Sahabat Hikmah…
Ada seorang sahabat yang menemui
seorang pemimpin yang alim, kaya dan sholeh.
Dia orang yang sangat sopan,
terkenal menghargai setiap orang dan mempunyai pribadi yang sangat
menyenangkan.
Ketika ditanya oleh sahabat tersebut
apa TIPS agar dia mempunyai pribadi yang MENYENANGKAN, RENDAH HATI dan
DISENANGI banyak orang, pemimpin yang sholeh itu menjawab:
” Saudara , saya SELALU mengHARGAi
SETIAP ORANG, siapapun dia, dan saya SELALU mengHARGAi setiap KESEMPATAN”
- "Jika saya berjumpa dengan ANAK-ANAK, saya menganggap anak-kanak itu LEBIH MULIA daripada saya, karena anak-kanak ini BELUM BANYAK melakukan DOSA daripada saya.”
- ” Apabila saya bertemu dengan ORANG TUA, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena dia sudah LEBIH LAMA berIBADAH."
- ”Jika saya berjumpa dengan ORANG ALIM, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena BANYAK ILMU yang telah mereka pelajari dan ketahui."
- "Apabila saya berjumpa dengan RAKYATku, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena dia tidak akan DIMINTA PERTANGGUNG JAWABAN seberat saya, dan mungkin di mata Allah dia LEBIH MULIA karena lebih berTAKWA."
- ”Apabila saya melihat ORANG JAHIL (BODOH), saya menganggap mereka LEBIH MULIA daripada saya karena mereka membuat DOSA dalam keJAHILan, sedangkan saya membuat DOSA dalam keadaan MENGETAHUI."
- ”Jika saya melihat ORANG JAHAT, saya TIDAK menganggap kita LEBIH MULIA karena mungkin satu hari nanti dia akan INSAF dan BERTAUBAT atas kesalahannya sehingga dia DICINTAI oleh Allah."
- ”Apabila saya bertemu dengan ORANG KAFIR, saya mengatkan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan DIBERI HIDAYAH oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan DIAMPUNI oleh Allah.”
Dan...
Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU
apakah AKHIR HIDUP kita lebih LEBIH MULIA atau LEBIH HINA dari mereka.
Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU
apakah kita akan mendapat AMPUNAN dan RAHMAT dari Allah sehingga nantinya
menjadi penghuni SURGA, atau sebaliknya kita pada akhirnya TERPEROSOK
dalam DOSA di AKHIR HIDUP kita sehingga akhirnya masuk ke dalam NERAKA
dan mereka SEBALIKNYA.
Karena KEMULIAAN yang sesungguhnya
adalah bila dia selamat dari NERAKA dan dimasukkan oleh Allah ke dalam SURGA.
Karena KEHIDUPAN DUNIA adalah
FATAMORGANA yang MENIPU, dan hanya Allah yang mengetaui KEMULIAAN
seseorang."
Dan karena sesungguhnya Rasulullah
shalallaahu ’alaihi wa sallam telah bersabda (dari Abu Abdurahman
Abdullah ibn Mas'ud ra) :
”Sesungguhnya seseorang di antara kamu dikumpulkan
penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari berupa air mani. Kemudian 40
hari menjadi segumpal darah, kemudian 40 menjadi sepotong daging.
Kemudian diutuslah seorang Malaikat
untuk MENIUPKAN ROH kepadanya dan diperintah dengan 4 (macam) perintah, yaitu
meNULISkan REZEKInya, AJALnya, AMALnya, dan CELAKAnya atau BAHAGIAnya.
Demi Dzat yang tiada Tuhan selain
Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI SURGA hingga
tiada jarak antara dirinya dengan SURGA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu
dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI NERAKA, maka
masuklah dia ke NERAKA.
Dan (ada pula) seseorang diantara
kamu melakukan AMAL AHLI NERAKA hingga tiada jarak antara dirinya dengan
NERAKA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN
TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI SURGA, maka masuklah dia ke SURGA”
(HR. Bukhari, Muslim)
Akhirnya dengan mengangguk-angguk
sahabat tadi berkata : "Subahnallah dengan HIKMAH ini semoga Engkau
akan selalu MEMULIAKAN orang lain dan MEMULIAKAN KESEMPATAN , sehingga
akan DIMULIAKAN oleh Allah subhanahu wa ta'la"
Pemimpin tersebut menjawab :
"Amin yaa Rabbal 'aalamiin"
Wallahu a'lam bish showab
Semoga dapat mengambil HIKMAH dan
mengamalkannya.