Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 14 Maret 2011

"Hikmah, Sabar dalam keta'atan & memaafkan."


"Setiap keta'atan kepada Allah itu diperlukan kesabaran. Orang yang tidak sabar menjalankan amal ta'at, pasti didorong oleh hawa nafsunya untuk berbuat maksiat. Dengan demikian, maka jiwanya perlahan-lahan jauh dari kebenaran dan  jauh dari keberkahan.
Di antara contoh kesabaran dalam keta'atan adalah berteman dengan orang-orang shaleh & menjauhi orang-orang yang buruk perilakunya."
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Waishbir nafsaka ma'a alladziina yad'uuna rabbahum bialghadaati waal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu walaa ta'du 'aynaaka 'anhum turiidu ziinata alhayaati alddunyaa walaa tuthi' man aghfalnaa qalbahu 'an dzikrinaa waittaba'a hawaahu wakaana amruhu furuthaan
Artinya:
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."
(QS. Al-Kahfi [18]:28).
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala;
Falidzaalika faud'u waistaqim kamaa umirta walaa tattabi' ahwaa-ahum waqul aamantu bimaa anzala allaahu min kitaabin waumirtu li-a'dila baynakum allaahu rabbunaa warabbukum lanaa a'maalunaa walakum a'maalukum laa hujjata baynanaa wabaynakumu allaahu yajma'u baynanaa wa-ilayhi almashiiru
Artinya:
"Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah [*] sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah : "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal- amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita) ".
[*] Maksudnya: tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah.
(QS.Asy-Syuura [42]:15).
Seorang teman yang shaleh selalu memperhatikan perintah dan larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karenanya ia selalu mengajak siapa saja orang disekitarnya untuk menuju kepada kebaikan dan mengingatkan mereka bila mendekati kemungkaran.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda (yang artinya):
"Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya"
(HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).
 Ibnul Qayyim Al Jauziyyah mengatakan,

Allah menggabungkan dua jiwa, yakni jiwa jahat dan jiwa yang tenang sekaligus dalam diri manusia, dan mereka saling bermusuhan dalam diri seorang manusia.
Disaat salah satu melemah, maka yang lain menguat. Perang antar keduanya berlangsung terus hingga si empunya jiwa meninggal dunia. Adalah sungguh merugi orang-orang yang jiwa jahatnya menguasai tubuhnya.
Seperti sabda Rasulullah, (artinya)"..barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk".(Mutafaq'alaihi)
Sifat lalai, tidak mau belajar agama, sombong dan tidak peduli merupakan beberapa cara untuk membiarkan jiwa jahat dalam tubuh kita berkuasa.
Sedangkan sifat rendah hati, mau belajar, mau melakukan instropeksi (muhasabah) merupakan cara untuk memperkuat jiwa kebaikan (jiwa tenang) yang ada dalam tubuh kita.
Ingatlah, bahwa sikap baik & memaafkan terhadap orang yang mendzalimi kita tidaklah sia-sia. Allah akan mencatatnya sebagai amal mulia.
Suatu ketika si'jahat' akan luluh hatinya & takluk kepada kita. Mulai sekarang, marilah kita 'belajar' memaafkan.
Sesungguhnya bisa memaafkan orang lain adalah sebuah kekayaan hati yang luar biasa & Insya Allah menyebabkan hati kita bahagia.Aamiin."
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina
Artinya:
"Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
(QS. Al-A'raf [7]:199).
Pernah suatu ktika Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam diperlakukan sangat tidak senonoh. Para Sahabat Beliau tersinggung. Umar bin Khattab marah & ingin membunuh orang yang menjahati Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam
Namun Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam mencegahnya. Dalam waktu tidak berapa lama, orang yang mendzalimi Rasulullah jatuh sakit. Orang pertama yang menjenguk si 'dzalim' tsb adalah Rasulullah. Bayangkan, betapa lembut sifat Rasulullah?
Allaahumma Shalli 'Alaa Muhammad
Wa alaa 'alihi wasahbihi wabaarik wa sallim 'ajmain, Aamiin..
Wahai diri & sahabatku yang dicintai,,,:)
"Segala sesuatu itu 'pasti' ada pertanyaan & setiap pertanyaan itu sudah 'pasti' ada jawabannya. Dan yang menjawabnya adalah ajaran-Nya."
~Abriansyah M Noor~
"Memang benar bahwa,"Setiap pertanyaan ada jawabannya. Dan yang menjawabnya pun adalah ajaran-Nya. Akan tetapi bagaimana diri ini mengetahuinya, kalau tidak 'belajar' & mem'baca' serta meng'AMAL'kan-nya!."
~Abriansyah M Noor~
"Janganlah selalu 'mencari-cari kesalahan', & mencari-cari 'pembenaran'.
Akan tetapi carilah Kebenaran yang sesuai dengan ajaran-Nya.
Berhentilah!, Perbaiki Kesalahan itu dengan jalan Kebaikan & Kebenaran!".
~Abriansyah M Noor~
Tidak akan pernah 'tercipta' kebaikan bila tidak disebabkan oleh keburukan.
Mengenali satu  keburukan berarti satu  langkah menuju kebaikan. "
~Abriansyah M Noor~
Mengenal dri & orang lain itu baik.
Akan lebih baik lagi  bila mengenali PENCIPTANYA.
Bila 'Kenal'  PENCIPTANYA  maka  akan 'mengerti atas semua perilaku makhluk-Nya
 ~Abriansyah M Noor ~
"Kepandaian seseorang itu terkadang akan menjadi suatu 'kebodohan', bila seseorang itu tidak memiliki suatu kebijakan. Kepandaian seseorang 'memang diperlukan', akan tetapi kebijakan seseorang itu lebih & sangat  dibutuhkan."
~Abriansyah M Noor~
Diriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,(yang artinya);
"Orang yang paling disukai Allah adalah yang paling berguna. Amal yang paling disukai oleh Allah adalah kegembiraan yang kamu masukkan ke dalam hati seorang muslim atau kamu lenyapkan kesulitan yang dialaminya, atau kamu bayarkan utangnya, atau kamu usir kelaparan darinya.
Sesungguhnya bila aku berjalan dengan saudara muslimku untuk suatu keperluan(nya), benar-benar lebih kusukai daripada aku i'tikaf selama sebulan di dalam Masjid.
Barangsiapa yang berjalan bersama dengan saudaranya sesama muslimnya untuk keparluan hingga dia dapat menolongnya, niscaya Allah akan mengukuhkan telapak kakinya pada hari semua telapak kaki terpeleset (hari kiamat)
(HR. Ibnu Abidun-ya & Ath-Thabrani).
"Bagaimana diri akan men'dapat'kan suatu ketenangan & kebahagiaan.
Bila segala sesuatu itu dibangun atas dasar ke'bohong'an.
Dan sampai kapan segala sesuatu itu akan terus bertahan,
bila semuanya tidak ada ke'jujur'an."
~Abriansyah M Noor~
"Kehidupan di alam dunia hanyalah sesaat,
maka jadikanlah ia sebagai lahan keta'atan."
(Al-Imam Asy-Syafi'i).
"Bagaimana ' men'jawab'kan, bila tidak ada 'pertanyaan',
Bagaimana 'menjelaskan', kalau tidak mengerti 'permasalahan',
 Bagaimana di'maaf'kan, bila tidak di'ucap'kan 'kesalahan',

Bagaimana di'ampun'kan, bila tidak ber'usaha' me'mohon'kan,
Bagaimana 'ingin' ke'bahagian', bila diri 'selalu' dalam ke'gelisah'an',
Bagaimana 'ingin' ke'tenang'an, bila diri selalu' ber'keluh-kesah'an,
Bagaimana 'ada' ke'berani'an, kalau ke'takut'an diper'turut'kan,
Bagaimana 'ada' ke'damai'an, bila tidak sesuai dengan tuntunan,
Bagaimana dapat ke'cinta'an, kalau tidak me'laksana'kan ajaran."

~Abriansyah M Noor~