Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Rabu, 01 Desember 2010

Indahnya " Malam Pertama "


Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamualaikum wr.wb..

Satu hal sebagai bahan renungan kita untuk merenungkan indahnya "Malam Pertama"..
tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata,
bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam & Hawa.
Justru, malam pertama perkawinan kita dgn SANG MAUT.

Sebuah malam yg meninggalkan isak tangis sanak-saudara.
Hari itu, mempelai sangat dimanjakan.
Mandipun, harus dimandikan.
Seluruh badan kita terbuka.
Tdk ada sehelai benang pun menutupinya.
Tdk ada sedikitpun rasa malu.

Seluruh badan digosok & dibersihkan.
Kotoran dari lubang hidung & anus dikeluarkan.
Bahkan, lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih.
Itulah sosok kita. Itulah jasad kita waktu itu.

Setelah dimandikan,
kita pun akan dipakaikan gaun cantik berwarna putih.
Kain itu jarang orang memakainya,
karena sangat terkenal yaitu bernama KAFAN.

Wewangian ditaburkan kebaju kita.
Bagian kepala, badan & kaki diikat.
Tataplah.. tataplah...itulah wajah kita.
Keranda pelaminan, langsung disiapkan.
Pengantin bersanding sendirian.
Mempelai diarak keliling kampung yg dihadiri tetangga menuju istana keabadian sebagai simbol asal-usul.

Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga,
serta rasa haru para handai taulan.
Gamelan syahdu bersyairkan ADZAN dan KALIMAH DZIKIR.
Akad nikahnya bacaan TALKIN.
Berwalikan LIANG LAHAD.
Saksi-saksinya NISAN-NISAN yg telah tiba dahulu.
Siraman air mawar, pengantar akhir kerinduan.

Akhirnya, tiba masa pengantin,
menunggu & ditinggalkan sendirian


untuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan.
Malam pertama yg indah atau meresahkan.
Ditemani rayap-rayap & cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah & ketika 7 langkah terakhir telah pergi,

SANG MALAIKAT pun datang lalu bertanya..
Kita tidak tahu apakah akan memperoleh NIKMAT KUBUR
ataukah kita akan memperoleh SIKSA KUBUR.
Kita tidak tahu & tidak seorang pun yg tahu.

Ini khusus buat teman-teman yg tersayang yg dapat merasakan & menyadari bahwa kita ini sedang mengantri untuk merasakan malam pertama kita. Anehnya terkadang kita tidak pernah galau atau ketakutan akan malam itu. Bahkan tidak pernah menangis & berpasrah atas nama ALLAH SWT. Betapa sombongnya kita. Semoga ALLAH SWT memberkahi kita semua.. Amin..

Tiap hari inilah yang kita lalui. Susah & senang, dunia semu yang mengasyikkan, telah menyita perhatian kita. Sedangkan dunia masa depan yg kemudian, lupa kita isi dengan hal-hal yg dapat menyinari jiwa yg nantinya akan kita bawa kepada-Nya.
Mengapa susah menerima kebenaran? Apakah kerana kosongnya jiwa yg tidak dapat terisi oleh kebenaran & cahaya kalam Ilahi..?
Marilah membuat keseimbangan dalam kehidupan kita sebelum kita menuju ke "MALAM PERTAMA" kita...

Wassalam.wr.wb