Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Jumat, 25 Februari 2011

AGAR JOMBLO TETAP PD (Percaya Diri)


. Niatkan karena Alloh subhanahu
wata’ala
inilah yang menyebabkan kita jadi
percaya diri dalam status jomblo,
ditengah-tengah kerumunan muda-mudi yang
terjerumus dalam pacaran. insyaalloh
dengan berbekal niat seperti ini kita
memperoleh pahala dari alloh subhanahu
wata’ala, sebab, kita meninggalkan
perbuatan maksiat dalam rangka
mendapatkan keridhoannya.

2. Yakini bahwa aktivitas pacaran adalah
maksiat
di dalam pacaran ada serangkaian
aktivitas maksiat yang mengantarkan
pelakunya pada perbuatan zina. mulai
dari melihat, memegang, bersepi-sepi,
dst. yakini bahwa pacaran adalah
perbuatan munkar, sehingga kita pun
tenang mengatakan “alhamdulillah , aku
jomblo”.

3. Tenang dengan takdir Alloh subhanahu
wata’ala
fitrah manusia memang selalu tertarik
dengan lawan jenisnya, keinginan untuk
menyalurkan ketertarikan kepada lawan
jenis adalah sesuatu yang manusiawi.
namun jangan sampai hal ini membuat kita
menempuh jala yang dilarang alloh
subhanahu wata’ala. yakinlah dengan
takdir alloh subhanahu wata’ala, bahwa
masa-masa itu akan datang (pernikahan).

4. Banyak-banyak melakukan amalan sholih
gunakan setiap waktu yang diberikan oleh
alloh subhanahu wata’ala dengan
memperbanyak amalan sholih yang sesuai.
misalnya puasa sunnah, sholat malam,
menghafal al-qur’an, birrul walidain
dsb. kesibukan dalam hal kebaikan ini
akan memupus keinginan hati terhadap
hal-hal yang dimurkai oleh alloh
subhanahu wata’ala.

5. Gunakan waktu dengan sehebat mungkin
jangan sampai waktu yang ada kita
gunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita,
waktu luang yang tidak dimanfaatkan
dengan baik merupakan penyakit berbahaya
bagi pemikiran, akal dan badan.

6. Jauhi tontonan, bacaan dan hal-hal
yang mendorong untuk berpacaran
hati manusia itu lemah, bila dorongan
untuk melakukan maksiat begitu besar
maka seseorang akan mudah terpengaruh
dalam perbuatan maksiat, dorongan itu
bisa berasal dari tontonan, bacaan,
lingkungan, yang dorongan tadi mesti
ditepis jauhjauh dengan menghindari
sebab.

disisi lain, sepantasnya kita berusaha
untuk mencari bacaan, tontonan dan
lingkungan yang mendorong kita untuk
semakin taat kepada alloh subhanahu
wata’ala.