Bismillaahirrahmanirrakhiim....
At-Tasyabbuh secara bahasa diambil dari kata
al-musyabahah yang berarti meniru atau mencontoh, menjalin atau mengaitkan
diri, dan mengikuti. At-Tasybih berarti peniruan. Dan mutasyabihah berarti
mutamatsilat (serupa). Dikatakan artinya serupa dengannya, meiru dan
mengikutinya.
Tasyabbuh yang dilarang dalam Al-Quran dan As-Sunnah
secara syar’i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan
sifatnya, baik dalam aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau dalam pola tingkah
laku yang menunjukkan ciri khas mereka (kaum kafir).
Termasuk dalam tasyabbuh yaitu meniru terhadap
orang-orang yang tidak shalih, walaupun mereka itu dari kalangan kaum muslimin,
seperti orang-orang fasik, orang-orang awam dan jahil, atau orang-orang Arab
(badui) yang tidak sempurna diennya (keislamannya).
Oleh karena itu, secara global kita katakan bahwa
segala sesuatu yang tidak termasuk ciri khusus orang-orang kafir, baik
aqidahnya, adat-istiadatnya, peribadatannya, dan hal itu tidak bertentangan
dengan nash-nash serta prinsip prinsip syari’at, atau tidak dikhawatirkan akan
membawa kepada kerusakan, maka tidak termasuk tasyabbuh.
HUKUM TASYABBUH BIL KUFFAR (MENYERUPAI ORANG KAFIR)
Menyerupai orang kafir adalah tindakan yang
terlarang. Telah banyak teks dalil yang sangat jelas melarang tindakan itu,
baik secara umum atau secara khusus.
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu
syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah
: 18)
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau juga bersabda, “Betul-betul kalian pasti
kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi
sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang
dhobbin [sejenis kadal padang pasir], maka kalian pasti akan tetap mengikuti
mereka.”
Beberapa perkara yang diharamkan karena merupakan
tasyabbuh kepada orang-orang kafir atau kepada kaum musyrikin.
1.Larangan menjadikan kuburan sebagai masjid
[menjadikan kuburan sebagai masjid bisa dalam bentuk membangun masjid di atas
kuburan atau pekuburan, menguburkan mayat di dalam masjid, dan bisa juga dalam
bentuk sholat menghadap ke kuburan.
Dalam hadits Jundab bin ‘Abdillah Al-Bajaly a,
Rosululloh bersabda lima hari sebelum beliau wafat:
“Ketahuilah,
sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan kubur-kubur para nabi dan
orang-orang sholeh mereka sebagai masjid. Ketahuilah, janganlah kalian
menjadikan kubur-kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya saya melarang kalian
dari hal tersebut”.
2.Larangan bertumpu pada tangan kiri ketika duduk
dalam sholat.
‘Abdulloh bin ‘Umar s berkata, “Sesungguhnya Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang seseorang untuk duduk dengan bertumpu
pada tangan kirinya dalam sholat, dan beliau bersabda:
“Sesungguhnya itu adalah (cara) sholatnya Yahudi”.
3.Syari’at makan sahur untuk membedakan dengan ahli kitab.
Rosululloh bersabda: “Pemisah (baca: pembeda) antara
puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah dalam hal makan sahur”....
BEBERAPA BENTUK TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR DALAM
MASALAH IBADAH
1.Menggunakan terompet, lonceng, kentongan, dan
genta dalam mengumumkan waktu sholat.
Banyak teks hadits yang melarang penggunaan terompet
dan kentongan untuk memberitahukan tibanya waktu sholat sebagaimana tradisi
orang-orang yahudi dan nasrani ketika melakukan panggilan untuk kebaktian
mereka. Perbuatan seperti itu adalah bagian tradisi dalam agama mereka.
2.Sholat di saat matahari terbit, terbenam dan
diatas kepala kita.
Telah muncul dalil-dalil syar'i dengan melarang
melakukan sholat nafilah ketika matahari terbit, terbenam, dan matahari berada
tepat di atas kepala kita hingga tergelincir. Karena pada semua tindakan itu
terdapat unsur bertasyabbuh kepada orang-orang kafir yang bersujud kepada
matahari pada waktu-waktu itu.
3.Sholat menghadap gambar atau patung.
Talatsum (menutup mulut dengan bercadar) ketika
melaksanakan sholat. Dalam perbuatan ini, tasyabbuh kepada orang-orang majusi
ketika mereka menyembah api.
4.Bertolak pinggang ketika sholat.
Terkandung tasyabbuh kepada orang yahudi karena
mereka melakukanya ketika sedang sholat.
Tasyabbuh kepada iblis dimana ia diturunkan dalam
keadaan bertolak pinggang.
5.Isytimal Ashoma' ketika shalat.
Yaitu Pakaian yang membungkus kedua pundak dengan
mengeluarkan tangan kiri dari bagian bawah baju dengan tanpa dilengkapi kain.
6.Berselimut dengan pakaian lalu mengeluarkan tangan
dari arah dada.
Ini adalah pakaiannya orang yahudi ketika
melaksanakan sholat.
7.Bertumpu ke atas tanganya ketika sedang menunaikan
sholat.
Dari Ibnu Umar bahwa Rosululloh melarang orang yang
sedang duduk dengan bertumpu ke atas tanganya ketika sedang menunaikan sholat,
dan beliau bersabda, "Sesungguhnya yang demikian itu adalah ibadahnya
orang-orang yahudi"
8.Menjadikan kuburan sebagai masjid. Rosululloh
bersabda, "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan
Nabi-Nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Bukhari-Muslim)
Rosululloh juga bersabda : "Ingatlah
sesungguhnya orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani) menjadikan kubur
Nabi-nabi dan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid. Maka janganlah kalian
menjadikan kuburan sebagai masjid. Sesungguhnya aku melarang kalian melakukan
hal itu.” (HR. Muslim).
Dari Aisyah bahwa Ummu Salamah menyebutkan di
hadapan Rosululloh tentang sebuah gereja yang dilihatnya di negeri Habasyah
bernama Maria. Ia menyebutkan kepada beliau tentang segala yang ia lihat di
dalamnya berupa gambar. Maka Rosululloh bersabda: "Mereka adalah suatu
kaum yang jika ada dikalangan mereka seoerang hamba yang shalih atau pria yang
shalih meninggal dunia, mereka membangun di atas kuburnya sebuah masjid dan
mereka menggambar gambar-gambar itu didalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk
makhluk disisi Allah."
9.Menghiasi masjid.
"Sesungguhnya kamu benar-benar akan memperindah
masjid-masjid kalian seperti yahudi dan nasrani telah memperindah masjid-masjid
mereka."
10. Merayakan tahun baru
Perayaan tahun baru merupakan bagian dari aktifitas
ritual agama Yahudi dan Majusi (yang disebut dengan ‘an-Nayrûz’) termasuk Tahun
Baru Muharam. Oleh karena itu, merekalah yang sebenarnya memiliki misi
merayakan dan memeriahkannya bukan kaum Muslimin.
11.Di dalam Nasrani ada kegiatan kelahiran Isa
Al-Masih, di dalam tradisi kaum muslimin sekarang ada kegiatan peringatan
kegiatan Maulid Nabi Muhammad n yang juga maksudnya menunjukkan bahwa Islam
juga punya kemeriahan dan pesta-pesta walaupun dengan demikian mereka melewati
batas-batas syari’at.
12.Dalam tradisi kaum kuffar ada Valentine day, lalu
orang-orang Islam membuat-buat Palestine Day.
13.Dalam tradisi kaum Kuffar ada perayaan kenaikan
Isa al-Masih, orang-orang Islam kemudian sibuk mencari kesamaan dengan
merayakan Kenaikan Isra' dan Mi’raj yang kesemuanya tidak ada dalam Al-Qur’an
dan sunnah. Tapi untuk orang yang menelusuri asal muasalnya niscaya mereka akan
menemukan hal ini adalah untuk menyaingi kemegahan, kemeriahan, kehura-huraan,
kemubaziran harta seperti halnya orang-orang non-Islam melakukannya.
14.Mengkhususkan puasa pada hari Sabtu dan Ahad.
Karena kedua hari itu adalah hari besarnya orang musyrik
15.Mengucapkan selamat hari-hari besar agama lain
karena bagi mereka adalah ibadah dan apabila kita melakukannya berarti menganggap
hal itu adalah benar.
Demikian sebagian kecil dari bentuk-bentuk tasyabbuh
bi kuffar dalam masalah ibadah. Dan masih banyak lagi yang belum disebutkan.
Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua agar bias
berpegang teguh dengan ajaran Islam, bangga dengan Islam dan diselamatkan dari
segala bentuk-bentuk tasyabbuh dengan orang kafir baik dalam masalah ibadah,
pakaian, sifat, tingkah laku, dan lain sebagainya.
Wallahu a'lam bis shawab…