Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Rabu, 22 Desember 2010

A2DC:Ada Apa Dengan Cewek [Part#3]


Sebelumnya, saya tak berniat untuk kembali meneruskan sekuel artikel A2DC -Ada Apa dengan Cewek, setelah beberapa waktu lalu saya rampung menuliskan dua part A2DC -dengan gaya bahasa yang sungguh sederhana. Saat itu, saya rasa dua part A2DC sudah cukup.
Tapi, saya tiba-tiba teringat beberapa pertanyaan yang dilontarkan sebagian sahabat saya, tentang beberapa hadits yang 'dirasakan' memojokkan kaum hawa! Oh, oh, itu sungguh persepsi salah tentang hadits-hadits yang dipertanyakan itu! Saya pun akhirnya tergerak untuk mengupas hadits-hadits tersebut, dan menunjukkan pada sahabat, bahwa hadits tersebut ternyata mempunyai arti yang sangat indah bagi cewek.
Ya, saya pun merasa harus kembali menyambung A2DC dengan part ketiga!
Ikut, yuk!
###
Disana ada hadits shahih yang artinya, "Tidak diperbolehkan bagi seorang wanita untuk bepergian lebih dari dua marhalah (lebih kurang sejauh 70 km) kecuali bersama mahramnya". Sebagian orang berkomentar, 'Ah, Islam sangat membatasi wanita!'
Hei, hei. Jangan salah persepsi. Saya ingin menjelaskannya dengan dua poin saja. Bismillah.
Poin pertama, ayolah, coba perhatikan tujuan hadits tersebut. Ya, bisa kamu pahami, bahwa Islam sangat melindungi kaum hawa, terutama harga dirinya.


 Dengan hadits diatas, sebenarnya bisa dirasakan, bahwa wanita begitu disayang oleh Islam -tak begitu saja dilepaskan tanpa perhatian! Islam tak ingin wanita dilecehkan harga dirinya. Hei.. Bukankah ini sebuah penghargaan yang sangat indah?
Ya, karena harga diri seorang cewek begitu mulia. Kamu ingat pameo terkenal, 'Jadilah mawar, cantik tapi berduri' itu, kan? Ya, Islam pun menempatkan cewek semulia itu: cantik tapi tetap dalam keamanannya.
Poin kedua, ulama mempunyai dua pendapat menanggapi hadits ini.
Kelompok pertama berpendapat, bahwa hadits ini wajib dilakukan seperti apapun keadaan yang ada -mau aman atau tidak, wanita tak boleh bepergian jauh kecuali bersama mahramnya.
Ok, ok, saya tahu bahwa pendapat ini malah semakin menguatkan persepsi beberapa sahabat bahwa Islam mempersulit wanita. Tapi, jangan lupa poin pertama diatas! Dengan begitu, pendapat pertama ini benar-benar berpotensi merealisasikan arti 'wanita bagaikan mawar berduri', dan ditambah lagi, 'Didalam kotak kaca'. Indah, bukan?
Jadi, jangan dilihat dengan sebelah mata, tapi pahami secara keseluruhan!
Plus, jangan melupakan pendapat kelompok kedua.
Kelompok kedua, berpendapat bahwa Rasulullah berkata seperti itu dengan melihat keadaan zaman beliau. Atau katakan, berkata karena tuntutan zaman. Masa itu, masih banyak penjegal berkeliaran di padang pasir. Banyak penyamun, perampok dan berbagai tindak kriminal lain, yang bahkan lelaki pun beresiko besar untuk terdzalimi ditengah perjalanannya. Jika cowok saja beresiko mendapat bahaya besar seperti itu, apalagi cewek!
Dari sini, Rasulullah pun memberikan solusi syar'i untuk menjaga keamanan bagi seorang wanita yang ingin melakukan perjalanan jauh, dengan mengharuskannya bepergian bersama mahram. Nah, lagi-lagi, suatu perhatian yang besar bagi kaum hawa, bukan?
Kalimat 'bersama mahram' itu sendiri, diartikan dengan kalimat 'segala sesuatu yang bisa membuat wanita merasa aman dalam perjalanan'. Dari sini, ulama kelompok kedua tak mengharuskan wanita untuk bepergian bersama mahram -mereka memperbolehkan wanita bepergian bersama sekelompok wanita lain -tentu mereka bukan mahram, dengan catatan jika memang keamanannya bisa terjamin (lihat lagi kitab-kitab Ilmu Fiqh dalam bab Haji). Sedangkan yang dikatakan Rasul dalam hadits itu, hanya salah satu contoh saja!
Nah, coba kita 'pasang' pemahaman ini ke masa kini. Jika kita melihat masa sekarang, saya rasa perjalanan bagi cewek, jauh lebih terjamin keamanannya dibanding masa lalu.


Yah, sekarang jarang ada perompak atau penyamun ditengah jalan yang membahayakan pengguna jalan -kalaupun ada, pun sedikit jumlahnya. Kesadaran masyarakat tentant keamanan lingkungan pun tinggi. Kantor polisi dimana-mana bisa ditemui. Jika faktor keamanan masa kini dan dimanapun daerahnya bisa menjamin cewek melakukan perjalanan lebih dari 70 km, maka silahkan berpegian -tak ada larangan!
Ya, catatan yang paling penting adalah: jaminan keamanan bagi sang cewek.
Nah, mudah, bukan? Islam itu luas sekali, sahabat.
Hanya saja, bagi sahabat-sahabat cewek, jangan lupa jaga diri jika memang ingin bepergian jauh sendirian. Dan tetap saja, bepergian berdua dengan kakak atau ayah atau siapapun mahrammu, lebih baik daripada kamu bepergian sendirian.
Yang jelas, hasil akhir menurut pendapat kelompok kedua adalah selama keamanan terjamin, silahkan saja cewek bepergian lebih dari 70 km meski sendirian! Ya, pendapat kedua juga menjaga 'mawar berduri' tersebut, sekaligus menghilangkan pandangan bahwa 'Islam mempersulit wanita'.
Kedua pendapat itu, dalam pandangan saya, sama-sama indah!
###
Hadits kedua, berkata bahwa 'Ketika seorang wanita datang, maka ia datang dengan wajah setan'. Ow, ow, ow!! Diskriminasi-kah?
Bukan!
Memahami hadits ini, tak bisa difahami dengan 'kulit luar' saja -kita butuh mengupasnya, untuk memahami isinya.
Hadits ini mengandung tiga poin penting yang harus difahami, agar tak terjebak persepsi salah tentang Islam. Perhatikan, deh:
Pertama, hadits ini difokuskan secara langsung untuk kaum adam -semua cowok. Ya, kamu diperingatkan, jika kamu melihat cewek, kontrol gerakan hatimu -jangan sampai terhanyut dengan hasutan setan dan hawa nafsumu!
Karena, sifat dasar wanita yang memang menarik perasaan lelaki, bisa saja dipergunakan oleh setan sebagai alat untuk menggelincirkan kita -cowok.



Kedua, reminder secara tak langsung bagi kaum hawa, bahwa tabiat aslimu bisa saja dipergunakan oleh setan untuk memperalat lawan jenismu. Jadi, jaga dirimu baik-baik!
Menjaga diri baik-baik, tentu saja dengan menjaga aurat dan menjalani hidupmu dengan pagar-pagar agama. Dari sana, kamu tidak akan bisa diperalat oleh setan untuk menjadikanmu mangsa.
Ketiga, dengan hadits ini, kita tak bisa begitu saja mengambil keputusan, bahwa wanita sama saja dengan setan -Islam sama sekali menghapus statemen gila ini, statemen yang pernah menjadi salah satu hasil debat para lelaki di Eropa di Abad Pertengahan. Islam menganggap bahwa wanita adalah saudara kandung lelaki!
Memahami kalimat 'datang dalam wajah setan', sama dengan memahami seorang perampok membunuh korbannya dengan pistol. Coba nalar, apakah pistol tersebut yang bersalah, ataukah perampoknya?
Begitu pula wanita yang digunakan sebagai alat oleh setan. Ya, hanya alat, tak lebih. Ia tetap saja wanita dengan segala hak dan kehormatannya.
Semoga semua sahabat cewek saya, terbebas dari tipu daya setan. Begitu pula semua sahabat cowok.
Tapi, berbeda fakta jika memang si cewek 'punya greget' dan si cowok juga 'hidung belang'. Keduanya bersalah, lah.
Nah, sekarang, sudah bisa memahami maksud hadits itu, kan? Insya Allah!
###
Kedua hal yang kita bahas panjang lebar diatasl cocok seratus persen dengan salah satu hadits yang artinya, "Wanita adalah sesuatu yang seharusnya ditutupi (dilindungi). Ketika ia keluar, setan akan 'memperalatnya' (sebagai godaan untuk lawan jenisnya). Wanita sangat dekat dengan TuhanNya, adalah ketika ia berada dalam rumahnya'. [HR. Atturmudzi]
Ya, hadits ini sama sekali tak melarang cewek keluar rumah -tapi menganjurkannya untuk lebih sering didalam rumah demi menjaga diri plus harga dirinya. Dan disisi lain, memberi tahukan bahwa seorang cewek, selalu diincar setan untuk digunakan sebagai alat menggelincirkan cowok!
Nah, bisa lebih hati-hati, kan? Selalu pagari dirimu dengan syariat. Yup, insya Allah!
###


Hei, hei, tersisa satu hadits, dan ternyata saya harus meneruskan A2DC Part #4!
Ehm, tunggu saja!


http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/a2dcada-apa-dengan-cewek-part3/10150104142086042