Membaca Al-Quran itu terbagi dua:
Pertama,
Membaca secara makna, yaitu membenarkan semua
yang terkandung di dalamnya dan menunaikan semua perintah yang terkandung di
dalamnya.
Kedua,
Membaca secara lafazh, dan nash tentang
keutamaan membaca Al-Quran baik membacanya secara keseluruhan, sebagian suratnya
atau sebagian Ayatnya.
Membaca Al-Qur’an adalah seafdhal-afdhal
ibadat sehingga disebut bahwa Al-Qur’an itu akan datang pada hari Kiamat
sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya.
Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'Anhu dia
berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan
datang di hari Kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya."
(HR.
Muslim).
Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya
dari Utsman Radhiyallahu 'Anhu bahwa
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa sallam
bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang
mempelajari Al Quran dan mengajarkannya".
Dari Usman bin 'Affan Radhiyallahu 'Anhu telah berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wa sallam bersabda,
"Sebaik-baik manusia di antara kamu
adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya."
(HR.
Bukhari).
Dari Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu 'Anhu telah berkata: Aku mendengar Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Di hari Akhirat kelak akan didatangkan
Al Qur'an dan orang yang membaca dan mengamalkannya, didahului dengan surat Al
Baqarah dan Surah Ali 'Imran, kedua-duanya menjadi hujjah (pembela) orang yang
membaca dan mengamalkannya."
(HR.
Muslim)
Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha telah berkata:
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam
bersabda,
"Orang yang membaca Al Qur'an dengan
terbata-bata karena susah, akan mendapat dua pahala."
(HR. Bukhari & Muslim).
Dari Abu Musa Al Asy'ari Radhiyallahu
'Anhu telah berkata: Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al
Qur'an seperti buah Utrujjah (sejenis limau), baunya harum dan rasanya sedap.
Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah kurma,
tidak ada baunya tapi rasanya manis.Dan perumpamaan orang munafik yang membaca
Al Qur'an seperti Raihanah (jenis tumbuhan),
baunya wangi tapi rasanya pahit.Dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah hanzhal
(seperti buah pare), tidak berbau dan rasanya pahit.
(HR. Bukhari & Muslim).
Dari Umar bin al Khatthab Radhiyallahu
'Anhu bahwa Nabi Muhammad Shalallahu
'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah mengangkat (martabat)
sebagian orang dan merendahkan sebagian lainnya dengan sebab Al Qur'an."
(HR.
Muslim).
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa
sallam telah bersabda,
"Tidak boleh iri kecuali pada dua
perkara:
Laki-laki yang dianugerahi (kefahaman yang
sahih tentang) Al Qur'an sedang dia membaca dan mengamalkannya siang dan malam,
dan laki-laki yang dianugerahi harta sedang dia menginfakkannya siang dan
malam."
(HR. Bukhari & Muslim).
Dari Barra' bin 'Azib Radhiyallahu 'Anhu telah berkata: Seorang laki-laki membaca
surat Al Kahfi dan di sisinya ada seekor kuda yang diikat dengan dua tali
panjang, tiba-tiba ada awan melindunginya dan semakin mendekat dan kudanya
menjauhinya. Pagi-paginya laki-laki itu mendatangi Nabi Muhammad Shalallahu
'Alaihi Wa sallam dan menceritakan peristiwa tersebut, maka beliau bersabda,
"Itu adalah ketenangan yang turun karena
Al Qur'an."
(HR.
Bukhari & Muslim).
Dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhu beliau
berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam
dirinya sesuatu pun dari Al Qur'an laksana sebuah rumah yang runtuh."
(Riwayat Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini
hasan sahih)
Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash
Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Muhammad
Shalallahu 'Alaihi Wa sallam, beliau bersabda,
"Akan dikatakan kepada orang yang membaca
Al Qur'an: Baca, tingkatkan dan perindah bacaanmu sebagaimana kamu memperindah
urusan di dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang engkau
baca."
(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi, beliau berkata:
Hadits ini hasan sahih).
Dari 'Uqbah Bin 'Amir Radhiyallahu 'Anhu berkata; Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa
sallam keluar dan kami berada di beranda
masjid. Beliau bersabda:
"Siapakah di antara kalian yang tiap hari
ingin pergi ke Buthan atau 'Aqiq dan kembali dengan membawa dua ekor unta yang
gemuk sedang dia tidak melakukan dosa dan tidak memutuskan hubungan
silaturahmi?"
Kami menjawab, "Kami ingin ya
Rasulullah"
Lantas beliau bersabda,
"Mengapa tidak pergi saja ke masjid;
belajar atau membaca dua ayat Al Qur'an akan lebih baik baginya dari dua ekor
unta, dan tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta, dan empat ayat lebih baik
dari empat ekor unta, demikianlah seterusnya mengikuti hitungan unta."
(HR.
Muslim).
Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu bahwasanya Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi
Wa sallam bersabda,
"Yang paling layak mengimami kaum dalam
shalat adalah mereka yang paling fasih membaca Al Qur'an."
(HR. Muslim).
Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu
'Anhu bahawasnya; Ketika Nabi Muhammad
Shalallahu 'Alaihi Wa sallam mengumpulkan dua mayat laki-laki diantara korban
perang Uhud kemudian beliau bersabda,
"Siapa diantara keduanya yang lebih
banyak menghafal Al Qur'an?" dan ketika ditunjuk salah satunya beliau
mendahulukannya untuk dimasukkan kedalam liang lahad.
(HR. Bukhari, Tirmizi, Nasa'i & Ibnu
Majah).
Dari Imran bin Hushoin bahawa beliau melewati
seseorang yang sedang membaca Al Qur'an kemudian dia berdoa kepada Allah lalu
ia kembali membaca, lantas dia berkata aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang membaca Al Qur'an maka
berdoalah kepada Allah dengan Al Qur'an karena sesungguhnya akan datang
beberapa kaum yang membaca Al Qur'an dan orang-orang berdo'a dengannya."
(Riwayat Tirmizi, beliau berkata : Hadits ini
hasan).
Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu ia berkata:
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Al
Qur'an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh
pahala, aku tidak bermaksud 'Alif, Laam, Miim' satu huruf, melainkan Alif satu
huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf."
(Riwayat Ad Darami dan Tirmizi, beliau berkata
hadits ini hasan sahih).
Masih banyak keutamaan membaca dan mempelajari
Al-Qur'an serta pengamalannya, Mengapa kita harus mencari motivasi selain
Al-Qur'an dan As-sunnah ?
Wallahu'alam.