Tidak
sedikit Ummat Islam berpendapat bahwa melaksanakan sholat tepat waktu, sholat
berjamaah, sholat subuh berjamaah, Sholat dengan Khusyu’, melaksanakan shaum
sunnah Rasul,
Menghafal Al-Qur’an, maupun
melaksanakan ibadah-ibadah lainnya yang juga merupakan tuntunan dari Rasulullah
SAW dikatakan sulit.
Namun, tidak sedikit pula juga Ummat
Islam yang dimudahkan untuk melaksanakan serangkaian ibadah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari..
Iya, saya menyimpulkan sebagai suatu
hal yang Mudah dan Sulit..Dua kata yang saling berlawanan. Tergantung
dari bagaimana cara menyikapi (mengambil sikap) dari suatu permasalahan..
Alloh SWT telah memberikan banyaknya
contoh perumpamaan terhadap suatu permasalahan dari suatu kaum. Begitupun suri
tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah begitu banyak memberikan
contoh suri tauladan kepada ummat-nya yang tertuang dalam sebuah riwayat kisah
maupun hadits.
Mudah..Sulit
Dua pilihan untuk satu tujuan,
Yang manakah anda pilih??
Bukankah Alloh telah menjelaskan
dalam firman-Nya :
Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS.2.256.)
Rasulullah shalallahu alaihi wa
salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa yang melakukan
kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan
barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan
yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku
sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat
kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang
kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari.
Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku
dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR.
Muslim dan Ahmad)
Allah SWT berfirman : "Aku
sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku. Aku bersamanya setiap kali ia
mengingat-Ku. Jika ia mengingat - Ku ketika ia sendirian, maka Aku akan
mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam kelompok, niscaya
Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada mereka.
Jika ia mengingat - Ku dalam jarak
sejengkal, maka aku mendekatinya dengan jarak satu hasta. Jika ia mendekat
kepada-Ku dalam jarak satu hasta, Aku akan mendekat padanya dalam jaran satu
depa. Apabila ia datang kepada - Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya
dengan berlari-lari kecil. (HR Ibnu Majah ; hadist sahih)
Terkait Dua kata yang saling
berlawanan “Mudah dan Sulit”. Alloh menegaskan kembali dengan firman-Nya
Allah berfirman dalam Hadis Qudsi :
Barangsiapa yang tidak rela dengan
ketentuan-Ku, tidak sabar dengan ujian-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan
tidak pernah merasa cukup dengan pemberian-Ku, maka silahkan menghamba kepada
tuhan selain Aku !
Dan barangsiapa yang bersyukur, maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. (QS An Naml:
40)
"Apa saja nikmat yang kamu
peroleh adalah nikmat dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka
dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap
manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi." (QS. an-Nisaa` 79)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya : Aku adalah dekat”. (QS.
Al-Baqarah : 186)
Dan demikianlah Kami menurunkan
Al-qur’an dlm bhs Arab, dan kami tlh menerangkan dgn berulang kali, didlmnya
sebahagian dr ancaman, agar mrka bertakwa atau (agar) Al-Qur’an itu menimbulkan
pengajaran bgi mereka [Thaahaa QS 20:113]
Allah telah membuat satu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduknya) kufur (tidak bersyukur atau tidak bekerja untuk menampakkan) nikmat-nikmat Allah (yang terpendam). Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka mengenakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh perbuatan (ulah) yang selalu mereka lakukan (QS.An-Nahl [16]: 112).
"Dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S.
An-Nahl: 18).
“(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang
telah mengajarkan Al Qur’an. Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai
berbicara. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
Dan tumbuh-tumbuhan dan
pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan
langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas
tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah
kamu mengurangi neraca itu. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk
(Nya). di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman 55:1-13)
diulang sebanyak 31 kali, ini berarti jika dihitung secara
matematis terdapat 40% dari total ayat di Surat Ar Rahman yang berjumlah
78 ayat.
"Dan tidaklah mereka mengetahui
bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya,
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada
Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian
kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (QS. az-Zumar: 52-54)
“Mungkin kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.s. an-Nisa’:
19).
***
Abdullah bin Mubarak rahimahullah
berkata:
"Berapa banyak amalan kecil
menjadi besar karena
niat, dan berapa banyak pula amalan
besar menjadi kecil karena niat"
(Jami' Al-Ulum wa Al-Hikam,12)
***
Hati-hatilah merasa senang ketika
berdosa, sesungguhnya yang senang ketika berbuat dosa lebih jelek dari
perbuatan dosa itu sendiri. (Ali Zainal Abidin)
***
Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata:
“Barangsiapa yang memerhatikan kondisi alam ini, niscaya ia akan mengetahui
bahwasanya sebab dari semua kebaikan yang ada di muka bumi ini adalah beribadah
hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata (tauhidullah) dan taat kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sedangkan sebab dari kerusakan,
fitnah, bala`, paceklik, dan kekalahan dari musuh adalah menyelisihi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyeru kepada selain jalan Allah Subhanahu
wa Ta’ala dan Rasul-Nya.” (Bada`i’ul Fawa`id, 3/17)
***
Ibnu Katsir mengatakan:
“Sesungguhnya peringatan (nasihat) itu akan bermanfaat bagi hati yang beriman.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 4/238)
***
Rasulullah SAW pun menegaskan dalam
sabdanya dalam kaitannya dengan kehidupan di dunia ini .
Besarnya pahala sesuai dengan
besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi
suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat
kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)
Seorang hamba memiliki suatu derajat
di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka
Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)
Semua umatku masuk surga kecuali
orang yang menolaknya. Mendengar sabda tersebut para sahabat bertanya, “Siapa
orang yang menolak itu, ya Rasulullah?” Rasulullah Saw menjawab, “Orang yang
menentang (perintah dan larangan)ku adalah orang yang menolak masuk surga.”
(HR. Bukhari)
Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku
bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling
berat ujian dan cobaannya?” Nabi Saw menjawab, “Para nabi kemudian yang meniru
(menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji
menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan
itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji
terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR.
Bukhari)
Pesan terakhir yang paling baik
adalah kalimat dari manusia terbaik yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dari Abu Sa’id Al-Khudry rodhiallahu’anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki
tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu
kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas di tanganku di
atas selimut. Lalu aku berkata. ‘Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini
pada dirimu’. Beliau berkata: ‘Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan
kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya. ‘Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ? Beliau menjawab: ‘Para
nabi.
Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah,
kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: ‘Kemudian orang-orang shalih. Sungguh
salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah
seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia
himpun. Dan, sungguh salah seorang diantara mereka merasa senang karena cobaan,
sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan.’ (HR.
Ibnu Majah, Al-Hakim, di shahihkan Adz-Dzahaby)
Barangsiapa diuji lalu bersabar,
diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar
maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh
hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Rasulullah saw bersabda,”…Beramallah
semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan,
dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu
(terus-menerus) walaupun sedikit.” (H.R. Bukhari)
Betapa lengkapnya Rasulullah SAW
memberikan tuntunan kepada kaum dan ummat-Nya dalam menjalani kehidupan
ini..sehingga definisi Mudah dan Sulit. Dikembalikan kepada setiap individu
yang menjalaninya.
Beberapa catatan yang mesti kita
perhatikan diantaranya, Rasulullah SAW meriwayatkan dalam sabdanya yang
tertuang dalam hadits maupun hal lainnya baik itu meliputi tuntunan berupa
kehidupan, adab sehari-hari(makan,minum, Tidur, adab silaturrahmi,berbuat
kebaikan dan lain-lain), ibadah (Shalat, Puasa, Haji) dan
beramal(zakat,Infak,Sedekah) dan masih banyak hal lainnya. Beberapa kecil
penjelasan dalam tuntunan yang Rasulullah SAW berikan kepada ummat manusia
meliputi :
Penjelasan Tentang saling
mengasihi
Allah telah menjadikan KASIH SAYANG-Nya
terbagi dalam 100 bagian. Dia menahan 99 bagian di sisi-Nya dan menurunkan 1
bagian ke bumi. Dari 1 bagian itulah para makhluk saling KASIH-MENGASIHI
sehingga seekor induk binatang mengangkat cakarnya dari anaknya karena takut
melukainya. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda“Jadilah kamu
di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR.
Bukhari no. 6053)
Bukankah waktu itu selalu berjalan,
bukankah dakwah itu merupakan pergerakan. Bukankah pergerakan itu selalu
identik perubahan terus menjadi lebih baik. Maka, bergeraklah!! Lakukan
perjalanan dalam mengukir sejarah di muka bumi ini. Torehkanlah apa pun yang
dapat kamu torehkan untuk manfaat umat manusia di kehidupan dunia ini.
Penjelasan Tentang Kehidupan Dunia
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa
sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang
yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat
itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).
Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan
cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda. (HR.
Tirmidzi)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah berkata: “Apakah kalian tahu siapakah orang-orang yang bangkrut?”.
Para sahabat menjawab: “Yang bangkrut itu adalah orang yang tidak punya dirham
(uang) dan tidak punya aset”. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang
yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat
(menghadap Allah) membawa pahala shalatnya, puasanya dan zakatnya. Dia datang
tetapi dia telah mencaci si ini, menuduh berzina si ini, memakan harta si ini,
menumpahkan darah si ini dan memukul si ini. Maka diambillah semua kebaikannya,
diberikan kepada si ini dan si ini. Jika kebaikannya telah habis sebelum lunas
beban keburukannya tersebut, maka diambillah keburukan orang-orang (yang telah
disakitinya) tersebut, lalu dibebankan kepadanya, lalu dia dilemparkan ke dalam
neraka”. (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: "Kamu
adalah pemimpin yang akan ditanya terhadap kepemimpinanmu itu".
(HR.Muslim)
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali
bin Abu Thalilb, radliallahu’anhuma, berkata: “Aku telah hafal dari Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam: "Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu kepada
apa-apa yang tidak meragukanmu, sesungguhnya benar/jujur itu adalah ketenangan,
dan dusta itu adalah keraguan” [Riwayat At Tirmidziy]
Adab
Rasulullah SAW bersabda : Hak
seorang anak atas orang tuanya adalah mendapatkan nama yang aik, pengasuhan
yang baik, dan adab yang baik
Rasulullah Saw bersabda: “Bergaullah
dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingatkanmu kepada
Allah, sedangkan perkataannya dapat menambah ilmumu, dan perbuatannya akan
membantumu cenderung beramal untuk akhirat.” (Hadits)
Seorang yang baik keislamannya ialah
yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
Tidak ada sesuatu yang lebih berat
dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Mudah..Sulit merupakan dua kata yang takkan pernah habis untuk dikaji dan
dikupas dalam beragam warna-warni episode kehidupan ini. Yang menjadi
permasalahan adalah “Apa yang sudah anda lakukan &perbuat untuk hari ini
dan esok ??”
Hidup ini adalah Pilihan..selamat
memilih Saudara/i ku
Peliharalah (perintah dan larangan)
Allah, niscaya kamu akan selalu merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu
kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan.
Ketahuilah, apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu
dan apa yang akan mengenaimu pasti tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan
(keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan
dengan kesusahan dan datangnya kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR.
Tirmidzi)
“Telah aku tinggalkan kepadamu
dua perkara, yang kalian tak akan tersesat bila berpegang pada keduanya :
Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Muslim)