Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Senin, 21 Februari 2011

"Hadapi dengan Iman."


Saat ketidak peduliaan perlahan sirna oleh waktu...
terisilah waktu yang bisu pada kalutnya hati yg tak menentu...
buliran mutiara di sudut pipi  bergulir tanpa pernah diminta..
kelunya lidah tak kuasa lagi mengurai setiap kata,...
dambakan kejujuran sementara hati tak kuasa menerima,..
kecewa yang dirasa bukanlah akhir dari segala harapan,..
menangislah... bila memang  dalam kesedihan...,
tapi...jangan tenggelamkan hati pada perasaan,..
hadapi segala kegagalan menuju pintu ke ikhlasan,..
 bukan berarti pasrah tanpa perbuatan...
Hadapi segala sesuatunya dengan Iman.

Ditinjau dari segi fungsinya istilah Aqidah mengandung beberapa makna yakin;
1. Aqidah sebagai ikatan yang membatasi artinya sesuatu yang membatasi mengekang dan membelunggu keberadaan dan perjalanan hidup manusia
2. Aqidah sebagai ikatan mengendalikan artinya aqidah selain membatasi juga berfungsi mengendalikan dan mengarahkan perjalanan hidup seorang manusia, sehingga ia dapat berjalan pada arah dan tujuan tertentu sesuai dengan aqidah tersebut
Dengan demikian bahwa seluruh manusia pada dasarnya memiliki Aqidah/ikatan (keyakinan) baik ia terikat kepada Allah sebagai Pencipta yang disebut Aqidah Tauhid maupun Aqidah/ikatan di luar Allah atau disebut Aqidah Syirik.

Perkara perkara yang dibenarkan oleh Jiwa dan Hati merasa tenang karenanya serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya yang tidak dicampuri keraguan sedikitpun
Makna lain Aqidah sebagai tali ikatan sama seperti Fungsi Iman, dimana Iman berfungsi sebagai tali  yang mengikat kehidupan seseorang (Mu’min). Iman ini yang membatasi, membelenggu (mengekang), mengendalikan serta mengarahkan kehidupan sesorang sesuai dengan dasar dan tujuan iman tersebut.
Dalam definisi Iman menurut para Ulama adalah;
“Membenarkan dalam hati,
mengucapkan dalam lisan dan
mengamalkan dengan perbuatan”
Dari definisi tersebut Iman/Keyakinan mengandung dua Aspek (Wujud Manisfestasi) yakni aspek bathiniah berupa tasdiq biqolbi dan aspek lahiriah berupa iqror bilisani dan qobul bil arkan. Jadi iman adalah kesatuan yang tak terpisahkan antara aspek bathiniyah dan lahiriah
“Iman itu bukan hayalan/angan angan dan bersifat kongkrit (material) tetapi sesuatu yang bersemayam dalam hati (nafsiah) dan dibuktikan dengan amal.’
Iman dilukiskan dalam Al-Qur’an sebagai cahaya (Nur), yakni sebuah cahaya yang tertanam dalam hati (Qolb) yang dengan cahaya itu seseorang dapat berjalan di muka bumi ini dengan benar. Gambaran iman sebagai cahaya dijelaskan dalam Qs. 24:35

 Allaahu nuuru alssamaawaati waal-ardhi matsalu nuurihi kamisykaatin fiihaa mishbaahun almishbaahu fii zujaajatin alzzujaajatu ka-annahaa kawkabun durriyyun yuuqadu min syajaratin mubaarakatin zaytuunatin laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin yakaadu zaytuhaa yudhii-u walaw lam tamsas-hu naarun nuurun 'alaa nuurin yahdii allaahu linuurihi man yasyaau wayadhribu allaahu al-amtsaala lilnnaasi waallaahu bikulli syay-in 'aliimun
Artinya:
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus [*], yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) [**], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS.An-Nuur [24]:35).
[*] Yang dimaksud "lobang yang tidak tembus" (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.
[**] Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.


http://www.facebook.com/notes/memetik-hikmah-disetiap-kata-kejadian/hadapi-dengan-iman/195434737149436