"Diamnya orang yang bodoh
merupakan tutup bagi kebodohannya."
"Sikap diam yang menyebabkan
engkau menjadi mulia itu lebih baik , dari pada berkata yang menyebabkan engkau
menyesal."
"Sikap diam yang menyebabkan
engkau menjadi berwibawa itu lebih baik, dari pada berkata yang menyebabkan
engkau tercela."
"Sikap diammu sehingga engkau
diminta berbicara itu lebih baik, dari pada engkau banyak berbicara sehingga
engkau diminta untuk diam."
(Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu).
"Orang yang berakal, jika
diam ia berfikir, jika bersuara ia bedzikir, dan jika memandang ia mengambil
pelajaran."
(
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu ).
"Barang siapa yang menghindari
berlebih-lebihan dalam berbicara, maka ia akan dianugerahi hikmah. Barang siapa
yang menghindari berlebih-lebihan dalam melihat, maka ia akan dianugerahi hati
yang khusyu. Barang siapa yang menghindari berlebih-lebihan dalam makan, maka
ia akan dianugerahi kelezatan dalam beribadah.
Barang siapa yang menghindari
berlebih-lebihan dalam bergurau, maka akan dianugerahi kewibawaan. Barang siapa
yang meninggalkan rasa cinta terhadap dunia, maka ia akan dianugerahi kecintaan
terhadap akhirat."
(Umar
bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu).
"Barang siapa yang banyak
bicaranya, maka ia sering tergelincir dalam kesalahan. Barang siapa sering
tergelincir, maka ia banyak dosa dan kesalahan.Barang siapa banyak dosa dan
kesalahannya, maka neraka layak baginya."
(Umar
bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu).
"Barang siapa yang banyak
tertawa, maka akan berkurang wibawanya. Barang siapa yang suka menghina orang
lain, dia juga akan dihina. Barang siapa yang mencintai akhirat, dunia pasti
menyertainya. Barang siapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan
dirinya akan terjaga."
(
Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu ).
"Wadah ucapan adalah hati,
gudangnya adalah fikiran, penguatnya adalah akal, pengungkapannya adalah lisan,
jasadnya adalah huruf, ruhnya adalah makna, hiasannya adalah i'rab , dan
aturannya adalah kebenaran."
(
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu ).
"Luka yang disebabkan lidah
(suatu omongan/pembicaraan/perkataan),
lebih sakit dari pada luka karena
goresan pedang."
(
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu ).
"Orang yang menasehatimu
berarti ia telah memberikan cahaya penerangan kepadamu. Sedangkan yang merasa
cukup dengan pendapatnya sendiri pasti kan binasa."