Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Sabtu, 15 Januari 2011

Emak Sederhana


 mak,

tak pernah aku mengira
tak pernah aku meraba
              
bahwa, hijaumu kini menua
aku pucuk waktu itu

kala kau rawat dari biji dan benih
kala kau semat dari hati nan putih

aku kau ibaratkan pualam
ditimang disayang
dikekang dari malang


dilekang dari gemilang
harta dunia yang demikian panjang yang kelak kan hilang

karena katamu
"harta ada disini nak" sembari kau usap lembut tepat di dadaku
hati maksudmu
sayu dan lembut kasihmu
saat ucap itu

mak,
daun itu aku
kini mengembang
aku telah terbang

ikuti irama yang kau pendam
dalam dada dan jiwa ini
dalam riwayat kertas yang kau toreh

aku ikuti apa katamu
berjajar dibarisan Tuhan
semoga tetap jadi terdepan


dan kini
aku bisa mengimami

meski belum berimam dalam biduk bahtera

mak,
daunmu meski terbawa angin
warnanya tetap hijau mak

kuucap syukur pada Robb Kita
aku mengasihimu mak
seperti kesederhanaan yang kau ajarkan

aku tetap biasa
seperti saat aku membantumu macul  di sawah atau berdagang di pasar bayah

aku pahami ini
aku jalani dengan cinta

kasih sederhana untukmu
~~@~~


‎::ini kisahku::

Waktu itu aku sepulang sekolah. Sambil membawa kambing piaraan tetangga. Aku disambut Emak dengan tawa bahagia.
Tak seperti biasanya Emak menyambutku demikian gembira.
Setelah mengantarkan kambing piaraan, aku ikuti kemana Emak membawaku.
"Aa, Emak dapet uang lebih hari ini. Tadi ada seorang yang kayak bos keluar dari mobil bagus, ngeborong dagangan Emak." Aku masih kurang mengerti waktu itu.
Sambil berjalan. Emak terus bercerita tentang ramainya pasar Bayah dan pemborong dagangan emak. Ternyata aku dibawa ke tempat tukang jahit baju.
Emak mengambil baju sekolah seukuran aku. Lalu, ia menyuruh aku untuk memakainya. Aku menurut saja.
"Aa, alhamdulillah akhirnya Emak bisa bayar jahitan ini. Sebenarnya udah lama. Tapi, Emak baru bisa sekarang melunasinya."
Dan...
Teman-teman. Baju bekas bapak sekolah yang kupakai sampai kelas tiga SD diganti hasil keringat Emak. Karena, aku tak pernah mau minta jajan, apalagi merepotkan Emak.
Dengan segala cinta yang meluruh, dibarengi airmata tiada henti aku pakai dengan kesungguhan. Baju seragam pengorbanan emak.