Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Kamis, 13 Januari 2011

Lelaki Peminta Ma’af


Sejumlah pelayan sibuk berlalu lalang melayani tamu yang sedang singgah di sebuah restoran. Di salah satu meja terdapat seorang lelaki bersama rekan-rekannya sedang asyik menikmati makanan yang disajikan oleh restoran tersebut. Tak sedikit makanan yang dipesan kala itu, mengingat orang-orang yang hadir adalah para pebisnis handal yang sedang sibuk mengadakan sebuah pertemuan penting.
Menjelang akhir pertemuan, sedikit makanan masih tersisa di piring lelaki itu. Sesaat sebelum dia dan rekan-rekan bisnisnya pergi meninggalkan restoran, disempatkannya ke dapur belakang untuk menemui koki yang telah membuatkan makanan untuk disantapnya tadi bersama rekan-rekannya, suatu hal yang tak lumrah dilakukan oleh banyak orang. Kepada koki tersebut ia hanya berkata,

“Pak maaf, makanan yang Anda buat tadi bukannya tidak enak, tapi saya masih kenyang karena saya sempatkan untuk makan dulu sebelum berangkat ke sini tadi, sehingga makanan yang Anda buat dan dihidangkan untuk saya jadi tidak habis. Sekali lagi, saya mohon maaf Pak. Saya hanya tidak ingin membuat Bapak merasa sakit hati karena makanan yang Anda buat tidak saya habiskan tadi.”
Koki restoran pembuat makanan tersenyum mendengar apa yang disampaikan oleh lelaki itu, sambil berdecak kagum ternyata masih ada lelaki rendah hati yang menemuinya walau sekedar untuk meminta maaf. Bagi koki tersebut, adalah hal biasa melihat makanan yang dibuatnya tidak dihabiskan oleh pengunjung restoran karena berbagai alasan, tapi tak pernah ada yang menemui dirinya walau sekedar untuk meminta maaf seperti halnya yang dilakukan lelaki tadi.
Sungguh santun lelaki peminta maaf tersebut, di tengah kesibukannya dalam mengurus bisnis, dia sempatkan untuk menemui sang koki yang tak lebih hanya pembuat makanan sebuah restoran, sekedar untuk meminta maaf. Sebuah hal remeh yang hampir tidak pernah diperhatikan dan dilakukan oleh para pebisnis besar lainnya, bahkan oleh kita sekalipun.
Tapi siapa sangka, justru karena kesantunan dan kerendahan hatinya dalam menghargai orang lain, membuat bisnis yang dijalankannya tumbuh dan berkembang pesat hingga sekarang. Dialah pendiri National atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama Panasonic, sang pengusaha besar kelas dunia asal Jepang yang menjadi teladan bagi banyak orang. Konosuke Matsushita, sang lelaki peminta maaf tersebut.


http://www.facebook.com/notes/hembusan-nafas-kehidupan/lelaki-peminta-maaf/178256988874714