Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Sabtu, 25 Desember 2010

Saudariku...Sebelum Engkau Pajang Fotomu di Facebook…!


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
==============================

Pada note sebelumnya saya sudah sampaikan bagaimana hukum memberikan foto seorang akhwat kepada calon pasangan, baik yg sudah menuju tahap kitbah atau yang baru menjalani taaruf.
Dan note kali ini masih berhubungan dengan note sebelumnya, yaitu bagaimana sebaiknya kita mengelola dan memanajemen gambar diri ( foto ) di dunia maya.
--------------------------------------------------------
Apa Alasan Ukhti Memajang Foto di Internet atau Facebook..?



SAya sebisa mungkin membuang prasangka buruk terhadap semua saudariku seiman atas apa yang dilakukan mereka, karena tingkatan ukhuwah paling rendah adalah bebasnya hati kita dari su’udzon terhadap saudara/i-nya. Saya sadar bahwa pemasangan foto para akhwat tersebut di internet ( facebook ) bukanlah dimaksudkan untuk menampilkan paras ayu mereka, menjadikan dirinya terkenal, atau menarik para ikhwan agar mengajukan proposal ta’aruf. Sangatlah tidak mungkin para akhwat yang telah ditempa dengan dakwah dan terselimuti oleh ilmu yg dalam mempunyai tujuan-tujuan yang demikian.
Lalu apa yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu? Alasan yang paling logis dan mungkin yang hampir disepakati semua orang adalah sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah, karena kita tahu bahwa ukhuwah dimulai dari saling mengenal, kemudian saling memahami, saling menolong dan saling sepenanggungan.
Dengan adanya foto maka tujuan untuk saling mengenal dalam rangka menjalin ukhuwah akan lebih mudah. Bahkan, hal tersebut juga bisa memudahkan teman/saudara yang telah lama tidak kita jumpai untuk mengenalinya. Mungkin pula mereka ingin memberikan contoh (berdakwah) dalam tata cara berpakaian muslimah yang sesuai syari’at. Dan beragam alasan lainnya yang tentu saja bertujuan baik.
Namun saudariku ingatlah.., suatu kebaikan tidaklah dapat dicapai dengan cara-cara yang bathil. Seperti yang telah dikatakan oleh Abdulah bin Mas'ud radyillahu’anhu ketika mengingkari pelaku dzikir yang menghitung dengan batu-batu kecil (yang mereka anggap sebagai suatu kebaikan), beliau radhiyallahu’ahu berkata: "Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi mereka tidak dapat meraihnya”.
Bukankah tanpa memajang foto, ukhuwah bisa tetap tegak dan dakwah tetap bisa berjalan? Kalaulah saudari kita ingin mengenal lebih dekat dengan mengetahui sosok saudarinya yang lain engan cara yg lebih ahsan, bukankah kita bisa mengadakan janjian untuk saling bertemu dan silaturahmi kerumahnya...?

Bahaya Foto Akhwat di Internet ( facebook )
Sekarang mari kita ulas, bagaimana fenomena akhwat yang “nampang” di internet ini bisa menjadi suatu sumber fitnah baik bagi diri sang akhwat sendiri maupun bagi orang lain yang kebetulan sedang melihatnya.
Pertama: kita tentu sadar internet adalah ruang publik yang bisa dimanfaatkan semua orang hampir tanpa batasan. Dan diantara orang-orang tersebut pastilah terdapat orang yang ingin berbuat zhalim. Dengan teknologi sekarang ini, betapa mudahnya setiap orang memanipulasi sebuah gambar menjadi apa yang dinginkan si manipulator.


Dengan memasang foto diri di internet, maka hal tersebut membuka peluang orang-orang zhalim yang tentu saja tanpa izin terlebih dahulu meng-grab foto kita kemudian memanipulasi/mengubah sedemikian rupa menurut keinginannya. Bayangkan saja, suatu ketika kita melihat foto diri sang akhwat dari atas berbalutkan jilbab (pakaian muslimah) tetapi bagian bawah dimanipulasi sehingga seakan-akan telanjang ataupun setengah telanjang. Na’udzubillah.....
Kedua: akhwat (aktivis dakwah) adalah tauladan bagi muslimah yang belum tersentuh dakwah (awwam-red). Namun apa jadinya jika para ujung tombak dakwah bagi teman-teman terdekatnya melakukan suatu hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seseorang yang notabene telah bertitel “akhwat”. Saat muslimah yang awwam, terlihat fotonya yang bak foto model sebuah majalah remaja mejeng di blog-blog maupun profil jejaring dunia maya mereka hal tersebut bisa kita maklumi dan menjadi hal yang lumrah.
Namun apa jadinya kalo seandainya kita berikan suatu nasehat agar tidak melakukan hal itu, karena bisa menjadi suatu fitnah, kemudian mereka berkilah, “lha wong si fulanah yang aktivis dakwah itu aja juga melakukan hal yang sama kok, apalagi saya yang masih jauh dari nilai-nilai agama”. Dan menganggap bahwa hal tersebut tidaklah bertentangan dengan dalih orang yang paham agama pun melakukannya jua.
Ketiga: tak pelak lagi wajah ayu dan sebuah profil yang terkesan sholeha menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum adam. Maka berlomba-lomba-lah mereka untuk menjadi teman, sahabat, atau dalih menjalin ukhuwah yang padahal terkadang hanya didasari sebuah keinginan untuk memiliki sosok ayu nan sholeha tersebut. Sehingga semakin menjadikan para ikhwan/laki-laki yang di hatinya terdapat penyakit menjadi semakin terjerumus dalam asyiknya pertemanan ala ikhwan-akhwat.
Dari sisi ini pertama sang pelaku sudah melanggar atau lebih tepatnya tidak mendukung usaha para ikhwan/laki-laki untuk mengamalkan salah satu firman Allah ta’ala: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (An-nuur: 30)
(Maaf) Saudariku muslimah..tidakkah engkau tahu bahwa sesuatu yg diulang-ulang --> inilah SYUBHAT nya SYAHWAT -->
wahai saudari ku MUSLIMAH..!!
untuk SIAPA sebenarnya ENGKAU BERHIAS..???



untuk SIAPA sebenarnya ENGKAU PAMERKAN AURAT mu..???
jika kalian Jawab: "AKU memamerkannya agar ORANG-ORANG MENGETAHUI bahwa AKU CANTIK, AKU MANIZ, AKU MENARIK, AKU SEKSI, dan KELEBiHAN lain pada diriku!...!"
MAKA SAYA KEMBALI BERTANYA: ..??
"APAKAH KAMU RELA, KECANTIKANMU itu dinikmati oleh ORANG-ORANG yg DEKAT dan JAUH darimu, RELAKAH dirimu MENJADI BARANG DAGANGAN yang MURAH bagi semua orang atau MENJADi BARANG PAJANGAN yg semua orang dapat melihatnya, baik yg jahat maupun yg terhormat?
BAGAIMANA engkau bisa menyelamatkan dirimu dari MATA SERIGALA yg berujud MANUSIA??
Maukah dirimu dihargai serendah itu???
ATAU MEMANG RASA MALU ITU TIDAK ADA LAGI DALAM DIRIMU???
Wahai UKHTI MUSLIMAH yang DIRAHMATI ALLAH...
JADI LAH kalian BARANG yg MAHAL, seperti "MUTIARA"..bukankah mutiara itu mahal,
DIJAGA & DIRAWAT, DISIMPAN BAIK-BAIK serta DIRAWAT, tidak ditaruh DISEMBARANG TEMPAT, kecuali tempat yg benar-benar AMAN dan TERJAGA. Jangan menjadi BARANG MURAHAN..
INGATLAH ketika KALIAN atau ORANG LAIN HENDAK BERBELANJA :
Ingatlah waktu seorang pembeli ingin membeli sebuah barang dagangan yangg dipajang, bagaimana mereka membolak-balikkan barang tersebut, jika tak tertarik dia tinggalkan, mencari yg lain lagi, kemudian membolak-balikkan lagi, setelah ketemu dan mau dibelinya, dia akan meminta pada seorang petugas untuk mencarikan barang yang sejenis dan masih terbungkus rapi yang belum disentuh oleh tangan yg lain...[smoga dipahami maksudnya]
Yaa akhi.. kewajiban seorang suami menjaga dan memelihara kehormatan keluarganya dari bermaksiat kepada ALLAH. Moga ana (insyaallah nantinya) dan antum tidak menjadi "SUAMI yang DAYYUTS" yakni "SUAMI yang membiarkan KEMAKSIATAN kepada ALLAH Ta'ala di dalam bahtera RUMAH TANGGA".



--> contohnya: membiarkan saudara perempuannya, istri dan anak perempuannya tidak berhijab/jilbab sesuai syari'at, membiarkan anaknya berpacaran, membiarkan tontonan-tontonan yang merusak akidah, akhlaq, dll.

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalam


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-saudarikusebelum-engkau-pajang-fotomu-di-facebook/181049975256991