♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tuhan...saat aku menyukai seorang
teman, ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir sehingga aku tetap bersama yang
tidak pernah berakhir.
Tuhan...jika aku hendak mencintai
seseorang temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMU agar bertambah kuat
cintaku padaMU.
Tuhan...ketika aku sedang jatuh
cinta jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku padaMU.
Tuhan...ketika aku berucap aku cinta
padamu biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut padaMU agar aku tak
jatuh dalam cinta yang bukan karenaMU.
Sebagaimana orang bijak berucap "Mencintai
seseorang bukanlah apa-apa. Dicintai seseorang adalah sesuatu. Dicintai oleh
orang yang kau cintai sangatlah berarti. Tapi, dicintai oleh Sang Pencipta
adalah segalanya."
Untaian kalimat di atas saya terima
lewat sms dari seseorang yang sudah saya anggap adik saya. Untuaian kalimat
yang seakan menusuk ulu hati saya, teringat bahwa selama beberapa bulan yang
lalu begitu saya dibutakan oleh cinta yang semu. Yah, cinta telah melumpuhkan
logika saya dan memainkan emosi saya dengan begitu mudah hem....terima kasih
de' telah mengingatkan saya kepada Sang Pemilik Cinta
Cinta...
Saya pernah dibuat mabuk kepayan
oleh yang namanya cinta, entah kapan saya mulai berkenalan dengannya, dengan
yang namanya cinta yang membuat saya seperti bukan diri saya kata orang-orang
terdekat saya. Cinta yang membuat saya rela melanggar prinsip yang bertahun-tahun
saya bertahankan, yang telah membuat saya buta dan tuli dan mampu melakukan
sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan, membenarkan sesuatu atas
nama cinta. Intinya cinta tidak membuat saya berubah menjadi lebih baik tetapi
sebaliknya.
Cinta yang dulu saya kenal membuat
saya mudah sekali menangis sampai mata saya sembab, entahlah kalau dikumpulkan
mungkin air mata saya sudah seember lebih hehehe lebay.com :) cinta itu membuat
saya mampu terbangun tengah malam dan membuat kesadaran saya terkumpul penuh
saat HP saya berdering karena telfon dari seseorang bahkan membuat saya rela
begadang sampai pagi menjelang hanya untuk berbincang-bincang dengannya.
Padahal jika alerm pukul 03.00 wib berbunyi yang membangunkan saya untuk
bertemu Sang Pemilik Jiwa sering saya matikan dan terlelap kembali, kalaupun
terbangun dan tahajut curhat saya ke DIA tidak selama saya berbincang-bincang
dengan seseorang itu. Duh...separah itu cinta membutakan saya saat itu.
Dan kini, bagaimana kabarnya cinta
itu? dimana seseorang yang dulu selalu ada untuk saya? semua sudah tidak ada
lagi bersama saya. Sedangkan DIA yang selalu saya nomor sekiankan, yang selalu
saya datangi hanya ketika saya membutuhkanNYA, DIA tidak pernah beranjak
menjauh dari saya bahkan ketika saya sendirian DIA yang selalu menemani saya,
menghapus air mata saya, mengobati luka hati saya. DIAlah yang menggantikan apa
yang hilang dari saya dengan yang lebih baik, jauh lebih baik dari yang saya
harapkan. Tidak ingin lagi diri ini terjerumus pada cinta yang seperti itu
lagi, saya ingin mengenal cinta yang datangnya hanya dari DIA dan kepada DIA
saya persembahkan.
meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu
maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta
[Rapuh by Opick]