Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
==============================
Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan
"Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa
mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik).
Rasa kesal saat kita terhadap orang
yang serng menyakiti kita dan ada keinginan untuk membalas perbuatan ialah
suatu bentuk dari kemarahan. Dampaknya memang cukup mengkhawatirkan nich.
Sahabat, ayo kita belajar lebih sabar menjalani hidup ini. Ingat, kalau bisa
karena terbiasa. So, Yuk mari kita realisasikan untuk sabar dalam kehidupan
kita sehari-hari. Kali ini Nai ingin berbagi tentang cara-cara meredam amarah.
Check this out :
1. Langkah awal saat kita merasakan
perasaan marah melanda, sebaiknya kita segera Membaca Ta’awwudz. Karena hanya
kepada Allah lah kita bisa meminta pertolongan.
"dan jika syetan datang
menggodamu, berlindunglah kepada Allah...." (al- a'raf : 200)
Rasulullah bersabda Ada kalimat
kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’uudzu billah
mina-syaithaani-r-rajiim, Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang
terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).
2. Berikutnya sahabat, segeralah
mengambil air wudhu.
Rasulullah bersabda Kemarahan itu
dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan
air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).
Nach jadi kalau sahabat sedang
Syndrome emotional. Yach maksud Nai penyakit orang kalau sedikit-sedikit
diselasaikan dengan cara kemarahan. Kita langsung saja ambil air wudhu.
3. Masih belum hilangkah perasaan
marah sahabat? Jika sahabat marah dengan keadaan berdiri maka duduklah, jika
masih belum hilang maka berbaringlah.
Kalau kalian marah maka duduklah,
kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).
Sahabat, Setiap emosi memerlukan
persiapan tenaga untuk mengekspresikannya. Misalnya marah, takut, atau
ragu-ragu memerlukan kinerja organ dalam yang berbeda untuk dapat menunjang
kebutuhan tenaga yang diperlukan. Disini yang berperan mengatur kinerja organ
dalam adalah saraf otonom. Yang merangsang saraf otonom paling efektif adalah
titik perut (pusar). Jadi sahabat selain sebagai titik tolak ukur yang membagi
dua sama panjang antara tubuh bagian atas (dari perut hingga kepala) dan tubuh
bagian bawah (dari perut hingga kaki), pusar adalah pusat emosi yang ada pada
tubuh kita. Nach, pada saat sahabat duduk maka posisi pusar kita dalam keadaan
tertekuk maka itulah insya allah membantu emosi kita meredah.
4. Jika langkah diatas masih belum
mampu menghilangkan rasa kesal didiri sahabat. Sebaiknya sahabat, diam. Menjaga
perkataan lalu banyak-banyak berzikir atau membaca surut cinta dari Allah (Al
qur’an).
Ajarilah (orang lain), mudahkanlah,
jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).
5. Islam punya solusi kok sahabat
untuk meredam amarah. Nggak perlu ke dukun untuk sibuk balas dendam terlalu
kuno dan primitif plus konvensional jika sahabat menggunakan cara tersebut.
Ingat yach, jika kita yang menyimpan dendam kesumat maka pemiliknyalah yang
akan mendapat akibat tersebut pertama kali. Yach penyakit datang dari diri
kita sendiri. Fikiran jadinggak beres.
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu
bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan
tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu,
maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)
Nai ingat saran sahabatku yang
selalu melindungi diri ini dikala setiap masalah menghampiri Nai “Nai,
remember! always ikhlas and possitive thinking in this world”. Sempat lelah
menghadapi masalah yang seabrek mengunjungi namun Nai selalu ingat pesan
sahabat. Jadi, kalau kita ikhlas nggak mungkin kita menghadapi masalah dengan
marah apalgi sampai ngambaek sama Allah. Jangan yach, sahabatku!
Allah SWT berfirman dalam surat
Al-Insyirah 5-6 : “karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
"Allah tidak membebani
seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
...
( Surah Al-Baqarah ayat 286 )
Sahabat, Jangan lagi yach marah. Rugi!
Rugi tenaga, energi tubuh kita habis karena marah-marah.
Rugi waktu, tadinya kita bisa aktivitas yang bermanfaat jadi terhambat
gara-gara marah.
Rugi barang, nach bagi sahabat nich yang punya kebiasaan marah terus
banting barang. Sayang atuh kalau barangnya di buang-buang mending di sedekahin
saja, lebih bermanfaat.
Rugi kesehatan, kesel sendiri kan jadinya kalau terus-terusan marah? Apa
lagi kalu lagi ngambek kalau kata orang palembang bilang sich di cugakin alias
d kacangin. Waduh, sedih amat yach kalau marah terus nggak ada yang perhatiin.
Makanya sahabatku, jangan marah-marah lagi yach? Say stop syndrome emotionial,
yes to love. Peace!
Mudah-mudahan kita menjadi sosok
yang lebih baik untuk nanti dan esok.
Wassalamulaikum wr. wb