Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 06 Desember 2010

Aku Si Anak Petani


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

Ku harap kau mau dengarkan ceritaku kawan,
Tentang aku, anak seorang petani..

Bapak bertemu Ibu ketika muda masih menghias wajah mereka


Bapak adalah anak seorang renta yang menjadi guru di desa terpencil kami,
dan Ibu, anak penjual pecel keliling yang sudah digerogoti masa..

Tanpa pernah bersentuhan, tanpa pernah berduaan,
Pernikahan kecil nan sederhana tapi begitu mewah di hati mereka pun terlaksana.
Ijab kabul syahdu, isak tangis Ibu yang haru..

Dalam hitungan detik saja, kata 'kamu' dan 'saya' berubah menjadi 'kami'..
Aku lahir sebagai yang tertua, 13 bulan setelah bapak dan ibu mengikat janji setia.
Menyusul di belakang 2 adikku yang sekarang mulai remaja.
Bapak memberi kami nama terbaik sejagat raya,
Ibu meng-aamiin-i dan mendo'akan semua anaknya.

Aku, anak seorang petani..
Tidak pernah mengenyam bangku sekolah formal di sini,
Tak pernah pula belajar akan ilmu pasti
Hanya belajar hadits, Al-Qur'an, dan semua ilmu syar'i

Bapak mengatakan,
Ilmu akhirat bermanfaat untuk selamanya, sedang Ilmu dunia hanya menemani ketika kita ada nafas saja..
Bukan, bukan berarti bapak mengharamkan sekolah formal,


Tapi keadaan yang mengharuskan. Allah sudah menaqdirkan..

Aku si anak petani..
Temanku sawah dan kehidupan
Aku senang tinggal di sini
Sederhana, sepi, tepat sekali untuk berkontemplasi..

Ketika remaja seusiaku asik dengan televisi atau perangkat teknologi yang mumpuni,
di saat yang sama aku mengajar adikku mengaji, menekuri kalam Ilahi..

Aku si anak petani..
Usiaku genap delapan belas saat ini
Sebentar lagi aku akan menikah
Dengan pemuda anak seorang kuli

Ia cerdas, seorang penghafal Qur'an
Tak sampai sebulan perkenalan kami
Bapak Ibu kami menyepakati,
Di tentukanlah gerbang masa depan kami..

Aku si anak petani...


Pernikahanku sederhana di tengah alam surgawi
Janji pemuda itu pada Allah terlaksana pasti
Semua menangis, semua meng-aamiin-i..

Bapak Ibu memelukku seraya membisikkan nasehat lembut untuk aku sang buah hati,
Adik-adik menghambur, mencium aku kakaknya terkasih..

Aku si anak petani...
Kami malu-malu di antara semua wewangi
Pertama kalinya aku menatap mata seorang lelaki
dan ku lihat ada cinta di dalamnya,

Yaa Allah, aku jatuh cinta!
Dia berkata beruntung mendapatkanku,
Padahal sungguh... Aku lah yang beruntung dicintainya...

Aku si anak petani..
Lima belas tahun sudah kami berkasih-kasih
Tiga buah hati kami besarkan secara syar'i

Ketika di bumi belahan lain para orangtua membesarkan anaknya dengan teknologi


Kami ajarkan anak kami mengaji, kami ajarkan anak kami tentang Islam yang hakiki..

Aku si anak petani..
Mungkin kau ada yang mengernyit membacanya
Ya,
Kami memang tidak punya dalam soal materi,
Tapi kami tetap bahagia.. Sangat bahagia..

Aku si anak petani..
Kebahagiaan hakiki bukan dari banyaknya harta, tapi dari hati kita yang kaya..
Semoga...

Barakallahufik
Wassalam

http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-aku-si-anak-petani/172999399395382