Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 25 Februari 2011

Dia yang Membuatku Kuat


Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
==============================
Bicara masalah kuat, sebenarnya definisi kuat bagi tiap individu berbeda. Begitu pula kadar kekuatan itu sendiri. Kalau aku, entahlah, apakah aku termasuk orang yang cukup kuat untuk menghadapi segala macam asam, manis, pahit, seluk beluk kehidupan. Tak jarang, ketika sedikit cobaan menerpa, walau itu hanya hembusan angin yang memang sedikit kencang, hujan airmata turun dengan derasnya, ditambah dengan petir isakkan yang memekakkan telingan, sungguh tak sebanding dengan angin yang hanya berhembus sedikit kencang itu.
Bicara masalah kuat, entahlah, apakah aku, apalagi dia, kuat bergelut dengan waktu yang sungguh masih terbentang begitu panjangnya. Ketika kami, memang, dan sudah taqdirNya lah terpisah oleh 2 makhluk yang bernama ruang dan waktu. Mungkin kalian sudah teramat sering mendengar, membaca, puisi ataupun lirik lagu yang menyebutkan dua makhluk tersebut di dalamnya. Tapi bagiku, dua makhluk itu tak hanya sekedar kata-kata, pengisi kosong dalam lirik lagu dan tulisan yang berbau cinta, atau kerinduan antara dua manusia yang merengek untuk bersua. Tidak. Karna dua kata itulah yang menjadi saksi kunci diantara aku dan dia. Faktor tak terelakkan yang membuat kami sengsara. Sungguh. Kalaupun dirinya tidak, tapi diriku iya.
Mungkin kalian berpikir, menggeleng lemah, tak mengerti apa yang sedang ku katakan, apa yang sedang kujabarkan. Memang. Aku menarikan jariku di atas keyboard ini juga dengan hati bingung, bertanya, sebenarnya aku sedang menulis apa?
Hanya ingin mencurahkan isi hati yang aku tak tahu bagaimana caranya. Cari perhatian? mungkin... Yang pasti aku sedang ingin menulis, mencurahkan apa yang ada di dalam hati, walaupun mungkin tak cocok dengan apa yang kurasakan.
Kalo memang taqdirku,
Insya Allah, jadi, sobat...
Jadi, insya Allah..
Jadi...
Jadi...
Jadi...
Insya Allah...
Kata-kata itu yang terus mengiang di benakku kala percakapan kami waktu itu. Menguatkan? Mungkin. Aku tak tahu apa maksud dari kata-katanya itu. Yang kuingat, intonasi nada pada kata-katanya itu lah yang membuatku meneteskan airmata saat itu juga. Ada nada optimis, dan itu tadi.. kuat.. menguatkan.
Yang paling penting doa dan usaha,
Kita serahkan semua padaNya,
Biar tenang...
Ah, saat itu juga kau tahu, andai perasaan itu terus ada di jiwa setiap manusia. Berani bertaruh, tak akan ada pernah kejahatan di dunia ini, sungguh. Cinta, Keikhlasan, Ketaatan, dan Kepasrahan pada Rabb kami yang telah menciptakan. Khawatir yang ada, berganti dengan keyakinan yang melegakan, sungguh, aku tidak berbohong.
Dengan KUATt, sakit hati akan hilang. Dengan KUAT, kebencian yang mengakar akan tumbang sendirinya. Dengan KUAT, jika dia memang salah satu dari sekian panjang skenario sandiwara kehidupanku di dunia ini, aku bisa menerimanya dengan ikhlas, patuh, dan mencintainya karena sang sutradara kehidupan. Dengan KUAT, ketika dia memang bukan taqdirku dan suatu hari percakapan itu akan terngiang kembali dan mengundang tangis, aku bisa tersenyum lega dan bahagia, karena kami sudah memasrahkan semua padaNya, membentengi hati kami dengan baja, membuat kami kuat, dari sesuatu yang sesungguhnya teramat lembut. Cinta... 
Aku persembahkan tulisan ini, untuk orang yang sudah membuatku jatuh cinta *nyari ribut tuh orang bikin gw jungkir balik susah makan dan tidur! *, juga sudah membuatku kuat, plussss mengajariku arti Iman yang ke-6 dengan sesungguhnya.. Uhibbuk Fillah..  *tsaaah, bahasaku udah kayak pujangga ternama ajeh :p*
Kuberi tahu satu rahasia padamu kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi adalah :
Kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya...

Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat
Wassalamualaikum…


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-dia-yang-membuatku-kuat/192924064069582