Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Selasa, 01 Februari 2011

Tasyabbuh


Bismillaahirrahmanirrakhiim....
At-Tasyabbuh secara bahasa diambil dari kata al-musyabahah yang berarti meniru atau mencontoh, menjalin atau mengaitkan diri, dan mengikuti. At-Tasybih berarti peniruan. Dan mutasyabihah berarti mutamatsilat (serupa). Dikatakan artinya serupa dengannya, meiru dan mengikutinya.
Tasyabbuh yang dilarang dalam Al-Quran dan As-Sunnah secara syar’i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan sifatnya, baik dalam aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau dalam pola tingkah laku yang menunjukkan ciri khas mereka (kaum kafir).

Termasuk dalam tasyabbuh yaitu meniru terhadap orang-orang yang tidak shalih, walaupun mereka itu dari kalangan kaum muslimin, seperti orang-orang fasik, orang-orang awam dan jahil, atau orang-orang Arab (badui) yang tidak sempurna diennya (keislamannya).
Oleh karena itu, secara global kita katakan bahwa segala sesuatu yang tidak termasuk ciri khusus orang-orang kafir, baik aqidahnya, adat-istiadatnya, peribadatannya, dan hal itu tidak bertentangan dengan nash-nash serta prinsip prinsip syari’at, atau tidak dikhawatirkan akan membawa kepada kerusakan, maka tidak termasuk tasyabbuh.
HUKUM TASYABBUH BIL KUFFAR (MENYERUPAI ORANG KAFIR)
Menyerupai orang kafir adalah tindakan yang terlarang. Telah banyak teks dalil yang sangat jelas melarang tindakan itu, baik secara umum atau secara khusus.
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah : 18)
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau juga bersabda, “Betul-betul kalian pasti kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang dhobbin [sejenis kadal padang pasir], maka kalian pasti akan tetap mengikuti mereka.”
Beberapa perkara yang diharamkan karena merupakan tasyabbuh kepada orang-orang kafir atau kepada kaum musyrikin.
1.Larangan menjadikan kuburan sebagai masjid [menjadikan kuburan sebagai masjid bisa dalam bentuk membangun masjid di atas kuburan atau pekuburan, menguburkan mayat di dalam masjid, dan bisa juga dalam bentuk sholat menghadap ke kuburan.
Dalam hadits Jundab bin ‘Abdillah Al-Bajaly a, Rosululloh bersabda lima hari sebelum beliau wafat:
 “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan kubur-kubur para nabi dan orang-orang sholeh mereka sebagai masjid. Ketahuilah, janganlah kalian menjadikan kubur-kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya saya melarang kalian dari hal tersebut”.
2.Larangan bertumpu pada tangan kiri ketika duduk dalam sholat.


‘Abdulloh bin ‘Umar s berkata, “Sesungguhnya Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang seseorang untuk duduk dengan bertumpu pada tangan kirinya dalam sholat, dan beliau bersabda:
“Sesungguhnya itu adalah (cara) sholatnya Yahudi”.
3.Syari’at makan sahur untuk membedakan dengan ahli kitab.
Rosululloh bersabda: “Pemisah (baca: pembeda) antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah dalam hal makan sahur”....
BEBERAPA BENTUK TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR DALAM MASALAH IBADAH
1.Menggunakan terompet, lonceng, kentongan, dan genta dalam mengumumkan waktu sholat.
Banyak teks hadits yang melarang penggunaan terompet dan kentongan untuk memberitahukan tibanya waktu sholat sebagaimana tradisi orang-orang yahudi dan nasrani ketika melakukan panggilan untuk kebaktian mereka. Perbuatan seperti itu adalah bagian tradisi dalam agama mereka.
2.Sholat di saat matahari terbit, terbenam dan diatas kepala kita.
Telah muncul dalil-dalil syar'i dengan melarang melakukan sholat nafilah ketika matahari terbit, terbenam, dan matahari berada tepat di atas kepala kita hingga tergelincir. Karena pada semua tindakan itu terdapat unsur bertasyabbuh kepada orang-orang kafir yang bersujud kepada matahari pada waktu-waktu itu.
3.Sholat menghadap gambar atau patung.
Talatsum (menutup mulut dengan bercadar) ketika melaksanakan sholat. Dalam perbuatan ini, tasyabbuh kepada orang-orang majusi ketika mereka menyembah api.
4.Bertolak pinggang ketika sholat.
Terkandung tasyabbuh kepada orang yahudi karena mereka melakukanya ketika sedang sholat.
Tasyabbuh kepada iblis dimana ia diturunkan dalam keadaan bertolak pinggang.
5.Isytimal Ashoma' ketika shalat.
Yaitu Pakaian yang membungkus kedua pundak dengan mengeluarkan tangan kiri dari bagian bawah baju dengan tanpa dilengkapi kain.


6.Berselimut dengan pakaian lalu mengeluarkan tangan dari arah dada.
Ini adalah pakaiannya orang yahudi ketika melaksanakan sholat.
7.Bertumpu ke atas tanganya ketika sedang menunaikan sholat.
Dari Ibnu Umar bahwa Rosululloh melarang orang yang sedang duduk dengan bertumpu ke atas tanganya ketika sedang menunaikan sholat, dan beliau bersabda, "Sesungguhnya yang demikian itu adalah ibadahnya orang-orang yahudi"
8.Menjadikan kuburan sebagai masjid. Rosululloh bersabda, "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Bukhari-Muslim)
Rosululloh juga bersabda : "Ingatlah sesungguhnya orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani) menjadikan kubur Nabi-nabi dan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid. Maka janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Sesungguhnya aku melarang kalian melakukan hal itu.” (HR. Muslim).
Dari Aisyah bahwa Ummu Salamah menyebutkan di hadapan Rosululloh tentang sebuah gereja yang dilihatnya di negeri Habasyah bernama Maria. Ia menyebutkan kepada beliau tentang segala yang ia lihat di dalamnya berupa gambar. Maka Rosululloh bersabda: "Mereka adalah suatu kaum yang jika ada dikalangan mereka seoerang hamba yang shalih atau pria yang shalih meninggal dunia, mereka membangun di atas kuburnya sebuah masjid dan mereka menggambar gambar-gambar itu didalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk disisi Allah."
9.Menghiasi masjid.
"Sesungguhnya kamu benar-benar akan memperindah masjid-masjid kalian seperti yahudi dan nasrani telah memperindah masjid-masjid mereka."
10. Merayakan tahun baru
Perayaan tahun baru merupakan bagian dari aktifitas ritual agama Yahudi dan Majusi (yang disebut dengan ‘an-Nayrûz’) termasuk Tahun Baru Muharam. Oleh karena itu, merekalah yang sebenarnya memiliki misi merayakan dan memeriahkannya bukan kaum Muslimin.
11.Di dalam Nasrani ada kegiatan kelahiran Isa Al-Masih, di dalam tradisi kaum muslimin sekarang ada kegiatan peringatan kegiatan Maulid Nabi Muhammad n yang juga maksudnya menunjukkan bahwa Islam juga punya kemeriahan dan pesta-pesta walaupun dengan demikian mereka melewati batas-batas syari’at.
12.Dalam tradisi kaum kuffar ada Valentine day, lalu orang-orang Islam membuat-buat Palestine Day.

13.Dalam tradisi kaum Kuffar ada perayaan kenaikan Isa al-Masih, orang-orang Islam kemudian sibuk mencari kesamaan dengan merayakan Kenaikan Isra' dan Mi’raj yang kesemuanya tidak ada dalam Al-Qur’an dan sunnah. Tapi untuk orang yang menelusuri asal muasalnya niscaya mereka akan menemukan hal ini adalah untuk menyaingi kemegahan, kemeriahan, kehura-huraan, kemubaziran harta seperti halnya orang-orang non-Islam melakukannya.
14.Mengkhususkan puasa pada hari Sabtu dan Ahad. Karena kedua hari itu adalah hari besarnya orang musyrik
15.Mengucapkan selamat hari-hari besar agama lain karena bagi mereka adalah ibadah dan apabila kita melakukannya berarti menganggap hal itu adalah benar.
Demikian sebagian kecil dari bentuk-bentuk tasyabbuh bi kuffar dalam masalah ibadah. Dan masih banyak lagi yang belum disebutkan. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua agar bias berpegang teguh dengan ajaran Islam, bangga dengan Islam dan diselamatkan dari segala bentuk-bentuk tasyabbuh dengan orang kafir baik dalam masalah ibadah, pakaian, sifat, tingkah laku, dan lain sebagainya.

Wallahu a'lam bis shawab…