Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 28 Desember 2010

Jalur Kereta Api


(Sebuah Renungan)



Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api (KA). Jalur yang pertama adalah jalur aktif yang masih sering dilewati KA, sementara jalur yang kedua sudah tidak aktif alias sudah tidak pernah lagi dilewati KA.
Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif, sementara yang lainnya bermain di jalur KA yang aktif. TIBA-TIBA, TERLIHAT KA YANG MENDEKAT DENGAN KECEPATAN TINGGI!! dan kebetulan kamu berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah kamu akan memindahkan arah KA ke jalur yang tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang bermain?
Hal ini berarti kamu mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif ATAU kamu akan membiarkan kereta tsb berada di jalur yang seharusnya?
Mari berhenti sejenak untuk memikirkan keputusan APA YANG SEBAIKNYA KITA AMBIL? Pikirkan baik-baik jawabanmu, setelah kamu yakin dengan jawabanmu lanjutkan membaca ke bawah.
Sebagian besar orang akan memindahkan jalur kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak, kamu mungkin memiliki pilihan yang sama karena menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan rasional dan dapat disahkan baik secara moral maupun emosional.
Namun sadarkah kamu bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang benar? Di samping itu dia harus di korbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya.
Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor, di sekolah, di masyarakat, di dunia politik dan terutama di kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan pihak mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut. Nyawa seorang anak yang memlih untuk tidak bermain bersama-sama dengan temannya telah dikesampingkan. Dan bahkan kita tidak menyesalkan kejadian tersebut.
Di samping itu, alasan sebuah jalur KA kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju KA diubah ke jalur yang tidak aktif, maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam KA. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak bisa mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.
Kita harus sadar bahwa hidup ini penuh dengan keputusan sulit yang harus di buat. Dan mungkin kita kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar.


Satu lagi yang perlu diingat... dalam mayarakat kita sekarang ini:
Sesuatu yang benar tidak selalu disukai,,
dan sesuatu yang benar tidak selalu benar...


http://www.facebook.com/notes/blog-nya-mas-rully/jalur-kereta-api/180326521987004