Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 06 Desember 2010

Sembilan ( 9 ) Tipe Gadis yang Tidak Akan Dinikahi Pria


Bismillaahirrahmaanirahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===========================

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa) pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul: "Kepribadian Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus" menyimpulkan ada 9 tipe gadis yang tidak diminati oleh para pemuda atau tipe gadis yg dijauhi para pemuda:



Pertama: Gadis Pencemburu
Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka dalam kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap langkah yang dilaluinya.

Kedua: Gadis Egois, Sok Menjadi Ratu
Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa, menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini kadang menimbulkan banyak permasalahan.
Dengan sikap seperti itu, dia telah mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya.

Ketiga: Gadis Durhaka
Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah (menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya. Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu, dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau harta dan rumahnya. Biasanya keadaan yang seperti ini berakhir dengan perceraian.





Keempat: Gadis yang Cuek dan Masa Bodoh
Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan perpisahan. Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap suami.

Kelima: Gadis yang Kekanak-kanakkan
Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu, tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh. Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya, karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa.

Keenam: Gadis yang Suka Meninggalkan Tugas Rumah Tangga
 Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir). Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja, tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan mereka tidak membuat mereka durhaka terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka.




Ketujuh: Gadis yang Lemah
Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya, apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan musyawarah atau menampakkan pendapat apapun. Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab. Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah, dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan nasihat, atau masukan-masukan dalam berbagai urusannya.

Kedelapan: Gadis yang Membuat Was-was
Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk. Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri membesar-besarkannya serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal macam-macam serta selalu khawatir.

Kesembilan: Gadis yang Sok Sempurna
Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan terlalu berlebih-lebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Jika pergi salah seorang teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus yang mewah dan seterusnya.
Sifat seperti ini dimungkinkan akan membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan keridhaan istrinya
Sekarang, carilah untuk dirimu sendiri wahai saudariku, sifat manakah dari kesembilan sifat tersebut yang kamu miliki? Kemudian bersihkanlah dari dirimu agar kehidupan rumah tanggamu selamat dan bahagia.



Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam

http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-sembilan-9-tipe-gadis-yang-tidak-akan-dinikahi-pria/173253106036678

Mesra Ala Aktivis

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

“Shalat malam, Ukhti…” Sebuah SMS mampir ke sebuah telepon seluler seorang akhwat pada awal sepertiga malam terakhir. SMS seperti ini tentu saja baik. Namun akan lain artinya jika yang mengirim ikhwan.
Bisa-bisa yang menerima jadi lebih tersentuh, terharu, berbunga-bunga, dan lebih suka… (Gimana… benar nggak?)
Alhamdulillah, di akhir zaman yang penuh cobaan, kita masih bisa melihat pemuda-pemudi, remaja-remaji semangat menggerakkan kegiatan Islam; menuntut ilmu, mengamalkan, dan mengajarkannya.
Bukan setan kalau tidak menggoda manusia. Di ladang dakwah para pemuda, ia pun tidak tinggal diam. Salah satu yang ia sambangi adalah gelora ketertarikan antar muda-mudi. Aktivis dakwah juga manusia biasa; mempunyai rasa tertarik dan membutuhkan lawan jenis.
Tidak bisa dipungkiri, sebagian kegiatan Islam memungkinkan persinggungan antara aktivis yang berbeda jenis. Inilah yang dimanfaatkan setan. Yang sebelumnya tidak tahu menjadi kenal. Dari kenal jadi sering berinteraksi. Dari sering berinteraksi akhirnya tumbuh rasa suka. Dari sekedar suka menjadi intens berhubungan.


Jadilah dua aktivis lain jenis ini PACARAN ( terselubung ). Hakikatnya tak beda dengan mereka yang di tempat lain, cuma mereka aktivis.
Nah , Inilah beberapa media dan sarana yang bisa menjadikan cinta aktivis semakin menggelora:

1. RAPAT dan DISKUSI
Rapat atau diskusi antar aktivis yang diadakan tanpa hijab/tabir. Se-’aktivis’ bagaimanapun, kalau berhadapan dengan lain jenis tanpa tabir, ditambah hadirnya setan, sekali dua kali sangat mungkin tergoda untuk curi-curi pandang. Lagian yang dipandang tidak hanya diam. Masing-masing peserta akan saling lihat gaya bicara, mimik, serta bahasa tubuh. Hal-hal seperti ini juga memungkinkan untuk menarik hati.

2. PONSEL dan INTERNET
Teknologi saat ini seakan pisau bermata dua; bisa untuk kebaikan, bisa juga untuk kejahatan. Alat yang seharusnya oleh para aktivis digunakan untuk kebaikan saja, jadi ditunggangi kejahatan. Memang, setan tidak vulgar untuk menjerumuskan. Dengan lembutnya, setan mendorong mereka untuk mengirimkan SMS bernuansa kebaikan, nasehat, dan dakwah:
”Kirimkan ucapan doa. Kan dia baru ditimpa musibah”,
”Berikan dukungan atas perjuangannya”,
”Bangunkan dia untuk shalat malam”,
”Kirimi hadits tentang ini dan itu”, dan sebagainya.
Tapi apa niat di hati ketika mengirimkan nasehat itu? Bagaimana pula suasana hati penerima ketika menerimanya?
Beberapa saat kemudian, saling SMS pun tak hanya berisikan nasehat kebaikan. Setan meningkatkan muslihatnya. Jadilah SMS antar aktivis lain jenis berisi canda dan goda. Masalah yang bisa diselesaikan antar sesama jenis, jadi dicurhatkan ke si dia. Hati semakin terjerat oleh maksiat. Setan yang tertawa-tawa.



Internet, teknologi yang satu ini tak jauh beda nasibnya dengan yang di atas. Sebagaimana ponsel, internet menyediakan layanan antar pribadi, seperti chatting, email, dan personal message.
Jadi, hati-hati! Kalau sudah ada keinginan ’curhat pribadi’ dengan si dia, jangan-jangan hubungan sudah naik level.

3. RIHLAH dan TRAINING
Dalam pelatihan-pelatihan motivasi, peserta bisanya diminta saling membuat gerakan secara lebih bebas, teriakan-teriakan lebih lepas, ketawa-ketiwi juga lebih terdengar. Terlebih lagi dilakukan berkelompk. Gara-gara berkelompok, rasa malu lebih bisa terkikis. Coba perhatikan, nggak ada kan orang yang sendirian lompat-lompat, melempar bola, berteriak, dan tertawa-tawa. Kalau sendirian, pasti malu.
Kecuali pemain teater/sandiwara atau orang gila. Rusaknya, hal yang sudah rusak ini bisa dilihat lain jenis. Setan jadi lebih leluasa. Kata-kata pun meluncur:
”Aduuh.. lucunya kalau dia yang lempar bola”,
 ”Iiiiih... senyumnya... maniiiis deh”,
”Si dia pendiam rupanya. Malu-malu kucingnya itu bikin gemezzzz...”, dan sebagainya.
Penggerak dakwah sering juga mengadakan rihlah. Acara ini juga menjadi kesempatan setan untuk memasang jebakan.
Dan yang tak kalah merusak adalah fenomena nasyid dan konser. Sedikit banyak ada saja akhwat yang mengidolakan para munsyid (pendendang lagu). Berapa yang memegang kamera untuk memotret artis idola mereka? Belum lagi, antara penonton akhwat dan ikhwan masih bisa saling pelirak-pelirik.
Kok bisa ya, aktivis jatuh cinta dan pacaran?
Memang rasa suka dan membutuhkan lain jenis itu normal. Namun yang perlu diatur adalah cara menyalurkannya. Contoh-contoh di atas tentu bukan cara penyaluran yang baik. Sebab fenomena ini adalah lemahnya iman para aktivis. Gara-gara nggak tahu agama, dipikirnya hubungan mesra aktivis boleh-boleh dan biasa-biasa saja, dengan alasan: ”Lho, ini kan bagian dari dakwah”, ”Tapi kan saya pakai hijab”.


Inilah contoh ketidaktahuannya. Atau bisa jadi sudah tahu, tapi lebih suka menuruti hawa nafsu.
Lingkungan juga berperan banyak. Kalau lingkungannnya cenderung membawa kerusakan dan kita tidak mampu untuk memperbaikinya, kita tinggalkan saja daripada nanti terpengaruh. Sebelumnya, sebaiknya kita menasehati dulu semampunya. Lingkungan jadi baik, itulah yang kita harapkan.
Semoga Allah memberi kita keteguhan di atas kebenaran. Aamiin... 

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam

http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-mesra-ala-aktivis/173198329375489