Apa yang terlintas dalam pikiran
kawan-kawan semua ketika kita melihat anak jalanan?
Kadang pikiran kita terlalu sempit
untuk menilai mereka. Mungkin bila kita melihat anak jalanan yang selalu ada di
benak kita, mereka adalah anak yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu
benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan
mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Sebenarnya banyak contoh
kebaikan yang bisa kita ambil dari mereka. Kita bukan saja diajarkan tentang
pentinganya arti sebuah kehidupan dan rasa syukur, melainkan bagaimana kita
bisa mengaplikasikan hal-hal kecil yang berguna bagi kita.
Kawan, siang itu terik matahari
begitu menyengat hingga membakar pori-pori. Kejadian yang memang tidak adil.
Anak jalanan menikmati sengatan matahari tanpa peneduh, sambil mencari
sisa-sisa sampah yang kiranya masih berguna untuk dijual karena berharap
diperempatan bukan uang receh yang didapatkan, tapi tak lebih hati yang sakit
melihat ketidakadilan. Sampah bagi kita termasuk hal yang tidak berguna, sehingga
membuat kita tak pernah terbesit untuk memikirkan dampaknya.
Jauh dari perempatan jalan ada
sebuah mobil keluaran terbaru, mewah berisi penuh orang didalamnya sedang
bercanda ria. (Saya rasa ini satu keluarga yang mau mengadakan weekend). Di dekat
perempatan lampu merah, dengan ringan tangan dalam mobil itu membuang sampah
(botol air minum) keluar. Hal ini memancing semua pengendara disampingnya untuk
marah. Tapi, anak jalanan tersebut hanya melemparkan senyum dan memungut sampah
tersebut.
Kawan, itu hanya sebagian kecil
kebaikan dari anak jalanan. Namun, bagi saya ini adalah pukulan telak bagi
orang yang menganggap anak jalanan itu adalah anak yang kumuh, kotor, dan
identik dengan hal-hal yang negatif. Mereka memang kumuh, kotor, dll tetapi mereka
tau bagaimana merawat lingkungan disekitarnya dalam hal ini sampah. Lantas
bagaimana dengan diri kita, yang katanya lebih sedikit bersih dari
mereka???
Kawanku, marilah untuk saat ini kita
introspeksi diri. Kisah diatas mengingatkan kita pada sesuatu yg kecil tapi
dampaknya begitu besar, yaitu sampah. Kita tahu bahwa permasalahan sampah tidak
akan selesai, apalagi kebutuhan kita (manusia) terus meningkat, tapi kita lebih
baik pura2 untuk tidak tahu. Kalau sampah tidak di kelola dengan baik salah satu
dampak terburuk yaitu pada kesehatan. Kita juga tahu sekarang ini musim
berganti tak tentu, puanas-dingin. Ini juga termasuk dampak dari tumpukan
sampah kawan.
“Telah nampak kerusakan di darat dan
di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar).”
Ar-Ruum (31): 41
“Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Al-Qashash (28): 77
Kalau anak jalanan saja bisa kenapa
kita tidak bisa yang notabene lebih sedikit baik dari mereka. Jangan hanya
sekedar tahu saja kawan, tapi mari kita realisasikan dengan langkah-langkah
nyata untuk menyelamatkan bumi kita. Kita buktikan, apakah kita atau
anak jalanan yang akan lebih pantas menerima sematan orang kotor, kumuh bahkan
sampah???