Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 17 Desember 2010

Hati Yang Kosong Dan Jiwa Yang Keruh


‘Setiap tarikan nafas yang dihembuskan, di dalamnya ada ketentuan Allah. jangan kosongkan hati dari mengingat Allah, sebab akan dapat memutuskan muraqabah anda dari hadirat-Nya. janganlah keheranan karena terjadinya hal-­hal yang mengeruhkan jiwa, karena itu sudah menjadi sifat dunia selama anda berada di dalamnya. “

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Di dalam perjalanan hidup anak Adam di permukaan bumi ini, tidaklah seorang hamba terlepas dari problema yang berlaku pula bagi manusia lainnya. Setiap tarikan nafas anak Adam, menjadi pertanda bahwasanya persoalan-persoalan yang sama selalu berulang. Karena segala yang belum terjadi, sudah terjadi dan akan terjadi berjalan di atas rencana Allah jua. Dan semua ketetapan dan rencana Allah berlaku untuk setiap orang, dimana anda berada di dalamnya. Tugas hamba Allah dalam mengikuti rencana-Nya, tidak lain mentaati hukum-Nya, mengikuti takdir-Nya dengan hati rida dan sabar.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Di samping itu berikhtiar penuh waspada dan tawakal. Terus menerus taqarrub kepada Allah dengan mujahadah yang teratur, dan jangan membiarkan hati kita kosong dari zikrullah agar hubungan dengan-Nya selalu hidup serta menempatkan diri benar-benar sebagai hamba yang patuh. Membiarkan hati kosong dari Allah, akan memudahkan setan mendapat peluang menggerogoti keyakinan iman yang sedang tumbuh merekah. Lakukan ibadah salat dengan penuh kesadaran dalam muraqabah, karena itulah jalan menguatkan iman dan mengisi sepenuhya hati kita.
Jangan sampai seorang hamba terpengaruh oleh keajaiban dunia yang hiruk pikuk sehingga jiwa kita tergoda dan keruh, karena memang demikian irama hidup dan langgam dunia. Sudah dimaklumi bahwasanya hidup dunia ini ibarat panggung sandiwara. Apabila seorang hamba memikirkan hidup dunia semata-mata dalam rangka hidup saja, tentu ia akan berkeluh kesah, jiwanya akan terganggu dan hatinya menjadi keruh. Akan tetapi, hamba yang menjadikan hidup dunia ini semata-mata hanya salah satu dari bagian perjalanan yang masih jauh ditempuh, pasti ia tidak akan meratapi hidup ini dengan penuh keluhan tanpa ujung.
Si hamba akan mengembalikan melalui ikhtiar-ikhtiamya, segala sesuatu kepada-Nya.


 Tidak perlu keluh kesah, tidak perlu hati menjadi keruh, karena segala sesuatu telah diatur oleh Allah Ta’ala sendiri serta menempatkan setiap orang pada bagian dan proporsinya masing-masing. Yang penting dipahami bahwa Allah Ta’ala akan menguji kebenaran iman hambanya, dan tidak membiarkan hamba-Nya jatuh kepada perbuatan yang kotor dan sengsara, selama si hamba masih tetap berada dalam hukum-hukum Allah.
Hidup dunia itu penuh fitnah, karena selama anak Adam berada di dalamnya, berarti selama itu pula sifat tamak anak Adam, tetap menjadi pakaian manusia. Adapun tamak itu akan menumbuhkan fitnah, dan fitnah akan membawa kehancuran. Allah Swt. menjelaskan hal ini dalam AI­-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 35, “Dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan .sebagai cobaan (fitnah), dan Pada Kami niscaya kamu akan dikembalikan. “


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/hati-yang-kosong-dan-jiwa-yang-keruh/10150101598526042