Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 14 Desember 2010

Duhai Putriku…


oleh Sa'ad Al-farisyi


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Wahai putriku…… aku seorang bapak yang sedang berjalan memasuki usia enam puluh tahun. Usia muda telah aku lewati, aku tinggalkan kenangan,impian,lamunan dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dari kata-kataku ini. Ucapan-ucapan Haq, yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. mungkin engkau belum pernah atau tidak pernah atau malah tidak akan pernah mendengarnya dari orang lain.
Putriku . . !!
kau adalah bibit dari kebathilan atau kebaikan ... pintu perbaikan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Engkau benar putriku,bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.
Engkau berkata kepada pencuri : “ Silahkan masuk”………..dan setelah engkau kecurian barulah sadar. Baru engkau teriak…………tolong…………….tolong……………aku kecurian”.
Kalau engkau tahu bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman cengkaraman serigala.
Kalau engkau sadar, bahwa semua laki-laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang kikir menghadapi pencuri. Kalau dikehendakinya serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba……………dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu. Laki-laki menghendaki yang paling berharga darimu……………yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari seekor domba yang dimakan serigala.
Wahai putriku………….. Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda saat melihat gadis ialah telanjang dihadapannya tanpa busana. Saya bersumpah lagi : “ Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka memandangmu karena akhlak dan adabnya. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintanya hanyalah sebagai teman akrab”. Bohong………….bohong demi Allah ia bohong...
Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri.
Tidak akan ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal. Apa sesudah itu wahai putriku? Renungkanlah!


http://www.facebook.com/notes/melati/duhai-putriku-/168264213211962