Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Minggu, 16 Januari 2011

“ Ajari Anakmu untuk Cinta Shalat! “


Oleh: Muhammad Faisal, SPd, M, MPd (Kang Faisal)
Alloh SWT berfirman: “ Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang member rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa “. (QS. Thaha: 132)
Rasululloh SAW bersabda: “ Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka berusia 7 tahun, dan pukullah karenanya bila mereka telah berusia 10 tahun “.


 (Hadist Ibnu Amr dan Subrah Ibnu Ma’bad dengan Sanad/Jalur Shahih/Baik dalam Kitab Irwaul Ghalil, Karya: Syaikh Al-Muhadits/Ahli Hadist Muhammad Nashiruddin Al-Albani                   Rahimahulloh No.247).
            Maka wajib atas setiap wali mengajari anak-anaknya untuk mencintai shalat sejak dini. Agar mudah bagi seorang wali dalam masalah ini, maka hendaknya dia mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1.      Seorang anak wajib selalu melihat pada diri ayah dan ibunya sikap kepedulian dan ketekunan terhadap shalat. Misalnya, jika seorang anak meminta izin untuk tidur sebelum isya’ maka ia mendengar dari sang ayah secara spontan dan meyakinkaan perkataan: “ Sebentar lagi Isya’, kita nanti shalat ‘Isya’ bersama-sama dulu kemudian kita tidur dengan izin Alloh “, demikian dan seterusnya.
2.      Jika si kecil sakit, wajib membiasakannya tetap mengerjakan shalat semampunya, hingga tumbuh, terbiasa dan mengetahui bahwa tidak ada udzur/halangan baginya untuk meninggalkan shalat. Jika engkau berada dalam safar/berpergian, ajarilah dia rukhshah (keringanan hukum) dalam safar, yaitu shalat qashar dan jama’, serta palingkanlah pandangannya agar melihat nikmat Alloh dalam rukhshah tersebut, dan bahwa Islam itu dipenuhi dengan rahmat dan kemudahan.
3.      Tanamkanlah di dalam diri anakmu keberanian untuk mendakwahi teman-temannya agar cinta kepada Shalat. Juga tanamkan padanya agar tidak melecehkan teman-temannya yang teledor dalam mendirikan shalat, tetapi tanamkan kepadanya untuk berani mendakwahi mereka kepada kebaikan ini.
4.      Wajib mengajari anak secara bertahap dalam mengerjakan shalat-shalat sunnah setelah mereka konsisten dengan yang wajib.
5.      Mengajari mereka berhitung dan pengambilan perumpamaan yang dikaitkan dengan shalat. Contoh: seorang laki-laki shalat dua rakaat, kemudian dia shalat dzuhur empat rakaat, maka berapa rakaat yang telah dikerjakan? Jika dia tumbuh besar maka contoh pertanyaannya: jarak antara seorang laki-laki dengan rumahnya adalah 500 m, sementara satu langkah dia membutuhkaan jarak 40 cm, maka berapa langkahkah dia butuhkan untuk bisa sampai ke masjid, pulang dan perginya? Maka jika engkau mengetahui bahwa Alloh SWT akan memberikan 10 kebaikan pada setiap langkah, maka berapa kebaikankah yang dia peroleh? Begitu seterusnya.
6.      Memperhatikan adanya air hangat pada waktu musim dingin, kadang-kadang seorang anak lari dari shalat karena tidak tahan terhadap air dingin. Ini secara umum. Adapun berkenaan dengan anak-anak wanita, maka kita membuat mereka cinta terhadap perkara-perkara yang kadang tampak kecil dan remeh, akan tetapi memiliki pengaruh yang dalam, seperti menyediakan jilbab kecil seperti jilbab ibunya, kemudian mengadakan sajadah-sajadah kecil khusus untuk bocah wanita tersebut.


7.      Jika kita memperhatikan kemalasan anak pada usia 5-7 tahun, maka mungkin kita bisa membiarkannya melakukan shalat dua rakaat hingga pada kemudian hari dia bisa merasakan manisnya shalat. Kemudian kita ajarkan kepadanya jumlah rakaat zhuhur, ashar, dan menyempurnakannya dari dirinya sendiri.
8.      Mungkin juga kita menyemangati anak yang malas berwudhu’ dengan permainan batalyon wudhu’, di mana anak yang malas tersebut dijadikan pemimpin dan dialah yang mulai untuk berwudhu’. Anggotanya adalah setiap individu di rumah, yang semuanya mengikuti permainan tersebut.
9.      Wajib mengajari anak, bahwa bersegera menuju shalat adalah bersegera menuju syurga, dan memungkinkan untuk mendapatkan kebaikan yang ada di dalamnya.
10. Wajib membiasakan sang anak untuk pergi ke masjid sejak kecil, dan wajib bagi sang ayah untuk memantau gerak-gerik sang anak di dalam masjid kemudian menyampaikan nasihatnya di rumah.
Dan yang terakhir, ketahuilah bahwa putra-putri anda adalah amanah di pundak-pundak anda, anda semua akan dimintai pertanggung-jawaban tentang mereka pada hari kiamat. Oleh karena itu, hendaknya setiap orang dari kita membersihkan diri dari segala sandungan. Wallohu’ Ta’ala a’lam bish Showab. Washallallaahu’ ala nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahhbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil’ Alamien.


http://www.facebook.com/notes/melati/-ajari-anakmu-untuk-cinta-shalat-/175012199203830