Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 26 November 2010

Ikhlas Saya Hanya Untuk Allah...


Ibadah yang dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah tidak akan bernilai apapun disisi Allah bila tidak dilaksanakan dengan ikhlas. Artimya ikhlas menjadi satu syarat diterimanya amal seorang mukmin.
“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien(agama) kepadaNya, dengan mentauhidkannya” (Qs. Al Bayyinah:5)
oleh karena itu keikhlasan  dalam beribadah dan beramal harus menjadi pegangan kita agar seluruh amal ibadah kita tidak sia-sia.
Ada banyak definisi tentang makna ikhlas tetapi pada hakekatnya sama, yaitu beribadah dan beramal hanya untuk Allah semata. Ikhlas adalah meniatkan ibadah hanya untuk mengharap kerido’an Allah semata dan tidak menjadikan sekutu bagi Allah dalam ibadah tersebut. Ibadah yang dilakukan untuk selain Allah adalah syirik, dan ibadah yang dilakukan dengan niat demikian tidak akan diterima oleh Allah.
Allah berfirman, “Katakanlah, Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama” (Qs. Az Zumar:11)



Allah juga berfirman, “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah dia mengerjakan amal shalih dan janganlah dia mempersekutukan sesuatu apapun dalam beribadah kepadaNya” (Qs. Al Kahfi:110)
Ikhlas hanya akan dating dari seorang mukmin yang mencintai Allah dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran dan harapan.Ikhlas adalah buah dari jiwa tauhid yang benar.
 Ikhlas merupakan hasil pemahaman yang benar esensi perjanjian dan sumpah kita kepada Allah Swt ketika kita mengucapkan syahadat “Asyhadualla ilaha illallah, wa asyhaduanna muhammadar rasulullah”
Ketika kita secara sadar mengcapkan dua kalimat syahadat maka sesungguhnya kita telah berjanji, berikrar dan bersumpah dihadapan Allah bahwa tidak ada Illah selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah. Maka kita beribdah hanya untuk Allah bukan untuk yang lainnya.
Memang tidak mudah menjaga keikhlasan. Banyak godaan dan ujian yang bisa saja memalingkan kita pada kesyirikan, riya’ atau kesombongan. Orang yang ikhlas takut kemasyuran dan sanjungan yang akan membawa fitnah kepada diri dan agamanya. Tidak mencari popularitas dan tidak rindu pujian karena pujian adalah ujian Allah.

>>>*<<<