Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 21 Desember 2010

Alasan tidak perlu Natalan


Tulisan ini saya ambil dari tulisan  teman saya, yg saat ini sudah keluar dari Keyakinan Jahiliayahnya...
Alasan-alasan berikut memang merupakan bahan perdebatan yang sering di lontarkan oleh orang-orang yang ingin Mengkritisi dan Meluruskan Ajaran Yesus yang sesungguhnya
Tuhan TIDAK menyuruh orang untuk merayakan Natal. Merayakan Natal adalah suatu hal yang TIDAK alkitabiah, tidak ada satu ayat pun di Alkitab yang menyuruh orang untuk merayakan natal, kapanpun itu [most christians merayakan Natal pada 25 Desember, gereja Apostolik Armenia pada 6 Januari, gereja-gereja Orthodox Timur pada 7 Januari], meskipun ada yang mengatakan natal itu Ok, Fun, dan Spiritual. Penggunaan tanggal 25 Desember untuk merayakan Natal hanyalah salah satu strategi mempermudah konversi (kristenisasi) para penyembah matahari karena mereka biasa merayakan ‘kebangkitan kembali’ Dewa Matahari pada 25 Desember.
Tentang tanggal pastinya kapan Yesus lahir sebenarnya banyak yang tahu persis. Sayang mereka udah pada meninggal dan tidak meninggalkan catatan tertulis, hehehe....., yaitu para kerabat Yesus di kota Betlehem Efrata. Soalnya banyak orang yang bilang kalau tanggal pasti Yesus lahir ngga ada yang tahu, malah ada yang bilang kalau yang tahu adalah mereka yang saat itu berada di kandang (Yesus belum tentu dilahirkan di kandang). Banyak pula yang salah paham bahwa kelahiran Yesus memulai era penanggalan Masehi, hal ini lebih salah lagi , malah ada beberapa ahli yang memperkirakan Yesus lahir pada tahun 4 SM.
Selain itu, bila hanya untuk alasan merayakan ulang taun aku rasa ngga perlu nunggu 25 Des, Apalagi bila acara merayakan ulang tahun Yesus cuman sarat dengan konsumerisme, kemewahan, pesta, dan pemborosan dalam berbagai bentuk, makin membuatku ‘takut’ untuk merayakan Natal, takut menyakiti hati banyak sesama kita manusia yang untuk makan nanti sore aja musti kerja keras banting tulang peras keringat, bisa-bisa mereka melewatkan hari ini tanpa sempat makan.
Memang sih sering pada bulan Desember gereja-gereja ‘rajin’ mengadakan bakti sosial dan berbagai variasinya sebagai rangkaian perayaan natal, tapi ya kenapa musti nunggu desember, apa orang-orang yang kurang beruntung hanya lapar saat bulan desember/hanya memerlukan pengobatan saat bulan desember? Ntar bisa-bisa malah udah keburu mati sebelum sempat ‘merayakan’ natal yang diadakan oleh gereja yang ngakunya berisi pengikut Yesus.
Ada orang yang beberapa kali mengadakan bakti sosial menjelang natal dengan mengadakan pengobatan gratis, dilakukan desember karena itu adalah momen yang pas untuk berbagi kasih.


Menurutnya bukankah ketika orang-orang yang diobati itu kemudian sembuh dia bisa dengan kesadarannya sendiri datang ke gereja untuk mengucap syukur, dan bukankah lebih baik dilakukan setiap desember dari pada tidak dilakukan sama sekali. Yah aku sih seneng-seneng aja ada orang yang setidaknya setaun sekali tiap desember berbagi kasih dengan sesama, mungkin beliau-beliau baru bisa cuti dan buat acara di bulan desember karena kesibukannya di bulan lain.
Garibaldi thanx to: Josh putra, No problemo, Erick, GFresh.
Malangraya, 291207. c2130.
Alasan Mengapa Seharusnya Tidak Merayakan Natal

Alasan 1
Yesus Tidak Dilahirkan pada tanggal 25 Desember
Semua orang yang mempelajari maslah ini tau bahwa Yesus tidak dilahirkan pada bulan Desember karena pada waktu itu musim dingin, udara sangat dingin di Palestina. Yesus tidak mungkin lahir dalam musim dingin. Pada waktu Yesus lahir, "di daerah itu ada gembala-gembala YANG TINGGAL DI PADANG menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam." (Lukas 2:8). Kejadian ini tidak mungkin terjadi di Palestina pada bulan Desember. Orang-orang TIDAK akan dapat mengadakan perjalanan di tengah-tengah musim dingin ke kota masing-masing untuk mendaftarkan diri. (Lukas 2:3). Yusuf TI DAK akan membawa Maria yang sedang mengandung dalarn perjalanan yang demikian jauh pada musim dingin (Lukas 2:5). Gembala-gembala selalu membawa kawanan ternak rnereka dari padang dan mengurungnya di kandang paling larnbat tanggal 15 Oktober, rnelindungi rnereka dari rnusim hujan yang dingin yang segera terjadi. Alkitab dengan sederhana menyatakan di dalarn Kidung Agung 2:11 dan Ezra 10:9, 13, bahwa rnusim hujan yang dingin menyebabkan orang tidak sanggup lagi berdiri di luar untuk waktu yang lama.
Adalah kebiasaan orang Yahudi pada waktu itu mengeluarkan ternak ke padang pada awal musim semi dan rnengurungnya di rumah pada perrnulaan MUSIM HUJAN YANG PERTAMA yang mulai pada pertengahan Oktober.
Adarn Clarke di dalam komentarnya tentang hal ini: "Selama kawanan ternak di luar, gembala-gembala rnenjaga mereka siang dan malarn. Karena hujan yang pertama mulai pada awal bulan Marchesuan yang adalah pertengahan Oktober, kita tahu bahwa kawanan ternak ada di padang selama musim panas. Dan karena gembala-gembala ini belum membawa ternak mereka ke rumah, jelaslah Tuhan kita tidak lahir pada tanggal 25 Desember.


 Gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak adalah FAKTA CHRONOLOGIS. " (kutipan dari ”Talmudist in Lightfort.") .
Ensiklopedi manapun akan memberi tahu saudara bahwa Yesus tidak Iahir pada tanggal 25 Desember. Ensiklopedi Katolik pun menyatakan fakta ini dengan terus terang.
Tanggal Iahir Yesus TIDAK DIKETAHUI dengan pasti. Hampir tidak ada orang-orang yang benar-benar percaya bahwa Yesus Iahir pada tanggal 25 Desernber. Semua itu merupakan dugaan orang-orang pada abad ke 4 dan ke 5 dan hampir setiap orang tidak sependapat dengan yang lainnya. Lihatlah dalam “Smith's Dictionary of Christian Antiguities”, Vol. 1, halaman 358. Tetapi orang-orang tetap rnerayakannya. Tidak ada orang yang mengetahui apa-apa rnengenai hari kelahiranNya. Jika Allah menginginkan orang-orang Kristen merayakan kelahiranNya, Dia pasti memberitahu KAPAN IA LAHIR! Jika Allah merencanakan supaya kita mernperhatikan dan merayakan hari lahir Yesus, la tidak akan MENYEMBUNYIKAN tanggal yang sebenarnya!

Alasan 2
Allah Tidak Memerintahkan Kita untuk Memperingati Hari Kelahiran TUHAN kita, baik melalui Alkitab maupun melalui Pernyataan Roh
Tidak ada satu kata pun di dalam Perjanjian Baru ataupun di dalam Alkitab mengatakan kepada kita untuk memperhatikan hari Natal. Orang-orang Kristen pada abad pertama yang mendapat pengajaran dari Petrus dan Paulus dan rasul-rasul yang lain tidak pernah memperhatikan hari Natal. Paulus tidak pernah rnemperhatikan hari Natal. Petrus tidak pernah memperhatikan hari Natal. Yohanes pun tidak pernah memperhatikan hari Natal. TIDAK ADA HARI NATAL pada saat itu! TIDAK ADA DASAR untuk memperhatikannya.
Allah Bapa kita terbukti beranggapan TI DAK BIJAKSANA membuat tanggal Iahir Kristus diketahui. Itu tidak akan diketahui dan TlDAK untuk diingat atau dirayakan. Ada ALASAN YANG SANGAT KUAT untuk hal ini. Paulus memberitahu dalam II Korintus
5:16:
"Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia kami tidak lagi menilainya demikian."
Paulus maksudkan agar kita MENGENAL KRISTUS SECARA ROHANI, di dalam dan oleh ROH dan bukan SECARA DAGING, tidak sebagai seorang manusia, tidak secara hurufiah atau sebagai bayi ... karena hal-hal itu adalah TIDAK BERGUNA bagi HIDUP ROHANI kita!


Mereka yang pada jam terakhir ini berjalan di dalam kegerakan Roh Allah yang supernatural di seluruh muka bumi, menjauhkan diri dari SEMUA yang natural, kedagingan, duniawi yang sudah begitu lama kita anggap sesuatu yang "agamawi" dan MENGIRA bahwa kita melakukan kehendak Allah. Yesus mencela perbuatan-perbuatan kedagingan yang seperti itu, ketika Dia berkata:
"Hai orang-orang munafik ! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (Matius 15 : 7 - 9).
Setiap kali saudara melakukan sesuatu untuk MENGHORMATI ALLAH - yang Allah TIDAK PERINTAHKAN - ibadah saudara dalam hal ini adalah SIA-SIA ! Semuanya TIDAK BERGUNA !
Inilah saatnya dimana Allah melalui RohNya memimpin umatNya masuk ke dalam seluruh REALITASNYA yang mulia dan kekal! Kebanyakan orang Kristen hidup dalam sesuatu yang hanya merupakan bayangan dan bukan realitas yang sesungguhnya. Semua tradisi-tradisi, upacara-upacara keagamaan, Iambang-lambang, dan lain-lain hanyalah BAYANGAN DARI KENYATAAN YANG SESUNGGUHNYA! Pada saat ini Allah sedang membawa suatu umat kepada kepenuhan ANAK LAKI-LAKI ALLAH dan ketika kita menikmati Kristus di dalam realitas yang sesungguhnya, semua upacara-upacara keagamaan yang hanyalah perbuatan-perbuatan kedagingan menjadi tidak berarti. Allah TIDAK TERTARIK dengan TRADISI-TRADISI KEDAGINGAN. Allah memanggil kita masuk ke dalam kepenuhan Kristus di dalam Roh - dalam persatuan rohani yang dalam di dalam Kristus di mana kita mengalami realitas rohani yang sesungguhnya. Rasul Paulus menggambarkan perbedaan antara kedagingan dan yang benar-benar rohani di dalam Galatia pasal 4. Dia mengatakan bahwa hukum Taurat dengan semua upacara-upacara, hari-hari rayanya merupakan suatu perhambaan. Kemudian dalam ayat 4 dan 5, dia berkata:
"... Allah mengutus AnakNya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. la diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi Putera (SONS)."
Paulus kemudian menunjukkan bahwa KRISTUS DI DALAM KITA adalah REALITAS yang sebenarnya.
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak, jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Galatia 4:6-7)
Sekarang PERHATIKAN PERKATAAN PAULUS dalam ayat 9-11:


Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya? KAMU DENGAN TELITI MEMELIHARA HARI-HARI TERTENTU, BULAN-BULAN, MASA-MASA YANG TETAP DAN TAHUN-TAHUN. Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah SIA-SIA.
Dengarkanlah itu! Mengapa kita sebagai Putera-putera Allah terus mencemarkan diri dan mengambil bagian dalam perayaan HARI-HARI KEAGAMAAN di mana Roh Allah sendiri MENENTANGNYA! Hubungan kita sebagai ANAK kepada Allah menjadikan kita BEBAS dari PERHAMBAAN ini! hari-hari keagamaan adalah “Unsur-unsur dunia yang lemah dan dan miskin”. Ya, kita tahu bahwa hari-hari dan perayaan keagamaan yang Paulus maksudkan tidak termasuk Hari Natal (karena Hari Natal “belum ditemukan”), namun prinsipnya tetap sama.
Galatia 4:9-11 dan Kolose 2:16 jelas tidak membenarkan semua hari-hari keagamaan. ALLAH TIDAK MENGATAKAN SUPAYA KITA MEMELIHARA HARI-HARI TERTENTU. Allah tidak mengatakannya dalam Alkitab, juga tidak pada hari-hari terakhir ini oleh nubuatan atau melalui penglihatan atau melalui wahyu atau melalui malaikat-malaikat atau melalui apapun untuk memerintahkan kita merayakan hari kelahiran AnakNya atau HARI yang lain! Meskipun begitu banyak kesibukan, banyak waktu, tenaga, uang, dan lain lain dihabiskan untuk merayakan hari lahir Yesus dan menghormatiNya, INI ADALAH SIA-SIA!
Memelihara tradisi -tradisi keagamaan merupakan perbuatan duniawi dan kedagingan. Hal-hal seperti itu menarik pikiran-pikiran manusia kepada sesuatu yang HANYA PADA WAKTU TERTENTU SETIAP TAHUN, Kemudian, KEBANYAKAN ORANG melupakannya selama sisa tahun tersebut! Dan mengisi pikiran dan kegiatan mereka dengan berbagai hal kecuali Allah. Pada pihak lain, realitas membawa Kristus HIDUP DI DALAM HATI PADA SEGALA WAKTU - 24 jam sehari - dan dengan HIDUP di dalam ROH dan hadirat Allah, kita TIDAK PERLU SESUATU HARI atau PERAYAAN TERTENTU membuat kita MENGINGAT DIA! Umat Allah yang benar harus diarahkan kepada yang ROHANI - HAYAT KRISTUS YANG TINGGAL TETAP - dan bukan kepada sesuatu perbuatan kedagingan. Inilah yang diberitakan oleh Roh Allah pada saat ini!

Alasan 3
Hari Natal adalah PENYEMBAHAN BERHALA dan Bukan Hari Raya Kristen
Kita telah menganggap HARI NATAL sebagai hari raya Kristen yang paling besar. Tanpa menaruh suatu pertanyaan, kita telah menganggap bahwa perayaan itu diperintahkan Allah atau setidak -tidaknya DITERIMA oleh Allah! Kita teIah menganggap bahwa Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember.


 Kita telah MENGIRA bahwa kita saling menukar hadiah karena orang majus mempersembahkan persembahan kepada Anak itu.Kita telah MENGIRA bahwa pohon Natal yang hijau menyatakan hidup yang kekal dari Kristus.
Tapi marilah kita MENINGGALKAN REKAAN ini dan melihat kepada sejarah dan KENYATAAN ALKITAB!
Catatan sejarah di dalam ensiklopedi yang terdapat di perpustakaan di berbagai kota yang terjamin dan dapat dipercayai memberikan inforrnasi kepada kita bahwa Hari Natal berasal mula dari penyembahan berhala. Dipelihara di antara bangsa-bangsa penyembah berhala yang rnenyembah matahari. Banyak hari lahir pemimpin-pemimpin penyembah berhala dirayakan oleh Babel kuno. Semua perayaan penyembahan berhala ini bermula dalam lingkungan penyembah berhala.
Hari Natal sampai kepada kita melalui Katolik Roma. Tapi dari mana mereka rnendapatnya? Mari kita memeriksa Catholic Encyclopedia yang diterbitkan oleh denominasi ini. Dikatakan: "Hari natal tidak terdapat di antara perayaan gereja sebelumnya ..... Hari raya ini berasal dari Mesir. Kebiasaan penyembah berhala menjadi Hari Natal.”
ENCYCLOPEDIA AMERICANA, 1969, mengatakan: "Christmas (Hari Natal), berasal dari kata Inggris kuno Chrites Maesse atau Christ's Mass, dan ejaan sekarang (Christmas) mungkin mulai dipakai sekitar abad ke 16. Seluruh gereja Kristen kecuali gereja Armenian merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 25 December. Tanggal ini tidak ditetapkan di Barat sampai sekitar pertengahan abad ke 4 dan di Timur sekitar seabad kemudian.
"Asal mula Christmas (Hari Natal) dan alasan menetapkan 25 Desember sebagai hari Natal, tidak jelas, tetapi biasanya hari tersebut dipilih supaya bersesuaian dengan perayaan penyembah berhala yang berlangsung sekitar musim dingin untuk merayakan "timbulnya kembali rnatahari". Suku bangsa di Eropa Utara rnerayakan hari raya yang terbesar yaitu Yule pada akhir musim dingin untuk rnerayakan timbulnya kembali matahari (allah) sebagai pernberi terang dan panas. Roman Saturnalia (suatu perayaan untuk rnenghormati Saturn, allah pertanian dan pembaharuan kuasa matahari) juga berlangsung pada waktu ini dan beberapa kebiasaan Hari Natal diperkirakan berakar dari perayaan penyembah berhala ini. Beberapa orang menganggap bahwa kelahiran Kristus sebagai "Terang Dunia" dianggap serupa dengan kelahiran kembali matahari dengan maksud agar kekristenan rnenjadi lebih bermakna bagi petobat-petobat dari penyembah berhala."
ENCYCLOPEDIA BRITANNICA, 1964, mengatakan: "HARI NATAL", pada tanggal 25 Desernber adalah Pesta kelahiran Tuhan kita, memperingati kelahiran Yesus Kristus rnerupakan perayaan yang paling besar dalam tahun gereja. Hari lahir Juruselamat ini bersamaan dengan kebiasaan orang - orang duniawi yang bersumber dari penyembahan berhala.


Baik Hari Natal maupun Epiphany, yang jatuh 12 hari sebelum 6 Januari adalah pengalihan perayaan penyembah berhala pada musim dingin, dan begitu erat hubungannya sehingga asal mula keduanya tidak dapat dibicarakan terpisah.
"25 December di Roma, merupakan tanggal pesta perayaan penyembah berhala di Roma, dipilih pada tahun 274 AD oleh Kaisar Amelian sebagai hari lahir matahari yang mulai kembali bersinar. Sebelum 336 AD gereja di Roma menetapkan peringatan kelahiran Kristus . . . pada tanggal yang sama."
Mengenai asal mula tradisi Hari Natal, Encyclopedia Americana mengatakan: "Orang Inggris menyesuaikan Hari Natal dengan perayaan-perayaan yang sudah ada pada saat itu. Pada Abad Pertengahan Hari Natal orang Inggris merupakan saat-saat yang penuh gembira dan suka cita dengan pesta yang besar dan perayaan pertunjukan kemegahan. Pembakaran kayu pada waktu Natal diambil orang Inggris dari kebiasaan orang Skandinavia untuk menghormati balik rnatahari pada musim dingin. Penggunaan pohon Natal yang hijau juga masuk ke Inggris dari kepercayaan orang-orang Kristen Eropa sebelurn menjadi Kristen. Suku bangsa Celtic dan Teutonic menghormati tanaman ini pada perayaan balik matahari musim dingin sebagai simbol hidup yang kekal dan orang Druids membesarkan makna gaibnya. Pohon hijau disembah sebagai janji kembalinya matahari. Beberapa orang beranggapan bahwa pohon Natal merupakan lambang Juruselamat, jadi merupakan bagian dari perayaan kelahiranNya. "
Encyclopedia Britanica lebih jauh lagi menyatakan "Kebiasaan tradisionil dihubungkan dengan Hari Natal. Perayaan Hari Natal bersamaan dengan peringatan "pertanian" penyembah berhala dan peringatan matahari pada pertengahan musim dingin . . . . " Buku "Answer To Guestions", dikumpulkan oleh Frederick J. Haskins mengatakan: "Pohon Natal berasal dari Mesir dan bermula jauh sebelum ada perayaan Natal."
Jadi kalau kita memeriksa fakta-fakta sejarah, kita akan melihat bahwa perbuatan memelihara Hari Natal bukanlah perbuatan seorang Kristen yang benar, tapi KEBIASAAN PENYEMBAH BERHALA !
"Dengarlah firman yang disampaikan TUHAN kepadamu, hai kaum Israel! Beginilah firman TUHAN: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?
Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang.
Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya... .." (Yeremia 10:1-5)


Ayat-ayat di atas memberikan gambaran LENGKAP mengenai pohon Natal, Allah menyebutnya sebagai "tingkah langkah bangsa-bangsa KESIA-SIAAN. " Kita diminta supaya TIDAK membiasakan diri atau mengikuti hal seperti itu! Juga dinyatakan sebagai pemujaan berhala. Ayat 5 mengatakan bahwa pohon ini tidak dapat berbicara - tidak dapat melangkah - harus diangkat. "Janganlah takut kepadanya, sebab berhala pohon itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat." Pohon itu bukanlah allah yang perlu ditakuti. Beberapa orang salah membaca ayat ini dan menjadikan ayat ini berbunyi bahwa tidak salah memiliki pohon Natal, tapi ayat ini TIDAK berbunyi demikian !
BAGAIMANAKAH kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala ini masuk ke dalam GEREJA? Kita telah melihat bahwa SEMUA fakta sejarah yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa Hari Natal tidak dirayakan oleh orang Kristen sampai abad ke 2 atau ke 3. Gereja Roma tidak memerintahkan Hari Natal dirayakan sebagai perayaan "Kristen" sebelum abad ke LIMA. Ingat, Roma adalah dunia PENYEMBAH BERHALA. Sampai abad ke 4, orang Kristen sedikit Belajar di Roma. Tapi dengan munculnya Kaisar Constantin yang menerima kekristenan pada abad ke 4, ratusan ribu orang Roma menerima kekristenan yang sedang populer, Tapi ingat, orang-orang ini telah dibesarkan dalam kebiasaan PENYEMBAH BERHALA. Begitulah timbulnya "HARI NATAL" dalam dunia kekristenan! Kita bisa saja menyebutnya dengan nama lain tapi itu tetap sama yaitu perayaan penyembahan matahari . Saudara dapat menyebut gajah terhadap seekor kucing, tapi yang berubah adalah cara saudara MENAMAINYA, kucing tetap kucing!

Alasan 4
ROH ALLAH telah Memerintahkan Kita untuk tidak Mengikuti TATA CARA atau KEBIASAAN BANGSA-BANGSA KAFIR
Ketika anak-anak Israel keluar dari Mesir, Allah berfirman kepada Musa:
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu. Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka. Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu (Imamat 18 : 2 - 4)
Kita perlu merenungkan dengan sungguh-sungguh kata-kata di atas sebelum kita merayakan kebiasaan-kebiasaan penyembah berhala.
Kemudian Tuhan berfirman kepada umatNya :


"Haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, dengan mengusir semua musuhmu dari hadapanmu, seperti yang difirmankan TUHAN" (Ulangan 6 : 18 - 19)
Seseorang dengan yakin akan berkata: ''Tapi saya tidak hidup menuruti allah lain atau menyembahnya. Saya menyembah Yesus." Tapi kalau engkau berdiri di sana di dekat pohon Natal pada tanggal 25 Desember untuk melihat apa yang dibawa "Santa!' kepada anak-anak , engkau TIDAK menyembah Yesus, karena semua itu KEKEJIAN BAGI YESUS ! Engkau "hidup menurut allah lain dan menyembahnya! "
Jika hal ini tidak masuk ke dalam hatimu, perhatikanlah peringatan Tuhan yang SEDERHANA dalam Ulangan 12:29 - 32 :
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya, maka HATI-HATILAH, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: BAGAIMANA bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? AKU PUN MAU BERLAKU BEGITU. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka. Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya”
Apakah saudara mau mendengarkan ini?
"Supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata BAGAIMANA bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan Allahmu!"
TEPATLAH seperti ini apa yang telah dilakukan seluruh dunia Kristen - sejak abad ke 3 sampai sekarang ini ... dengan KEBIASAAN orang-orang Roma yang menyembah berhala beribadah kepada allah mereka. KITA TELAH MEMUTUSKAN UNTUK BERIBADAH KEPADA TUHAN ALLAH KITA ! Pada hari yang sama. Dengan pohon yang sama. Dengan tata cara yang sama. Ya, dengan cara penyembah berhala beribadah kepada ALLAH MATAHARI mereka, kita telah mencoba untuk menghorrnati Anak Allah! Meskipun Tuhan tidak pernah memerintahkan demikian kepada kita. Apakah Tuhan SENANG dengan perayaan Natal kita? Tuhan berkata:
"Segala yang KUPERINTAHKAN KEPADAMU, haruslah kamu LAKUKAN dengan setia, JANGANLAH engkau MENAMBAHINYA ataupun menguranginya. "


Tuhan selalu menegur dengan keras mereka yang seharusnya setia mengikut Tuhan namun tidak melakukannya. Mengikuti TINGKAH LANGKAH bangsa-bangsa adalah bertentangan dengan keyakinan kita. Dalam I Raja-Raja 11: 4-11 Tuhan menunjukkan murkaNya kepada Raja Salomo karena hal seperti ini. Tuhan mengoyakkan kerajaan itu dari padanya.
Tidak heran kalau Paulus memperingatkan orang-orang percaya di Korintus, sebuah kota yang dicemari oleh praktek penyembahan berhala. Paulus mengingatkan orang-orang percaya yang mengambil bagian dalam penyembahan dewa Venus:
" Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. (II Korintus 6: 16-18, 7:1)
Ini adalah KEBENARAN BAGI PUTERA-PUTERA ALLAH.

Alasan 5
Karena “Cerita Natal” adalah DUSTA
Kita tidak rnengatakan bahwa Yesus tidak lahir di Betlehem. Yang kita maksudkan adalah kejadian-kejadian dan kebiasaan-kebiasaan sewaktu Hari Natal.
Anak-anak kecil DIBERITAHU bahwa Yesus lahir pada "Hari Natal pertama". Pengkhotbah- pengkhotbah mengumumkan ini dari mimbar. Gereja yang mendukung program-program Natal menjelaskan hal seperti ini kepada berjuta-juta orang setiap tahun. Ketika ke 12 rasul telah mati, HARI NATAL belum ada. HARI NATAL muncul pada abad ke 4 ... jadi BAGAIMANA Yesus dapat lahir pada Hari Natal PERTAMA ??? Perayaan Natal jatuh pada tanggal 25 Desember dan Yesus tidak dilahirkan pada bulan Desember, jadi BAGAIMANA mungkin Dia lahir pada Hari Natal pertama? Meskipun ini berita BOHONG namun dipercayai oleh berjuta-juta orang Kristen, dan DIAJARKAN kepada anak kecil sebagai suatu KEBENARAN! Sering dikatakan bahwa Yesus lahir dalam sebuah palungan. Hal ini tidak benar. Dia lahir dalam sebuah kandang dan DIBARINGKAN dalam sebuah palungan. Juga DIKATAKAN bahwa ada 3 orang majus datang dan rnemberi persembahan kepada Yesus di kandang.


Hal ini sering dilukiskan dalam gambar-gambar di mana orang-orangmajus ada bersama dengan gembala-gembala. Hal ini tidak benar. alkitab tidak menjelaskan BERAPA BANYAK orang Majus di sana. Pada saat mereka tiba, Maria dan Yusuf telah meninggalkan kandang dan tinggal dalam sebuah RUMAH. Pada saat itu Yesus hampir berumur 2 tahun. Dapat saudara LIHAT dalam Matius 2: 11, 16.
Juga kita melihat kartu-kartu Natal dengan gembala-gembala di padang bersama kawanan ternak mereka dan sebuah bintang di antara mereka. Alkitab tidak ada mengatakan bahwa ada sebuah bintang di antara para gembala. Kita lihat juga pemandangan yang lain dengan salju memperindah pemandangan tersebut. Beribu-ribu orang DITIPU oleh pengajaran yang salah, salju sama sekali tidak ada pada saat itu. Kartu-kartu dan gambar-gambar tersebut dibuat untuk suatu maksud, yaitu BERJUALAN. Biarlah Putera-putera Allah tidak meengambil bagian dalam perbuatan ini.
Sepanjang tahun orang-orang tua menghukum anak-anak mereka karena berbohong. Kemudian pada waktu hari Natal, mereka sendiri memberi cerita “Santa Claus” yang bohong! Apakah masih mengherankan kalau banyak di antara mereka ketika beranjak dewasa dan belajar kebenaran mulai percaya cerita bohong ini juga? Bukankah orang kristen sendiri yang mengajarkan cerita-cerita bohong kepada anak-anak mereka? Meskipun saudara tidak menceritakan kebohongan Santa Claus, ingatlah hal itu SAMA bohongnya dengan mengatakan kepada mereka bahwa “Yesus lahir pada Hari Natal”.
Mungkin saudara berkata: “Tapi, bukankah tukar menukar hadiah berdasarkan Alkitab" TIDAK, TIDAK ALKITABIAH! Dari Biblioteca Sacra, Vol. 12, halaman 153 - 155, kami kutip: "Tukar menukar hadiah dengan ternan-teman yang rnerupakan ciri-ciri Hari Natal dan Saturnalia, pasti ditiru orang Kristen dari orang-orang penyernbah berhala sebagaimana peringatan Tertullion nyatakan."
Kebiasaan tukar menukar hadiah dengan teman-teman, kenalan-kenalan pada Hari Natal sama sekali tidak mengandung unsur kekristenan ! Perbuatan seperti ini BUKAN merayakan hari lahir Kristus atau untuk rnenghormatinya. Juga tradisi pemberian hadiah rnerupakan pertanda kegagalan rnengerti prinsip-prinsip Alkitab. Kami tidak keberatan dengan pemberian hadiah, tapi kenapa harus menunggu sampai bulan Desember? Bukankah banyak saat-saat lain yang Iebih tepat? Juga cara memberi gagal menyatakan kemurahan hati yang sejati. Kebanyakan orang memberi kepada orang-orang yang dapat diharapkan mernberi kembali. Ini semua jauh dari kebenaran Firrnan Allah dan dengan rnemberi demikian mereka sudah menerima upah mereka.
Berjuta-juta rupiah dihabiskan untuk hadiah setiap tahunnya, karena SATU PENGAJARAN YANG SALAH. Pengajaran yang salah itu berkata: "Orang majus memberi pemberian kepada Yesus, jadi kita harus memberi hadiah." Untuk pekerjaanNya? Tidak, TIDAK. Kita memberi hadiah berjuta-juta rupiah satu sama lain. Orang majus memberi persembahan langsung kepada Yesus, Bukan kepada orang lain.


 Dan pemberian mereka bukan hadiah ulang tahun. Orang majus mengunjungi anak itu (bukan bayi) di dalarn sebuah rumah (bukan sebuah kandang) di Nazaret (bukan di Betlehem) (Matius 2:9-11; Lukas 2:39). Adalah suatu kebiasaan umum di negeri Tirnur kalau seorang pengunjung datang menghadap seorang raja sambil membawa suatu persembahan. Orang majus sama sekali tidak memberi HADIAH ULANG TAHUN kepada Yesus. Mereka memberi untuk RAJA ORANG YAHUDI karena la senantiasa dan akan tetap rnenjadi seorang RAJA !
Beberapa orang berkata bahwa kebiasaan-kebiasaan seperti ini pada Hari Natal adalah hal yang baik. Tapi itu merupakan KEBIASAAN PENYEMBAH BERHALA YANG KEJAM. Setiap tahun berjuta-juta uang dibuang untuk hadiah Natal yang tidak berguna. Tukar menukar atau mernberi hadiah kepada seseorang bukan merayakan hari lahir Kristus atau rrienghormati Dia. Malahan pemborosan pada Hari Natal merupakan PENGHINAAN kepada Tuhan Yesus. Itu rnerupakan penghinaan kepada pekerjaan Tuhan dan urnat Allah. Berjuta-juta rupiah di hamburkan untuk dekorasi dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Apakah kita tidak pernah rnemikirkan berapa banyak uang milik Tuhan dibuang untuk kebodohan seperti itu, pesta-pesta melulu, makan minum melulu. Semua hal ini TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Hari Natal merupakan saat-saat dimana keduniawian dan kedagingan terlihat dengan jelas. Kita dapat lihat ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA SUNGGUH-SUNGGUH MENIKMATI HARI NATAL, padahal mereka sama sekali tidak menyembah Yesus! Kenapa? karena dekorasi, hadiah-hadiah, perayaan-perayaan, pertunjukan- pertunjukkan disenangi oleh manusia duniawi. SUDAH WAKTUNYA mereka yang akan menjadi PUTERA-PUTERA ALLAH menjauhi kotoran-kotoran seperti itu.
Hari Natal merupakan kesempatan pedagang untuk BERDAGANG. Kita akan rnelihat "Santa Claus", di toko-toko. Koran-koran memuat iklan-iklan Hari Natal. Biarlah kita jangan tertipu oleh semua itu. Orang-orang yang mudah dibohongi telah menjadi begitu terikat sehingga banyak yang tidak rnau menerima KEBENARAN! Namun demikian Hari Natal yang dibuat setiap tahun bukan untuk menghormati Kristus tapi untuk BERJUALAN seperti semua tipuan iblis, ia datang sebagai seorang "malaikat TERANG". Tapi pada saat ini Tuhan membukakan kepada Putera-puteraNya, mana yang berasal dari Allah dan mana yang berasal dari si jahat. Tuhan sedang memanggil suatu umat KELUAR DARI SEMUA KECEMARAN BABEL.

Diterjemahkan dari “CHRISTMAS’\
Andaikan Anda memiliki seorang BOS. Bos Anda tidak pernah memerintahkan ulang tahunnya diperingati. Kemudian, untuk menghormati, menghargai dan mengingat Bos Anda, Anda mengadakan pesta Ulang Tahun untuk Bos tersebut.. dan ternyata... tanggal serta bulannya SALAH,
Kira-kira Bos Anda akan senang atau tidak?


Atau.... Anda mengadakan Upacara Bendera untuk memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI di tanggal 30 September, Kira-kira bagaimana ya...
Itulah ANALOGI kelahiran Yesus (Yeshua) yang diperingati oleh orang Kristen pada tanggal 25 Desember, bertepatan dengan hari kelahiran Dewa Matahari.
Bapak PERI (Sinterklas) di hari NATAL
By GK on Dec 3, 2007 in Renungan, Kehidupan Kristen
Bulan Desember adalah bulan NATAL bagi sebagian besar umat Kristiani. Ya sebagian besar, karena ada sebagian yang lain yang merayakan Natal bukan bulan Desember, melainkan pada hari Raya Tabernakel, disesuaikan pada kalender Yahudi, karena Yesus (Yeshua) lahir pada hari Raya “Sukkot” itu.
Yang tidak ketinggalan dalam suasana Natal adalah SINTERKLAS (Santa Claus). Terlepas dari asal-usul ceritanya, SINTERKLAS adalah MITOS. Dan sebagian orang tua Kristiani “bangga” mengajarkan MITOS ini pada anak-anaknya. Misalnya, membelikan topi Sinterklas, membuat foto bersama Sinterklas, dll. Akibatnya secara turun temurun, SINTERKLAS menjadi ikon Natal, yang bahkan lebih populer dari pada Yesus itu sendiri.
Ya… Yesus juga kalah populer dengan DEWA MATAHARI, karena 25 Desember adalah tanggal kelahiran Dewa Matahari, bukan tanggal kelahiran Yesus.
Kembali ke SINTERKLAS, anak-anak lebih mengingat kehadirannya, karena mambagi-bagi hadiah lewat KAUS KAKI, daripada memahami bahwa di hari Natal, Yesus hadir ke dunia untuk menyelamatkan.
Sebagian orang Kristen tidak merasa “risih” dengan MITOS Sinterklas ini, tetapi begitu “benci” dengan Sinetron di TV yang menampilkan tokoh IBU PERI atau NENEK SIHIR.
(bukankah ini yang disebut “standar ganda”)
Menurut saya, seperti halnya Ibu Peri yang menggunakan TONGKAT AJAIB, Sinterklas adalah “Bapak Peri” yang menggunakan KAUS KAKI AJAIB untuk memberi hadiah. Bahwa Setan bisa menyamar sebagai Malaikat Terang (II Korintus 11:14), saya berpikir jangan-jangan seperti NENEK SIHIR yang naik SAPU LIDI, yang menebarkan KEJAHATAN. SINTERKLAS tidak lain adalah “KAKEK SIHIR” yang naik KERETA RUSA, yang (pura-pura) memberikan HADIAH NATAL.
Ya… dia telah MENYIHIR jutaan anak-anak dan orang tua…..