Ibadah yang dilakukan sesuai
tuntunan Rasulullah tidak akan bernilai apapun disisi Allah bila tidak
dilaksanakan dengan ikhlas. Artimya ikhlas menjadi satu syarat diterimanya amal
seorang mukmin.
“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali
supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien(agama) kepadaNya, dengan
mentauhidkannya” (Qs. Al Bayyinah:5)
oleh karena itu keikhlasan
dalam beribadah dan beramal harus menjadi pegangan kita agar seluruh amal
ibadah kita tidak sia-sia.
Ada banyak definisi tentang makna
ikhlas tetapi pada hakekatnya sama, yaitu beribadah dan beramal hanya untuk
Allah semata. Ikhlas adalah meniatkan ibadah hanya untuk mengharap kerido’an
Allah semata dan tidak menjadikan sekutu bagi Allah dalam ibadah tersebut.
Ibadah yang dilakukan untuk selain Allah adalah syirik, dan ibadah yang
dilakukan dengan niat demikian tidak akan diterima oleh Allah.
Allah berfirman, “Katakanlah,
Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama” (Qs. Az Zumar:11)
Allah juga berfirman, “Barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah dia mengerjakan amal shalih
dan janganlah dia mempersekutukan sesuatu apapun dalam beribadah kepadaNya”
(Qs. Al Kahfi:110)
Ikhlas hanya akan dating dari
seorang mukmin yang mencintai Allah dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya
sandaran dan harapan.Ikhlas adalah buah dari jiwa tauhid yang benar.
Ikhlas merupakan hasil
pemahaman yang benar esensi perjanjian dan sumpah kita kepada Allah Swt ketika
kita mengucapkan syahadat “Asyhadualla ilaha illallah, wa asyhaduanna
muhammadar rasulullah”
Ketika kita secara sadar mengcapkan
dua kalimat syahadat maka sesungguhnya kita telah berjanji, berikrar dan
bersumpah dihadapan Allah bahwa tidak ada Illah selain Allah, Muhammad adalah
utusan Allah. Maka kita beribdah hanya untuk Allah bukan untuk yang lainnya.
Memang tidak mudah menjaga
keikhlasan. Banyak godaan dan ujian yang bisa saja memalingkan kita pada
kesyirikan, riya’ atau kesombongan. Orang yang ikhlas takut kemasyuran dan
sanjungan yang akan membawa fitnah kepada diri dan agamanya. Tidak mencari
popularitas dan tidak rindu pujian karena pujian adalah ujian Allah.
>>>*<<<