oleh Ratna Na
Bismillahirohmanirohim.
Asallamuallaikum warohmatullahi
wabarokatuh.
Allah SWT berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain,” (Al-Hujaraat: 12).
Diriwayatkan dari az-Zubeir bin
Awwam r.a, bahwasanya Nabi saw. bersabda, “Kalian telah terjangkiti penyakit
ummat sebelum kalian, yaitu dengki dan angkara murka yang dapat mencukur
(memusnahkan). Aku tidak katakan mencukur rambut, tetap dapat mencukur
(memusnahkan) agama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan
masuk ke dalam surga hingga kalain beriman dan kalian tidak akan beriman hingga
kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku beritahu cara menumbuhkan hal itu?
Yaitu sebarkan salam diantara kalian,” (Hasan, HR at-Tirmidzi [2510], Ahmad
[I/167] dan Bukhari dalam Adabul Mufrad [260]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
dari Nabi saw. beliau bersabda, “Janganlah kalian berprasangka sebab prasangka
itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mengintai
kesalahan, saling bersaing, saling iri, saling benci, dan saling bermusuhan.
Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara,” (HR Bukhari [6064] dan Muslim
[2563]).
Diriwayatkan dari Anas bin Malik
r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian saling membenci,
saling dengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang
besaudara. Dan tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari
tiga hari,” (HR Bukhari [6065] dan Muslim [2559]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Pintu surga dibuka setiap hari Senin dan
Kamis.
Maka pada hari itu setiap hamba diberi
ampunan selama ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali
seorang hamba yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan, ‘Akhirkan dulu
mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan
dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka akur’,” (HR
Muslim [2565]).
Diriwayatkan dari Abu Ayyub
al-Anshari r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Tidak halal bagi seorang
muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari, mereka bertemu dan saling
berpaling. Yang terbaik dari mereka berdua adalah yang lebih dahulu mengucapkan
salam,” (HR Bukhari [6077] dan Muslim [2560]).
Diriwayatkan dari Hisyam bin Amir
al-Anshari r.a, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidak
halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya muslim lebih dari tiga hari.
Mereka berdua jauh dari kebenaran selama mereka memutuskan hubungan. Kemarahan
siapa yang reda terlebih dahulu maka hal itu sebagai kafarat untuknya dan
apabila mereka berdua meninggal disaat memutuskan hubungan tersebut maka mereka
tidak akan masuk surga selamanya. Jika salah seorang mereka mengucapkan
salamnya dan tidak dijawan oleh yang lain maka malaikatlah yang menjawab
salamnya tersebut. Sementara yang lain akan mendapat jawaban dari syaitan,”
(shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [402]).
Banyak hadits-hadits yang termasuk
dalam catatan ini.
...
Intisari :
Pertama, kaum muslimin dilarang
untuk saling membenci karena hawa nafsu bukan karena Allah. Sebab Allah telah
menjadikan mereka teman dan saudara yang saling menyayangi bukan saling
membenci. Allah telah mengharamkan atas orang-orang mukmin perkara yang dapat
menimbulkan saling bermusuhan dan membenci diantara mereka, sebagaimana firman
Allah, “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran meminum khamr dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilahkamu dari
mengerjakan pekerjaan itu,” (Al-Maidah: 91).
Kedua, kaum muslimin dilarang berbuat
dengki dan jahat. Oleh karena itu janganlah kalian saling iri dengki. Sifat iri
merupakan sifat yang sudah ada dalam tabiat manusia. Yakni seorang manusia
benci jika beberapa keutamaannya dikalahkan oleh seorang yang satu level
dengannya. Setelah itu manusia terbagi pada tiga golongan: 1. Diantara mereka
ada yang berusaha untuk menghilangkan nikmat orang yang didengki dengan berbuat
jahat kepadanya, baik melalui perkataan maupuan perbuatan.
2. Ada yang berusaha memindahkan
nikmat tersebut kepada dirinya. 3. Dan ada juga yang berusaha untuk
menghilangkan nikmat orang tersebu tanpa memindahkan nikmat tersebut kepada
dirinya dan ini merupakan sifat dengki yang lebih buruk daripada dua sifat yang
lalu. Sifat dengki seperti ini merupakan sifat tercela yang dilarang dan ini
merupakan dosa yang telah dilakukan iblis yang dilaknat Allah.
Allah telah menceritakan karakter
Ahli Kitab dengan sifat ini, Allah berfirman, “Sebagian besar Ahli Kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi
mereka kebenaran,” (Al-Baqarah: 109). 1. Dilarang saling bermusuhan, memutuskan
hubungan dan memboikot lebih dari tiga hari karena urusan dunia. Sebab hal ini
merupakan penghalang naiknya amalan dan masuknya seseorang ke surga. 2.
Kebalikan dari yang lalu, perintah untuk saling bersaudara karena Allah dan
bersatu dalam manhaj Allah. Oleh karena itu ALlah memberikan nikmat ini kepada
hamba-hamba-Nya dengan cara mempersaudarakan mereka, sebab itu merupakan tali
keimanan yang terkuat, terbaik, dan yang paling kokoh.
“Dan ingatlah akan nikmat ALlah
kepadamu ketika kamu dahulu masa jahiliyyah bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang
bersaudara,” (Ali Imran: 103]).
…
- Ya Allah Kami Berlindung kepadaMu
Dari Segala Penyakit – Penyakit Hati, yang Hanya Akan Menambah dosa – Dosa
Kami.
- Semoga Bermanfaat.
Wasallamuallaikum warohmatullahi
wabarokatuh.