Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Rabu, 01 Desember 2010

Ukhti Fillah, Hati-Hati Virus Merah Jambu..!


Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamualaikum wr.wb..

Pagi itu, handphone Nokia kesayangan seorang ukhti berbunyi.

"Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti ".
Dada membuncah hampir meledak bahagia. "Dia bahkan ingat hari lahirku !". Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya..?

Sender : Akhwat...+6285233xxxxxx

Senyumpun tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia.
Ringtone-nya berbunyi lagi. 1 sms lagi masuk.

"Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti "

Sender : Ikhwan...+628179823xxx



Dia..! Akhirnya yg ditunggu2 itu sms juga. Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat-lipat. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar pula.

Cerita di atas tadi adalah sebaris gerak hati seorang akhwat di sekitar kita yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, ”Seperti aku nih,” saat membacanya.

Mari kita cermati fenomena terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir atau ulang tahun atau Happy Milad. SMSnya sama persis tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya di sms.

Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si 'Gagah' yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.

Dan akhirnya, cerita2 dari sms tadi terus berlanjut. Hanya sms-sms biasa tanpa embel-embel kata mesra dan bunga2 cinta. Hanya sms sekedar memngingatkan untuk sholat atau jam tahajud sudah tiba waktunya.

Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman kartu dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Isinya justru menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim SMS padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa? Mengapa???

Dan air matapun berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, yaa!!! Sebenarnya dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh-puluh akhwat yg lainnya!

Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? si ikhwan yg mengirim sms? Tentu saja TIDAK ! Akhwat memang seyogyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring.

Tetapi saya ingatkan juga kpd para ikhwan, akhi juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini.


Allahualam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih maksud si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah.

Bagi perempuan, para ukhti dan akhwat saudariku..SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki.

Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami ”kaum hawa”- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er duluan. Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.

Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena DIA, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.

Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Begitu sms 'PUTIH' si ikhwan dikirim, di tempat si penerima setan mengubah warnanya dari putih menjadi warna 'PINK' atau 'MERAH JAMBU'. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!

Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya dakwah untuk mereka.

Jangan pernah menyikapi datangnya cinta yg memang belum saatnya. Akan ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis. SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta.

Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.



"Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus A. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di rumah. Miss u my sweety..."

dijawab: "Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv you abi..".

Ya, hanya untuk dia ( suami / istri ) kita tulis the Pinkest Short Massage Services. SMS-SMS yg paling merah muda...
Satu saat insaallah itu akan terjadi, tetep berusaha dan berdoa. Bila sudah tiba saatnya, Allah akan memberikannya dgn cuma-cuma. wallahualam..

********--------*******