Wahai seorang kekasih, telah lama
kau di rindui
berapa juta manusia mengingin kan
pertemuan dengan mu
tidak perduli mesti hanya lewat
mimpi
hadir mu selalu di nanti
wahai seorang kekasih.... terjal ,
liku , perjalanan mu
menoreh sejarah kekal sepanjang
zaman
tak pernah habis terkikis waktu
kedatangan mu menerangi alam dengan
iman
wahai seorang kekasih, derita, duka,
nestapa
adalah sahabat setia di hari-hari mu
walau begitu engkau tak pernah
mengelu
demi kami umat kesayangan mu
sungguh sabar adalah cerminan
kepribadian mu
wajah mu memancar cahaya terang
akhlak mu menjadi panutan
bagi kita umat mu yang mengingin kan
keselamatan
wahai rasul yang begitu kami rindui
kelahiran terakhir kami menjauh kan
pertemuan dengan mu di dunia
namun sejarah mu , membuat kami
terpesona
wahai bagindah rasulullah, dalam
hadist telah di terang kan
kelak engkau manusia pertama yang di
bangkit kan dari kematian
tatkala engkau melihat sekeliling,
yang tak satupun gedung dan gunung yang utuh
melainkan hancur jadi debu
keluarlah buturan-butiran bening
membasahi pipi mu
padahal bendera kemuliaan telah
tertancap atas diri mu
namun,, tidak sedikitpun membuat
hati mu tersenyum
ketika kau kasana-ke mari
berlari-lari
berteriak teriak memanggil kami umat
terakhir mu
ketika jibril berkata bahwa jalan
kami begitu lamban
kehawatiran menyusup dalam diri mu
lutut mu lunglai menyentuh
tanah pipimu bersimbah air mata
kedua tangan mu menengadah memohon
ampunan untuk kami semua
kepala ber sujud di tanah,,memelas
kepada ALLAH YANG MAHA PEMURAH
bahkan api nerakapun memintakan
ampunan untuk kami umat pilihan
tibalah saat nya kami di tayang kan
di hadapan sang khaliqul anam
dan tatkala jalan sirat telah di
buka,kami mulai berbaris-baris menapaki nya
di antara kami ada yang hendak jatuh
ke dalam api neraka
bergelantung-gelantung menguatkan
pengangan,engkau datang untuk menyelamat kan
wahai rasulullah cinta nya engkau
kepada kami, tidak pernah hilang
mesti di tempat penghisapan , di
mana setiap perbuatan mulaidi pertanggung kan
wahai seorang kekasih yang mencintai
kami
pilu sedih kami dalam merindui mu
menangis kami tidak berair mata
namun hati tetap gembira sebab
syafaat mu menati di sana
untuk sesiapapun yang membaca puisi
ini,,renungi ,,hayati,, betapa besar nya kecintaan rasulullah terhadap kita,
ketika beliau hidup kesedihan tidak pernah pergi menjauhi nya dan tatkala
manusia di bangkit kan kembali, kesedihan tetapmenjadi sahabat nya,, karena
memikir kan,,kita,
akan kah kita mengecewakan nya???
pengorbanan nya begitu besar,,tanya
pada diri ini,,apa yang bisa kita korban kan untuk beliau
??????
ukhuwah fillah