Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Kamis, 27 Januari 2011

Menjadi Singa Dan Embun


Saat sedang mendarat, Andi yang telah lama menjadi seorang pelaut, di datangi oleh dua teman kecilnya dulu. Yang satu datang menemuinya karena kehilangan semangat dalam berwirausaha, selalu melihat perusahaan pesaingnya yang jauh lebih mapan dan berhasil, dan yang satu lagi datang karena kehilangan semangat dalam menjalani pekerjaannya sehari-hari, merasa karirnya sudah buntu dan tak berkembang. Bingung dengan kondisi tersebut, mereka bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi atas masalah mereka. Andi pun menanggapi kebingungan mereka dengan sederhana.
Kepada temannya yang pengusaha, Andi menjawab,
“Lebih baik kamu jadi singa si raja rimba yang hidup dan mengaung bebas di belantara luas dalam kekuasaanmu sendiri daripada jadi burung cendrawasih berbulu menawan yang terkungkung rapat dalam sangkar emas berlapis berlian di setiap sisinya. Lebih baik kamu jadi pengusaha yang bijak dan pemimpin yang adil untuk semua karyawanmu daripada kamu jadi buruh dan bawahan di perusahaan orang. Ya kan? Dengan kesungguhan, kerja keras dan kesabaran, insya Allah kelak usahamu pun akan tumbuh dan berkembang hingga menjadi seperti perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pesaingmu itu.”
“Sedangkan kamu, jadilah tetesan-tetesan embun yang menyejukkan keheningan malam, kalau memang belum bisa menjadi mata air nan jernih yang meneduhkan indahnya pesona alam, karena kelak tetesan embun itu akan sanggup menjadi telaga bening bila dikumpulkan setetes demi setetes secara terus menerus.  Meskipun kamu pegawai rendahan, jadilah pegawai yang bisa memberi manfaat untuk banyak orang dan lingkungan di sekitarmu jika memang belum bisa menjadi direktur di perusahaan tempatmu bekerja. Dengan keuletan dan kejujuranmu dalam berkarya dan bekerja, suatu saat nanti insya Allah pasti akan ada jalan yang membawamu ke puncak karir, hingga melebihi posisi yang kamu idamkan sekarang, percayalah,” jawab Andi kepada temannya yang kedua.
“Jangan dipikir aku tidak pernah merasakan kejenuhan dan kehilangan semangat seperti yang kalian rasakan, aku juga pernah merasakan hal itu. Sebagai pelaut aku tak ingin hanya sekedar menjadi awak kapal yang bisa tidur pulas di atas lambung kapal sambil menikmati hembusan angin laut, tapi aku ingin menjadi batu karang di lautan luas yang selalu dihempas ombak ganas agar aku tahu bahwa semakin keras ombak menghempasku maka semakin keraslah struktur tubuh karangku. Itulah prinsip hidupku. Bahwa semakin aku sering menerima tantangan dan kesulitan maka semakin tangguhlah aku dalam mengarungi hidup ini. Dan aku harap kalian juga seperti itu.”


Kedua temannya mengangguk paham tanda mengerti sambil mencoba untuk menjadi diri sendiri yang selalu bersyukur atas apa yang telah mereka capai hingga saat ini. Menjadi singa si raja rimba yang mengaung bebas dengan gagahnya dan menjadi embun yang selalu menyejukkan malam setelah diterpa terik sang mentari siang.


http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/menjadi-singa-dan-embun/180023448698068