Mengenai Saya

Foto saya
Malang, East Java, Indonesia
Uhibbuka Fillah...

Laman

Kamis, 14 April 2011

Akulah si Kerdil Dungu Tak Tahu Malu


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===========================

Dulu aku sering menggapmu tak banyak tahu tentang ilmu Allah.
Terbukti sekarang engkau lebih banyak tahu tentang janji-janji Allah daripada aku karena engkau telah syahadah (menyaksikan) sendiri janji-janji Allah terhadap dirimu..
Dulu aku sering menggapmu tak banyak tahu tentang malaikat..
Terbukti kini engkau lebih tahu dari diriku tentang malaikat, karena engkau telah berjumpa sendiri dengan mereka, yaitu malaikat maut, mungkar dan nakir yang menjumpaimu di alam kubur

Akulah si kerdil dungu tak tahu malu…
Dulu aku menganggap diriku yang paling hebat dengan nasehat-nasehat pada dirimu,
Ternyata kini serta merta kau persembahkan nasehat terbesar yaitu : kematian !
Dulu aku sering memarahimu kalau engkau tak memahami nasehatku…
Sekarang tanpa kata-kata kau nasehati aku dengan nasehat yang belum pernah kudengar sepanjang hayatku yaitu : Kematian.
Toh aku masih saja banyak lalai dalam amal-amal dan kewajiban
Bukankah aku yang lebih bebal dibanding dirimu?

Akulah si kerdil dungu tak tahu malu…
Bukankah aku dulu yang mengajari mu bahwa Ali bin Abi Thalib pernah berkata :
“seakan-akan kematian ditetapkan hanya atas orang-orang selain kita, dan seakan kepastian kebenaranya hanya berlaku atas orang selain kita”,
Tapi kini aku masih saja menunda-nunda amal kebajikan seolah kematian itu tak akan berlaku pada diriku…

Akulah si kerdil dungu tak tahu malu…
Bagaimana mungkin aku menandingimu…
Sungguh aku masih seperti anak TK dibandingka dirimu..
Bagaimana tidak, karena aku baru menjalani dua dunia, yaitu alam rahim dan alam dunia, sedangkan engkau telah naik kelas jauh meninggalkan diriku di alam ketiga yaitu alam barzah….

Aku masih berteori-teori tentang kehidupan setelah mati, sedangkan engkau sedang melihat sendiri hal itu.
Aku masih berteori-teori tentang amal, dosa dan balasannya, sedang engkau sedang menjalaninya…
Aku masih berwacana mengenai alam barzah (alam kubur) sedangkan engkau telah memasukinya…
Aku masih dalam persinggahan sedangkan engkau telah sampai di tujuan..

Aku masih berteori tentang apa tujuan akhir dari hidup ini sedangkan engkau telah sampai pada akhir dari hidup ini
Aku masih tawanan penjara dunia sedangkan engkau telah menebus dirimu lepas dari penjara dunia
Bukankah aku orang tak tahu diri hanya banyak omong sebatas kata-kata???
Sedangkan nasehatmu tak sekadar kata-kata melainkan bukti
Nasehatmu bukan kata-kata melainkan contoh

Akulah si kerdil dungu tak tahu malu…
Aku omong besar mengenai tingginya pengorbanan darah dan mati syahid
Sedangkan engkau telah mencontohkan berkubang darah, bertaruh nyawa melahirkan si kecil.. engkau telah meneteskan darah membela nyawa seorang anak manusia
Sedangkan aku?? Tak setetes darahpun pernah kukorbankan untuk membela nyawa seorang manusia di muka bumi ini…

Dulu aku sering mengajarimu tentang keberanian ketika engkau ketakutan di rumah sendirian..
Sedangkan kini engkau mencontohkan apa arti berani menghadapi kesunyian dan kesendirian di alam kubur.
Akulah si kerdil dungu tak tahu malu…

Aku yang mengajarimu tentang bacaan ma’tsurot dan ruqyah..
Sedangkan engkau lebih banyak mengamalkannya sedangkan aku sibuk mengejar dunia,
Aku hanya pandai menasehatimu banyak-banyak membaca Al-Qur’an
Sedangkan engkau nyaris 24 jam bersama Al-Quran
Kalau tak kulihat kau membaca pasti kau sedang mendengarkan Qur’an dengan headphone di telingamu, atau kau simak pelajaran agama dari radio Al-Fajri, atau kau perdengarkan CD murotal di komputer, sedangkan aku??? Aku sibuk mengejar dunia..

Akulah si kerdil dungu tak tahu malu…
Maafkan aku telah meremehkanmu..
Astagfirullah
Astaghfirullah…
Astaghfirullah… wa atuubu ilaiik..
Innaka Anta tawwaburrahiiim

"Hai Orang-orang yang beriman, Janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain ( karena ) boleh jadi mereka yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka ( yang mengolok-olokkan ) dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olok wanita-wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah ( panggilan ) yang buruk sesudah Iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim (QS. Al-Hujurat : 11 ).

Aku dedikasikan untuk istriku, semoga engkau tenang disisiNya!

Barakallahufikum..
Wassalamualaikum


http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/renungan-akulah-si-kerdil-dungu-tak-tahu-malu/210103755684946