Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji Allah yang menjanjikan
surga bagi hamba yang bertakwa. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Rasulullah, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Sesungguhnya kebaikan hamba di dunia dan akhirat
berporos pada takwa. Sehingga Allah Ta’ala memerintahkannya dalam banyak
firman-Nya dengan beragam cara, salah satunya menjanjikan pahala besar bagi
para hamba yang bertakwa. Tujuannya, agar mereka semakin semangat
menjalankannya.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا
وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيمِ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu
bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan
menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan
Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal: 29)
Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di
dalam tafsirnya Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan,
takwanya seorang hamba kepada Rabb-Nya merupakan tanda kebahagiaan dan alamat
keberuntungannya. Dan Allah telah menetapkan pahala takwa yang sangat banyak
yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Dan dalam ayat ini bahwa orang yang
bertakwa kepada Allah mendapatkan empat hal, dan setiap bagiannya adalah lebih
baik dari dunia dan apa yang ada di dalamnya:
Pertama, al-Furqan: yaitu ilmu
dan petunjuk yang dengannya dia bisa membedakan antara hidayah dan dhalalah
(kesesatan), hak dan batil, halal dan haram, orang-orang yang bahagia dan
orang-orang yang sengsara.
Anugerah ini, seperti yang dinukil Ibnu Katsir
dari Ibnu Ishaq , adalah menjadi sebab datangnya pertolongan, keselamatan
dirinya, dan solusi bagi dirinya dari segala urusan dunia dan kebahagiaannya di
akhirat.
Kedua dan ketiga, Takfir
Sayyiat (penghapusan kesalahan) dan Maghfirah Dunub (ampunan
dosa). Keduanya, ketika dipisah memiliki makna sama. Namun ketika dikumpulkan, Takfir
Sayyiat berarti penghapusan dosa-dosa kecil, sedangkan Maghfirah Dunub
yakni penghapusan dosa-dosa besar.
Keempat, ganjaran besar dan
pahala yang banyak bagi orang yang bertakwa dan lebih mengutamakan keridhaan
Allah daripada hawa nafsunya. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah,
وَاللَّهُ
ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
(QS. Al-Anfal: 29) Menurut Syaikh Abu Bakar al-Jazairi dalam Aisar Tafasirnya,
adalah surga dan kenikmatannya.
Sungguh besar pahala yang akan didapatkan oleh
orang yang menjalankan ketakwaan, yaitu mereka yang melaksanakan
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Yaitu mereka yang ikhlash
dalam seluruh amalnya, benar-benar ittiba’ (mengikuti) utusan Allah, berakhlak
baik, berkata benar, semangat dalam kebaikan, berlomba meraih fadhilah,
beribadah dengan keyakinan berada di hadapan-Nya dan disaksikan oleh-Nya, dan
benar-benar takut kepada Allah dengan penuh kesadaran bahwa selalu mengawasinya
dan melihatnya di masa saja dan kapan saja. Allahu Ta’ala a’lam.