu berfikir. Benarkah itu takdir?? Hmm...sebegitu pasrahnya kah kita dengan takdir, sehingga membuat kita menyesali diri dan bahkan tak jarang menyalahkan Allah yang memberi wajah tak cantik, tubuh kurang tinggi, tidak melar ke atas malah melar ke samping. Atau sering berkeluh dengan takdirnya mempunyai istri yang wajahnya tak seperti artis-artis india atau sebaliknya tak mempunyai suami yang kaya raya. Berjuta sumpah serapah keluar begitu saja ketika mendapat nilai ujian yang tak memuaskan. Menyalahkan Tuhan mengapa tak punya otak yang jenius.
Hmm..Baiklah kawan..Takdir memang tak bisa kita lawan, tetapi bukan berarti tak bisa kita perindah. ”Ketika Allah menurunkan jeruk untuk kita, janganlah memaksa meminta semangka. Buatlah sirup dari jeruk  itu sehingga lebih manis rasanya, lebih bernilai, dan berguna.” Jangan menyesali keadaan dan takdir yang diberikan tetapi perbaikilah.
Tubuh yang tambun identik dengan mudahnya terkena penyakit. Jika kita ditakdirkan mempunyai tubuh seperti itu, tak ada salahnya kita permak dengan olahraga dan makanan yang sehat. Kalaupun masih sukar kurus, paling tidak perlahan tapi pasti lemak-lemak dalam tubuh akan mulai berkurang. Paling tidak kadar kolestrol tak melebihi ambang, tekanan darah tidak meninggi, sukur-sukur perut mulai mengempes.
Atau jika kita mempunyai suami/istri dengan tampang atau keadaan seperti yang kita idamkan siang dan malam. Tak ada salahnya kita mencoba mendukungnya untuk menjadi lebih baik. Para suami bisa membelikan pakaian yang bagus, dan menyarankan perawatan wajah untuk sang istri. Kalaupun tak bisa menyaingi wajah aktris yang diinginkannya paling tidak akan terlihat lebih sedap dipandang mata, dan bisa bergumam.” Ah, ternyata istriku cantik juga.” Sedangkan para istri bisa mendorong usaha suami, dengan doa, semangat, pijatan kasih sayang setiap malam sehingga suami akan lebih keras berusaha demi keluarga. Paling tidak jika tidak bisa menyaingi aktor-aktor yang kaya raya, cicilan sepeda motor bisa dilunasi segera.
Lagi, kadang kita menyalahkan otak yang tak mau diajak kompromi. Sudah belajar setengah mati, tetap saja mengerjakan soal tak pernah handal. Baiknya ditilik kembali, sudahkah benar cara belajar selama ini. Bagaimana bisa menjadi pintar dan nilai di atas rata-rata, kalau belajar dengan pikiran kemana-mana, sms an, atau malah ketiduran.


Tak ada orang yang bodoh di dunia. Mereka handal dengan bidang dan bakatnya masing-masing. Jadi jangan takut untuk selalu mencoba dan berusaha.
Jadi kawan, berhentilah berandai-andai. Terimalah apa yang diberikan dengan senang hati. Biarlah rambut keriting tetapi bersih tak ada kutunya. Biarlah kulit hitam tetapi tak pernah alergi waktu terkena sinar matahari. Biarlah kecil mungil tetapi tetap percaya diri, bisa menjadi sahabat dan teman bagi orang-orang di sekitarnya. Mari mengubah jeruk  yang Allah beri menjadi es jeruk atau sirup jeruk yang lebih lezat rasanya.
Tuhan anugerahilah aku kekuatan
Untuk menerima hal-hal yang tidak bisa aku ubah
Keberanian untuk merubah hal-hal yang bisa aku ubah
Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya...

http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/-andai-oh-andai/486870896041