Bismillaahirrahmanirrakhim...
Salah satu nikmat Allah swt.
yang besar manfaatnya adalah nikmat melihat. Oleh karena itu, nikmat tersebut
harus digunakan di jalan ketaatan. Sebagai bentuk syukur atas nikmat
penglihatan, Allah swt. memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan dari
melihat hal-hal yang tidak baik, sebagaimana firman-Nya,
‘Katakanlah kepada laki-laki yang
beriman agar mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya, karena
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakan juga kepada wanita yang beriman
agar mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya…’ (Q.s. an-Nur/24: 30-31)
Menurut Ibnu Katsir, ‘Dengan ayat
ini Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar menundukkan pandangan
mereka dari segala sesuatu yang diharamkan (untuk dilihat). Oleh karena itu,
jangan melihat sesuatu kecuali yang
dibolehkan. Jika pandangan seseorang beradu dengan sesuatu yang haram tanpa
bermaksud melihatnya, maka hendaknya ia mengalihkan pandangannya dengan
segera’.
Yang dimaksud menundukkan pandangan
adalah ‘menjaga pandangan agar tidak liar’. Rasulullah saw. bersabda,
‘Pandangan adalah panah yang
beracun, yang merupakan salah satu panahnya Iblis’. (Hadits, riwayat Ahmad dan al-Hakim)
Baca lagi sabda Rasul saw. di atas.
Perhatikan, bahwa beliau saw. mengumpamakan pandangan dengan panah yang
beracun. Sekarang, bayangkan sebuah panah beracun keluar dari busurnya,
kemudian tepat menikam jantung Anda. Apa yang terjadi? Tidak lama kemudian Anda
pun mati. Ya, Anda mati karena tikaman racunnya!
Racunnya bukan hanya itu. Rasulullah
saw. juga bersabda,
‘Seorang wanita (istri) tidak boleh
melihat wanita lain untuk menggambarkan wanita tersebut kepada suaminya,
sehingga seakan-akan suaminya sedang melihat wanita tersebut’. (Hadits, riwayat Bukhari)
Mengapa Rasulullah saw. melarang
seorang istri menggambarkan wanita lain kepada suaminya? Supaya suami tidak
tergerak syahwatnya dan berhasrat kepada wanita tersebut, seakan-akan ia sedang
langsung melihat sendiri wanita tersebut!
Kita dapat menganalogikan larangan
memandang lawan jenis dengan larangan Allah swt. kepada Adam dan Hawa alayhimas
salam untuk makan buah yang terlarang di surga. Allah swt. tidak
mengatakan, ‘Jangan kalian makan buah ini’, melainkan ‘Jangan kalian dekati
pohon ini’. Artinya, mendekati saja dilarang, apalagi memakannya!
Betapa halusnya ucapan Rasulullah
saw. ketika ia bersabda, ‘Allah menetapkan larangan-larangan, oleh
karena itu jangan kalian dekati. Barangsiapa bermain-main di sekitar
larangan-larangan itu, aku kuatir ia akan terperosok ke dalamnya’. (Hadits,
riwayat Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Sekali Anda memandang yang haram,
maka hati Anda menjadi goyah dan iman menjadi lemah. Sekali Anda memandang yang
haram, maka Anda akan didera penderitaan yang panjang, karena hati Anda kini
dijerat syahwat membara. Sekali Anda memandang yang haram, Iblis siap mengantar
Anda menuju pintu-pintu kemaksiatan.
Na‘udzu billah…
Sumber : Sebening Embun